Tanggap Tiga Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Rhizobium Di Gawangan Karet TBM 1

1 TANGGAP TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN
RHIZOBIUM DI GAWANGAN KARET TBM 1 SKRIPSI OLEH :
MUHAMMAD IMAM 100301029
BUDIDAYA PERTANIAN PERKEBUNAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

2 TANGGAP TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN
RHIZOBIUM DI GAWANGAN KARET TBM 1
SKRIPSI OLEH : MUHAMMAD IMAM 100301029 BUDIDAYA PERTANIAN PERKEBUNAN Skripsi Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Di Program Studi Agroekoteknologi, Minat Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

3

Judul Penelitian
Nama Nim Program Studi Minat

: Tanggap Tiga Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Rhizobium Di Gawangan Karet TBM 1
: Muhammad Imam : 100301029 : Agroekoteknologi : Budidaya Pertanian


Di Setujui Oleh Komisi Pembimbing

Ir. Lisa Mawarni, MP SP.MSc.PhD
Ketua

Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Anggota

Mengetahui

Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, M.Sc Ketua Departemen Agroekoteknologi

Tanggal Lulus :

4
ABSTRACT
Muhammad Imam “ Response of three soybean varities to rhizobium application in first year rubber plantation (TBM 1). Supervised by Ir. Lisa Mawarni, MP, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP.MSc.PhD dan DR. Radite Tistama, SSi.Msi.
The purpose of this study was to determinate the growth and production effect of three soybean varieties on the rubber plant gawangan TBM 1. This research was conducted at the experimental farm of white river sub-district study hall girder with altitude above sea level ± 80 m dpl. In August-November 2014 using a randomized block desaign (RAK) with 2 factors and 3 replications. The first factor is the variety IPB 1, Wilis, Anjasmoro, and the second factor was Rhizobium( Density 109g or ml/ plant) and without Rhizobium.
The result showed that the differences in varieties significantly affected plant height age 2-5 (MST), age 3 (MST) leaf number, total leaf area and weight of 100 seeds / plot. Differences varieties with Rhizobium inoculation and interaction has not significantly affected all parameters were observed.
Keywords : soybeen varieties, Rhizobium and rubber gawangan


5
ABSTRAK
MUHAMMAD IMAM : Tanggap Tiga Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Rhizobium Di Gawangan Karet TBM 1, dibimbing oleh Ir. Lisa Mawarni,MP, Luthfi Aziz Mahmud Siregar,SP MSc,PhD dan DR. Radite Tistama, SSi.Msi. .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pertumbuhan dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max (L) Merril.) pada gawangan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell) TBM 1. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih kecamatan Galang dengan ketinggian tempat ± 80 m dpl, pada bulan Agustus - November 2014 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I adalah Varietas IPB 1, Wilis, Anjasmoro dan faktor kedua adalah Rhizobium (kerapatan 109g atau ml/tanaman) dan Tanpa Rhizobium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 2-5 (MST), Jumlah Daun umur 3 (MST), Total Luas Daun dan Berat 100 Biji/Plot. Pemberian inokulum rhizobium dan interaksi perbedaan varietas dengan inokulasi Rhizobium belum berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Kata Kunci: Varietas Kedelai (Glycine max L), Rhizobium, dan Gawangan Karet.

6
RIWAYAT HIDUP Muhammad Imam , lahir di Medan 29 November 1991, anak ke dua dari tiga bersaudara, putra dari Ayahanda Soimin dan Ibunda Murniyati. Pada tahun 2010 penulis lulus dari SMK Pertanian Dwiwarna 3 Medan dan pada tahun yang sama terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB) pada pilihan pertama Agroekoteknologi USU. Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti kegiatan organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam 2010) , Fasilitator selama 1 bulan dalam pelatihan Budidaya Jamur Tiram dan olahannya di CIKAL (Ciptakan Industri Kreatif Andalan, USU 2011), BKM Al-Mukhlisin 2011, BKM research 2012, dan Pengajian Nahdatus Subban. Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Perkebunan Sumatera Utara Kebun Tanjung Kasau Tebing Tinggi, pada bulan Juli-Agustus 2013.

7
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Judul skripsi ini adalah “Tanggap Tiga Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Rhizhobium Di Gawangan Karet TBM 1” yang merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan : 1. Terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang memberikan segala dukungan moral maupun materil, serta adik tercinta Muhammad Abdul Rasyid yang memberikan dukungan semangat sehingga penulis dapat melaksanakan studi dan skripsi dengan baik. 2. Terima kasih kepada Ibu Ir.Lisa Mawarni, MP selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini. 3. Terima kasih kepada Bapak Luthfi Aziz Mahmud, Siregar, SP.MSc.PhD selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini. 4. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada DR. Radite Tristama, SSi.Msi selaku Kepala Urusan Peneletian di Balai Penelitian Sungei Putih serta kak Cici Indriani Dalimunthe SP, Yan Riska Venata Sembiring SP, sebagai pembimbing penelitian di balai penelitian sungei putih.

8
5. Terima kasih juga kepada teman terbaik Agus Prasetia SP, Zulkarnaen Barus SP, Sulvijar Musranda SP, Teguh Bagus Surya SP, Rudi Purnomo SP, Viktor Hevit Tarigan SP, Afifa Ulfa Batubara SP, Dita Amelia Novariza SP, Nuraida Pane SP, Beby Maysaroh SPt dan semua teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, semangat serta membantu dalam menyelesaikan skripsi ini . Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Medan, April 2015
Penulis

9
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
RIWAYAT HIDUP............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xii
PENDAHULUAN Latar Belakang ..........................................................................................1 Tujuan Penelitian ......................................................................................4 Hipotesa penelitian....................................................................................4 Kegunaan Penelitian..................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai...........................................................................4 Syarat Tumbuh Kedelai.............................................................................6 Iklim ..............................................................................................6 Tanah ............................................................................................. 7 Rhizobium sp .............................................................................................8 Perbanyakan Rhizobium ...........................................................................10 Tanaman Karet ..........................................................................................12 Intercroping karet dengan kedelai.............................................................15
BAHAN DAN METODE PENELITI Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................16 Bahan dan Alat..........................................................................................16 Metode Penelitian......................................................................................16
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan ........................................................................................18 Pengambilan Intensitas Cahaya.................................................................18 Aplikasi pupuk dasar.................................................................................18 Inokulasi Rhizobium .................................................................................18 Persiapan benih .........................................................................................19 Penanaman Benih......................................................................................19 Pemeliharaan Tanaman ............................................................................. 19 Penyiraman ..................................................................................... 19 Penyulaman .................................................................................... 19

10
Penyiangan...................................................................................... 19 Pengendalian hama dan penyakit ...................................................19 Panen ..............................................................................................19
Pengamatan Parameter ..............................................................................20 Tinggi Tanaman (cm) .....................................................................20 Jumlah Daun Trifoliat (helai) .........................................................20 Total Luas Daun (cm2) ................................................................... 20 Jumlah Cabang Produktif ...............................................................20 Berat Basah Tajuk tanaman (g) ......................................................21 Berat Kering Tajuk Tanaman (g)....................................................21 Bobot Basah Akar (g) .....................................................................21 Bobot Kering Akar (g)....................................................................21 Jumlah Bintil Akar..........................................................................21 Jumlah Polong Berisi Per Tanaman (Polong).................................21 Jumlah Polong Hampa Per Tanaman (Polong)...............................22 Berat Biji Persampel (g) .................................................................22 Berat Biji Per Plot (g) .....................................................................22 Bobot 100 Biji kering (g)................................................................22
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ..........................................................................................................23 Tinggi Tanaman (cm) .....................................................................23 Jumlah Daun Trifoliat (helai) .........................................................25 Total Luas Daun (cm2) ................................................................... 27 Jumlah Cabang Produktif ...............................................................27 Berat Basah Tajuk tanaman (g) ......................................................28 Berat Kering Tajuk Tanaman (g)....................................................29 Bobot Basah Akar (g) .....................................................................30 Bobot Kering Akar (g)....................................................................30 Jumlah Bintil Akar..........................................................................31 Jumlah Polong Berisi Per Tanaman (Polong).................................32 Jumlah Polong Hampa Per Tanaman (polong)...............................33 Berat Biji Persampel (g) .................................................................33 Berat Biji Per Plot (g) .....................................................................34 Bobot 100 Biji kering (g)................................................................35 Pembahasan ...............................................................................................36 Perbedaan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi ...............36 Pengaruh inokulasi Rhizobium terhadap pertumbuhan dan Produksi ..........................................................................................38 Interaksi tiga varietas kedelai dan inokulasi Rhizobium terhadap pertumbuhan dan produksi.......................................................40
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ...............................................................................................42 Saran.......................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


11

12

DAFTAR TABEL No Hal 1. Tinggi tanaman (cm) kedelai umur 2-5 MST pada perlakuan varietas
terhadap pemberian rhizobium.................................................................. ................................................................................................................... 23

2. Jumlah daun trifoliat (cm) kedelai umur 2-5 MST pada perlakuan varietas terhadap pemberian rhizobium.................................................................. ................................................................................................................... 25

3. Total Luas Daun (cm2) kedelai umur 2-5MST pada perlakuan varietas

terhadappemberianrhizobium....................................................

27

4. Jumlah cabang produktif pada perlakuanvarietas terhadap pemberian rhizobium.................... .............................................................................. ................................................................................................................... 28

5. Berat Basah Tajuk tanaman (g) pada perlakuan varietas terhadap pemberian rhizobium.................... ............................................................ ................................................................................................................... 28


6. Berat Kering Tajuk Tanaman (g) pada perlakuan varietas terhadap pemberian rhizobium.................... ............................................................ ................................................................................................................... 29

7. Bobot Basah Akar (g)pada perlakuan varietas terhadap pemberian rhizobium..................... ............................................................................. ................................................................................................................... 30

8. Bobot Kering Akar (g)pada perlakuan varietas terhadap pemberian rhizobium.................... .............................................................................. ................................................................................................................... 31

9. Jumlah bintil akar pada perlakuan varietas terhadap pemberian rhizobium.................... .............................................................................. ................................................................................................................... 31

10. Jumlah Polong Berisi pada perlakuan varietas terhadap pemberian

rhizobium ………………………………............................................

32

11. Jumlah Polong Hampa pada perlakuan varietas terhadap pemberian

rhizobium…………………………..................................................

33


12. Berat biji Persampel (g)pada perlakuan varietas terhadap pemberian

rhizobium……..………………….......................................................... 34

13. Berat biji per plot (g)pada perlakuan varietas terhadap pemberian

rhizobium……………………………………....................................... 34

14. Bobot 100 biji kering (g)pada perlakuan varietas terhadap pemberian

rhizobium………………………………………………………………. 35

13
DAFTAR GAMBAR No Hal 1. TinggiTanaman (cm) TigaVarietasAkibatInokulasi(2-5 MST) ................
................................................................................................................... 24
2. Tinggi Tanaman (cm) Inokulasi Rhizobium (2-5 MST)........................... ................................................................................................................... 24
4. Jumlah Daun Trifoliat (cm) Tiga Varietas (2-5 MST).............................. ................................................................................................................... 26
5. Jumlah Daun Trifoliat (cm) Inokulasi Rhizobium (2-5 MST).................. ................................................................................................................... 26

14

DAFTAR LAMPIRAN 1. Bagan Penelitian........................................................................................
................................................................................................................... 1
2. Deskripsi Varietas IPB 1, Varietas Wilis, Varietas Anjasmoro................ ................................................................................................................... 2
3. Perhitungan Pupuk .................................................................................... ................................................................................................................... 3
4. Jadwal Penelitian....................................................................................... ................................................................................................................... 4
5. Foto Tanaman 3MST ................................................................................ ................................................................................................................... 5
6. Foto 100 Biji Kedelai ................................................................................ ................................................................................................................... 6
7. Foto Analisis Tanah Awal......................................................................... ................................................................................................................... 7
8. Foto Analisis Tanah Akhir ........................................................................ ................................................................................................................... 8
9. Foto Analisis Daun Akhir ......................................................................... ................................................................................................................... 9
10. Tinggi Tanaman 2 MST (cm) ................................................................... ................................................................................................................... 10
11. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST ...................................................... ................................................................................................................... 11
12. Tinggi Tanaman 3 MST (cm) ................................................................... ................................................................................................................... 12
13. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 MST ...................................................... ................................................................................................................... 13
14. Tinggi Tanaman 4 MST (cm) ................................................................... ................................................................................................................... 14
15. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MST ...................................................... ................................................................................................................... 15
16. Tinggi Tanaman 5 MST (cm) ................................................................... ................................................................................................................... 16

15
17. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 5 MST ...................................................... ................................................................................................................... 17

18. Jumlah DaunTrifoliat 2 MST (helai) ........................................................ ................................................................................................................... 21
19. Sidik Ragam Jumlah DaunTrifoliat 2 MST .............................................. ................................................................................................................... 22
20. Jumlah DaunTrifoliat 3 MST (helai) ........................................................ ................................................................................................................... 23
21. Sidik Ragam Jumlah DaunTrifoliat 3 MST .............................................. ................................................................................................................... 24
22. Jumlah DaunTrifoliat 4 MST (helai) ........................................................ ................................................................................................................... 25
23. Sidik Ragam Jumlah DaunTrifoliat 4 MST .............................................. ................................................................................................................... 25
24. Jumlah DaunTrifoliat 5 MST (helai) ........................................................ ................................................................................................................... 26
25. Sidik Ragam Jumlah DaunTrifoliat 5 MST .............................................. ................................................................................................................... 27
26. Total Luas Daun (cm2) .............................................................................. ................................................................................................................... 31
27. Sidik RagamTotal Luas Daun (cm2) ......................................................... ................................................................................................................... 32
28. Jumlah Cabang Produktif.......................................................................... ................................................................................................................... 33
29. Sidik RagamJumlah Cabang Produktif ..................................................... ................................................................................................................... 34
30. Berat Basah Tajuk tanaman (g)................................................................. ................................................................................................................... 35
31. Sidik Ragam Berat Basah Tajuk(g) {Transformasi:√Y +1/2}.................. ................................................................................................................... 36
32. Berat Kering Tajuk Tanaman (g) .............................................................. ................................................................................................................... 37

16
33. Sidik RagamBerat Kering Tajuk Tanaman (g) {Transformasi:√Y +1/2}. ................................................................................................................... 38
34. Bobot Basah Akar (g)................................................................................ ................................................................................................................... 39
35. Sidik RagamBobot Basah Akar (g){Transformasi:√Y +1/2} ................... ................................................................................................................... 40

36. Bobot Kering Akar (g) .............................................................................. ................................................................................................................... 41
37. Sidik RagamBobot Kering Akar (g){Transformasi:√Y +1/2}.................. ................................................................................................................... 42
38. Jumlah Polong Berisi Per Tanaman .......................................................... ................................................................................................................... 43
39. Sidik RagamJumlah Polong Berisi Per Tanaman (Polong)
{Transformasi:√Y+1/2} ............................................................................ ................................................................................................................... 44
40. Jumlah Polong Hampa Per Tanaman (Polong) ......................................... ................................................................................................................... 45
41. Sidik RagamJumlah Polong Hampa Per Tanaman (Polong)
{Transformasi:√Y +1/2} ........................................................................... ................................................................................................................... 46
42. Jumlah Bintil Akar .................................................................................... ................................................................................................................... 47
43. Sidik RagamJumlah Bintil Akar{Transformasi:√Y +1/2}........................ ................................................................................................................... 48
44. Berat Biji Persampel (g)............................................................................ ................................................................................................................... 49
45. Sidik RagamBerat Biji Persampel (g){Transformasi:√Y +1/2} ............... ................................................................................................................... 50
46. Berat Biji Per Plot (g)................................................................................ ................................................................................................................... 51

17
47. Sidik RagamBerat Biji Per Plot (g) {Transformasi:√Y +1/2} .................. ................................................................................................................... 52
48. Bobot 100 Biji kering (g) .......................................................................... ................................................................................................................... 53
49. Sidik RagamBobot 100 Biji kering (g) ..................................................... ................................................................................................................... 54

4

ABSTRACT
Muhammad Imam “ Response of three soybean varities to rhizobium application in first year rubber plantation (TBM 1). Supervised by Ir. Lisa Mawarni, MP, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP.MSc.PhD dan DR. Radite Tistama, SSi.Msi.
The purpose of this study was to determinate the growth and production effect of three soybean varieties on the rubber plant gawangan TBM 1. This research was conducted at the experimental farm of white river sub-district study hall girder with altitude above sea level ± 80 m dpl. In August-November 2014 using a randomized block desaign (RAK) with 2 factors and 3 replications. The first factor is the variety IPB 1, Wilis, Anjasmoro, and the second factor was Rhizobium( Density 109g or ml/ plant) and without Rhizobium.
The result showed that the differences in varieties significantly affected plant height age 2-5 (MST), age 3 (MST) leaf number, total leaf area and weight of 100 seeds / plot. Differences varieties with Rhizobium inoculation and interaction has not significantly affected all parameters were observed.
Keywords : soybeen varieties, Rhizobium and rubber gawangan

5
ABSTRAK
MUHAMMAD IMAM : Tanggap Tiga Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Rhizobium Di Gawangan Karet TBM 1, dibimbing oleh Ir. Lisa Mawarni,MP, Luthfi Aziz Mahmud Siregar,SP MSc,PhD dan DR. Radite Tistama, SSi.Msi. .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pertumbuhan dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max (L) Merril.) pada gawangan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell) TBM 1. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih kecamatan Galang dengan ketinggian tempat ± 80 m dpl, pada bulan Agustus - November 2014 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I adalah Varietas IPB 1, Wilis, Anjasmoro dan faktor kedua adalah Rhizobium (kerapatan 109g atau ml/tanaman) dan Tanpa Rhizobium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 2-5 (MST), Jumlah Daun umur 3 (MST), Total Luas Daun dan Berat 100 Biji/Plot. Pemberian inokulum rhizobium dan interaksi perbedaan varietas dengan inokulasi Rhizobium belum berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Kata Kunci: Varietas Kedelai (Glycine max L), Rhizobium, dan Gawangan Karet.

18
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas pangan bergizi tinggi sebagai sumber protein nabati dan rendah kolesterol dengan harga terjangkau. Di Indonesia, kedelai banyak diolah untuk berbagai macam bahan pangan, seperti: tauge, susu kedelai, tahu, kembang tahu, kecap, oncom, tauco, tempe, es krim, minyak makan, dan tepung kedelai. Selain itu, juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak (Atman, 2006).
Sementara dari data BPS (2014) produksi pangan nasional pada jagung dan kedelai memang mengalami peningkatan. Luas panen kedelai tahun 2014 mencapai 615.019 ha. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya 550.793 ha. Sementara produktivitas juga naik menjadi 15,5 kuintal/ha sebelumnya 14,16 kuintal/ha. Untuk angka produksi kedelai 2014 tercatat hampir 1 juta ton atau tepatnya 953.956 ton, jumlah itu meningkat 22,3% dari produksi 2013 sebesar 779.992 ton. BPS mencatat tahun 2012 produksi kedelai sebesar 843.153 ton. Lalu pada tahun 2013 turun 7,5% menjadi 779.992 ton. Terakhir pada tahun 2014 naik menjadi 953.956 ton. Sedangkan untuk Sumatera Utara produksi kedelai pada 2014 (ASEM) sebesar 5.705 ton, naik sebesar 2.476 ton atau sebesar 76,68% dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 1.898 ha atau 60,72% dan hasil/ ha naik sbesar 1,03 kuintal / ha atau 9,97%.
Lahan perkebunan yang sangat luas di Indonesia berpotensi dalam upaya peningkatan produksi kedelai. Salah satu lahan perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi kedelai adalah lahan perkebunan karet.

19

Direktorat Jendral Perkebunan (2014) menyatakan bahwa luas perkebunan karet di Indonesia mencapai pada tahun 2013 mencapai 3.55.946 ha dan pada tahun 2014 luas lahan sementara 3.616.684 ha yang 83% luasannya merupakan perkebunan karet rakyat dan sekitar 3 – 4% berada pada fase tanaman belum menghasilkan (TBM). Pemanfaatan lahan perkebunan karet secara optimal, khususnya pada fase TBM dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi kedelai nasional sehingga kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan dapat mengurangi impor kedelai.
Optimalisasi pemanfaatan lahan tanaman tahunan secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan sistim intercropping. Kadekoh (2007) menyatakan Beberapa pola tanam dalam sistem polikultur adalah tumpang sari (Intercropping dan Interplanting), tumpang gilir (Multiple cropping), tanaman pendamping (Companion planting), tanaman campuran (Mix cropping), dan budidaya lorong (Alley cropping). Pada dasarnya penerapan polikultur bertujuan untuk mengefisienkan pemanfaatan lahan, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi kerusakan lahan.
Usaha peningkatan produksi dan kualitas kedelai juga dapat melalui melalui intensifikasi dengan melakukan inokulasi rhizobium yang diharapkan mampu memecahkan masalah rendahnya produksi kedelai. Menurut Winarso (2005) pemanfaatan mikroorganisme penambat N2 ini akan mengurangi biaya produksi. Penambatan N2 di atmosfer oleh mikroorganisme dapat membantu ketersediaan unsur N bagi tanaman dan dapat mengefisienkan penggunaan N yang berasal dari pupuk buatan. Apabila keunggulan bakteri ini dapat dimanfaatkan

20
dengan efisien, sehingga mampu mengurangi penggunaan pupuk N, dari hasil simbiosis bakteri Rhizobium mampu mencukupi 75% kebutuhan N pada tanaman.
Balit Sunge Putih (2011) menyatakan bahwa setiap jenis tanaman mempunyai potensi hasil. Potensi hasil yang optimal dapat dicapai apabila lingkungan tumbuh sesuai dengan kebutuhan tanaman itu. Lingkungan yang erat hubungannya dengan pertumbuhan dan produksi tanaman karet adalah tanah dan iklim. Tanah dan iklim merupakan faktor alam yang sangat menentukan keberhasilan usahatani tanaman karet dan tumpangsari. Hal ini disebabkan perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dibandingkan dengan perbaikan sifat fisiknya.
Melakukan intercropping tanaman karet dengan kedelai dapat dilihat dari segi kesesuaian dan persyaratan budidaya. Adapun penelitian yang akan dilakukan di Balai Penelitian Sungei Putih yakni, pada areal tanaman karet klon PB 260, berumur 1 tahun atau TBM 1, atau yang disebut payung 2. Meskipun sistem intercropping dapat memberikan nilai tambah, tetapi intercropping dapat juga berdampak negatif pada tanaman utamanya atau sebaliknya. Interaksi tersebut dapat berupa persaingan hara atau kompetisi cahaya dan lainnya.
Penanaman dengan system pola yang tepat diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari system intercropping tersebut, tetapi sebaliknya memberikan dampak positif. Tim karya mandiri (2010) menentukan penentuan pola tanam karet umur 0-3 tahun tumpang sari dengan padi gogo, jagung atau kedelai, sedangkan umur >3 tahun tumpang sari dengan jahe atau kapulogo. Dimana keadaan tanaman karet berumur 1 tahun di Balai Penelitian Karet Sungei Putih masih memiliki tinggi 40-50 cm, maka cahaya matahari masih

21
dapat diterima 95-90% permukaan tanah. Seiring bertambahnya umur karet maka penerimaan penyinaraan akan berkurang.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui produksi tanaman kedelai pemanfaatan lahan pada gawangan karet TBM 1. Judul penelitian yang dilakukan penulis adalah “Tanggap Tiga Varietas Kedelai Terhadap Pemberian Rhizobium Di Gawangan Karet TBM 1”. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh tiga varietas kedelai yang diinokulasi rhizobium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai di gawangan tanaman karet TBM 1. Hipotesis Penelitian 1. Ada perbedaan pada tiga varietas kedelai terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman kedelai di gawangan tanaman karet TBM 1. 2. Inokulasi rhizobium berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman kedelai di gawangan tanaman karet TBM 1. 3. Interaksi beberapa varietas kedelai dan inokulasi rhizobium berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai di gawangan tanaman karet TBM 1.
Kegunaan Penelitian 1. Sebagai upaya peningkatan produksi kedelai dan penggunaan lahan di areal
perkebunan karet TBM 1. 2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

22
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai
Sistematika tanaman kedelai kingdom: Plantae, divisio: Spermatophyta, class: Dicotyledoneae, ordo: Fabales, family: Leguminoceae, genus: Glycine, species: Glycine max (L) Merrill (Steenis, dkk 2005).
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang bersimbiosis secara mutualis dengan kedelai. Pada tanah yang telah mengandung bakteri ini, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 – 20 hari setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen langsung dari udara dalam bentuk gas N2 yang kemudian dapat digunakan oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3) (Adisarwanto, 2005).
Batangnya berupa semak, dengan ketinggian 0,2-0,6 m. Batang berbentuk persegi, dengan rambut coklat yang menjahui batang atau mengarah ke bawah (Steniis dkk, 2003)
Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau

23
bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang (Adisarwanto, 2005).
Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 2-25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak. Hal ini akan merangsang pembentukan bunga (Irwan, 2006).
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperm, embrio terletak di antara keeping biji. Warna kulit biji hijau, kuning atau cokelat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah, berwarna cokelat tua, kuning, putih atau hitam. Bentuk biji kedelai pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada yang bundar atau bulat agak pipih. Besar biji seragam tergantung pada varietasnya (Sutrisno, 2012). Syarat Tumbuh Kedelai Iklim
Tanaman kedelai memerlukan kondisi yang seimbang antara suhu udara dengan kelembapan (yang dipengaruhi oleh curah hujan). Secara umum, tanaman kedelai memerlukan kondisi dengan suhu udara yang tinggi dan curah hujan (kelembapan) yang rendah. Sementara, apabila suhu udara rendah dengan curah

24
hujan (kelembapan) yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kualitas kedelai yang dihasilkan (Suprapti M, 2005).
Untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara (100-200) mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34°C, akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-27°C. Pertumbuhan yang optimal dapat diperoleh dengan menanam kedelai pada bulanbulan kering, asal kelembaban tanah masih cukup terjamin. Selama periode pertumbuhan hingga pengisian polong, air sangat diperlukan. Misalnya untuk kebutuhan berkecambah kedelai paling tidak membutuhkan kadar air 50 % dari berat biji. Pada waktu pengisian polong jika persediaan air sangat terbatas, dapat berpengaruh pada besarnya biji dan jumlah biji tiap polong (Panjaitan,2009).
Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 oC, akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 24-25 oC dengan penyinaran penuh minimal 10 jam/hari. Pada proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu lingkungan sekitar 30 oC dan suhu tanah yang optimal adalah 30 oC (Prihatman, 2000). Tanah
Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di segala jenis tanah. Namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang optimum, kedelai harus ditanam pada jenis tanah lempung berpasir atau liat berpasir. Hal ini bukan hanya terkait dengan faktor lingkungan tumbuh yang lain, seperti ketersediaan irigasi pada musim kemarau 5-6 kali, drainase tanah baik, kedalaman lapisan olah >50 cm, bahan organik tanah tinggi – sedang, kemasaman tanah 5,8 – 6,9, N tanah

25
tinggi-sedang, P2O5 tanah tinggi, K2O tersedia tinggi, Ca dan Mg tinggi, kejenuhan Al 200m dpl), sedangkan di Sumatera umumnya di dataran rendah.
Menurut Deptan (2009) luas areal perkebunan di Indonesia, khususnya karet, mencapai 3,3 juta ha, di mana 3% - 4% dari luasan tersebut berada pada masa TBM yang berumur 1-3 tahun yang berpotensi untuk digunakan sebagai areal perluasan kedelai.
Loanda (1999) menuliskan bahwa lahan perkebunan tersebut dapat dimanfaatkan secara intensif untuk usaha tani lainnya. Apabila penanaman kedelai

30
secara tumpang sari dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan tanaman perkeb