Pay Out time Setelah pajak Fixed manufacturing Cost Fa Fa Regulated Cost Ra Labor Penjualan Sa Total Penjualan produk selama 1 tahun =

Production cost = Manufacturing cost + general Expense = MC + GE US Rp 33082139 31889296588 PERHITUNGAN KEUNTUNGAN PRODUKSI Diambil kurs US saat ini adalah sebesar : 1 US = Rp. 9500 Biaya Produksi total dalam rupiah = Rp346,169,617,167 harga jual produk asam formiat = 1.32 US kg Produksi selama 1 tahun = 20,000,000 kgtahun Hasil penjualan asam formiat 1 tahun = US 26,400,000.00 harga jual produk metanol = 0,95 US Produksi selama 1 tahun = 15197979 kgtahun Hasil penjualan asam formiat 1 tahun = US 1438085,64 Total Hasil penjualan produk 1 tahun = US 40,798,085.64 Hasil penjualan 1 tahun = US 40,798,086 Hasil penjualan total 1 tahun dalam US = 40,798,086 Hasil penjualan total 1 tahun dalam Rp = 387,581,813,549 KEUNTUNGAN = Rp. PENJUALAN PRODUK - BIAYA PRODUKSI Rp 41,412,196,382 jadi : Keuntungan Sebelum pajak Rp 41,412,196,382 Pajak = 20 dari keuntungan Rp 8,282,439,276 KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK Rp 33,129,757,105 ANALISA KELAYAKAN 1. Percent Return of Investment ROI = profit FCI 100 Untuk industri dengan skala besar ROI = 34 Peters Timmerhaus a. Percent Return of Investment sebelum pajak Profit sebelum pajak Rp 41,412,196,382 FCI Rp 83,386,464,507 ROI = 49,66 ROI minimum = 34 untuk large companies Table 8.2 Peters, 2003 b. Percent Return of Investment setelah pajak Profit setelah pajak Rp 33,129,757,105 FCI Rp 83,386,464,507 ROI 39,73 2. Pay Out Time POT POT = FCI Profit + depresiasi Untuk industri kimia dengan risiko tinggi POT = 2 tahun a. Pay Out time Sebelum pajak FCI Rp 83,386,464,507 Profit Rp 41,412,196,382 Depresiasi Rp 6,670,917,161 POT = 1.69 tahun 20,29 tahun

a. Pay Out time Setelah pajak

FCI Rp 83,386,464,507 Profit Rp 33,129,757,105 Depresiasi Rp 6,670,917,161 POT = 2,10 tahun 24,53 bulan

3. Break Even Point BEP

a. Fixed manufacturing Cost Fa Fa

Rp 8,338646,451 b. Variabel Cost Va raw material Rp 180643475551 packaging + transport Rp 50385635361 utilitas Rp 16892008330 royalty Rp 7751636271 TOTAL Rp 255672755913

c. Regulated Cost Ra Labor

Rp 1392000000 payroll Overhead Rp 208800000 Supervisi Rp 1026000000 Laboratorium Rp 139200000 General Expense Rp 75819381778 Maintenance Rp 2501593539 Plant Supplies Rp 375239090 Plant Overhead Rp 696000000 TOTAL Rp 82158214803

d. Penjualan Sa Total Penjualan produk selama 1 tahun =

Rp 387581813549 BEP = Fa + 0,3 Ra Sa - Va - 0,7 Ra x 100 BEP = 44.34

4. Shut Down Point SDP SDP = 0,3 Ra Sa - Va - 0,7 Ra x 100

SDP = 33.13

5. Discounted Cash Flow DCF Persamaan :

FC+WC1+ i n = WC+ SV+C 1+ i n-1 + 1 + i n-2 + …… + 1+ i Dimana FC = 83386464507 Wc = 99283045420 SC = salvage value = nilai barang rongsokan diperkirakan umur pabrik n = 10 C = laba setelah pajak + besarnya depresiasi C = Rp 39800674266 dilakukan trial harga i untuk memperoleh harga kedua sisi persamaan sama . Trial : i = 20.01 FC + WC 1 + i n = Rp 1133167533041 WC + SV + C 1+ i n-1 + 1 + i n-2 + …… + 1+ i = Rp 1133167533041 Selisih BAB VI ANALISIS EKONOMI Pada perancangan pabrik Asam Formiat ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga dari alat – alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk melakukan analisa ekonomi. Analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraaanestimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas . Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak. Untuk itu pada perancangan pabrik Asam Formiat ini, kelayakan investasi modal yang akan dianalisa meliputi : a. Profitability Adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan b. Return of Investement ROI Adalah persen keuntungan jika dibandingkan dengan investasi modal c. Pay Out Time POT Adalah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi modal d. Break Even Point BEP Adalah Titik kapasitas dimana suatu proses produksi tidak mengalami kerugian dan juga tidak mengalami keuntungan. e. Shut Down Point SDP Adalah titik dimana pabrik tersebut mengalami kerugian sebesar fixed cost. f. Discounted Cash Flow DCF Untuk meninjau faktor-faktor tersebut di atas perlu diadakan penaksiran terhadap beberapa faktor, yaitu : I. Penaksiran modal industri Total Capital Investment yang terdiri atas : a. Modal Tetap b. Modal Kerja II. Penentuan Biaya Produksi Total TPC a. Manufacturing cost b. General Expense III. Total pendapatan penjualan produk Asam Formiat Yaitu keuntungan yang di dapat selama satu periode produksi.

6.1 Penaksiran Harga Peralatan