Kondisi pemasangan : Indoor
Tipe oli : Mineral Oil Class 1 acc. To IEC 296
Jumlah fasa : 3 fasa
Frekuensi : 50 Hz
B. Spesifikasi Teknik
Kapasitas : 400 kVA
Tegangan Primer : 20 kV
Tegangan Sekunder : 0,4 kV
Vektor Group : Dyn5
Pendingin : ONAN
Kenaikan Temperatur - oli : 60
o
- Belitan : 65
C
o
Rugi-rugi tanpa beban pada V nom. : 1050 Watt C
Rugi-rugi berbeban pada tap pabrik : 5750 Watt Impedansi Tegangan
: 4 Arus off load pada V nominal
: 1,9 Kelas Isolasi
: A Kebisingan
: 56 dB C.
Kelas Isolasi Belitan Primer Sekunder Sistem tegangan tinggi kV
: 24 1,1
Uji tegangan impuls kV : 125
Uji tegangan kerja kV : 50
3
Tabel 3.2. Impedansi kabel [13]
Jenis Kabel Luas Penampang mm
2
Panjang m
Impedansi Ωkm Impedansi Ω NA2XSEFGby
150 30
0,206+j0,112 0,00618+j0,00336
3.3. Harmonisa
Data harmonisa terdiri dari tegangan harmonisa, arus harmonisa, THD tegangan, THD arus, dalam bentuk spektrum tegangan harmonisa, spektrum arus
harmonisa, gelombang tegangan, dan gelombang arus. Data harmonisa ini diperoleh
dari hasil pengukuran pada bus PCC 400 V disisi sekunder transformator 400 kVA, 20 kV0,4 kV.
3.3.1. Hasil pengukuran
Pengukuran harmonisa arus dan tegangan THD
i,v
serta daya dilaksanakan dengan menggunakan peralatan Power Quality Analyser Flux 43B[14] dan hasil
pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3.2, 3.3 dan 3.4.
Hasil Pengukuran Arus dan tegangan
Gambar 3.2. Bentuk gelombang arus dan tegangan hasil pengukuran.
Gambar 3.3. Spektrum harmonisa arus hasil pengukuran dengan THDi = 25
Tabel 3.3. Tabel hasil pengukuran
Orde Harmonisa
I ampere
RMS
I
Puncak
ampere THDi
1 1335
1888 100
3 310
438.4 23.9
5 117
165.5 9
7 42
59.4 3.3
9 11
15.6 0.8
11 9
12.7 0.7
13 11
15.6 0.9
15 10
14.1 0.8
17 6
8.5 0.4
Gambar 3.4 Besaran daya hasil pengukuran
3.4. Simulasi
Simulasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal yaitu sebelum filter dipasang pada sistem yaitu dengan cara mensimulasikannya dengan Matlab Simulink
[15]. Model simulasi dari sistem adalah sebagai berikut: a.
Beban nonlinier sebagai sumber harmonisa disimulasikan dengan sumber arus dengan frekuensi harmonisa, besar arus harmonisa diperoleh dari pengukuran
seperti Tabel 3.3. b.
Arus fundamental disimulasikan dengan sumber arus pada frekuensi fundamental 50 Hz.
c. Sumber tegangan disimulasikan sumber AC pada tegangan fasa ke netral yaitu
220 volt pada frekuensi fundamental 50 Hz.
Rangkaian Gambar simulasi dari sistem sebelum dipasang filter ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rangkaian simulasi sistem pada kondisi awal
Gambar spektrum harmonisa dan bentuk gelombang arus dari hasil simulasi sistem pada kondisi awal sebelum dipasang filter adalah seperti Gambar 3.6 dan 3.7.
Gambar 3.6 Spektrum harmonisa arus sebelum menggunakan filter
Gambar 3.7 Gelombang arus sebelum menggunakan filter
Gambar spektrum harmonisa dan bentuk gelombang tegangan dari hasil simulasi sistem pada kondisi awal sebelum dipasang filter adalah seperti Gambar 3.8
dan 3.9.
Gambar 3.8 Spektrum harmonisa tegangan sebelum menggunakan filter
Gambar 3.9. Gelombang tegangan sebelum menggunakan filter
Setelah dilakukan simulasi ternyata hasil simulasi tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan hasil pengukuran langsung. Dari hasil pengukuran maupun
simulasi dapat dilihat bahwa spektrum THD arus dan THD tegangan sudah tidak memenuhi standar IEEE 519-1992. Dengan demikian langkah berikutnya adalah
membuat rangkaian simulasi filter pasif orde tiga dengan tujuan untuk mengurangi THD arus dan THD tegangan. Gambar rangkaian simulasi dengan filter diperlihatkan
pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Gambar simulasi dengan filter pasif orde tiga Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan parameter-parameter yang
diperlukan dalam merancang filter.
3.5. Analisis Perhitungan Impedansi Sistem