ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 32 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

(1)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA

PENULISAN SURAT DINAS OLEH SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 32 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NELLITA SIPINTE

NIM 2133311063

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Nellita Sipinte, NIM 2133311063. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Penulisan Surat Dinas oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan sistematika penulisan surat dinas dan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan tahun pembelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan sumber data yaitu sebanyak 30 surat dinas siswa kelas VIII. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri. Metode Deskriptif kualitatif ini sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol manipulasi variabel penelitian.

Hasil menunjukkan ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat dinas tergolong rendah dan belum maksimal. Pada tabel uji kategori dilihat dari 30 surat siswa yang dijadikan sumber data penelitian, hanya 10 siswa yang memperoleh nilai atau hasil di atas skor 80-89 yaitu dalam kategori baik, sedangkan 17 orang siswa lainnya memperoleh hasil dengan kategori cukup yaitu rentang skor 70-79. Berikutnya ditemukan 3 orang siswa memperoleh hasil menulis surat dinas dengan rentang skor 50-69 yang dikategorikan kurang. Hal ini terlihat dari nilai kesalahan penulisan sistematika pada penulisan surat dinas oleh siswa memperoleh nilai terendah 16,6 dan nilai tertinggi 41,6. Sedangkan kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas oleh siswa memperoleh nilai terendah 13,3 dan tertinggi 91,6. Ditinjau dari nilai kesalahan penulisan surat dinas, nilai kesalahan yang lebih tinggi adalah kesalahan penggunaan tanda baca. Berdasarkan pengamatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat dinas masih tergolong rentan dalam melakukan kesalahan. Hal ini disebabkan bahwa pada kenyataannya selama ini siswa hanya cenderung meniru contoh-contoh surat yang telah ada, sehingga pemahaman akan sistematika dan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas yang baik dan benar masih rendah. Kurangnya penguasaan penulisan surat dinas menjadi penyebab utama munculnya kesalahan berbahasa dalam penulisan surat dinas. Hal ini yang terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan.

Kata kunci: kesalahan sistematika, kesalahan penggunaan tanda baca, surat dinas


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa pada Penulisan Surat Dinas oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.” Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Para Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai Administrasi di lingkungan FBS Unimed.

4. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik.

8. Trisnawati Hutagalung, S.Pd, M.Pd. dan Rumasi Simaremare, MPd., Dosen Penguji.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

10. Kepala Sekolah, Guru-Guru, khususnya Guru Bahasa Indonesia, Pegawai Tata Usaha, beserta seluruh Siswa SMP Negeri 32 Medan.

11. Kedua orang tua yang sangat istimewa, Ayahanda Drs. M. Yunus dan Ibunda Rakhmiyati, S.Pd.i terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian, dukungan, dan pengorbanan baik berupa moril dan materi selama ini.

12. Serda Rizkan Mahara, yang selalu menjadi penyemangat penulis selama menyusun Skripsi.


(8)

iii

13. Saudara tercinta: Win Ridho Nikite, Zakky Dayyan, anan pedih Nuraini, anan alik Sri Julaicha, Ibunda Zuniar, S.Pd, Ama Safrizal Efendi, Ine Nurhaliza, Nenek Zamhuriah, Bapak/Ibu Budi, Ama/ibi, Pun/Ngah, Kakak Maya, Kakak Dinda, Sahendra Junika, Gunawan, Fany, Ayu, Hasrina, Kakak Rere yang senantiasa mendukung dalam bentuk motivasi dan materi.

14. Sahabat-sahabat penulis, terkhusus Hastri, Elza, Dessi, Elfina, Iqay, Elin, Noni, Aulia, Lily, Delvia, Fitri, Merlyn, Dani, Chandra, Samudra, Niar, Erna, Dini, Jefrizal, Rezky, Heri, Zupri, Dian, Elvira, Megawati Sinurat, Dedek, Nanda Anggraini, Abang Adam, Kakak Wiyah, Sri Juliana Larosa, Ulan, Aulia, Tika, Elia, Miskah, Selva, Mini, Widya, Dina, Asna, Dita, Eltita, Lulul. 15. Teman-teman Ekstensi C 2013: Dayah, Uun, Elsa, Nova, Maya, Inur, Mei, Nirmala, Meilan, Oloan, Tohang, Tondi, Megaria, Brutu, Delis, Putri, PPLT SMP Negeri 32 Medan: Shafrina, Lamria, Fildzah, Indi, Adhe, serta teman-teman Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Stambuk 2013.

Terima kasih atas dukungan, doa, dan motivasi yang sudah diberikan. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, April 2017 Penulis,

Nellita Sipinte NIM 2133311063


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Analisis Kesalahan ... 10

2. Langkah-langkah Analisis Kesalahan Berbahasa ... 13

3. Surat Dinas ... 15

4. Tanda Baca ... 23

B. Kerangka Konseptual ... 48

C. Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

B. Data dan Sumber Data ... 50

C. Metode Penelitian ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 52

E. Instrumen Penelitian ... 52

F. Teknik Analisis Data ... 53

G. Aspek Analisis Kesalahan ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

1. Kemampuan Menulis Surat Dinas oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 ... 60

2. Jenis Kesalahan Penulisan Surat Dinas oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 ... 65


(10)

v

B. Pembahasan ... 85

BAB V PENUTUP ... 88

A. Simpulan ... 88

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91


(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Surat Dinas ... 55 Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Sistematika Penulisan Surat Dinas ... 55 Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Penggunaan Tanda Baca pada

Penulisan Surat Dinas ... 57 Tabel 4.1 Kategori Kemampuan Siswa dalam Menulis Surat Dinas .. 63 Tabel 4.2 Nilai Kemampuan Menulis Surat Dinas ... 63 Tabel 4.3 Nilai Sistematika Penulisan Surat Dinas ... 65 Tabel 4.4 Nilai Penggunaan Tanda Baca pada Penulisan

Surat Dinas ... 67 Tabel 4.5 Jenis Kesalahan Penulisan Surat Dinas oleh Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 32 Medan ... 70 Tabel 4.6 Nilai Kesalahan Sistematika Penulisan Surat Dinas ... 72 Tabel 4.7 Nilai Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada


(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Contoh Surat Dinas ... 93 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ... 94


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer dan Agustina, 2010: 11). Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Bahasa dalam fungsinya sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain (Widjaja, 1988: 16). Kegiatan manusia tidak lepas dari kekurangan atau kesalahan, baik dalam sikap maupun dalam berinteraksi, berkomunikasi dengan sesama. Manusia dalam menggunakan bahasa masih terjadi kesalahan-kesalahan sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan.

Dalam belajar berbahasa, kesalahan-kesalahan tidak dapat dihindari. Kesalahan dalam pembelajaraan bahasa yang dibuat oleh pembelajaran, sebenarnya bukanlah merupakan hal yang aneh. Pembelajaran dan kesalahan sesungguhnya tidak terlepaskan. Karena secara mendasar aktivitas belajar merupakan proses yang melibatkan berbagai kesalahan. Secara prinsip, kegiatan belajar tidak terlepas dari kesalahan, salah penilaian, salah penerapan, salah penyimpulan, dan sebagainya tentang sesuatu yang sedang


(14)

2

dipelajari. Kesalahan berbahasa berhubungan dengan pengetahuan atau kemampuan berbahasa, maksudnya kesalahan itu terjadi disebabkan belum memahami sistem bahasa tersebut. Akan tetapi, kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi yang terjadi secara konsisten dan sistematis, dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki.

Menurut Markhamah dan Sabardila, (2011: 54-55) kesalahan berbahasa adalah penyimpangan yang bersifat sistematis, konsisten, dan menggambarkan kemampuan peserta didik pada tahap tertentu (yang biasanya belum sempurna). Kesalahan berbahasa berada dalam wilayah kompetensi atau dalam wilayah pengetahuan. Artinya, peserta didik belum memahami benar bahasa yang dipelajarinya. Menulis adalah kemampuan manusia untuk mengeluarkan ide-ide dalam sebuah goresan yang nantinya menjadi sebuah karangan. Kesalahan berbahasa juga sering terjadi pada bahasa tulis, misalnya dalam menulis karangan, cerpen, surat, dan sebagainya. Salah satu penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, yaitu penggunaan bahasa tulis.

Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan dibanding dengan sarana komunikasi lainnya. Surat dapat menyampaikan informasi atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Pembuatan surat pribadi mungkin dalam segi bentuk dan bahasa tidak begitu diperhatikan, tetapi dalam pembuatan surat dinas bentuk, bahasa, dan aturan yang dibakukan harus diperhatikan. Namun kenyataannya, sampai saat ini masih banyak ditemukan kejanggalan dan kekurangtepatan penulisan surat pada umumnya, terlebih penulisan surat yang bersifat kedinasan. Surat sebagai sarana berkomunikasi


(15)

3

tertulis, paling tidak melibatkan dua pihak yaitu pengirim surat dan penerima surat. Surat dinas di dalamnya terkandung informasi tertentu yang dapat berupa perintah, pemberitahuan, tugas, permintaan, teguran. Bahasa dinas atau resmi adalah ragam tulisan. Ini berarti bahasanya sudah memiliki tata tulis atau tata aksara yang secara teratur dipakai dalam ragam tulisan. Kenyataannya, menulis surat dinas tidak mudah dilakukan. Masih ditemukan bahasa surat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baku sehingga menyebabkan kesalahan bahasa. Banyaknya penyimpangan yang terjadi akan menjadikan informasi surat sulit dipahami.

Menurut Hastuti (dalam Darmasuti, 2009), surat yang kurang jelas maksudnya akan mengakibatkan berbagai hal yang negatif, di antaranya: (1) penerima surat tidak bisa memahami isinya, (2) jawaban yang dikehendaki oleh si penerima surat tidak seperti yang dikehendaki oleh si pengirim surat, dan (3) isi surat akan meragukan penerima surat. Oleh karena itu, hal-hal seperti yang telah disebutkan di atas harus dihindari guna memperlancar komunikasi sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti didalam kelas saat guru melakukan proses belajar-mengajar, di sekolah ini menggunakan kurikulum berbasis KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Peneliti melihat bahwa guru menuliskan materi di papan tulis sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Guru sudah mengajarkan dan membiasakan siswa untuk menulis sesuai dengan PUEBI dan menggunakan bahasa yang


(16)

4

baik dan benar. Tetapi, ketika peneliti mengamati hasil catatan siswa yang ditulis oleh guru, masih banyak siswa yang menulis tidak sesuai dengan apa yang ditulis dengan guru.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama guru Bahasa Indonesia di Sekolah SMP Negeri 32 Medan dan beberapa siswa, guru mengatakan bahwa nilai siswa rendah. Dari hasil ulangan harian hanya 20% siswa yang lulus KKM dalam materi penulisan surat dinas. Masih terdapat kesalahan-kesalahan bahasa yang dilakukan oleh siswa terutama dalam penulisan surat dinas. Siswa sering melakukan kesalahan bahasa dalam penggunaan tanda baca dan sistematika penulisan surat dinas yang benar. Siswa masih banyak melakukan kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas dikarenakan siswa masih acuh dalam materi pembelajaran ini. Beberapa siswa mengatakan sulit memahami sistematika penulisan surat dan penggunaan tanda baca yang digunakan dalam penulisan surat dinas dan mereka menganggap surat tidak terlalu penting pada zaman sekarang ini. Salah seorang siswa mengatakan surat saat ini tidak lagi dibutuhkan karena dianggap kuno, padahal surat sangat penting dalam menyampaikan informasi untuk menghindari kesalahpahaman.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia, guru mengatakan bahwa kemampuan siswa menulis surat dinas masih rendah dalam penguasaan sistematika penulisan surat dinas dan penggunaan tanda baca. Dari hasil wawancara tersebut penelitian tertarik untuk memilih judul “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Surat


(17)

5

Dinas Oleh Siswa SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.” Penelitian yang baik haruslah memiliki tujuan yang baik dan jelas serta terarah pada tujuan yang tepat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan kesalahan sistematika penulisan dan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan.

Pada penelitian yang relevan ini ditunjukkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi W.W. (2004), ditemukan bahwa kesalahan berbahasa pada surat dinas yang dikeluarkan dari Kantor Kecamatan Mojolaban memiliki frekuensi yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor kompetensi berbahasa pengguna bahasa. Kesalahan yang berulang pada surat dinas satu dan surat dinas lainnya mengindikasikan bahwa pengonsep belum menguasai kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Kedua, faktor di luar kompetensi berbahasa pengguna bahasa, yaitu: (1) pengguna buku pedoman tentang tata naskah dinas pemerintah yang memuat kaidah penulisan yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar, dan (2) format serta tata tulis surat dinas yang digunakan cenderung sekadar meniru format atau tata tulis pada surat-surat dinas yang terdahulu.

Penelitian Priyono (2012), yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi Pada Mading Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.” Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih ada kesalahan berbahasa yang terdapat pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta: (1) Analisis kesalahan berbahasa pada mading di Universitas


(18)

6

Muhammadiyah Surakarta terdapat 12 macam kesalahan berbahasa bidang morfologi yaitu: penulisan prefiks di-, gabungan prefiks ber-, prefiks ter-, konfiks ke-an, sufiks -nya, simulfiks me-kan, sufiks -kan, penulisan kata depan (preposisi), dan penulisan pleonasme. (2) Wujud kesalahan berbahasa pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta terdapat dua jenis yaitu, kesalahan karena penulisan kata, dan kesalahan karena pemilihan kata yang kurang tepat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut.

1. kemampuan siswa dalam menulis surat dinas dengan benar masih rendah 2. siswa mengalami kesulitan dalam menullis surat dinas. Kesulitan mereka

terletak pada kesulitan dalam menguasai sistematika penulisan surat dinas dan penggunaan tanda baca.

3. kurangnya pemahaman materi sehingga siswa tidak mampu menulisi surat dinas dengan baik dan benar

4. kurangnya minat siswa untuk menulis surat dinas

5. banyaknya kesalahan berbahasa yang terjadi dalam penullisan surat dinas yang ditulis oleh siswa.


(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari luasnya pemahaman dalam penelitian ini maka penelitian membatasi masalah, maka yang hanya menjadi batasan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah wujud kesalahan sistematika penulisan surat dinas dan penggunaan tanda baca pada surat dinas yang ditulis oleh siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan masalah, masalah-masalah yang harus dijawab pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kesalahan sistematika penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan tahun pembelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan tahun pembelajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kesalahan sistematika penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan

2. untuk mengetahui kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan.


(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan praktis.

1. Manfaat Secara Teoretis

Secara teoretis, hasil dari penelitian ini adalah mampu memperkaya konsep teroretis dalam menganalisi kesalahan berbahasa khususnya kesalahan berbahasa tulis. Menambah referensi bagi penelitian sejenis berikutnya khususnya dalam materi tentang surat yang ada di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 terutama mengembangkan teori memproduksi surat dinas.

2. Manfaat Secara Praktis

Yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu manfaat praktis bagi guru, siswa, dan peneliti lain yang akan dijabarkan di bawah ini.

a) Bagi guru

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan dan perbaikan dalam pembelajaran memproduksi surat dinas dengan cara memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada sistematika penulisan surat dinas serta penggunaan tanda baca.

b) Bagi siswa

Hasil penelitian ini juga berguna untuk menjadi bahan mengkaji pemahaman tentang surat karena dalam penulisan surat harus sesuai


(21)

9

dengan kaidah bahasa Indonesia terutama pada sistematika penulisan surat dan penggunaan tanda baca.

c) Bagi peneliti lain

Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang relevan.


(22)

88 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas oleh siswa SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan bahwa:

Dari tabel uji kategori yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat dinas masih tergolong rendah, hal ini terlihat dari 30 surat siswa yang dijadikan sebagai sumber penelitian, hanya 10 siswa yang memperoleh nilai atau hasil di atas skor 80-89 yaitu dalam kategori baik. Sedangkan 17 orang siswa lainnya memperoleh nilai atau hasil dengan kategori cukup yaitu rentang skor 70-79. Berikutnya ditemukan 3 orang siswa memperoleh hasil menulis surat dinas dengan rentang skor 50-69 yang dikategorikan kurang. Berdasarkan pengamatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat resmi masih di bawah kategori baik atau belum maksimal.

Berdasarkan analisis pengklasifikasian kesalahan penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, ditemukan bahwa kesalahan penulisan sistematika dan penggunaan tanda baca masih sangat banyak. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa dari 30 siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017


(23)

89

ditemukan sejumlah kesalahan yang bervariasi yaitu dari jumlah kesalahan keseluruhan yang terbanyak 12 kesalahan dan sedikitnya sebanyak 6 kesalahan. Dari kesalahan penulisan sistematika paling sedikit sebanyak 4 poin dan kesalahan terbanyak 8 poin dari 13 poin yang dianalisis. Dari kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas oleh siswa terdapat kesalahan paling sedikit yaitu 1 poin dan paling banyak kesalahan 6 poin dari 6 poin yang dianalisis. Kesalahan penulisan sistematika pada penulisan surat dinas oleh siswa memperoleh nilai terendah 16,6 dan nilai tertinggi 41,6. Sedangkan kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas oleh siswa memperoleh nilai terendah 13,3 dan tertinggi 91,6. Ditinjau dari nilai kesalahan penulisan surat dinas, nilai kesalahan yang lebih tinggi adalah kesalahan penggunaan tanda baca.

Berdasarkan hasil analisis penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah kesalahan pada setiap surat dinas siswa memiliki jumlah kesalahan yang berbeda-beda. Meskipun memiliki jumlah kesalahan yang berbeda-beda, namun dalam penulisan surat dinas siswa memiliki siswa banyak yang memiliki kesalahan yang serupa, yaitu kesalahan dalam ketidaklengkapan sistematika surat dan ketidak kesesuaian penggunaan tanda baca. Berdasarkan permasalahan yang sering muncul, maka pembelajaran menulis surat dinas di sekolah harus mendapat perhatian dan bimbingan latihan yang intensif dari para guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar siswa terampil menulis surat dinas.


(24)

90

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan yang telah diperoleh maka:

1. diharapkan kepada guru untuk menjadikan teore-teore menulis surat dinas sebagai sumber pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis surat dinas siswa.

2. hendaknya siswa tidak hanya meniru contoh surat dinas yang sudah ada sebelumnya agar siswa terampil menulis surat dinas, melainkan juga harus banyak belajar mandiri dengan menguasai sistematika penulisan surat dan penggunaan tanda baca.

3. diharapkan kepada guru bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap penguasaan dan pemahaman dalam pembelajaran menulis surat dinas.


(25)

91

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E., Zaenal. 1987. Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat Dinas. Jakarta. Mediatama Sarana.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmastuti, F.D. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Dinas Kantor Keluruhan Ngolodono Karangdowo Klaten. Skripsi, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. . 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. . 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djajasudarma, F. 1993. Metode Linguistik: Ancangan M etode Penelitian dan

Kajian. Bandung: Penerbit PT Eresco.

Dwi W.W., Novianto. 2004. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Dinas Keluar di Kecamatan Mojolaban. Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Finoza, Lamudin. 1983. Korespondensi Indonesia Modern. Jakarta. Penerbit Nia Dinamika.

Markamah, dan Atiqa Sabardila. 2011. Analisis Kesalahan Berbahasa: Karakteristik dan Bentuk Pasif. Solo: Jagat Abjad.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Parera, J. D. 1997. Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga.

Pateda, Mansoer. 1998. Analisis Kesalahan. Flores : Nusa Indah.

Priyono, Yakub. 2012. Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi pada Mading di Universitas Muhammaddiyah Surakarta.( Skripsi S-1 Progdi


(26)

92

Pendidikan Bahasa Sastra dan Daerah). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Soebroto, R. 1972. Korespondensi. Yogyakarta. BPAUGM.

Sudaryanto. 2001. Metodologi dan Aneka Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&B. Bandung : Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pengembangan Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Widjaja, A.W. 1988. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Bina Aksara. Yulianeta, dan Permadi, Tedi. 2009. Cerdas Berbahasa dan Sastra Indonesia


(1)

dengan kaidah bahasa Indonesia terutama pada sistematika penulisan surat dan penggunaan tanda baca.

c) Bagi peneliti lain

Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang relevan.


(2)

88 A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas oleh siswa SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan bahwa:

Dari tabel uji kategori yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat dinas masih tergolong rendah, hal ini terlihat dari 30 surat siswa yang dijadikan sebagai sumber penelitian, hanya 10 siswa yang memperoleh nilai atau hasil di atas skor 80-89 yaitu dalam kategori baik. Sedangkan 17 orang siswa lainnya memperoleh nilai atau hasil dengan kategori cukup yaitu rentang skor 70-79. Berikutnya ditemukan 3 orang siswa memperoleh hasil menulis surat dinas dengan rentang skor 50-69 yang dikategorikan kurang. Berdasarkan pengamatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat resmi masih di bawah kategori baik atau belum maksimal.

Berdasarkan analisis pengklasifikasian kesalahan penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, ditemukan bahwa kesalahan penulisan sistematika dan penggunaan tanda baca masih sangat banyak. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa dari 30 siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017


(3)

ditemukan sejumlah kesalahan yang bervariasi yaitu dari jumlah kesalahan keseluruhan yang terbanyak 12 kesalahan dan sedikitnya sebanyak 6 kesalahan. Dari kesalahan penulisan sistematika paling sedikit sebanyak 4 poin dan kesalahan terbanyak 8 poin dari 13 poin yang dianalisis. Dari kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas oleh siswa terdapat kesalahan paling sedikit yaitu 1 poin dan paling banyak kesalahan 6 poin dari 6 poin yang dianalisis. Kesalahan penulisan sistematika pada penulisan surat dinas oleh siswa memperoleh nilai terendah 16,6 dan nilai tertinggi 41,6. Sedangkan kesalahan penggunaan tanda baca pada penulisan surat dinas oleh siswa memperoleh nilai terendah 13,3 dan tertinggi 91,6. Ditinjau dari nilai kesalahan penulisan surat dinas, nilai kesalahan yang lebih tinggi adalah kesalahan penggunaan tanda baca.

Berdasarkan hasil analisis penulisan surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah kesalahan pada setiap surat dinas siswa memiliki jumlah kesalahan yang berbeda-beda. Meskipun memiliki jumlah kesalahan yang berbeda-beda, namun dalam penulisan surat dinas siswa memiliki siswa banyak yang memiliki kesalahan yang serupa, yaitu kesalahan dalam ketidaklengkapan sistematika surat dan ketidak kesesuaian penggunaan tanda baca. Berdasarkan permasalahan yang sering muncul, maka pembelajaran menulis surat dinas di sekolah harus mendapat perhatian dan bimbingan latihan yang intensif dari para guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar siswa terampil menulis surat dinas.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Medan yang telah diperoleh maka:

1. diharapkan kepada guru untuk menjadikan teore-teore menulis surat dinas sebagai sumber pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis surat dinas siswa.

2. hendaknya siswa tidak hanya meniru contoh surat dinas yang sudah ada sebelumnya agar siswa terampil menulis surat dinas, melainkan juga harus banyak belajar mandiri dengan menguasai sistematika penulisan surat dan penggunaan tanda baca.

3. diharapkan kepada guru bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap penguasaan dan pemahaman dalam pembelajaran menulis surat dinas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E., Zaenal. 1987. Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Surat Dinas. Jakarta. Mediatama Sarana.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmastuti, F.D. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Dinas Kantor Keluruhan Ngolodono Karangdowo Klaten. Skripsi, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. . 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. . 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djajasudarma, F. 1993. Metode Linguistik: Ancangan M etode Penelitian dan

Kajian. Bandung: Penerbit PT Eresco.

Dwi W.W., Novianto. 2004. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Dinas Keluar di Kecamatan Mojolaban. Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Finoza, Lamudin. 1983. Korespondensi Indonesia Modern. Jakarta. Penerbit Nia Dinamika.

Markamah, dan Atiqa Sabardila. 2011. Analisis Kesalahan Berbahasa: Karakteristik dan Bentuk Pasif. Solo: Jagat Abjad.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Parera, J. D. 1997. Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga.

Pateda, Mansoer. 1998. Analisis Kesalahan. Flores : Nusa Indah.

Priyono, Yakub. 2012. Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi pada Mading di Universitas Muhammaddiyah Surakarta.( Skripsi S-1 Progdi


(6)

Pendidikan Bahasa Sastra dan Daerah). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Soebroto, R. 1972. Korespondensi. Yogyakarta. BPAUGM.

Sudaryanto. 2001. Metodologi dan Aneka Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&B. Bandung : Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pengembangan Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Widjaja, A.W. 1988. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Bina Aksara. Yulianeta, dan Permadi, Tedi. 2009. Cerdas Berbahasa dan Sastra Indonesia