menangkap aliran air dan juga rumah turbin untuk tempat roda jalan dan penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin.
3. Langkah Praktikum
a. Pastikan saklar hitam pada posisi tengah “0”, dan potensiometer pada posisi
“max.”. ini merupakan posisi awal yaitu tanpa beban. b.
Hidupkan saklar ONOFF. c.
Semua nilai keluaran akan tertampil dalam display LCD dan 7 segment. d.
Putar potensiometer untuk medapatkan hasil yang diinginkan sesuai langkah percobaan.
e. Langkah percobaan:
c.1. Pengujian Daya Pompa Air
- Pengujian dilakukan dengan cara memutar potensiometer dari posisi maksimal sampai minimal untuk mengetahui range tegangan dan arus yang digunakan oleh
pompa air. - Lakukan pengujian untuk percobaan dengan range tegangan maksimal – 200V –
150V -100V – 50V – 0V, catat arus yang ditampilkan pada LCD. Kemudian hitung daya yang digunakan oleh pompa air dengan rumus daya P = V.I. Catat
hasilnya dalam bentuk tabel.
c.2. Pengukuran Debit Air
- Langkah pengukuran sama dengan pengujian daya pompa air yaitu dengan cara memutar potensiometer dari posisi maksimal sampai minimal dengan range
tegangan sama pada percobaan c.1. Pengukuran ini untuk mengetahui resolusi debit air yang dapat dihasilkan oleh alat peraga.
- Debit air akan tertampil pada LCD mikrokontroler dalam litermenit. Satuan ini harus diubah dahulu ke m
3
s yaitu dengan cara mengubah liter ke m
3
yaitu dikali 10
-3
. Kemudian dibagi dengan 60 agar menit menjadi detik s. 1 litermenit = 110
-3
m
3
s 60
- Lakukan pengukuruan dan catat hasilnya pada tabel dengan range mengikuti percobaan c.1.
c.3. Pengukuran Head Tinggi Air
- Diketahui diameter nozzle adalah sebesar 8 mm. - Pengukuran ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari percobaan c.2. dan
bertujuan untuk mengetahui Head dari PLTMH, yang sebenarnya dalam aplikasi realnya dapat di ukur dari beda ketinggian antara dum air sampai nozzle.
- Dengan menggunakan rumus debit aliran Q yaitu jumlah volume aliran per satuan waktu.
Q = A.v 3.1
Dimana : v = Kecepatan aliran ms
A = Luas penampang pipa m Q = Debit aliran m
³
s Selain persamaan di atas dapat juga menggunakan persamaaan sebagai
berikut: Q = Vt
3.2 Dimana :
V = Volume aliran m
3
Q = Debit aliran m
³
s t = waktu aliran s
Untuk mengetahui Head yang ada pada perancangan PLTMH dapat menggunakan rumus 2.3. Rumus ini merupakan penerapan dari hukum bernoulli
untuk menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari dasar sebuah wadah seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kecepatan Zat Cair Yang Keluar Dari Dasar Sebuah Wadah
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 permukaan wadah dan titik 2 permukaan lubang. Karena diameter lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil
dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol v1 = 0. Permukaan wadah dan permukaan lubang terbuka sehingga tekanannya
sama dengan tekanan atmosfir P1 = P2. Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah:
Massa jenis zat cair air sama, maka kita sederhanakan.
v = √2gH
3.3 Dimana :
H = Head m g = percepatan gaya gravitasi m
2
s
- Catat hasil perhitungan Head pada tabel.
- Berikan satu contoh perhitungan Head. Setelah mendapatkan Head maka kita
dapat menghitung daya teknis PLTMH yang ada pada alat peraga ini. Rumus 2.1.
c.4. Pengukuran Daya Output Generator