Prestasi Belajar Sains Prestasi Belajar Sains

mencari dan mendapatkan pengetahuan, sedangkan yang kedua adalah perubahan tingkah laku. Merriam Heuer 1996 mengatakan bahwa belajar adalah menginterpretasikan dan merefleksikan pengalaman yang dimiliki. Rumini, dkk 1993 menyimpulkan batasan belajar dari beberapa ahli yaitu suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Dari pendapat- pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan individu sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah positif dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, dan lain-lain. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan masyarakat. Irwanto 1997 berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Mudzakir 1997 belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Untuk itu, maka diciptakan griya edukatif dengan alasan bahwa belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah, namun dapat dilakukan di mana saja.

2. Prestasi Belajar Sains

Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauhmana ia telah mencapai sasaran belajar disebut sebagai prestasi belajar. Seperti yang dikatakan oleh Winkel 1997 bahwa proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan- perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar. Sedangkan Marsun dan Martaniah dalam Sia Tjundjing 2000 berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Menurut Poerwodarminto Mila Ratnawati, 1996 yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang. Sedangkan prestasi belajar itu sendiri diartikan sebagai prestasi yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam buku rapor sekolah. Dan menurut Betha Nurina Sari 2004, prestasi belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta didik sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar, maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi - tingginya. Prestasi belajar dinyatakan dengan skor hasil tes atau angka yang diberikan guru berdasarkan pengamatannya belaka atau keduanya yaitu hasil tes serta pengamatan guru. Dari beberapa batasan-batasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar. Kegiatan belajar dapat dilakukan secara individu maupun dan secara kelompok. Atau, dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam bukti laporan yang disebut raport. Maka, prestasi belajar sains merupakan hasil yang dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar pada mata pelajaran sains pada jangka waktu tertentu. Prestasi tersebut dapat dilihat dari bukti laporan setiap akhir semester yang disebut raport.

D. Kerangka Berpikir