B. indo pantun

BAHASA INDONESIA
“PANTUN”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.

Amalina Sumantri
Febby Astrie Susant
Riska Amelia
Sant Rahmawat

XI MIPA 5

SMA NEGERI 1 CIPARAY
2015-2016

DEFINISI PANTUN

Pantun merupakan bentuk puisi lama asli Indonesia. Hampir setap daerah di Indonesia
(Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan sebagainya) memiliki pantun.
Pantun merupakan ragam puisi lama yang tap baitnya terdiri atas empat larik dengan irama
akhir a-b-a-b. Setap larik biasanya terdiri atas empat kata atau delapan sampai dengan 12
suku kata dan dengan ketentuan bahwa dua larik pertama selalu merupakan kiasan atau
sampiran, sementara isi atau maksud sesungguhnya terdapat pada larik ketga dan keempat.
Berdasarkan struktur dan persyaratannya, pantun dapat terbagi ke dalam pantun biasa,
pantun kilat atau karmina, dan pantun berkait.

STRUKTUR PANTUN
1. Bait
Bait adalah banyak nya baris dalam sebuah pantun.

2. Baris/larik
Baris/Larik adalah kumpulan beberapa kata yang memiliki art dan bisa membentuk
sampiran atau isi dalam sebuah pantun.

3. Kata
Kata adalah gabungan dari suku kata yang memiliki art, meski begitu, ada kata-kata
tertentu yang hanya terdiri dari stu suku kata.


4. Suku kata
Suku kata adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau
hembusan nafas.

5. Rima
Rima adalah pola akhiran atau huruf vokal akhir yang ada pada pantun.

6. Sampiran
Sampiran adalah bagian pantun yang terletak pada baris satu atau dua yang
merupakan awal dari sebuah pantun.

7. Isi
Isi adalah bagian pantun yang terletak pada baris 3 dan 4 yang merupakan isi
kandungan atau pokok tujuan dari pantun.

CIRI-CIRI PANTUN
1. Semua bentuk pantun memiliki dua baris pertama sampiran, dan dua baris terakhir
adalah isi.
2. Jumlah suku kata tap baris antara delapan sampai dua belas suku kata.

3. Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b.
4. Tiap-tap bait memiliki baris, lazimnya pantun terdiri dari empat baris.
5. Pantun memeliki bait dan baris.

JENIS-JENIS PANTUN


Pantun anak
Pantun anak adalah pantun yangberisi permainan, hal-hal menyenangkan atau
menyedihkan.



Pantun Muda-mudi
Pantun Muda-mudi adalah pantun yang berisi perasaan kasmaran atau rasa jatuh
cinta.



Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang berisi bahan kelakar atau hal-hal yang lucu.



Pantun Nasihat
Pantun Nasihat adalah pantun yang berisi nasihatagar menjadi lebih baik.



PantunTeka-teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisi pertanyaan yang meminta orang lain
berpikir jawabannya.

CARA MEMBACA


Secara mudah




Lugas



Menyesuaikan intonasi, Mimik, dan Penghayatan.

BENTUK LAIN DARI PANTUN
 Pantun Berkait
Pantun berkait adalah yang terdiri dari beberapa bait, dan bait yang satu
dengan bait yang lainnya sambung menyambung.


Contoh :

Sarang garuda di pohon beringin
Buah kemuning di dalam puan
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah tuan
Buah kemuning dalam puan
Di bawa dari indra giri

Putih kuning sambutlah tuan
Sambutlah dengan si tangan kiri.

 Pantun Talibun
Pantun talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas 6,8, atau 10 baris.
Pembagian bait nya sama dengan pantun biasa, yakni terdiri dari sampiran dan isi.
contoh:


Kalau anak pergi ke pekan
Yuk beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun dari
Indu semang cari dahulu

 Pantun Kilat
Pantun kilat adalah pantun yang terdiri atas 2 baris : baris pertama adalah
sampiran dan baris kedua adalah isi. Contoh :



Gendang gendut, tali kecapi
Kenyang perut, senanglah hat



Kura-Kura dalam perahu,
Pura-Pura tdak tahu

PANTUN KEPAHLAWANAN
Pantun kepahlawanan adalah suatu perbuatan yang menimbulkan rasa
bangga dalam hat penulis karena dengan jiwa kebangsaan yang tnggi akan
memberikan semangat untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa dalam
mengusir penjajah dari tanah air indonesia.

PANTUN KEPAHLAWANAN BERBALASAN


Tabuh gendang berlalu-lalu
Tuang anggur dari dalam cawang

Koruptor past tak punya rasa malu
Karna tak ingat jasa Pahlawan



Meski tak bisa terbang ke awan
Naik pesawat bisa lihat dari dekat
Kemuliaan jiwa para pahlawan
Mestnya dijiwa siapapun tetap melekat



Meskipun mentari mendadak redup
Jangan galau ataupun mengucap lirih
Jiwa kepahlawanan akan selalu hidup
Di insan yang mengadbi tanpa pamrih



Setelah dipakai cawan bakal kotor

Akan bersih semula jika dicuci
Pahlawan jelas berbeda dengan koruptor
Dia rela berkorban karena hatnya suci



Berapakah jumlah kendaraan bermotor
Tak heran jika halulintar kerap bersendat
Kalau gelar pahlawan diberikan koruptor
Rakyat tak pernah ikhlas memberi mandat



Tak perlu bermimpi duduk diawan

Jika jatuh kelaut tak siap tenggelam
Tak layak sematkan kata pahlawan
Tuk memimpin yang lego kekayaan alam



Tiup seruling, lantunkan lagu nostalgia
Bernyanyilah meski hat merasa lirih
Jadi pahlawan memang sangat bahagia
Bisa membangun negeri tanpa pamrih



Petk gitar lihat gerak tangan konduktor
Dalam senyap musik mengalun merdu
Jika pahlawan lihat negeri dikuasai koruptor
Bisa jadi langsung menangis tersedu-sedu



Dimanakah pemimpin bersosok menawan
Rakyat merindu karena merasa kehilangan
Di indahnya mengenang jasa para pahlawan
Mari kita tanamkan koruptor ke kobangan

KAIDAH KEBAHASAAN

 Diksi (Pilihan Kata)
Bertujuan agar penulisan pantun yang dibuat dapat disampaikan dengan
sempurna.

 Imaji (Citraan)
Bartujuan agar pembaca merasakan gambaran yang diciptakan secara tdak
langsung oleh penulis.

 Bahasa kiasan
Cara penukis untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tdak biasa dan
secara tak langsung mengungkapkan makna.

 Bunyi yang terdiri atas rima dan ritme
Bertujuan agar pembaca mudah mengingat serta mengaplikasikan pesan
moral yang terdapat pada teks pantun.

MENGANALISIN PANTUN KEPAHLAWANAN
GAYA BAHASA (KOSA KATA)


Melekat : Menempel.



Galau : sedih, resah, gelisah, dilema.



Lirih : Terharu, Tersedu-sedu



Cawan : Tempat minum dari tembaga



Kerap : Sering, Sering kali



Bersendat : Macet, Terhalangi, Terhambat



Mandat : Jabatan, Pangkat, Kekuasaan



Konduktor : Penghantar



Kobangan : Lubang berisi air dan lumpur

GAYA BAHASA (MAJAS)


Majas Pleonasme :
 Setelah dipakai cawan bakal kotor
 Akan bersih sepert semula jika dicuci



Majas Hiperbola :
 Meski tak bisa terbang keawan