Receiver Infra Merah Mikrokontroller AT89c52

35

3.1.1. Receiver Infra Merah

Detektor infra merah berfungsi untuk menangkap menerima sinyal remote kontrol televisi. Blok ini menggunakan Infra Red Detektor Modul Infra Merah yang mempunyai keluaran dalam tingkat TTL. Skema rangkaian penerima infra merah ditunjukkan dalam Gambar 3.2. Detektor infra merah tersebut membutuhkan tegangan sebesar 5 volt untuk mencatu rangkaian di dalamnya. C 1 pada rangkaian tersebut dugunakan untuk mengurangi ripple yang diakibatkan oleh pemberian catu daya dari luar. Sedangkan R 1 digunakan sebagai pull-up keluaran detektor infra merah yang mempunyai nilai resistansi sebesar 22 K.

3.1.2. Mikrokontroller AT89c52

Mikrokontroller AT89c52 adalah suatu chip IC yang terdiri dari 40 pin, dalam perancangan alat ini pin-pin yang digunakan dapat dilihat dalam Gambar Gambar 3.2. Rangkaian Penerima Infra Merah Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 36 3.3, dan dijelaskan sebagai berikut:  Port 2.0 sd Port 2.7 merupakan port yang digunakan sebagai Output Display LCD  Pin 11 TXD merupakan port yang digunakan sebagai Data Input pada TLP- 315 Transmitter  Port 3.2 digunakan sebagai Input dari Infra Red Receiver.  Pin 9 RESET, reset aktif tinggi yang terhubung dengan rangkaian power on reset dan jika diaktifkan akan mereset mikrokontroller AT89c52.  Pin 20 GND digunakan sebagai ground Gambar 3.3. Pin-pin yang digunakan pada AT89c52 EAVP 31 X1 19 X2 18 RESET 9 RD 17 WR 16 INT0 12 INT1 13 T0 14 T1 15 P10 1 P11 2 P12 3 P13 4 P14 5 P15 6 P16 7 P17 8 P00 39 P01 38 P02 37 P03 36 P04 35 P05 34 P06 33 P07 32 P20 21 P21 22 P22 23 P23 24 P24 25 P25 26 P26 27 P27 28 PSEN 29 ALEP 30 TXD 11 RXD 10 IC1 89C52 C1 30p C2 30p X1 11,0592MHz C4 22u16V R1 VCC S1 RESET DARI REMOTE LCD KE RF TRANSMITTER Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 37  Pin 40 VCC digunakan sebagai VCC Sumber

3.1.2.1. Sistem Pewaktuan Mikrokontroller

Kecepatan proses yang dilakukan oleh mikrokontroler ditentukan oleh sumber clock pewaktuan yang mengendalikan mikrokontroler tersebut. Sistem yang dirancang ini seperti terlihat pada Gambar 3.4 akan menggunakan osilator internal yang sudah tersedia di dalam chip mikrokontroller. Untuk menentukan frekuensi osilatornya cukup dengan cara menghubungkan kristal pada pin XTAL1 dan XTAL2 serta dua buah kapasitor ke ground. Besar kapasitansinya disesuaikan dengan spesifikasi pada lembar data mikrokontroller yaitu 30 pF. Pemilihan besar frekuensi kristal disesuaikan dengan pemilihan kecepatan yang diharapkan untuk transfer data melalui pin serial interface mikrokontroller tersebut. Dengan memakai kristal 11,059 MHz, maka satu siklus mesin membutuhkan waktu selama 1,08 mikrodetik atau 111,059 MHz x 12 periode. 11,059MHz 30pF 30pF XTAL2 XTAL1 18 19 Gambar 3.4. Rangkaian Pewaktuan Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 38

3.1.3. Perancangan Driver Relay