Analisis Packet Loss pada

Gambar 4 : Hasil Capture Simple Queue Client 4 Pada Network Analyzer Wireshark

5.1.2 Hasil Queue Tree Setiap Ip

Client Pada Software Network Analyzer Wireshark Gambar 5 : Hasil Capture Queue Tree Client 1 Pada Network Analyzer Wireshark Gambar 6: Hasil Capture Queue Tree Client 2 Pada Network Analyzer Wireshark Gambar 7 : Hasil Capture Queue Tree Client 3 Pada Network Analyzer Wireshark Gambar 8 : Hasil Capture Queue Tree Client 4 Pada Network Analyzer Wireshark

5.2. Analisis Packet Loss pada

Teknik Antrian Simple Queue dan Queue Tree Packet loss digunakan untuk mengetahui banyaknya jumlah paket yang hilang atau tidak sampai ke tujuan ketika melakukan pengiriman data dari sumber ke tujuan. Nilai packet loss sistem dipengaruhi oleh jumlah paket data dan jumlah paket data loss yang didapatkan dari statistics queue pada Winbox, kemudian dilakukan perhitungan dengan persamaan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik antrian simple queue dan queue tree. Hasil analisis perbandingan teknik antrian simple queue dan queue tree ditunjukkan pada tabel 2. Table 1: Perbandingan Packet Loss Teknik Antrian Simple Queue dan Queue Tree Dari hasil perbandingan analisis di atas menggambarkan bahwa penggunaan teknik antrian dan alokasi upload dan download pada sistem manajemen bandwidth alamat IP client mempengaruhi nilai packet loss pada masing-masing client. Semakin kecil alokasi upload dan download yang diberikan oleh administrator maka semakin besar nilai packet loss. Nilai packet loss pada simple queue paling besar adalah 0.065 dan paling kecil adalah 0.0295. Sedangkan pada teknik antrian queue tree nilai paling besar adalah 0.0578 dan nilai paling kecil adalah 0.0195 . 5.3.Analisis Delay end-to-end pada Teknik Antrian Simple Queue dan Queue Tree Delay end-to-end digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber ke tujuan. Perhitungan delay end-to –end membutuhkan data primer jumlah paket data dan waktu yang dibutuhkan dalam proses download data yang didapatkan dari software Network Analyzer Wireshark .Hasil perbandingan delay end-to-end teknik antrian simple queue dan queue tree hasil pengamatan dari software Network Analyzer Wireshark ditunjukkan pada tabel 3. Table 2: Perbandingan Delay End to End Teknik Antrian Simple Queue Dan Queue Tree No PC DELAY END TO END Simple Queuems DELAY EN D TO END Queue Tree ms 1 1 84 86 2 2 85 86 3 3 86 84 4 4 86 87 Dari hasil perbandingan analisis di atas menggambarkan bahwa penggunaan teknik antrian dan alokasi upload dan download pada sistem manajemen bandwidth prioritas alamat IP client mempengaruhi nilai delay end-to-end pada masing - masing client. Semakin kecil alokasi upload dan download yang diberikan oleh administrator maka semakin besar nilai delay end-to-end. Hasil pengamatan penangkapan data nilai delay end-to- end pada teknik antrian simple queue adalah paling lama sebesar 86 ms dan paling cepat sebesar 84 ms. Sedangkan pada teknik antrian queue tree nilai paling lama sebesar 86 ms dan nilai paling cepat sebesar 87 ms. 5.4.Analisis t hroughput pada Teknik Antrian Simple Queue dan Queue Tree Throughput digunakan untuk mengetahui jumlah paket yang diterima dalam keadaan baik terhadap waktu total transmisi yang dibutuhkan dari server hingga ke end user. Perhitungan throughput membutuhkan data primer panjang data yang diterima dan waktu proses download data yang didapatkan dari penangkapan data dari software Network Analyzer Wireshark. Hasil analisis perbandingan throughput No PC Packet Loss Simple Queue Packet Loss Queue Tree 1 1 0.040 0.044 2 2 0.065 0.0578 3 3 0.0308 0.0392 4 4 0.0295 0.0195 teknik antrian simple queue dan queue tree ditunjukkan pada tabel 4. Table 3: Perbandingan Troughput Teknik Antrian Simple Queue Dan Queue Tree Dari hasil perbandingan analisis di atas penggunaan teknik antrian simple queue dan queue tree pada sistem manajemen bandwidth menghasilkan nilai throughput yang terkontrol dan sesuai dengan alokasi upload dan download yang diberikan oleh administrator.

6. KESIMPULAN