TELAAH MEKANISME PERTAHANAN JIWA TOKOH DALAM NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (PENDEKATAN PSIKOLOGI )

(1)

i

TELAAH MEKANISME PERTAHANAN JIWA TOKOH DALAM NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA

PRAMOEDYA ANANTA TOER (PENDEKATAN PSIKOLOGI )

SKRIPSI

Oleh

DEVI MULYANI NIM 201210080311097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

i

TELAAH MEKANISME PERTAHANAN JIWA TOKOH DALAM NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA

PRAMOEDYA ANANTA TOER (PENDEKATAN PSIKOLOGI )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

DEVI MULYANI NIM 201210080311097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas skripsi ini sebagai tugas akhir persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan segala sesuatu harus didasari dengan doa dan usaha agar segala sesuatunya menjadi mudah, dan tak lupa keyakinan yang teguh menjadi modal berharga bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Penelitian yang diangkat pada kali ini berjudul “ Telaah Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh dalam Novel Perawan Remaja Dalam

Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer (Pendekatan Psikologi)”.

Terima kasih peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik berupa materil maupun non materil. Berkat bantuan beliaulah peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Drs. Fauzan, M.Pd, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas untuk dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi, arahan, dan semangat untuk membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.


(7)

viii

6. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang yang tiada henti.

7. Saudara-saudara saya, yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 8. Teman dan sahabat, yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya, dan


(8)

ix MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”


(9)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT. ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

MOTTO ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Fokus Permasalahan ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Penegasan istilah ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Hakikat Novel ... 10

2.2 Psikologi Sastra ... 11

2.3 Teori Psikologi Kepribadian Sigmund Freud ... 13

2.3.1 Mekanisme Pertahanan ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Pendekatan Penelitian ... 20

3.2 Metode Penelitian ... 20

3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ... 21


(10)

xi

3.3.2 Data Penelitian ... 21

3.4 Teknik Penelitian Data ... 23

3.4.1 Teknik Pengumpulan data ... 23

3.4.2 Instrumen Penelitian ... 23

3.5 Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer. ... 27

4.1.1 Bentuk Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh dalam Identifikasi Pada Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ... 27

4.1.2 Bentuk Mekanisme Pertahanan Jiwa tokoh dalam pemindahan reaksi/ kompromii pada Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ... 35

4.1.3 Bentuk Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh dalam Reaksi Agresi pada Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ... 42

4.1.4 Bentuk Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh dalam intelektualisasi pada Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ... 43

4.2 Cara Tokoh Mengatasi Permasalahan Mekanisme Pertahanan Jiwa dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer. ... 45

4.2.1 Cara Tokoh Mengatasi Kebebasan Posistif dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ... 45


(11)

xii

4.2.2 Cara Tokoh Mengatasi Rasa Aman dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer

karya Pramoedya Ananta Toer ... 49

BAB V PENUTUP ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Permasalahan Penelitian Tentang Telaah

Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya

Ananta Toer. ... 22 Tabel 2 Penjaring Data Penelitian Bentuk Telaah Mekanisme Pertahanan

Jiwa pada Novel Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer


(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Sinopsis ... 54 Lampiran 2: Biografi ... 55 Lampiran 3 Korpus Data Mekanisme Pertahanan Jiwa yang Berkaitan

dengan Identifikasi dalam Novel Perawan Remaja

Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer. .... 56


(14)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Alwilsol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Anurkarina, Fenty Windi. 2015. Perilaku Tokoh KH. Ahmad Dahlan dalam Novel

Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral. JurnalKEMBARA, 1 (1):34-42. Hardjana. Andre. 1985. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Minderop. Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta :Yayasan Pusat Obor Indonesia. Novianti. Winda. 2011. Analisis Struktur Kepribadian dan Mekanisme

Pertahanan Jiwa Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen 9 dari Nadira Karya Leila S. Chudori Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Nurgiyantoro, B. (2005). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Semi, Atar. 1993. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa Raya.

Subroto. 1992. Penelitian kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sufiyanti, I Ervira. 2005. Aspek Dinamika Kepribadian Tokoh Utama Kumpulan

Cerpen “Namanya, Massa” Karya Ratna Indraswari Ibrahim (Sebuah

Kajian Teori Psikoanalisis Sigmund Freud). Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Sujanto, Agus dkk.1986. Psikologi Kepribadian.Jakarta: Angkasa Baru.

Suntari. 2014. Mekanisme Pertahanan Ego Tokoh Utama dalam Novel 9

Matahari karya Adenita (Kajian Psikologi Sigmund Freud). Skripsi tidak

Diterbitkan. Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Surachmad. 1990. Dasar Dan Teknik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Sinar Harapan.

Toer, Pramoedya Ananta. 2001. Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer. Jakarta. PT Gramedia.

Walgito. B. 1978. Psikologi Sosial : Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sastra adalah hasil karya seorang pengarang yang merupakan perenungan imajinasi dari hal-hal yang diindra, diketahui, dirasa, ditanggapi, dilihat, difantasikan, dialami, dan direnungkan, serta disampaikan melalui bahasa dengan segala perangkatnya sehingga menjadi karya sastra yang estetik. Sebagai sebuah karya imajiner fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangan (Nurgiyantoro, 1995:2)

Menurut pandangan Semi (1993:8) sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam kehidupannya, maka ia tidak saja merupakan media untuk menampilkan ide, teori serta sistem pemikiran manusia. Sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia.

Setiap manusia merupakan individu yang berbeda dengan individu lainnya. Ia mempunyai watak, temperamen, pengalaman, pandangan, dan perasaan sendiri yang berbeda dengan lainnya. Namun demikian, manusia hidup


(16)

2

tidak lepas dari manusia lain. pertemuan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak jarang menimbulkan konflik, baik konflik antara individu, kelompok maupun anggota kelompok serta antara anggota kelompok yang satu dan anggota kelompok lain. karena sangat kompleksnya, manusia juga sering mengalami konflik dalam dirinya atau konflik batin sebagai reaksi terhadap situasi sosial di lingkungannya. Dengan kata lain, manusia selalu di harapakan pada persoalan hidup. Manusia dalam menghadapi persoalan hidup tidak terlepas dari jiwa manusia itu sendiri. Jiwa di sini meliputi pemikiran, pengetahuan, tanggapan, khalayak, dan jiwa itu sendiri (Walgito, 1978:7)

Dengan kenyataan tersebut, karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak terkecuali ilmu jiwa atau psikologi. Hal ini tidak terlepas dari pandangan dualisme yang menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri atas jiwa dan raga. Penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi psikologi. Alasan ini didorong karena tokoh-tokoh dalam karya sastra dimanusiakan, mereka semua diberi jiwa, mempunyai raga bahkan untuk manusia yang disebut pengarang mungkin memiliki penjiwaaan yang lebih bila dibandingkan dengan manusia lainnya terutama dalam hal penghayatan mengenai hidup dan kehidupan (Hardjana, 1985:60)

Karya sastra adalah sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa unsur yang membangun karya sastra. Aminuddin (1987:66-93), mengungkapkan bahwa cerita rekaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem yaitu alur, penokohan (perwataka atau karakter), latar, tema dan sudut pandang. Sebagai salah satu gender sastra. Karya fiksi mengandung unsur-unsur yang meliputi


(17)

3

pengarang atau karakter, isi penciptaan, media penyampaian isi berupa bahasa, elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri. Karya sastra mengandung fenomena kejiwaan seperti halnya perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tampak pada tokoh dalam sebuah cerita fiksi. Cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku yang merupakan penggambaran karakter tokoh yang dihadirkan kemampuan pengarang mendeskripsikan karakter tokoh cerita yang diciptakan sesuai dengan tuntutan cerita dapat digunakan sesuai indikator kekuatan sebuah cerita.

Karakter tokoh yang digambarkan oleh pengarang erat dengan kepribadiannya. Kepribadian manusia merupakan bahasan yang penting bagi ilmu psikologi. Karena kepribadian merupakan penggambaran diri seseorang baik dalam berperilaku, bersikap ataupun bertindak itu merupakan cermin untuk hidup ditengah masyarakat. Tokoh cerita (karakter) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya sastra naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan melalui ucapan yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh cerita menempati posisi strategi sebagai pembawa dan penyampaian pesan, amanat, moral atau sesuatu yang ingin disampaikan kepada pembaca. Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas. Novel adalah sebuah uraian mendalam tentang suatu tema yang diungkapan lewat cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekitarnya atau menceritakan pelaku-pelaku mulai dari waktu kecil sampai tua. Unsur yang paling menonjol dari novel adalah konflik, dimana dalam konflik terdapat hal-hal yang mengejutkan pembaca dan mendadak dari suatu cerita tersebut. (Aminuddin, 1987:66-93)


(18)

4

Pendekatan psikologi yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan teori Sigmund Freud yang terkenal dengan psikologi kepribadian. Karena psikologi lebih banyak mempunyai hubungan dengan sastra. Dalam teori psikologi memberikan adanya dorongan bawah sadar yang mempengaruhi tingkahlaku manusia. Oleh karena itu, seorang pengarang dalam menghasilkan suatu proses kreatif terkadang dipengaruhi oleh unsur alam tak sadar sehingga membantu dalam menghasilkan karya sastra.

Novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer ini menarik untuk dikaji, karena beberapa tokohnya mempunyai kondisi psikologi yang unik. Salah satunya tokoh-tokoh yang ada di dalam novel ini rata-rata cenderung dengan kondisi psikologinya, yakni dengan pertahanan jiwanya yang mampu bertahan hidup. Hal ini akan menarik jika dianalisis dari sudut pandang mekanisme pertahanan jiwanya yang mengedepankan konfik, kecemasan dalam diri seorang individu. Kecemasan yang dialami para tokoh diakibatkan konflik yang terjadi. Kebohongan yang diterima para tokoh mengakibatakan para tokoh mengalami raksi ketakutan diakibatkan oleh ancaman dan bahaya yang dialami para tokoh tesebut. Apabila yang membahayakan itu terus-menerus mengancam para tokoh, maka akan mengalami kecemasan. Kecemasan menjadi pengganggu yang tidak diharapkan oleh individu, jika kecemasan berlebihan maka jiwa individu akan menjalankan mekanisme pertahanan jiwa.

Mekanisme pertahanan jiwa sangat penting dalam diri manusia karena mekanisme pertahanan jiwa mengacu pada proses alam bawah sadar seseorang yang mampu bertahan dalam situasi kecewa. Mekanisme pertahanan jiwa akan melindungi diri dari ancaman-ancaman yang timbul dari kekecewaan tersebut.


(19)

5

Semua mekanisme dapat dijumpai pada manusia yang normal dalam kehidupan masa kini. Manusia berupaya untuk meningkatkan pemuas kehidupan oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian diri, bila mekanisme menjadi keutamaan atau kebutuhan dalam menyelesaikan masalah maka ada indikasi seseorang tidak mampu menyesuaikan diri.

Telaah mekanisme pertahanan jiwa pada novel Perawan Remaja Dalam

Cengkeraman Militer akan diperjelas dengan unsur pembangunan karya sastra

yaitu unsur intrinsik, akan tetapi hanya dibatasi pada unsur penokohan. Hal ini dikarenakan dengan penokohan akan terlihat kondisi psikologi tokoh dalam novel tersebut, seperti beberapa peristiwa yang mengakibatkan konflik dan kecemasan. Masalah timbul dari tokoh dan penjajah dari luar yang membuat mereka merasa tidak nyaman bahkan kecemasan mereka sulit untuk disembuhkan. Psikologi para tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer terganggu dikala mereka mendapat paksaan, pemerkosaan, penganiayaan bahkan kematian. Mereka mengalami ketakutan dan tidak tahu bagaimana solusi menghadapi permasalahan tersebut.Pendekatan psikologi sastra digunakan untuk mengetahui mekanisme pertahanan jiwa serta cara mengatasi konflik dan kecemasan pada tokoh di dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer berdasarkan pendapat Sigmund Freud yang terdiri dari identifikasi, pemindahan/reaksi kompromi, represi, fiksasi dan regresi, pembentukan reaksi, pembalikan, projeksi, reaksi agresi, intelektualisasi yang dialami para tokoh dalam novel Perawan

Remaja Dalam Cengkeraman Militer serta cara mengatasi mekanisme pertahanan

jiwa tokoh Sigmund Freud juga mengungkapkan dengan dua cara yaitu pertama, mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa


(20)

6

mengorbankan kebebasan dan intergritas pribadi, cara kedua, memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan indivudualitas dan intergritas diri kepada suatu (orang atau lembaga) yang dalam memberikan rasa aman.

Penelitian sebelumnya tentang mekanisme Pertahanan dilakukan oleh Suntari (2010) yang berjudul “Mekanisme pertahanan ego tokoh utama dalam novel 9 Matahari karya Adenita (kajian Psikologi Sigmund Freud). Penelitian ini mengkaji aspek psikoanalisis yang berkaitan dengan struktur kepribadian dan mekanisme pertahan ego. Pertama rumusan masalah difokuskan pada struktur kepribadian yang berhubungan dengan id, ego dan superego dalam novel 9

Matahari karya Adenita. Kedua rumusan masalah difokuskan pada mekanisme

pertahanan ego tokoh utama yang berkaitan dengan represi, sublimasi, proyeksi, pengalihan, rasionalisasi, reaksi formasi, regresi, agresi, dan fantasi pada novel 9

Matahari karya Adenita. Mekanisme pertahanan akan menunjukan proses tak

sadar dalam melindungi individu dari kecemasan. Penelitian sebelumnya dari Winda Novianti (2011) yang berjudul “ Analisis Sruktur Kepribadian dan Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh Utama dalam kumpulan cerpen 9 dari Nadira karya Leila S.Chudori telaah Psikoanalisis Sigmund Freud). Rumusan masalah difokuskan pada struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan jiwanya. Selanjutnya penelitian sebelumnya dari Ika Ervira Sutiyanti (99340020) penelitian yang berjudul “Aspek dinamika kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

“Namanya Massa” karya Ratna Indraswari Ibrahim (sebuah kajian teori

psikoanalisis Sigmund Freud). Rumusan masalahnya mengenai aspek naluri dan insting, aspek distribusi, aspek kecemasan dan aspek mekanisme pertahanan ego.


(21)

7

Penelitian Suntari, Winda Novita dan Ika Evira Sutiyanti berbeda dengan penelitian ini dengan judul Telaah Mekanisme Pertahanan Jiwa tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkaman Militer karya Pramoedya Ananta Toer (pendekatan psikologi). Rumusan masalahanya difokuskan pada bentuk mekanisme pertahanan dan cara mengatasi mekanisme petahanan jiwa. Adapun kesamaannya menggunakan kajian dari Sigmund Freud dan dirumusan masalahnya membahas tentang mekanisme pertahanan jiwa. Berbedaannya ketiga penelitian sebelumnya didalam rumusan masalah difokuskan pembahasan di strtuktuktur kepribadian.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengkaji novel Perawan Remaja Dalam Cengkaman Militer. Adapun judul penelitian ini adalah “Telaah Mekanisme Pertahanan Jiwa tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkaman Militer karya Pramoedya Ananta Toer (pendekatan psikologi)”. Hal ini karena dalam novel Perawan

Remaja Dalam Cengkaman Militer menampilkan aspek psikologi tokoh dapat

diketahui dengan tingkah laku, dialog tokoh, serta deskripsi tokoh.

1.2 Fokus Permasalahan

Berhubungan dengan penelitian pada Novel Perawan Remaja Dalam

Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ini, fokus permasalahan yang

dilakukan peneliti tentang Mekanisme pertahanan jiwa yaitu 1) Mekanisme pertahanan jiwa tokoh yang berkaitan dengan identifikasi, pemindahan/ reaksi kompromi, represi, fiksasi dan regresi, pembentukan reaksi, pembalikan, projeksi, reaksi agresi, dan inteleksualisasi pada novel Perawan Remaja Dalam


(22)

8

akan menunjukkan proses tak sadar dalam melindungi individu dari kecemasan. 2) cara tokoh mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan cara mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa mengorbankan kebebasan dan intergritas pribadi dan cara memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan indivudualitas dan intergritas diri kepada suatu (orang atau lembaga) yang dalam memberikan rasa aman.

1.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana bentuk mekanisme pertahanan jiwa tokoh dalam identifikasi, pemindahan reaksi/ kompromi, reaksi agresi, intelektualisasi pada Novel

Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ?

b. Bagaimana cara tokoh mengatasi kebebasan posistif, rasa aman dalam Novel

Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ?

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bentuk telaah mekanisme pertahanan jiwa tokoh dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer.

b. Untuk mengetahui cara tokoh mengatasi permasalahan dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer

1.5 Manfaat Penelitian a. Secara Teoretis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bersifat keilmuan terhadap novel Remaja dalam Cengkeraman Militer.


(23)

9

b. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat dimanfaatkan:, (1) untuk melihat bentuk mekanisme pertahanan jiwa suatu karya sastra, (2) untuk mengetahui cara tokoh mengatasi permasalahan dalam novel Remaja dalam Cengkeraman Militer. Penelitian ini diharapkan juga mampu menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya sebab masih banyak aspek yang belum diteliti.

1.6 Penegasan istilah

1. Mekanisme pertahanan adalah proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik yaitu tak sadar daan menolak.

2. Sastra adalah hasil karya seorang pengarang yang merupakan perenungan imajinasi dari hal-hal yang diindra, diketahui, dirasa, ditanggapi, dilihat, difantasikan, dialami, dan direnungkan, serta disampaikan melalui bahasa dengan segala perangkatnya sehingga menjadi karya sastra yang estetik. Sebagai sebuah karya imajiner fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan.

3. Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas. Novel adalah sebuah uraian mendalam tentang suatu tema yang diungkapan lewat cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekitarnya atau menceritakan pelaku-pelaku mulai dari waktu kecil sampai tua.

4. Psikologi sastra adalah studi proses kretif dan menelaah tentang tipe, hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.


(1)

Pendekatan psikologi yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan teori Sigmund Freud yang terkenal dengan psikologi kepribadian. Karena psikologi lebih banyak mempunyai hubungan dengan sastra. Dalam teori psikologi memberikan adanya dorongan bawah sadar yang mempengaruhi tingkahlaku manusia. Oleh karena itu, seorang pengarang dalam menghasilkan suatu proses kreatif terkadang dipengaruhi oleh unsur alam tak sadar sehingga membantu dalam menghasilkan karya sastra.

Novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer ini menarik untuk dikaji, karena beberapa tokohnya mempunyai kondisi psikologi yang unik. Salah satunya tokoh-tokoh yang ada di dalam novel ini rata-rata cenderung dengan kondisi psikologinya, yakni dengan pertahanan jiwanya yang mampu bertahan hidup. Hal ini akan menarik jika dianalisis dari sudut pandang mekanisme pertahanan jiwanya yang mengedepankan konfik, kecemasan dalam diri seorang individu. Kecemasan yang dialami para tokoh diakibatkan konflik yang terjadi. Kebohongan yang diterima para tokoh mengakibatakan para tokoh mengalami raksi ketakutan diakibatkan oleh ancaman dan bahaya yang dialami para tokoh tesebut. Apabila yang membahayakan itu terus-menerus mengancam para tokoh, maka akan mengalami kecemasan. Kecemasan menjadi pengganggu yang tidak diharapkan oleh individu, jika kecemasan berlebihan maka jiwa individu akan menjalankan mekanisme pertahanan jiwa.

Mekanisme pertahanan jiwa sangat penting dalam diri manusia karena mekanisme pertahanan jiwa mengacu pada proses alam bawah sadar seseorang yang mampu bertahan dalam situasi kecewa. Mekanisme pertahanan jiwa akan melindungi diri dari ancaman-ancaman yang timbul dari kekecewaan tersebut.


(2)

Semua mekanisme dapat dijumpai pada manusia yang normal dalam kehidupan masa kini. Manusia berupaya untuk meningkatkan pemuas kehidupan oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian diri, bila mekanisme menjadi keutamaan atau kebutuhan dalam menyelesaikan masalah maka ada indikasi seseorang tidak mampu menyesuaikan diri.

Telaah mekanisme pertahanan jiwa pada novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer akan diperjelas dengan unsur pembangunan karya sastra yaitu unsur intrinsik, akan tetapi hanya dibatasi pada unsur penokohan. Hal ini dikarenakan dengan penokohan akan terlihat kondisi psikologi tokoh dalam novel tersebut, seperti beberapa peristiwa yang mengakibatkan konflik dan kecemasan. Masalah timbul dari tokoh dan penjajah dari luar yang membuat mereka merasa tidak nyaman bahkan kecemasan mereka sulit untuk disembuhkan. Psikologi para tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer terganggu dikala mereka mendapat paksaan, pemerkosaan, penganiayaan bahkan kematian. Mereka mengalami ketakutan dan tidak tahu bagaimana solusi menghadapi permasalahan tersebut.Pendekatan psikologi sastra digunakan untuk mengetahui mekanisme pertahanan jiwa serta cara mengatasi konflik dan kecemasan pada tokoh di dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer berdasarkan pendapat Sigmund Freud yang terdiri dari identifikasi, pemindahan/reaksi kompromi, represi, fiksasi dan regresi, pembentukan reaksi, pembalikan, projeksi, reaksi agresi, intelektualisasi yang dialami para tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer serta cara mengatasi mekanisme pertahanan jiwa tokoh Sigmund Freud juga mengungkapkan dengan dua cara yaitu pertama, mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa


(3)

mengorbankan kebebasan dan intergritas pribadi, cara kedua, memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan indivudualitas dan intergritas diri kepada suatu (orang atau lembaga) yang dalam memberikan rasa aman.

Penelitian sebelumnya tentang mekanisme Pertahanan dilakukan oleh Suntari (2010) yang berjudul “Mekanisme pertahanan ego tokoh utama dalam novel 9 Matahari karya Adenita (kajian Psikologi Sigmund Freud). Penelitian ini mengkaji aspek psikoanalisis yang berkaitan dengan struktur kepribadian dan mekanisme pertahan ego. Pertama rumusan masalah difokuskan pada struktur kepribadian yang berhubungan dengan id, ego dan superego dalam novel 9 Matahari karya Adenita. Kedua rumusan masalah difokuskan pada mekanisme pertahanan ego tokoh utama yang berkaitan dengan represi, sublimasi, proyeksi, pengalihan, rasionalisasi, reaksi formasi, regresi, agresi, dan fantasi pada novel 9 Matahari karya Adenita. Mekanisme pertahanan akan menunjukan proses tak sadar dalam melindungi individu dari kecemasan. Penelitian sebelumnya dari

Winda Novianti (2011) yang berjudul “ Analisis Sruktur Kepribadian dan

Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh Utama dalam kumpulan cerpen 9 dari Nadira karya Leila S.Chudori telaah Psikoanalisis Sigmund Freud). Rumusan masalah difokuskan pada struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan jiwanya. Selanjutnya penelitian sebelumnya dari Ika Ervira Sutiyanti (99340020) penelitian

yang berjudul “Aspek dinamika kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

“Namanya Massa” karya Ratna Indraswari Ibrahim (sebuah kajian teori psikoanalisis Sigmund Freud). Rumusan masalahnya mengenai aspek naluri dan insting, aspek distribusi, aspek kecemasan dan aspek mekanisme pertahanan ego.


(4)

Penelitian Suntari, Winda Novita dan Ika Evira Sutiyanti berbeda dengan penelitian ini dengan judul Telaah Mekanisme Pertahanan Jiwa tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkaman Militer karya Pramoedya Ananta Toer (pendekatan psikologi). Rumusan masalahanya difokuskan pada bentuk mekanisme pertahanan dan cara mengatasi mekanisme petahanan jiwa. Adapun kesamaannya menggunakan kajian dari Sigmund Freud dan dirumusan masalahnya membahas tentang mekanisme pertahanan jiwa. Berbedaannya ketiga penelitian sebelumnya didalam rumusan masalah difokuskan pembahasan di strtuktuktur kepribadian.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengkaji novel Perawan Remaja Dalam Cengkaman Militer. Adapun judul penelitian ini adalah “Telaah Mekanisme Pertahanan Jiwa tokoh dalam novel Perawan Remaja Dalam Cengkaman Militer karya

Pramoedya Ananta Toer (pendekatan psikologi)”. Hal ini karena dalam novel Perawan

Remaja Dalam Cengkaman Militer menampilkan aspek psikologi tokoh dapat diketahui dengan tingkah laku, dialog tokoh, serta deskripsi tokoh.

1.2 Fokus Permasalahan

Berhubungan dengan penelitian pada Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ini, fokus permasalahan yang dilakukan peneliti tentang Mekanisme pertahanan jiwa yaitu 1) Mekanisme pertahanan jiwa tokoh yang berkaitan dengan identifikasi, pemindahan/ reaksi kompromi, represi, fiksasi dan regresi, pembentukan reaksi, pembalikan, projeksi, reaksi agresi, dan inteleksualisasi pada novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer. Mekanisme pertahanan jiwa


(5)

akan menunjukkan proses tak sadar dalam melindungi individu dari kecemasan. 2) cara tokoh mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan cara mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa mengorbankan kebebasan dan intergritas pribadi dan cara memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan indivudualitas dan intergritas diri kepada suatu (orang atau lembaga) yang dalam memberikan rasa aman.

1.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana bentuk mekanisme pertahanan jiwa tokoh dalam identifikasi, pemindahan reaksi/ kompromi, reaksi agresi, intelektualisasi pada Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ? b. Bagaimana cara tokoh mengatasi kebebasan posistif, rasa aman dalam Novel

Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer ?

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bentuk telaah mekanisme pertahanan jiwa tokoh dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer.

b. Untuk mengetahui cara tokoh mengatasi permasalahan dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer

1.5 Manfaat Penelitian

a. Secara Teoretis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bersifat keilmuan terhadap novel Remaja dalam Cengkeraman Militer.


(6)

b. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat dimanfaatkan:, (1) untuk melihat bentuk mekanisme pertahanan jiwa suatu karya sastra, (2) untuk mengetahui cara tokoh mengatasi permasalahan dalam novel Remaja dalam Cengkeraman Militer. Penelitian ini diharapkan juga mampu menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya sebab masih banyak aspek yang belum diteliti.

1.6 Penegasan istilah

1. Mekanisme pertahanan adalah proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik yaitu tak sadar daan menolak.

2. Sastra adalah hasil karya seorang pengarang yang merupakan perenungan imajinasi dari hal-hal yang diindra, diketahui, dirasa, ditanggapi, dilihat, difantasikan, dialami, dan direnungkan, serta disampaikan melalui bahasa dengan segala perangkatnya sehingga menjadi karya sastra yang estetik. Sebagai sebuah karya imajiner fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan.

3. Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas. Novel adalah sebuah uraian mendalam tentang suatu tema yang diungkapan lewat cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekitarnya atau menceritakan pelaku-pelaku mulai dari waktu kecil sampai tua.

4. Psikologi sastra adalah studi proses kretif dan menelaah tentang tipe, hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.


Dokumen yang terkait

Interaksi Dan Konflik Sosial Tokoh Utama Dalam Novel Cerita Calon Arang Karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian Sosiologi Sastra

25 192 61

KONFLIK SOSIAL DAN POLITIK DALAM NOVEL Konflik Sosial Dan Politik Dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 14

PENDAHULUAN Konflik Sosial Dan Politik Dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

2 18 34

KONFLIK SOSIAL DAN POLITIK DALAM NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER Konflik Sosial Dan Politik Dalam Novel Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Aja

0 6 14

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MIDAH SIMANIS BERGIGI EMAS KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 4 29

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MIDAH, SIMANIS BERGIGI EMAS KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 0 28

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA TOKOH-TOKOH NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: SEBUAH PENDEKATAN PRAGMATIK.

0 0 11

Pramodya Ananta toer peran para intele

0 2 1

KAJIAN FEMINISME TERHADAP NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

1 1 10

ANALISIS GAYA BAHASA PADA NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER - repository perpustakaan

0 3 13