PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK
BUDI MURNI-2 MEDAN

Oleh :
Adrina Mona H. Sidabalok
NIM. 409111005
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. M. Manullang, M.Pd, Bapak Drs.
Asrin Lubis, M.Pd, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
skripsi ini dan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak
Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak Drs.

Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED,
Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
FMIPA UNIMED serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai
Jurusan Matematika yang telah membantu dan memberikan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bantu Ketaren
selaku kepala sekolah SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian , guru bidang studi
matematika Bapak Drs. P. Silalahi dan para guru SMP Swasta Katolik Budi
Murni-2 Medan beserta siswa-siswi kelas VIII-A yang telah membantu penulis
dalam pelaksanaan penelitian.

v

Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda
tercinta R.Benhard Sidabalok, S.E dan Ibunda yang terkasih, Ratna Rosdiana, S.E,
S.H yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan
semangat serta dukungan moral maupun material kepada penulis dalam
menyelesaikan pendidikan di Unimed. Serta kepada abang Christian Sidabalok

dan adik Pretty Imelda Sidabalok yang telah memberikan doa dan semangat
kepada penulis selama perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis
(Melan Siagian, Ratu Natalia, Reni Sirait, Fransisca Yulwinner serta keluarga
besar DIK. B’09). Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada
Agustinus Lumban Gaol yang selalu setia memberi dukungan, motivasi dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis tulis namanya satu
persatu yang telah memberikan doa dan membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan,

Januari 2014


Penulis,

Adrina Mona H.Sidabalok
NIM. 409111005

iii

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK
BUDI MURNI-2 MEDAN

Adrina Mona H. Sidabalok (409111005)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2
Medan melalui penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik pada

materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Swasta
Katolik Budi Murni-2 Medan berjumlah 48 orang. Objek dalam penelitian ini
adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan
pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR). Data penelitian diperoleh
dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan pemecahan
masalah.
Berdasarkan hasil tes diagnostik diketahui tingkat kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa berkategori sangat rendah dengan skor rata-rata 28,25
yang dilihat dari total skor siswa tiap indikator per jumlah siswa. Setelah
pemberian tindakan pada siklus I, tingkat kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa berkategori rendah dengan skor rata-rata 54,35 dimana jumlah
siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 27 siswa atau 56,25% dari
keseluruhan siswa. Selanjutnya, setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II,
tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkategori tinggi
dengan skor rata-rata 69,02 dimana jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan
belajar sebanyak 43 siswa atau 89,58% dari keseluruhan siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah terdapat 89,58%

siswa yang telah tuntas memecahkan masalah. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di
kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni-2 Medan, sehingga pendekatan
PMR dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i

ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
6
6

6
7
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakikat Matematika
2.1.2. Pengertian Belajar
2.1.3. Pembelajaran Matematika
2.1.4. Masalah dalam Matematika
2.1.5. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
2.1.6. Alat Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
2.1.7. Aktivitas Belajar
2.1.8. Pendekatan Pembelajaran Matematika
2.1.9. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik
2.1.9.1. Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik
2.1.9.2. Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik
2.1.9.3. Teori-Teori yang Melandasi Pembelajaran
Matematika Realistik
2.1.9.4. Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik

2.1.9.5. Kelebihan dan Kekurangan PMR
2.1.10. Uraian Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Tindakan

8
8
8
8
9
10
11
15
15
17
19
21
22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian

38
38
38
38

24
27
29
32
36
37

vii

3.3.1. Subjek Penelitian
3.3.2. Objek Penelitian

3.4. Prosedur Penelitian
3.5. Alat Pengumpul Data
3.5.1. Lembar Observasi
3.5.2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Reduksi Data
3.6.2. Paparan Data
3.6.2.1. Analisis Hasil Observasi
3.6.2.2. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
3.6.2.3. Analisis Data dengan Uji-t
3.6.2.4. Hasil Dokumentasi
3.7.3. Penarikan Kesimpulan

38
38
38
41
41
42
43
43
43
43
44
47
49
49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik
4.1.2. Alternatif Pemecahan Masalah I (Perencanaan Tindakan I)
4.1.3. Pelaksanaan Tindakan I
4.1.3.1. Pertemuan Pertama
4.1.3.2. Pertemuan Kedua
4.1.3.3. Pertemuan Ketiga
4.1.4. Analisis Data I
4.1.4.1. Deskripsi Hasil Observasi I
4.1.4.2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
4.1.4.3. Refleksi I
4.1.5. Alternatif Pemecahan Masalah II (Perencanaan Tindakan II)
4.1.6. Pelaksanaan Tindakan II
4.1.6.1. Pertemuan Pertama
4.1.6.2. Pertemuan Kedua
4.1.6.3. Pertemuan Ketiga
4.1.7. Analisis Data II
4.1.7.1. Deskripsi Hasil Observasi II
4.1.7.2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
4.1.7.3. Hasil Data dengan Uji-t
4.1.7.4. Refleksi II
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

50
50
50
52
53
53
55
57
58
58
61
62
65
67
67
69
72
72
72
76
77
81
85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

88
88
89

DAFTAR PUSTAKA

91

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.
Tabel 4.4.

Tabel 4.5.
Tabel 4.6.

Halaman
Alternatif Pemberian Skor Pemecahan Masalah
15
Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Matematika
18
Norma Absolut Skala Lima
45
Kualifikasi Persentase Langkah-Langkah dalam
Memecahkan Masalah
45
Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
46
Persentase KPM Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik
Budi Murni-2 Medan Berdasarkan Langkah-Langkah
Pemecahan Masalah pada Tes Diagnostik
51
Persentase KPM Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik
Budi Murni-2 Medan Berdasarkan Langkah-Langkah
Pemecahan Masalah pada TKPM I
61
Hasil Refleksi pada Siklus I
63
Persentase KPM Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik
Budi Murni-2 Medan Berdasarkan Langkah-Langkah
Pemecahan Masalah pada TKPM II
76
Rekap Tindakan
82
Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tiap
Tindakan
86

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 3.1.
Gambar 4.1.

Gambar 4.2.

Gambar 4.3.

Halaman
Alur Pemecahan Masalah Menggunakan Matematika
13
Model Matematisasi Konseptual
20
Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas
39
Persentase Penguasaan Langkah-Langkah Pemecahan
Masalah Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi
Murni-2 Medan Berdasarkan Tes Diagnostik
52
Persentase Penguasaan Langkah-Langkah Pemecahan
Masalah Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi
Murni-2 Medan Berdasarkan TKPM I
62
Persentase Penguasaan Langkah-Langkah Pemecahan
Masalah Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik Budi
Murni-2 Medan Berdasarkan TKPM II
77

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lmapiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
Lampiran 29.
Lampiran 30.
Lampiran 31.
Lampiran 32.
Lampiran 33.
Lampiran 34.
Lampiran 35.

Halaman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I)
93
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I)
103
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (Siklus II)
110
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV (Siklus II)
117
Lembar Kerja Siswa I
124
Lembar Kerja Siswa II
131
Lembar Kerja Siswa III
135
Lembar Kerja Siswa IV
140
Alternatif Penyelesaian LKS I
144
Alternatif Penyelesaian LKS II
150
Alternatif Penyelesaian LKS III
154
Alternatif Penyelesaian LKS IV
159
Kisi-Kisi Tes Diagnostik Kemampuan Pemecahan
Masalah
163
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
164
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
165
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah
166
Tes Diagnostik Kemampuan Pemecahan Masalah
167
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
168
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
169
Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik Kemampuan
Pemecahan Masalah
170
Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah I
174
Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II
181
Lembar Validitas Tes Diagnostik Kemampuan
Pemecahan Masalah
186
Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 189
Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 192
Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I)
195
Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus II)
197
Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Siklus I)
199
Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Siklus II)
201
Daftar Nama Siswa Kelas VIII-A SMP Swasta Katolik
Budi Murni-2 Medan
203
Hasil Tes Diagnostik
204
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
206
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
208
Uji Pertumbuhan (Uji-t) Hasil Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
210
Dokumentasi Penelitian
212

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi
dalam mengembangkan potensi dirinya untuk menghadapi setiap perubahan yang
akan terjadi di masa mendatang. Trianto (2009: 1) mengemukakan bahwa:
“Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya.”
Matematika merupakan suatu wahana pendidikan yang mempunyai
kontribusi yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Matematika juga dapat membentuk kepribadian siswa serta
mengembangkan keterampilan tertentu. Dengan belajar matematika orang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, logis, kritis dan kreatif
yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan. Seperti yang diungkapkan Cornelius
(Abdurrahman, 2009:253) bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah
sebagai berikut :
“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas
dan (5) sarana unutk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.”
Selanjutnya Hudojo (1988: 74) juga menyatakan bahwa “Matematika bukanlah
ilmu yang hanya untuk keperluan dirinya sendiri, tetapi ilmu yang bermanfaat
untuk sebagian besar ilmu-ilmu lain. Dengan perkataan lain, matematika
mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain, yang utama sains dan
teknologi.”
Pembelajaran
mengembangkan

matematika

kemampuan

merupakan

pemecahan

salah

masalah.

satu

sarana

Pemecahan

untuk
masalah

merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat dimungkinkan

2

memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang
sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah. Oleh sebab itu, salah
satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum adalah meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Lerner
(dalam Abdurrahman, 2009: 253) mengemukakan bahwa: “Kurikulum bidang
studi matematika hendaknya mencakup 3 elemen, (1) konsep, (2) keterampilan,
(3) pemecahan masalah.”
Untuk itu, guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah sehingga siswa dapat memecahkan masalah matematika
secara terstruktur, sistematis dan logis. Abdurrahman (1999: 254) menyatakan
bahwa: “Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan.
Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan
keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda”. Namun,
pembelajaran matematika saat ini masih kurang menyentuh kepada substansi
pemecahan masalah. Siswa lebih cenderung menghafalkan konsep-konsep
matematika sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat
kurang.
Namun jika dilihat pada proses belajar mengajar, matematika adalah salah
satu pelajaran yang tidak diminati karena siswa menganggap bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit. Sedikit siswa yang mampu mengerjakan soal yang
bersangkutan dengan mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir
dalam mengerjakannya.
Terlebih jika soal yang diberikan adalah soal cerita terkait kemampuan
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan
soal-soal yang berbentuk pemecahan masalah dan siswa juga mengalami kesulitan
untuk menafsirkan masalah yang diberikan dalam bentuk soal cerita kedalam
model matematika. Maka, siswa tidak mampu menyelesaikan masalah yang
diberikan sehingga siswa cenderung mengambil kesimpulan untuk melakukan
operasi bilangan-bilangan yang ada dalam soal cerita tanpa memahami apa
masalah yang diberikan dalam soal. Hal ini didukung hasil wawancara dengan

3

salah satu guru matematika SMP Swasta Budi Murni-2 Medan (Bapak Drs.
P.Silalahi) pada tanggal 27 Februari 2013 dan pemberian tes diagnostik kepada
siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal di dalam pemecahan masalah
khususnya pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Dimana
pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep, menuntut
kemampuan berpikir dan keterampilan siswa. Sehingga jika diberikan soal yang
berbeda dengan soal yang sebelumnya siswa sulit mengerjakan soal tersebut.
Dari hasil survei peneliti yang diberikan berupa tes diagnostik kepada 41
siswa kelas VIII-D SMP Swasta Budi Murni-2 Medan, tes yang diberikan berupa
tes berbentuk uraian untuk melihat kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dalam matematika, seperti berikut ini:
1. Dina memiliki sejumlah uang. Sepertiganya ia belanjakan ke toko buku. Jika
sekarang uang Dina tinggal Rp 20.000. Berapakah uang Dina mula-mula?
2. Selisih usia ayah dan ibu 4 tahun (ayah lebih tua dari ibu). Dua kali usia ayah
ditambah usia ibu sama dengan 68 tahun. Berapakah usia mereka masingmasing?
Dari hasil observasi peneliti berupa pemberian tes diagnostik pemecahan
masalah kepada siswa, terlihat jelas bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa masih sangat rendah. Dalam mengukur kemampuan pemecahan
masalah, dilihat dari empat indikator yaitu: memahami masalah, merencanakan
penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah, dan memeriksa
kembali. Hasil pengamatan diperoleh bahwa siswa yang mampu memahami
maslah dengan tuntas ada 9 orang dengan persentase 21,95%; siswa yang mampu
merencanakan penyelesaian masalah dengan tuntas ada 1 siswa dengan persentase
2,44%; tidak ada siswa yang mampu melaksanakan penyelesaian masalah dengan
tuntas dengan persentase 0%; dan tidak ada siswa yang mampu memeriksa
kembali dari penyelesaian yang dikerjakan dengan persentase 0%. Dari hasil tes
diagnostik ini terlihat bahwa siswa belum mampu menyelesaikan soal-soal cerita
tentang pemecahan masalah. Sehingga kemampuan pemecahan masalah

4

matematika siswa masih sangat rendah dengan nilai rata-rata tes diagnostik adalah
20,1. Dari hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa siswa tidak memahami masalah
yang diberikan sehingga siswa kesulitan untuk merancang atau menyusun strategi
untuk menyelesaikan soal dan selanjutnya siswa tidak mampu menyelesaikannya.
Setelah menelusuri dari hasil observasi yang dilakukan di SMP Budi
Murni-2 Medan, ditemukan salah satu penyebab tingkat kemampuan pemecahan
masalah siswa masih sangat rendah yaitu pembelajaran matematika disekolah ini
masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih
berpusat pada guru. Penyebab lainnya adalah didalam proses pembelajaran masih
tampak adanya kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan siswa.
Berdasarkan wawancara, guru pernah melatih siswa dalam pemecahan
masalah tetapi siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam pemecahan
masalah matematika dikarenakan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep
matematika tidak mendalam. Dan juga guru mencoba memvariasikan pendekatan
pembelajaran yaitu dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik, namun
hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian
tentang PMR yang telah dilakukan di Indonesia. Hasil-hasil penelitian tersebut
memberikan bukti empiris tentang prospek pengembangan dan implementasi
PMR di tanah air. Salah satunya hasil penelitian Hadi (2005: 43), dalam
penelitiannya yang dilaksanakan di Yogyakarta dengan mengambil sampel siswasiswa SLTP ditemukan hasil positif dalam penggunaan materi PMR dalam
pembelajaran matematika, yaitu siswa menjadi lebih termotivasi, aktif dan kreatif
dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh materi yang menarik karena
dilengkapi dengan gambar-gambar dan cerita. Siswa juga menunjukkan kemajuan
dalam belajar matematika, yang ditunjukkan dengan pemahaman konsep
matematika yang mereka pelajari dan peningkatan pemecahan masalah
matematika yang mereka peroleh dari pretest ke postest.
Dengan

menerapkan

pembelajaran

matematika

realistik,

didalam

pembelajaran diharapkan siswa akan memiliki sikap menghargai matematika
karena dengan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan nyata

5

sehari-hari, proses pembelajaran matematika tidak menimbulkan kebosanan
karena tidak langsung ke bentuk yang formal (abstrak).
Konsep

belajar

dalam

pendekatan

pembelajaran

realistik,

guru

menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas sedemikian rupa sehingga ide atau
pengetahuan matematikanya dapat muncul dari masalah realistik tersebut.
Menurut Freudenthal (dalam Aryadi, 2012 : 20) menyatakan bahwa:
“Suatu pengetahuan akan menjadi bermakna bagi siswa jika proses
pembelajaran dilaksanakan dalam suatu konteks atau pembelajaran
menggunakan permasalahan realistik. Suatu masalah realistik tidak harus
selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata dan bisa ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari siswa. Suatu masalah disebut „realistik‟ jika
masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineable) atau nyata (real) dalam
pikiran siswa.”
Selama proses memecahkan masalah kontekstual yaitu proses memahami
sampai menyelesaikan masalah, para siswa akan mempelajari langkah pemecahan
masalah dan bernalar dengan membangun pengetahuannya sendiri. Hasil yang
diperoleh selama pembelajaran akan lebih bertahan lama karena ide
matematikanya ditemukan siswa sendiri dengan bantuan guru.
Dalam pembelajaran matematika realistik, masalah realistik yang
dimaksud adalah jika masalah tersebut dapat dibayangkan atau nyata dalam
pikiran siswa. Setelah siswa dapat membayangkan masalah tersebut lalu siswa
dapat mendeskripsikan bagaimana penyelesaian sesuai dengan pengalaman
mereka. Strategi ini dikembangkan sendiri oleh siswa berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya. Guru hanya membantu dan membimbing siswa untuk
mengambil keputusan. Oleh karena itu, melalui pembelajaran matematika realistik
ini diharapkan kemampuan pemecahan masalah siswa akan meningkat dengan
memahami

dan menyelesaikan masalah kontekstual sesuai dengan langkah

pemecahan masalah. Dengan demikian pembelajaran realistik dapat membantu
siswa dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul: “Penerapan Pendekatan Pembelajaran

6

Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa di Kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan”.

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya kemampuan siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah
matematika.
2. Siswa mengalami kesulitan penyelesaian soal-soal apabila guru memberikan
yang tidak sesuai dengan contoh.
3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang memperhatikan keterlibatan
siswa dalam belajar.

1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka
peneliti membatasi masalah yang akan dikaji agar hasil penelitian ini dapat lebih
jelas dan terarah. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada
penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2
Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana strategi penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika
Realistik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas
VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan?

2.

Bagaimana aktivitas siswa dalam belajar ketika diterapkan pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan?

7

3. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
diterapkan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik di kelas VIII SMP
Swasta Budi Murni-2 Medan?

1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika
Realistik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat diterapkannya pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik

untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah matematika di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2
Medan.
3. Untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya pendekatan Pembelajaran
Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika di kelas VIII SMP Swasta Budi Murni-2 Medan.

1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, melalui pembelajaran matematika realistik diharapkan dapat
mengatasi kesulitan dalam menyelesaian persoalan matematika dan dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi sistem persamaan
linear dua variabel.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil alternatif

kebijakan penerapan model pembelajaran yang inovatif di sekolah.
4. Bagi Peneliti,

hasil-hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam

pengembangan penerapan model pembelajaran kepada siswa untuk berbagai
materi pelajaran.

88

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi penerapan Pembelajaran Matmatika Realistik yang dilakukan oleh
peneliti adalah:
a. Memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan keterkaitan
(manfaat) materi dengan kehidupan nyata sehari-hari.
b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan menjelaskan pentingnya
diskusi dengan kelompok agar siswa aktif berdiskusi dengan teman
kelompoknya (ada dialog antar teman) demi pencapaian yang sempurna
dalam mengerjakan LKS.
c. Pembagian kelompok belajar secara heterogen yang menyebabkan
siswa dapat saling berbagi ilmu.
d. Memberi nilai tambah bagi siswa yang bertanya/memberi tanggapan
sehingga memicu setiap siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Dengan
demikian terjadi tanya jawab yang dapat menghidupkan suasana belajar
di kelas dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.
2. Aktifitas belajar siswa ketika diterapkan Pembelajaran Matematika
Realistik adalah:
a. Perhatian siswa ketika peneliti menuntun siswa untuk memahami
materi mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa fokus
memperhatikan karena peneliti sudah mampu menguasai kelas.
b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang
lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena peneliti
memberikan nilai tambahan bagi siswa yang aktif.
c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS mengalami perubahan ke
arah yang lebih baik. Sudah banyak siswa mengerjakan LKS dengan

89

baik karena siswa sudah mulai mengerti dan terbiasa mengerjakan
dengan langkah-langkah pemecahan masalah.
d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik. Sudah banyak

siswa yang aktif dalam kelompok karena

kelompok diskusi disusun secara heterogen berdasarkan hasil TKPM I.
e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempersentasikan hasil
diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa fokus
memperhatikan kelompok penyaji karena peneliti akan menunjuk
kelompok lain untuk menanggapinya.
f. Keaktifan siswa dalam menanggapi hasil diskusi mengalami perubahan
ke arah yang lebih baik. Banyak kelompok yang berminat menanggapi
karena ingin tahu kebenarannya dan juga ingin mendapatkan nilai
tambahan.
g. Dalam menuliskan kesimpulan materi juga mengalami perubahan ke
arah yang lebih baik. Siswa fokus nmenuliskan kesimpulan materi
karena sudah benar-benar mengerti mengenai materi yang dibahas.
3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan
menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik secara klasikal sebesar
33,33% yaitu 56,25% pada siklus I menjadi 89,58% pada siklus II.
Hal ini dapat dilihat pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
sebanyak 27 orang, yaitu 5 orang dengan kategori sangat tinggi, 12 orang
dengan kategori tinggi dan 10 orang dengan kategori sedang. Sedangkan
pada siklus II sebanyak 43 orang, yaitu 25 orang dengan kategori sangat
tinggi, 9 orang dengan kategori tinggi dan 9 orang dengan kategori sedang.

5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Kepada guru khususnya guru matematika disarankan memperhatikan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan melibatkan siswa
dalam

pembelajaran

serta

menerapkan

pendekatan

matematika realistik sebagai salah satu alternatif.

pembelajaran

90

2. Kepada siswa disarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau
ide-ide, lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mempergunakan
seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika.
3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran matematika
realistik pada materi sistem persamaan linear dua variabel ataupun materi
lain yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

91

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Arifin, Zainal, (2009), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, Suharsimi (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara,
Bandung.
Dimyati & Mudijono, (2002), Belajar dan Pembelejaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Firdaus,

(2009)

,

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

Matematika

,

http://madfirdaus.wordpress.com/2009/11/23/kemampuan-pemecahanmasalah-matematika/, diakses 20 Februari 2013.

Hadi, Surtato., (2005), Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya,
Tulip, Banjarmasin.

Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.

Sardiman, A. M, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers,
Jakarta.

Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, (1996), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi (edisi revisi),
Rineka Cipta, Jakarta.

Tarigan, Daitin, (2006), Pembelajaran Matematika Realistik, Depdikbud, Jakarta.

92

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana,
Jakarta.

Trianto, (2012), Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas, Cerdas Pustaka,
Jakarta.

Uno, Hamzah, (2007), Model Pembeljaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII-1 SMP NASRANI 1 MEDAN.

0 6 23

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP NASRANI 1 MEDAN T.A 2016/2017.

0 2 28

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN INTUISI MATEMATIS SISWA SMP BUDI MURNI 3 MEDAN.

0 3 44

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

0 3 28

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI SMP PARULIAN 2 MEDAN.

0 7 24

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA.

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

0 1 22

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 15

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 2 MEDAN.

1 7 22

Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

0 1 8