2. Kreativitas Guru PAI dalam Menggunakan Media Pembelajaran di SMK
Siang Tulungagung
Media merupakan salah satu sarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Media digunakan sebagai alat bantu yang dapat
menunjang keberhasilan mengajar. Media juga berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Melihat beberapa urgensi media dalam pembelajaran di atas, maka guru
harus kreatif dalam memilih dan menggunakan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media yang tepat dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah selesai wawancara dengan fokus penelitian pertama, maka
peneliti melanjutkan pada fokus penelitian kedua, yaitu tentang kreativitas guru PAI dalam menggunakan media pembelajaran. Wawancara untuk fokus
penelitian yang kedua ini dimulai pukul 09.30 WIB. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Mufatiroh, beliau mengungkapkan bahwa:
Saat menyampaikan materi pelajaran saya menggunakan media yang ada di sekolah dan di sekitar lingkungan sekolah. Media yang yang
sudah disiapkan dari pihak sekolah, misalnya papan tulis dan LCD proyektor. Sebagai contoh ketika ada materi tentang ayat Al-
Qur’an saya menulis ayat Al-
Qur’an di papan tulis. Juga pernah saya gunakan mushola sekolah sebagai media. Siswa saya suruh untuk melakukan
praktek shalat di mushola.
13
13
Wawancara dengan guru PAI, Ibu Mufatiroh, S.Ag. tanggal 07 Januari 2016 pukul 09.30 WIB di ruang guru
Hasil wawancara penulis lainnya dengan Bapak Kurnia, Beliau mengatakan:
Sebagai guru harus menggunakan variasi dalam menggunakan media, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk selalu kreatif. Yaitu bukan hanya
menggunakan satu media, akan tetapi juga memakai beberapa media saat mengajar, contohnya itu memakai media LCD, gambar dan kertas. Dan
jika media yang digunakan belum tersedia maka guru membuat media itu sendiri. Contohnya membuat peta konsep pada materi tertentu. Peta
konsep dapat membantu siswa dalam menghafal materi pelajaran.
14
Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan Bapak Fendi, Beliau menyampaikan bahwa:
Ketika mengajar guru harus dituntut kreatif dalam menggunakan media pembelajaran, begitu juga guru PAI. Guru menyiapkan media sendiri jika
tidak ada di sekolah. Saat mengajar saya menggunakan berbagai media, di antaranya LCD dan peta konsep. Sebagai contoh ketika ada materi yang
banyak, saya buat peta konsep agar siswa lebih mudah memahami materi yang saya sampaikan.
15
Beberapa penjelasan di atas merupakan paparan hasil wawancara kepada
guru PAI yang diperoleh langsung dari lapangan mengenai kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran. Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan
mengenai jenis-jenis media yang digunakan guru dalam pembelajaran. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru PAI, ada
beberapa jenis media pembelajaran PAI yang digunakan di SMK Siang Tulungagung. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada Ibu Mufatiroh:
“Bu, jenis- jenis media nopo ingkang panjenengan damel
dalam pembelajaran?”. Beliau menjawab:
14
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Kurnia Setyo Budi, S.Pd.I. tanggal 14 Januari 2016 pukul 10.30 WIB di ruang guru
15
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd. tanggal 30 Januari 2016 pukul 10.45 WIB di ruang administrasi
Ketika mengajar biasanya saya menggunakan beberapa media. Yaitu video, film dan LCD. Siswa saya suruh mengamati video tentang akhlak
terpuji yang saya tampilkan di depan kelas. Akan tetapi tidak semua materi pelajaran menggunakan media.
16
Hasil wawancara penulis lainnya dengan Bapak Kurnia Setyo Budi, S.Pd.I. Beliau mengatakan:
Saya menggunakan beberapa media dalam pembelajaran. Misalnya Al- Qur’an, internet, LCD proyektor, dan VCD. Media LCD sangat membantu
dalam menyampaikan materi, karena dengan LCD maka materi akan tersampaikan dengan cepat.
17
Sedangkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd. Beliau mengatakan:
Saat mengajar saya menggunakan berbagai media. Misalnya peta konsep, internet, dan LCD. Pernah juga saya menggunakan media boneka ketika
praktek sholat jenazah di mushola sekolah. Sebelum praktek, saya menyampaikan teori dulu kepada siswa, baru kemudian siswa
mempraktekkan sholat jenazah. Namun tidak semua materi menggunakan media, misalnya materi tentang pergaulan bebas. Tidak mungkin ketika
menyampaikan materi pergaulan bebas dibantu dengan video dan LCD yang menampilkan pergaulan bebas tersebut.
18
Beberapa pendapat di atas didukung oleh hasil wawancara peneliti kepada
salah seorang siswi kelas X jurusan TKJ: Guru kami ketika mengajar biasanya menggunakan media LCD dan kertas
pelangi. Materi yang akan diajarkan guru ditampilkan melalui LCD, jadi semua siswa belajar dengan melihat LCD itu. Teman-teman senang jika
guru memakai media karena ada sesuatu yang menarik dalam proses belajar mengajar.
19
16
Wawancara dengan guru PAI, Ibu Mufatiroh, S.Ag. tanggal 07 Januari 2016 pukul 09.35 WIB di ruang guru
17
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Kurnia Setyo Budi, S.Pd.I. tanggal 14 Januari 2016 pukul 10.35 WIB di ruang guru
18
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd. tanggal 30 Januari 2016 pukul 10.50 WIB di ruang administrasi
19
Wawancara dengan siswi kelas X jurusan TKJ tanggal 13 Januari 2016 pukul 09.30 WIB di perpustakaan
Dari hasil observasi yang penulis lakukan bahwa pembelajaran PAI di SMK Siang Tulungagung memang menggunakan media pembelajaran,
misalnya guru menggunakan LCD proyektor. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah dalam memahami materi yang akan disampaikan oleh guru,
sehingga akan berdampak positif pada hasil belajar siswa. Beberapa penjelasan di atas merupakan paparan hasil wawancara
kepada guru PAI yang diperoleh langsung dari lapangan mengenai jenis-jenis media yang digunakan guru dalam pembelajaran. Selanjutnya peneliti
mengajukan pertanyaan mengenai beberapa kriteria dalam memilih media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Media yang bermacam-macam tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, untuk itu guru harus memilih media yang akan digunakan secara
tepat, sehingga akan berdampak positif pada hasil pembelajaran siswa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media. Hal ini
disampaikan oleh Ibu Mufatiroh, S.Ag.: Dalam penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan situasi dan
kondisi siswa. Selain itu juga disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Misalnya pada materi tentang akhlak terpuji, saya
gunakan media video yang menunjukkan contoh tentang aplikasi akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu maka siswa akan
mencontoh perilaku terpuji seperti yang ditampilkan pada video tersebut.
20
Hasil wawancara penulis lainnya dengan Bapak Kurnia Setyo Budi, S.Pd.I. Beliau mengatakan “Pemilihan media dalam pembelajaran tergantung
20
Wawancara dengan guru PAI, Ibu Mufatiroh, S.Ag. tanggal 07 Januari 2016 pukul 09.40 WIB di ruang guru
dengan materi. Misal ketika materi yang ada ayat Al- Qur’an-nya, saya
menyuruh siswa untuk membaca Al- Qur’an satu persatu”.
21
Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd., Beliau mengatakan “Media yang akan saya gunakan tergantung materinya.
Contohnya materi sholat jenazah menggunakan media boneka, sedangkan materi lainnya saya gunakan LCD untuk membantu pemahaman siswa
”.
22
Beberapa penjelasan di atas merupakan paparan hasil wawancara kepada guru PAI yang diperoleh langsung dari lapangan mengenai beberapa
kriteria dalam memilih metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan mengenai sikap siswa ketika guru
menggunakan media pembelajaran. Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kepada Bapak Kurnia Setyo
Budi, S.Pd.I. “Bagaimana sikap siswa ketika bapak menggunakan media pembelajaran?”, menurut beliau terdapat perbedaan sikap siswa ketika guru
menggunakan media pembelajaran dengan tidak menggunakan. Beliau mengatakan bahwa.:
Iya, tentu ada perbedaan sikap siswa antara guru menggunakan media atau tidak. Kalau guru menggunakan media ketika pembelajaran, maka
mereka akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena lebih realistis dan memberikan gambaran secara jelas. Mereka juga
tidak cepat jenuh ketika guru menyampaikan materi.
23
21
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Kurnia Setyo Budi, S.Pd.I. tanggal 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB di ruang guru
22
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd. tanggal 30 Januari 2016 pukul 10.55 WIB di ruang administrasi
23
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Kurnia Setyo Budi, S.Pd.I. tanggal 14 Januari 2016 pukul 10.45 WIB di ruang guru
Hasil wawancara penulis lainnya dengan Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd. Beliau mengatakan:
Jika menggunakan media siswa lebih cenderung diam, memperhatikan, dan lebih mendengarkan penjelasan guru. Misalnya pada materi sabar,
tawakal, dan qanaah saya gunakan media video, kemudian siswa saya suruh untuk mereview. Dengan menggunakan video maka siswa akan
memperhatikan media tersebut, sehingga mereka lebih memperhatikan materi yang saya sampaikan.
24
Hal tersebut juga disampaikan oleh salah seorang siswa kelas XII jurusan Teknik Permesinan:
Kalau guru kami menggunakan media teman-teman itu jadi lebih semangat dan lebih fokus. Mereka itu menjadi memperhatikan guru dan lebih konsen
pada pelajaran. Jika tidak ada media saat pelajaran teman-teman cepat jenuh dan bosan, kadang mereka membuat gaduh dan ramai sendiri dan
tidak memperhatikan guru.
25
Beberapa penjelasan di atas merupakan paparan hasil wawancara kepada
guru PAI yang diperoleh langsung dari lapangan mengenai sikap siswa ketika guru menggunakan media pembelajaran. Selanjutnya peneliti mengajukan
pertanyaan mengenai upaya guru dalam mengembangkan media pembelajaran. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI, Guru
Pendidikan Agama Islam juga melakukan pengembangan media, yaitu dengan mengembangkan media pembelajaran yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Kurnia Setyo Budi, beliau mengatakan: Sebagai upaya mengembangkan media terkadang guru mencari dan
membuat media itu sendiri. Upaya tersebut dilakukan agar materi yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Misalnya itu
guru membuat peta konsep untuk membantu mempermudah siswa dalam
24
Wawancara dengan guru PAI, Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd. tanggal 30 Januari 2016
25
Wawancara dengan siswa kelas XII jurusan TPm tanggal 13 Januari 2016 pukul 09.50 WIB di perpustakaan
memahami materi, karena dengan menggunakan peta konsep maka siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
Hal ini didukung oleh pernyataan Bapak Fendi Cahyo Susilo, S.Pd., Beliau mengatakan:
Upaya pengembangan terhadap media pembelajaran yaitu guru kreatif mencari dan menyediakan media yang tidak ada di sekolah. Misalnya
menyiapkan dan menggunakan media PPT dan animasi, serta membuat kuis creator di LCD proyektor.
26
Beberapa penjelasan di atas merupakan paparan hasil wawancara kepada
guru PAI yang diperoleh langsung dari lapangan mengenai upaya guru dalam mengembangkan media pembelajaran. Setelah selesai wawancara pada fokus
penelitian kedua, kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kepada guru PAI mengenai fokus penelitian ketiga.
3. Kreativitas Guru PAI dalam Menggunakan Sumber Belajar di SMK