PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

SKRIPSI

OLEH: SITI A’ISYAH NIM. 201210430311154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEI 2016


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

Oleh: SITI A’ISYAH NIM. 201210430311154

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui

di Malang, 20 April 2016

Menyetujui,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

Oleh : SITI A’ISYAH NIM: 201210430311154

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat, rahmat dan hidayahNya skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Bercerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5 dengan Menggunakan Media Cincin Tokoh di SD

Muhammadiyah 08 Dau-Malan.” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam

tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari semua pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimaksaih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan, dan bantuan dari semua pihak sangat berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Dr. Ichsan Anshory, AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Dr. Elly Purwanti, M.P selaku pembimbing I yang selalu memberikan masukan, arahan serta motivasinya kepada penulis.

4. Maharani Putri Kumalasani, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan dan motivasi kepada penulis

5. Ibu Siti Alfiah, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah.

6. Ibu Titik Dwi Arini S.Pd, Selaku wali kelas dan guru Bahasa Indonesia kelas 5 yang bersedia memberikan waktu untuk peneliti melakukan penelitian dan telah memfasilitasi penelitian serta sabar dalam mengawasi jalannya kegiatan.

7. Semua siswa-siswi SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang yang meluangkan waktunya untuk peneliti serta bersedia membantu penelitiuntuk melakukan penelitian.

8. Temanku yang bersedia menjadi observer dokumentasi yang terlibat dalam jalannya penelitian ini yaitu Nurlailyta Maharani, terimakasih sudah bersedia membantu peneliti dan menyediakan waktunya untuk ikut dalam penelitian tersebut.

Semoga sesuatu yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis dengan lapang dada bersedia menerima saran dan kritik terhadap skripsi ini. Penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, peneliti lain dan generasi penerus yang selalu menunggu perubahan dari para pendidiknya.

Malang, 28 April 2016


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... .. i

LEMBAR PERSETUJUAN ...

... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... ... iii

SURAT PERNYATAAN ... ... iv

HALAMAN MOTTO ... ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK ... ... vii

ABSTRACT ... ... viii

KATA PENGANTAR ... ... ix

DAFTAR ISI ... ... xi

DAFTAR TABEL ... ... xii

DAFTAR GAMBAR ... ... xiii

DAFTAR DIAGAM ... ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Hipotesis Tindakan ... 6

1.5Manfaat Penelitian ... 7

1.6Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian... 7

1.7Definisi Istilah ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori ... 9

2.1.1 Keterampilan Bercerita ... 9

2.1.2 Bahasa Indonesia... 12

2.1.3 Media Pembelajaran ... 15

2.1.4 Cincin Tokoh ... 20


(6)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 25

3.2 Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan ... 25

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.4 Subyek Penelitian ... 26

3.5 Data dan Sumber Data ... 26

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.7 Teknik Analisis Data ... 29

3.8 Prosedur Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Paparan Data ... 37

4.1.1 Siklus 1 ... 38

4.1.2 Siklus 2 ... 48

4.2Pembahasan ... ... 56

4.2.1 Pelaksanaan Bercerita dengan Menggunakan Media Cincin Tokoh ... ... 57

4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Cincin Tokoh ... ... 59

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... ... 61

5.2 Saran ... ... 62 DAFTAR PUSTAKA ...


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aspek pengamatan keterampilan bercerita “Telur Asin” ... ... 30 Tabel 3.2 Aspek pengamatan keterampilan bercerita tentang “Pengalaman Berlibur” ... 30 Tabel 3.3 Katagori penilaian pemahaman siswa tentang bercerita ... ... 31 Tabel 4.1Persentase indikator aspek bercerita pertemuan 1 ... ... 45 Tabel 4.2 Persentase indikator aspek bercerita pertemuan 2 ... ... 45 Tabel 4.3 Kategori penilaian pemahaman siswa tentang bercerita ... ... 45 Tabel 4.4 Ketuntasan bercerita siswa pada siklus 1 ... ... 46 Tabel 4.5 Kekurangan pada siklus 1 dan rencana perbaikan pada siklus 2 ... ... 47 Tabel 4.6Persentase indikator aspek bercerita pertemuan 1 ... ... 54 Tabel 4.7 Persentase indikator aspek bercerita pertemuan 2 ... ... 54 Tabel 4.8 Kategori penilaian pemahaman siswa tentang bercerita ... ... 55 Tabel 4.9 Ketuntasan bercerita siswa siklus ... ... 55


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... ... 24 Gambar 3.1Desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart ... ... 33 Gambar 4.1 Siswa duduk berkelompok untuk berdiskusi peran yang akan dimainkan ... 39 Gambar 4.2 Setiap kelompok latihan berdialog ... ... 40 Gambar 4.3 Setiap kelompok maju untuk berdialog dengan menggunakan cincin tokoh ... 41 Gambar 4.4 Setiap kelompok mengomentari penampilan kelompok lainnya ... ... 41 Gambar 4.5 Siswa bercerita secara berpasangan di depan kelas ... ... 44 Gambar 4.6 Siswa berlatih bercerita dengan menggunakan media cincin tokoh ... ... 49 Gambar 4.7 Setiap kelompok tampil di depan kelas memerankan dialog drama... ... 50 Gambar 4.8 Setiap kelompok memberikan komentar kepada kelompok lainnya ... ... 51 Gambar 4.9 Guru memberikan contoh bercerita di depan kelas ... ... 53 Gambar 4.10 Siswa bercerita di depan kelas secara berpasangan ... ... 53


(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Presentase ketercapaian indikator aspek berceita ... ... 58 Diagram 4.2 Diagram hasil belajar keterampilan bercerita pada siklus 1 & 2 ... ... 60


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP siklus 1 pertemuan 1 ... ... 65 Lampiran 2 Tabel penilaian bercerita siklus 1 pertemuan 1 ... ... 70 Lampiran 3 Lembar pengamatan guru siklus 1 pertemuan 1 ... ... 71 Lampiran 4 Instrumen penilaian RPP siklus 1 pertemuan 1 ... ... 73 Lampiran 5 RPP siklus 1 pertemuan 2 ... ... 74 Lampiran 6 Tabel penilaian bercerita siklus 1 pertemuan 2 ... ... 78 Lampiran 7 Lembar pengamatan guru siklus 1 pertemuan 2 ... ... 79 Lampiran 8 Instrumen penilaian RPP siklus 1 pertemuan 2 ... ... 81 Lampiran 9 Tabel penilaian bercerita siklus 1 ... ... 82 Lampiran 10 RPP siklus 2 pertemuan 1 ... ... 83 Lampiran 11 Tabel penilaian bercerita siklus 2 pertemuan 1 ... ... 87 Lampiran 12 Lembar pengamatan guru siklus 2 pertemuan 1 ... ... 88 Lampiran 13 Instrumen penilaian RPP siklus 2 pertemuan 1 ... ... 90 Lampiran 14 RPP siklus 2 pertemuan 2 ... ... 91 Lampiran 15 Tabel penilaian bercerita siklus 2 pertemuan 2 ... ... 95 Lampiran 16 Lembar pengamatan guru siklus 2 pertemuan 2 ... ... 96 Lampiran 17 Instrumen penilaian RPP siklus 2 pertemuan 2 ... ... 98 Lampiran 18 Tabel penilaian bercerita siklus 2... ... 99 Lampiran 19 Lembar observasi perilaku siswa ... ... 100 Lampiran 20 Lembar wawancara guru awal sebelum pelaksanaan tindakan ... ... 101 Lampiran 21 Lembar wawancara kepada guru sesudah pelaksanaan tindakan ... ... 103 Lampiran 22 Lembar wawancara kepada siswa sesudah pelaksanaan tindakan ... ... 104 Lampiran 23 Teks dialog telur asin ...


(11)

Lampiran 24 Lembar kerja siswa ... ... 110 Lampiran 25 Dokumentasi ... ... 113 Lampiran 26 Surat keterangan penelitian ... ... 115


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Aleka dan Achmad. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Referensi Jakarta.

Badrujaman, Aip dan Hidayat, Dede Rahmat. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: CV. Trans Info Media. Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Khoirunnisak, Eva. 2015. Pengembangan Media Boneka Jari (BOJAR) Dalam

Pembelajaran Tematik Tema Kegemaranku Kelas 1 Sekolah Dasar.

Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM.

Masnur, dkk. 1987. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Jemmars.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru) (Agus Hikmat Syaf, Ed). Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazar, Noerzisri A. 2006. Bahasa Indonesia Dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Memahami Berbagai Aspek Bercerita dalam Keterampilan Bercerita.

(Online)(http://alittlegirlwearingglasses.blogspot.com/2014/09/memaham i-berbagai-aspek-bercerita-dalam.html?m=1. Diakses tanggal 11/20/2016)

Nurihsan, Juntika dan Agustin, Mubiar. 2011. Dinamik Perkembangan Anak dan Remaja (Nurul Falah Alif, Ed.). Bandung: PT Refika Aditama.

Nurwijayanti, Rischa. 2011. Penggunaan Media Gambar Puzzle Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Keterampilan Bercerita Siswa Kelas 1 SDN Girimoyo III Kabupaten Malang. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM

Oka, Gusti Ngurah. 1974. Problematik Bahasa dan Pengajaran Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Purwadi, Tomi. 2014. Efektifitas Metode Kisah Terhadap Hasil Pembelajaran Aqidah Akhlak pada Siswa Kelas VIII di SMP Almubarak Pondok Aren Tangeran Selatan. Jakarta: Universitas Hidayatullah


(13)

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (Djony Herfan, Ed). Jakarta: Pt Grasindo.

Slamet, Mohammad. 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Bercerita Dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Rek-Rekkan 1 Pamekasan. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM

Subangkit, Rohmat. 2015. Penerapan Media Poster Anggota Keluarga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Materi Mengenal Anggota Keluarga Pada Siswa Kelas I SDN Tlogomas 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM

Tarigan, Djago.1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Uno, Hamzah.B, dkk. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara. Wijayanti, Titin. 2013. Penerapan Metode Picture And Picture Dalam Pelajaran

Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Dan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Klepek Kabupaten Kediri. Skripsi tidak diterbitkan, Malang : UMM


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, tindakan yang dilakukan paling penting adalah tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan suatu tindakan tempat saling mempertukarkan pengalaman, saling mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan, atau saling mengekspresikan serta menyetujui sesutau pendirian atau keyakinan. Oleh karena itu maka di dalam tindakan sosial haruslah terdapat elemen-elemen yang umum, yang sama-sama disetujui dan dipahami oleh sejumlah orang yang merupakan suatu masyarakat. Untuk menghubungkan sesama anggota masyarakat maka diperlukanlah komunikasi (Tarigan, 1981:8). Untuk dapat melakukan komunikasi maka diperlukannya bahasa.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang memiliki peran penting sebagai pemersatu bahasa-bahasa yang ada di Indonesia. Kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa Indonesia berfungsi, antara lain, sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar resmi lembaga pendidikan, bahasa resmi perhubungan pada tingkat nasional, dan bahasa media massa (Iskandarwassid, 2013:264). Tujuan pendidikan bahasa Indonesia yaitu untuk menjadikan siswa terampil dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.


(15)

2

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar isi dijelaskan bahwa ruang lingkup mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia mencakup empat aspek kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tahun 2006 yaitu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdiknas 2006:231). Pada siswa Sekolah Dasar pembelajaran bahasa sangatlah penting sebagai bekal untuk bersosialisasi dengan masyarakat disekitarnya.

Pada masa anak sekolah, anak akan tertarik pada keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain. Anak akan senang hati membaca atau mendengar dongeng fantasi pada usia siswa 6-8 tahun, sedangkan gemar cerita yang bersifat kritis (tentang perjalanan, riwayat para pahlawan, dan sebagainya) pada usia 10-12 tahun (Nurihsan, 2011:3). Pada siswa Sekolah Dasar kemampuan berbahasa harus dilatih mulai dari sekarang dengan melatih siswa agar mampu bercerita dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dengan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca dan ungkapan kemauan serta keinginan membagikan pengalaman yang diperoleh


(16)

3

(Nurwijayanti: 2011). Seseorang pasti akan melibatkan pikiran, keberanian, serta bahasa yang baik dan benar sehingga orang lain memahami isi cerita. Pada pernyataan diatas membuktikan bahwa keterampilan bercerita sangatlah penting guna menambah kemampuan berbahasa siswa. Sebagai guru yang profesional hendaknya dapat meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa dengan membuat suasana belajar menjadi lebih mengasyikkan dan tidak membosankan dengan menyiapkan semua perangakat pembelajaran dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 4 Desember 2015 dengan wali kelas selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 5A di SD Muhammadiyah 08 ditemukan fakta bahwa pada saat proses pembelajaran Bahasa Indoesia dengan materi bercerita guru memutarkan video atau film dan siswa melihatnya, setelah selesai melihat video atau film siswa menceritakan kembali isi dari cerita tersebut tanpa menggunakan media. Fakta lain dari hasil wawancara tersebut yaitu siswa masih merasa kurang percaya diri jika berhadapan dengan teman-teman sekelasnya ketika melakukan kegiatan percakapan dalam bercerita, siswa cenderung kurang berani untuk bercerita di depan kelas karena merasa takut salah dan kurang percaya diri. Hal tersebut menyebabkan nilai bercerita pada siswa ada yang kurang memuaskan dengan presentase siswa yang tuntas yaitu sebanyak 48% dan yang tidak tuntas 52%, lebih dari 50% siswa tidak tuntas dalam pembelajaran bercerita dengan KKM yang harus dicapai adalah 75.


(17)

4

dicerita tersebut sehingga mereka dapat bercerita dengan baik. Untuk meningkatkan keterampilan bercerita guru hendaknya membuat media pembelajaran agar siswa dapat berimajinasi, membuat suasana bercerita seolah-olah itu nyata dan menghilangkan rasa malu bercerita di depan kelas serta lebih percaya diri.

Banyak siswa yang mengaku bahwa pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang membosankan karena banyak sekali bacaan atau cerita yang panjang. Serta siswa terkadang kurang percaya diri apabila ia disuruh untuk membaca dengan lantang apalagi bercerita di depan kelas. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru saat pembelajaran berlangsung yaitu dengan menyiapkan media pembelajaran yang semenarik mungkin. Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2010:7-8).

Untuk memperbaiki keterampilan bercerita pada siswa, peneliti membuat media Cincin Tokoh pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Media Cincin Tokoh merupakan media yang berupa cincin yang bergambarkan tokoh dalam cerita, dibuat dengan tujuan supaya dapat meningkatkan keterampilan bercerita serta memudahkan siswa untuk berimajinasi dengan melihat gambar tokoh tersebut. Media Cincin Tokoh termasuk media visual karena pada media Cincin Tokoh terdapat gambar dan melibatkan indera penglihatan secara langsung. Diharapkan ketika siswa melihat atau memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk berbicara lebih


(18)

5

banyak, berinteraksi baik dengan gambar- gambar tetsebut, maupun dengan sesamanya, membuat hubungan diantara paradoks dan membuat gagasan- gagasan baru (Munadi, 2010:89).

Media Cincin Tokoh ini hampir sama dengan media Boneka Jari, akan tetapi media Boneka Jari dikenakan pada ujung jari sedangkan media Cincin Tokoh dikenakan seperti memakai cincin. Dengan adanya media Cincin Tokoh ini diharapkan siswa dapat lebih termotivasi agar dapat berfikir kreatif, siswa dapat menuangkan ide-ide untuk bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh, dan membuat suasana bercerita menjadi lebih kongkrit. Sebelumnya pernah diadakan penelitian tentang media boneka jari yang dilakuka pada kelas 1 SD, hasil dari penelitian tersebut adalah pada saat pretest ketuntasan hanya mencapai 30% atau sebanyak 9 anak yang tuntas, sedangkan pada posttest ketuntasan mencapai 100% atau sebanyak 30 anak yang tuntas. Dari hasil pretest dan posttest dapat dilihat bahwa perolehan nilai mengalami peningkatan (Khoirunnisak, 2015:54).

Pernah dilakukan penelitian lainnya dengan menggunakan media gambar (media visual) pada siswa kelas III SDN Rek- Kerrek 1 Pamekasan Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hasil dari penelitian tersebut kemampuan bercerita dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan dengan presentase keberhasilan belajar klasikal siswa dari 30% pada siklus I menjadi 90% pada siklus ke II (Selamed, 2013:62).

Melalui dasar pemikiran tersebut, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul: “Meningkatkan Keterampilan Bercerita Pada Mata


(19)

6

Pembelajaran Cincin Tokoh Di SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang”. 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai bereikut:

1. Bagaimanakah proses pelaksanaan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil keterampilan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD? 1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil keterampilan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD.

1.4Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media cincin tokoh maka akan ada peningkatan keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 5 SD dengan Muhammadiyah 08 Dau-Malang.


(20)

7

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan keterampilan bercerita dengan menggunakan media cincin tokoh pada kelas 5 SD.

2. Bagi guru, mengetahui peningkatan keterampilan bercerita siswa kelas 5SD terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media cincin tokoh sehingga guru mampu mengevaluasi kembali rencana kegiatan pembelajaran sebelum terlaksananya proses belajar mengajar. 3. Bagi siswa, media cincin tokoh ini dapat membuat siswa menjadi lebih

kreatif dalam bercerita dan siswa dapat meningkatkan keterampilan berceritanya.

1.6Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Siswa kelas 5A di SD Muhammadiyah 08 Dau- Malang dengan jumlah 25 siswa, jumlah siswa perempuan 12 dan jumlah siswa laki-laki 13. b. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun ajaran

2015/2016.

Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar, maka peneliti membatasai kegiatan penelitian pada:

a. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi bercerita. b. Menggunakan media cincin tokoh secara berkelompok.

c. Kemampuan yang diukur untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu dan terampil dalam bercerita adalah: a) Ketepatan isi cerita, b)


(21)

8

1.7Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini maka perlu didefinisikan beberapa istilah, diantaranya yaitu:

a. Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya untuk mengembangkan potensi (Nurwijayanti 2011:17).

b. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi dan bernalar dalam kegiatan ilmiah, baik dalam perencanaan pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahua, dan teknologi maupun dalam penyebarluasan hasil perencanaan dan pengembangannya (Nazar, 2006:1). Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mempermudah interaksi sesama masyarakat Indonesia, serta pemersatu bahasa-bahasa di negara Indonesia.

c. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif (Asyhar, 2012:8). d. Cincin tokoh adalah media yang berupa cincin yang bergambarkan tokoh

dalam cerita, dibuat dengan tujuan supaya dapat meningkatkan keterampilan bercerita serta memudahkan siswa untuk berimajinasi dengan melihat gambar tokoh tersebut.


(1)

(Nurwijayanti: 2011). Seseorang pasti akan melibatkan pikiran, keberanian, serta bahasa yang baik dan benar sehingga orang lain memahami isi cerita. Pada pernyataan diatas membuktikan bahwa keterampilan bercerita sangatlah penting guna menambah kemampuan berbahasa siswa. Sebagai guru yang profesional hendaknya dapat meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa dengan membuat suasana belajar menjadi lebih mengasyikkan dan tidak membosankan dengan menyiapkan semua perangakat pembelajaran dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 4 Desember 2015 dengan wali kelas selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 5A di SD Muhammadiyah 08 ditemukan fakta bahwa pada saat proses pembelajaran Bahasa Indoesia dengan materi bercerita guru memutarkan video atau film dan siswa melihatnya, setelah selesai melihat video atau film siswa menceritakan kembali isi dari cerita tersebut tanpa menggunakan media. Fakta lain dari hasil wawancara tersebut yaitu siswa masih merasa kurang percaya diri jika berhadapan dengan teman-teman sekelasnya ketika melakukan kegiatan percakapan dalam bercerita, siswa cenderung kurang berani untuk bercerita di depan kelas karena merasa takut salah dan kurang percaya diri. Hal tersebut menyebabkan nilai bercerita pada siswa ada yang kurang memuaskan dengan presentase siswa yang tuntas yaitu sebanyak 48% dan yang tidak tuntas 52%, lebih dari 50% siswa tidak tuntas dalam pembelajaran bercerita dengan KKM yang harus dicapai adalah 75.

Siswa memerlukan sebuah media yang dapat meningkatkan keterampilan bercerita yang mana mereka dapat menjadi seseorang yang ada


(2)

dicerita tersebut sehingga mereka dapat bercerita dengan baik. Untuk meningkatkan keterampilan bercerita guru hendaknya membuat media pembelajaran agar siswa dapat berimajinasi, membuat suasana bercerita seolah-olah itu nyata dan menghilangkan rasa malu bercerita di depan kelas serta lebih percaya diri.

Banyak siswa yang mengaku bahwa pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang membosankan karena banyak sekali bacaan atau cerita yang panjang. Serta siswa terkadang kurang percaya diri apabila ia disuruh untuk membaca dengan lantang apalagi bercerita di depan kelas. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru saat pembelajaran berlangsung yaitu dengan menyiapkan media pembelajaran yang semenarik mungkin. Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2010:7-8).

Untuk memperbaiki keterampilan bercerita pada siswa, peneliti membuat media Cincin Tokoh pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Media Cincin Tokoh merupakan media yang berupa cincin yang bergambarkan tokoh dalam cerita, dibuat dengan tujuan supaya dapat meningkatkan keterampilan bercerita serta memudahkan siswa untuk berimajinasi dengan melihat gambar tokoh tersebut. Media Cincin Tokoh termasuk media visual karena pada media Cincin Tokoh terdapat gambar dan melibatkan indera penglihatan secara langsung. Diharapkan ketika siswa melihat atau memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk berbicara lebih


(3)

banyak, berinteraksi baik dengan gambar- gambar tetsebut, maupun dengan sesamanya, membuat hubungan diantara paradoks dan membuat gagasan- gagasan baru (Munadi, 2010:89).

Media Cincin Tokoh ini hampir sama dengan media Boneka Jari, akan tetapi media Boneka Jari dikenakan pada ujung jari sedangkan media Cincin Tokoh dikenakan seperti memakai cincin. Dengan adanya media Cincin Tokoh ini diharapkan siswa dapat lebih termotivasi agar dapat berfikir kreatif, siswa dapat menuangkan ide-ide untuk bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh, dan membuat suasana bercerita menjadi lebih kongkrit. Sebelumnya pernah diadakan penelitian tentang media boneka jari yang dilakuka pada kelas 1 SD, hasil dari penelitian tersebut adalah pada saat pretest ketuntasan hanya mencapai 30% atau sebanyak 9 anak yang tuntas, sedangkan pada posttest ketuntasan mencapai 100% atau sebanyak 30 anak yang tuntas. Dari hasil pretest dan posttest dapat dilihat bahwa perolehan nilai mengalami peningkatan (Khoirunnisak, 2015:54).

Pernah dilakukan penelitian lainnya dengan menggunakan media gambar (media visual) pada siswa kelas III SDN Rek- Kerrek 1 Pamekasan Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hasil dari penelitian tersebut kemampuan bercerita dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan dengan presentase keberhasilan belajar klasikal siswa dari 30% pada siklus I menjadi 90% pada siklus ke II (Selamed, 2013:62).

Melalui dasar pemikiran tersebut, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul: “Meningkatkan Keterampilan Bercerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Dengan Menggunakan Media


(4)

Pembelajaran Cincin Tokoh Di SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai bereikut:

1. Bagaimanakah proses pelaksanaan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil keterampilan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil keterampilan bercerita dengan menggunakan media Cincin Tokoh pada siswa kelas 5 SD.

1.4Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media cincin tokoh maka akan ada peningkatan keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 5 SD dengan Muhammadiyah 08 Dau-Malang.


(5)

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan keterampilan bercerita dengan menggunakan media cincin tokoh pada kelas 5 SD.

2. Bagi guru, mengetahui peningkatan keterampilan bercerita siswa kelas 5SD terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media cincin tokoh sehingga guru mampu mengevaluasi kembali rencana kegiatan pembelajaran sebelum terlaksananya proses belajar mengajar. 3. Bagi siswa, media cincin tokoh ini dapat membuat siswa menjadi lebih

kreatif dalam bercerita dan siswa dapat meningkatkan keterampilan berceritanya.

1.6Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Siswa kelas 5A di SD Muhammadiyah 08 Dau- Malang dengan jumlah 25 siswa, jumlah siswa perempuan 12 dan jumlah siswa laki-laki 13. b. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun ajaran

2015/2016.

Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar, maka peneliti membatasai kegiatan penelitian pada:

a. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi bercerita. b. Menggunakan media cincin tokoh secara berkelompok.

c. Kemampuan yang diukur untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu dan terampil dalam bercerita adalah: a) Ketepatan isi cerita, b) Pelafalan dan intonasi, c) Kelancaran.


(6)

1.7Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini maka perlu didefinisikan beberapa istilah, diantaranya yaitu:

a. Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya untuk mengembangkan potensi (Nurwijayanti 2011:17).

b. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi dan bernalar dalam kegiatan ilmiah, baik dalam perencanaan pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahua, dan teknologi maupun dalam penyebarluasan hasil perencanaan dan pengembangannya (Nazar, 2006:1). Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mempermudah interaksi sesama masyarakat Indonesia, serta pemersatu bahasa-bahasa di negara Indonesia.

c. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif (Asyhar, 2012:8). d. Cincin tokoh adalah media yang berupa cincin yang bergambarkan tokoh

dalam cerita, dibuat dengan tujuan supaya dapat meningkatkan keterampilan bercerita serta memudahkan siswa untuk berimajinasi dengan melihat gambar tokoh tersebut.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Media Benda Replika Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gedongan Tahun 2013/

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN FLANEL ALFABET MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran Flanel Alfabet Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 5 Senda

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN FLANEL ALFABET MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran Flanel Alfabet Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 5 Senda

0 2 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Media Lagu Di Kelas 4 SD Negeri Nayu Barat 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERGAMBAR SERI PADA MATA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Dengan Menggunakan Media Bergambar Seri Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Celep 5 Kedawung Sr

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERGAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Dengan Menggunakan Media Bergambar Seri Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Celep 5 Kedawung Sragen Tahu

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN C

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jatipurwo Wonogi

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD NU AT-THOHIRIYAH GRESIK.

0 4 136