10
2. Melatih dan memperluas wawasan mahasiswa dalam pengembangan kreativitas dalam pemecahan permasalah dalam penginputan data,
output data maupun penyimpanan data. 3. Mahasiswa dapat melihat dan memahami pengelolaan sebuah
informasi, sehingga menjadikan sebuah informasi yang akurat dan tepat.
4. Melatih mahasiswa bekerja sama dengan pihak lain di luar .
1.4 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Classic Life Cycle CLC, pengembangan sistem dengan model tersebut dilakukan secara
bertahap dimana tiap tahap dilkukan setelah tahap sebelumnya selesai.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan dan penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuia dengan yang diharapkan, maka kami menerapkan batasan
batasan masalah yang akan dibahas di dalamnya, antara lain : 1. Proses penginputan data Pendidikan dan Kesehatan Kota Bandung.
2. Proses penghitungan data Pendidikan dan Kesehatan Kota Bandung 3. Untuk mengetahui sistem informasi yang kita buat pada bagian Sosial
Budaya, yaitu Aspek Kesejahteraan Masyarakat dan Aspek Pelayanan Umum, maka kami hanya membuat informasi tentang Pendidikan dan
Kesehatan. 4. Penulis hanya membahas pada Sub Bagian Sosial Budaya.
1.6 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 1.6.1
Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian
dilakukan di
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah BAPPEDA yang bertempat di Jln. Taman Sari No. 76 Bandung Tlp. 022 2500950, 2501233.
11
1.6.2 Waktu Penelitian
Table 1.1 Jadwal Penelitian
No Aktivitas
Juli I
II III
IV 1
Survei 2
Pengumpulan Informasi 3
Analisis Sistem 4
Desain 5
Implementasi
12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem merupakan kumpulan elemen – elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan input yang ditujukan kepada sistem tersebut
dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran output yang diinginkan.
Pengertian sistem menurut Andri Kristanto 2008 : 1 adalah : “Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Lain halnya menurut Azhar Susanto 2000 : “Sistem adalah kumpulan group dari sub sistem bagian komponen apapun baik phisik maupun non phisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”
2.1.1 Elemen Sistem
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu sasaran tertentu dibutuhkan suatu komponen – komponen atau elemen –
elemen yang mendukung, sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Sistem terdiri dari elemen – elemen yang saling berkaitan, elemen
tersebut dapat menyusun sebuah sistem yang terdiri dari : 1. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem tersebut.
2. Batasan, merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai yijuan sistem.
3. Kontrol, merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut.
4. Input, merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data.
13
5. Proses, merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna. 6. Output, merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian
pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. 7. Umpan
balik, merupakan
elemen dalam
sistem yang
bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini
sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak abstract system dan sistem fisik physical system. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide dan tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah natural system dan sistem buatan manusia human made system. Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu deterministic system dan sistem tak tentu probabilistic system. Sistem tertentu adalah sistem yang
beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup close system dan sistem
terbuka open system. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan
sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
14
2.2 Pengertian Informasi
Informasi sangatlah penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi tidak akan bisa bekerja dengan baik, menjadi
lemah dan berakhir. Menurut Azhar Susanto 2000 : “Informasi merupakan hasil dari
pemrosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemrosesan data tersebut bisa menjadi informasi.”
Menurut Raymon Mc Leod dalam Azhar Susanto 2000 : mendefinisikan “Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah
diolah sehingga menghasilkan nilai yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi penerimanya.
2.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 hal, yaitu : 1.
Akurat, informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima
informasi tersebut. 2.
Tepat Waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima lambat maka informasi
tersebut sudah tidak berguna lagi. 3.
Relevan, informasi tersebut harus mempunyai manfaat bagi penerima.
4. Lengkap artinya Informasi harus diberikan secara lengkap.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data input kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data dan hasil informasi
15
akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus
dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin 2005 : “Sistem informasi didefinisikan
sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk pengendali
informasi.” Lain halnya dengan Azhar Susanto 2000 : “Sistem informasi adalah
kumpulan dari sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi terdiri dari : 1.
Hardware, terdiri dari computer, printer dan jaringan. 2.
Software, merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan computer
dalam melaksanakan tugas tertentu. 3.
Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan suatu informasi.
4. Prosedur, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan
menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi. 5.
Manusia, yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin ,Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005, Graha
Ilmu : Yogyakarta Hardware
Perangkat keras
Software perangkat
lunak
DATA
Procedures prosedur
People manusia
16
2.3.2 Kegiatan Sistem Informasi
Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut : 1.
Input, menggambarkan
bagaimana suatu
kegiatan untuk
menyediakan data untuk diproses. 2.
Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses
tersebut. 4.
Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control, suatu kegiatan untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.4 Metode Analisis dan Perencanaan Terstruktur 2.4.1
Flow Map
Suatu flow map digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian – bagian kerja melalui dokumen baik berupa laporan maupun formulir. Flow
map digunakan untuk menganalisis bagaimana bubungan antara sub bagian kerja yang akan menggerakan sistem.setelah diketahui bagian – bagian yang
terlibat dalam sistem maka akan di ketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.
2.4.2 Diagram Konteks Context Diagram
Diagram konteks adalah gambaran lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup sistem ini ditentukan dari
besarnya pengaruh dari data yang diterima dan informasi yang dihasilakan lingkungan ini diwakili entitas entitas luar. Dimana digambarkan tentang
entitas yang memberikan sesuatu kepada antar dari sistem.
2.4.2 Diagram Aliran Data Data Flow Diagram
DFD digunakan untuk menggambarkan sistem kita sebagai jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dihubungkan satu dengan yang
17
lainnya oleh suatu aliran data. DFD merupakan dekomposisi dari context diagram.
2.4.3 Simbol - simbol Simbol
Nama Simbol Keterangan
Proses Menunjukan proses datainformasi yang
terjadi di dalam system File
Media penyimpanan data yang ada pada system
Aliran data Menunjukan aliran data yang terjadi
Entitas Menunjukan bagian luar dari sistem yang
mempunyai hubungan dengan system
18
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini merupakan tinjauangambaran umum Bappeda Kota Bandung sebagai tempat pelaksanaan kegiatan kerja Praktek yang dilakukan.
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat BAPPEDA
Pada tahun 1969 Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah memiliki suatu bndan yang menangani masalah pembangunan di daerah yang disebut
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEMDA. Badan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan SK Gubernur No. 163 Tahun 1969
dan Badan ini merupakan awal mula dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Pada tahun
1972, Jawa
Barat telah
menyempurnakan Badan
Perencanaan yang disebut Badan Perencanaan yang disebut dengan BAPPEMKO untuk Kotamadya dan BAPPEMKA untuk Kabupaten.
BAPPEMKO merupakan Badan Perencanaan yang pertama di Indonesia yang bersifat Regional dan Lokal, serta ditetapkan dengan Surat Keputusan SK
Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 43 Tahun 1972. Setelah berjalan 2 Tahun, kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah baru dikukuhkan dan diakui dengan Surat Keputusan SK Presiden No. 15 Tahun 1974, walaupun baru sampai Daerah Tingkat I, sedangkan
untuk Daerah Tingkat II masih berlaku Surat Keputusan SK Gubernur No. 163 Tahun 1969. Kemudian melalui Surat Keputusan SK Presiden No. 27
Tahun 1980, dikukuhkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dan Badan Perencanaan Daerah Tingkat II.
Pertimbangan yang mendasari keluarnya Surat Keputusan SK
Presiden No. 27 Thun 1980, yaitu untuk meningkatkan pembangunan di
19
daerah diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan Sektoral dan pembanguna Regional. Untuk menjamin laju perkembangan,
keseimbangan, dan kesinambungn pembanguna di daerah diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu.
Seiring dengan diberlakukannya Undang Undang No.22 Tahun 1999, Tentang Struktur Pembanguna Daerah, maka Pemerintah Kota Bandung
menata kembali Struktur Organisasi Perangkat Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai salah satu perangkat Daerah, juga menata
kembali Struktur Organisasinya termasuk meruban nama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Bandung menjadi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Bandung. Hal ini ditetapka dengan Peraturan Daerah Perda No. 66 Tahun 2001,
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Tingkat Kota Bandung, sedangkan uraian – uraian tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Perda No. 17 Tahun 2001 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kota Bandung.
3.1.2 Visi BAPPEDA
Visi merupakan gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh Organisasi sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung. Dalam mewujudkan dan merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan, maka
ditetapkan visi BAPPEDA sebagai berikut : “TERWUJUDNYA BAPPEDA SEBAGAI PERENCANA PROFESIONAL DAN AKUNTABEL DALAM
MENDUKUNG KOTA JASA BERMARTABAT” 3.1.3 Misi BAPPEDA
Misi adalah
sesuatu yang
harus dilaksanakan
oleh organisasi
BAPPEDA Kota Bandung, sebagai penjabaran dari visi yang telah ditetapkan.
20
Misi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung diantaranya adalah :
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, BAPPEDA sebagai Aparatur yang professional dalam merencanakan perncanaan kota, yang mecakup bidang
Ekonomi, Sosiall, Budaya, Fisik, Sarana, dan Prasarana. 2. Mendorong terwujudnya esprit de corps serta meminimalisasi ego sector
dalam rangka
mewujudkan suasana
kerja yang kondusif,sehingga
terciptanya perencanaan kota yang professional dan akiuntabel yang mencakup kepada peningkatan efisiensi pembiayaan perencanaan.
3. Meningkatkan produktifitas kinerja pegawai denagan target kinerja yang terukur, dimana dapat memberikan kontribusi dalam rangka menciptakan
produktifitas kerja Aparatur BAPPEDA yang mahil dan handal dalam mengerjakan sesuatu.
4. Meningkatkan pemahaman tugas pokok dan fungsi BAPPEDA sebagai lembaga perencanaan, di dalam menciptakan mekanisme perencanaan
yang meliputi penyusunan penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan. BAPPEDA harus senan tiasa menjalankan
koordinasi dengan semua pihak, agar tercipta kestrategisan antra pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Sehingga terwujudnya
mekanisme system perencanaan kota, guna mendukung keberhasilan dan terciptanya Bandung sebagai Kota Bermartabat.
3.1.4 Tugas Pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Adapun tugas pokok Bappeda adalah membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintah kota di bidang perencanaan pembangunan
daerah kotaa Bandung.
21
3.1.5 Fungsi BAPPEDA Kota Bandung
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung BAPPEDA mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan umum bidang perencanaan pembangunan daerah.
b. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang
meliputi data statistik, perencanaan ekonomi, perencanaan sosial dan budaya, serta perencanaan sosial dan budaya, serta perencaan fisik dan
prasarana. c.
Pelaksanaan pelayanan teknis administrative meliputi administrasi umum dan keuangan serta administrasi kepegawaian.
3.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan salah satu alat yang penting dalam suatu kesatuan kerja yang digunakan untuk mengetahui dan mempermudah didalam
pengawasan dalam suatu pekerjaan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditatapkan, juga mengukur tanggung jawab di setiap bagian. Bentuk dari struktur
organisasi ditatapkan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bandung yang menggunakan Struktur Organisasi Tipe Garis dan staf Line-Staff
Organization dimana di dalamnya terdapat suatu kesatuan perintah dengan pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam pekerjaan.
22
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BAPPEDA Kota Bandung
23
3.3 Deskripsi Kerja
Berikut Deskripsi Jabatan di BAPPEDA
1. Kepala Bapeda
a. Memimpin, mengatur, mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan BAPPEDA.
b. Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja BAPPEDA dalam penyusunan perencanaan umum yang bersifat jangka panjang,
menengah dan jangka pendek. c. Menetapkan rencana strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi
BAPPEDA. d. Memaraf atau menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangan
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. e. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi terkait.
f. Membina dan memberuikan motivasi dan bimbingan kepada bawahan dalam rangka peningkatan produktifitas kerja.
g. Mengarahkan suatu kerja di bawahnya dalam penyusunan perencanaan umum yang bersifat jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
h. Mengkoordinasi aspek-aspek perencanaan diantara Dinas-dinas, satuan organisasi, instansi vertical, kecamatan dan kelurahan.
i. Merumuskan rencana anggaran pembanguna data belanja daerah bersama-sama dengan bagian keuangan dan bagian pembangunan di
bawah koordinasi sekretaris daerah. j. Mengawasi persiapan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan
untuk menyempurnakan perencanaan lebih lanjut. k. Memberikan saran, laporan dan mempertanggungjawabkan semua
kegiatan BAPPEDA kepada Walikota melaui Sekretaris Daerah. l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugasnya.
2. Sekretaris
a. Melaksanakan pengurusan rumah tangga BAPPEDA.
24
b. Memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan
tugas-tugas kesekretariatan.
c. Melaksanakan terciptanya tertib administrasi, organisasi, hukum, dalam lingkungan BAPPEDA.
d. Mempersiapkan dan
merumuskan data
kelurahan serta
lembaga0lembaga lain di wilayah Kota Bandung. e. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan perencanaan umu yang dimulai
dari Musbag Desa, Rakorwil sampai Rakorbang. f. Melaporkan kepada kepala BAPPEDA semua kegiatan Intern.
g. Memberikan saran
dan pertimbangan
kepada pemimpin
yang menyangkut bidang tugasnya.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
3. Kepala Sub Bagian Umum
a. Melaksanakan dan melayani urusan rumah tangga BAPPEDA. b. Menghimpun dan mendistribusikan kegiatan surat menyurat.
c. Melaksanakan Inverintarisasi
dan mengelola
perlengkapan di
BAPPEDA sesuai dengan RKBU Rencana Kebutuhan Barang Unit d. Mengumpulkan dan mengelola uarain – uarain proyek dari Dinas
dilingkungan Pemerintah Kota. e. Menyusun rencana kegiatan tahunan lingkup BAPPEDA.
f. Mempersiapkan rapat
koordinasi pembangunan
di lingkungan
Pemerintah Kota Bandung. g. Mempersiapkan dan menghimpun bahan – bahan penyusunan anggaran.
h. Memberikan saran kepada BAPPEDA tentang Perncanaan Umum di Kota Bandung.
i. Membuat laporan kegiatan yang dilaksanakan Oleh Kepala BAPPEDA melalui Sekretaris.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
25
4. Kepala Sub Bagian Keuangan
a. Melaksanakan dan melayani pengelolaan administrasi keuangan lingkup BAPPEDA.
b. Mengumpulakan dan mengelola realisasi keuangan proyek – proyek BAPPEDA baik rutin maupun pembangunan.
c. Mengevaluasi kegiatan administrasi keuangan. d. Member saran kepada sekretaris tentang perencanaan keuangan
BAPPEDA. e. Melaporkan hasil evaluasi administrasi keuangan kepada BAPPEDA
melalui Sekretaris. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugasnya.
5. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
a. Menginventarisir pegawai di lingkungan BAPPEDA sesuai dengan DUK.
b. Menyusun menyiapkan bahan – bahan untuk keperluan analisa jabatan.
c. Mengelola dan melayani kegiatan administrasi kepegawaian di lingkup BAPPEDA.
d. Menghimpun menyiapkan DP.3. e. Menyusun rencana kebutuhan dan pengembangan krisis pegawai.
f. Mengevaluasi kegiatan administrasi kepegawaian. g. Memberi saran kepada sekretaris tentang perencanaan daerah.
h. Melaporkan hasil evaluasi administrasi kepegawaian kepada Bagian Kepegawaian melalui Sekretaris
3.4 Aspek Aspek Kegiatan Instansi