11
karya adalah susunan dari kesan hasil tanggapan. Hasil tanggapan itu yang menjadikan sebuah bobot karya seni atau disebut makna.
Pranjoto Setjoatmodjo 1988:166-168, mengatakan pengeertian bentuk dari suatu karya seni yang pertama bahwa seni itu haruslah ekspresif,
hal semacam itu berfungsi sebagai perwujudan dari kualitas emosional tertentu, menyebabkan suatu karya seni dapat mengerti tanpa menggali
pengalaman masa lampau si pengamat. Di dalam seni, kenangan selalu terjadi di dalam konteks yang spesifik berkat pengalaman masa lampau. Bentuk-
bentuk seni yang kita pelajari sebagai hasil rekaman kehendak seniman yang mengharapkan bahwa apa yang diciptakan itu menimbulkan pengertian.
Pengertian bentuk dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa bentuk merupakan kumpulan titik, garis, bidang atau elemen dasar seni rupa
dan bentuk itu ditentukan oleh keterampilan teknik dalam mengolah media seni.
2. Pengorganisasian unsur visual dalam seni lukis
a. Kontras
Menurut Mikke Susanto 2012 : 227 kontras yaitu perbedaan mencolok dan tegas antara elemen – elemen dalam sebuah tanda yang ada
pada sebuah komposisi atau desain. Kontras dapat dimuncullkan dengan menggunakan warna, bentuk, tekstur, ukuran dan ketajaman.kontras dalam
sebuah lukisan muncul karena adanya warna komplementer, gelap dan terang, garis lengkung dan lurus, objek yang dekat dan jauh, bentuk-bentuk vertical
12
dan horizontal, tekstur kasar dan halus, area rata dan berdekorasi, kosong dan padat. Lebih lanjut Dharsono 2004 : 55 menjelaskan bahwa kontras
merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam. Kontras merangsang minat, kontras menghidupkan desain, kontras merupakan bumbu komposisi
dalam pencapaian bentuk. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kontras yang hadir
dari warna komplementer harus diperhitungkan oleh seorang seniman dengan mempertimbangkan pula peralihan dan keseimbangan kontras dengan
berbagai hal.
b. Irama
Pengertian irama atau ritme dalam seni rupa yaitu pengulangan suatu unsur atau unsur-unsur secara tersusun atau teratur. Pengulangan-pengulangan
yang teratur dan terus menerus dari berbagai unsur seni rupa tersebut dapat menghasilkan gerak yang ritmis. Hal ini juga karena kecakapan
memperlakukan unsur- unsur seni rupa secara khusus, antara lain melalui pengulangan bentuk, pengulangan dan pergantian yang teratur, dengan
progresi ukuran-ukuran serta melalui gerak ritmis continue Fadjar sidik . 1981 : 47 .
Lebih lanjut lagi menurut Dharsono 2004 : 57 irama atau repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan pengulangan-pengulagan yang teratur dan terus menerus dari beberapa unsur seni rupa akan menghasilkan
gerak yang ritmis dalam sebuah karya seni.