Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

6. Beban yang dibutuhkan Beban ini digunakan untuk penekanan pada saat penyambungan yaitu 6 kg, 9, kg, 12 kg, 15 kg. Beban 6 kg Beban 9 kg Beban 12 kg Beban 15 kg Gambar 3.8. Variasi beban penekanan

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Persiapan bahan Dalam mempersiapkan bahan disiapkan 48 alumunium Al-Mg-Si seri 6063 sebagai benda kerja. Untuk alumunium dilakukan pemotongan dengan menggunakan mesin gergaji sehingga memiliki ukuran dimensi dengan panjang 50.8 mm, lebar 44.4 mm, tebal 19 mm dan variasi beban tekanan saat penyambungannya dimana diberikan 4 empat variasi beban tekanan penyambungan sebesar 6 kg, 9 kg, 12 kg dan 15 kg. 2. Proses freis Mula-mula melakukan pemasangan pahat HSS pada pencekam arbor kemudian alumunium sebagai benda kerjaspesimen diletakkan pada pencekam yang terdapat pada meja mesin freis secara bergantian. Dimana pada posisi benda kerja yang dicekam harus memanjang agar saat pengujian dilakukan, getaran dapat diminimalkan dan benda kerja tidak bergeser sehingga perlakuan pemotongan pada benda kerja tersebut dapat dilakukan pada posisinya. Dimana posisi awal dari pengujian diperlihatkan pada gambar 3.9. Gambar 3.9. Posisi awal pengujian Kemudian dilakukan proses pemotongan dengan kecepatan makan v f sebesar 20 mmmenit, kemudian kedalaman potong 1 mm. Untuk menghasilkan kekasaran permukaan yang diinginkan dengan menggunakan alat surface tester maka didapatkan nilai kekasaran R a benda kerja hasil freis dengan range kekasaran 1µm-2µm dan 2µm-3µm . 3. Model sambungan Setelah didapatkan data kekasaran permukaan hasil pengefreisan, aluminium-aluminium tersebut dikelompokan sesuai dengan range yang ditentukan. Setelah itu, dua buah aluminium tersebut disambung dengan metode sambungan tumpang single lap joint. sesuai dengan range kekasaran permukaannya. Berikut ini gambar 3.10 menunjukkan metode sambungan tumpang single lap joint. Dua buah mateial dan variasi beban penekanan 6 kg, 9 kg, 12 kg dan 15 kg. Berikut ini gambar 3.10 menunjukkan metode sambungan tumpang single lap joint dua buah material. Gambar 3.10. Model sambungan 3 4 in 3 4 in 1 3 4 in 2 in 1 4 in 1 4 in 1 1 2 in 4. Proses perekatanpengeleman Proses pengeleman dilakukan untuk merekatkan dua buah material alumunium seri 6063, yang skema pengelemannya ditunjukkan pada gambar 3.11. Adapun cara pengeleman yang disesuaikan dengan aturan pemakaian adalah sebagai berikut: a. Membersihkan setengah bagian salah satu permukaan material dari debu dan air. b. Tekan keluar epoxy dan hardener dalam jumlah yang sama. c. Aduk epoxy dan hardener hingga merata. d. Oleskan pada bagian yang telah dibersihkan dan dikeringkan pada permukaan alumunium. e. Tempelkan dua buah permukaan yang telah diolesi perekat. f. Tambahkan beban penekanan 6 kg, 9 kg, 12 kg dan 15 kg. g. Perekat akan mulai mengeras dalam 5 menit, dan untuk mendapatkan daya rekat yang maksimal tunggu sampai 16 jam. Gambar 3.11. Skema pengeleman Avian Epoxy Gambar 3.12. Dua benda kerja yang telah di rekat tampak atas Proses pengeleman dilakukan untuk merekatkan material alumunium seri 6063, dimana perekat yang digunakan adalah jenis “Avian” Epoxy yang dapat dilihat pada gambar 3.13. Gambar 3.13. “Avian” Epoxy 5. Pengujian spesimen dengan uji geser Metode pengujian yang dilakukan sesuai dengan standar ASTM D 9053 – 9803 yaitu dengan menggunakan uji geser. Benda uji dijepit pada holder mesin uji kemudian beban static dinaikkan secara bertahap sampai benda uji bergeser dan terpisah, besarnya beban dan pertambahan panjang disambungkan langsung dengan plotter, sehingga diperoleh grafik antara Alumunium Alumunium beban dan pertambahan panjang. Dari pengujian ini diperoleh tegangan ultimate geser dan modulus geser bahan. Adapun cara pemasangan spesimen uji dapat dilihat pada gambar 3.14 berikut: Gambar 3.14. Pemasangan spesimen uji geser shearing tool 6. Pengambilan data uji geser Pengambilan data yang dilakukan pada pengujian adalah sebagai berikut: Table 3.3. Data kekuatan hasil uji geser Kekuat an geser yang dibutuh kan τ MPa Range kekasaran 1-2 μm Range kekasaran 2-3 μm Beban Penekanan kg Beban Penekanan kg 6 9 12 15 6 9 12 15 1 2 3 Rata-rata

E. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian