Metode Pendekatan Metode Penelitian

KSU Mulia Sejahtera Bersama Cabang Kotamobagu, Sulawesi Utara sebagai narasumber. dengan cara mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu untuk memperlancar proses wawancara.

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data dilakukan dengan cara menggunakan metode analisis yuridis kualitatif, yaitu metode penelitian yang bertitik tolak dari norma-norma, asas-asas dan peraturan perundang-undangan yang ada sebagai norma hukum positif yang kemudian dianalisis secara kualitatif. 6. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian diambil untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu: a. Perpustakaan, diantaranya: 1 Universitas Komputer lndonesia Jl. Dipati Ukur No.112 2 Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Jl. Dipati Ukur. b. Instansi : Kantor KSU Mulia Sejahtera Bersama Cabang Kotamobagu, Sulawesi Utara c. Website : a. http:wordpress.com b. http:wikipedia.org 59

BAB III TINDAKAN WANPRESTASI PADA PERJANJIAN DENGAN JAMINAN

FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN A. Dasar Hukum Wanprestasi dalam Perjanjian dengan Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan Berdasarkan Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Pedata Suatu perjanjian yang dilakukan antara kreditur dan debitur akan memuat isi mengenai sesuatu yang diperjanjikan antara kreditur dan debitur tersebut. Isi mengenai sesuatu yang diperjanjikan atau sesuatu yang wajib harus dipenuhi dalam setiap perikatan disebut dengan prestasi. Prestasi diatur dalam Pasal 1234 KUHPerdata yang menjelaskan bahwa : “Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.” Perjanjian yang dilakukan antara kreditur dan debitur memiliki risiko diantaranya adalah wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam perjanjian tersebut, dalam hal ini debitur sebagai pihak yang memiliki kewajiban untuk memenuhi prestasi atau pihak yang berhutang kepada kreditur. Sementara itu, kata wanprestasi sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya prestasi buruk atau suatu perbuatan tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban bukan karena suatu keadaan yang memaksa sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dengan debitur. 38 38 Wanprestasi, http:id.wordpress.com, Diakses pada hari Selasa, tanggal 16 April 2013, pukul 19.08 WIB

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Kreditor Dengan Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia

0 10 149

Akibat hukum debitur yang wanprestasi dalam perjanjian penmbiayaan konsumen denngan jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999

0 18 83

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA YANG DILAKUKAN OLEH LEMBAGA LEASING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

3 58 18

Jaminan Fidusia Atas Pesawat Terbang Dalam Perjanjian Kredit Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Bank Pemegang Jaminan Fidusia Yang Tidak Diasuransikan Dalam Hal Hilangnya Objek Jaminan Fidusia Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERUPA KENDARAAN BERMOTOR YANG DIDAFTARKAN SETELAH ADANYA WANPRESTASI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 88

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 1 88

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

0 0 62

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

0 0 62