Pengendalian model CoCo T1 232008057 Full text

17

7. Pengendalian model CoCo

The Canadian Institute of Chartered Accountants Criteria of Control Committee CoCo menyusun model pengedalian internal yang mirip dengan COSO tetapi mempunyai perbedaan. Perbedaannya terdapat pada CoCo memfokkuskan pada empat pertanyaan utama yakni: 1. Apakah perusahaaninstitusi mempunyai tujuan yang benar ? 2. Apakah perusahaan tersebut mempunyai aktivitas pengendalian yang memadai? 3. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kapabilitas, komitmen dan lingkungan yang tepat? 4. Apakah perusahaan tersebut melakukan monitoring, pembelajaran dan mengadaptasi? CoCo mempunyai empat komponen untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut yakni purpose, commitment, capability dan monitoring dan learning. Keempat komponen tersebut merupakan siklus yang sangat mudah dipahami. CoCo membangun landasan COSO dengan mengidentifikasi komponen-komponen yang sama tetapi CoCo melebihi COSO dalam melihat apakah suatu organisasi mempunyai tujuan dan aktivitas pengendalian yang tepat. CoCo menekankan pada komitmen dan kapabilitas sebagai bagian yang penting dalam proses pembelajaran suatu organisasi untuk meyakinkan apakah lingkungan pengendalian mendukung perbaikan yang terus menerus dan pada saat yang sama mencegah risiko atas ketidaktercapaian tujuan organisasi. Seperti juga COSO, model CoCo dapat diaplikasikan pada bentuk organisasi apapun, pada setiap level tingkatan yang dapat memungkinkan adanya respon secara umum atas SPI menyeluruh Sukma, 2011. Model CoCo dikembangkan di Kanada. Kriteria yang digunakan dalam CoCo adalah sebagai berikut : Tujuan 1. Tujuan harus dinyatakan dan dikomunikasikan kepada seluruh stakeholder 18 2. Risiko signifikan baik dari dalam maupun luar organisasi yang terkait dengan pencapaian tujuan harus diidentifikasikan dan dinilai. 3. Kebijakan yang didesain untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi dan pengelolaan risik harus dibuat, dikomunikasikan dan dipraktekan sehingga pegawai mengerti apa yang diharapkan dan kebebasan yang diperlukan untuk bertindak. 4. Perencanaan untuk menuntun pencapaian tujuan organisasi harus disusun dan dikomunikasikan. 5. Tujuan dan perencanaan terkait harus mencantumkan target dan indicator kinerja. Komitmen 1. Nilai-nilai etika termasuk integritas harus dibuat secara formal, dikomukasikan kepada seluruh stakeholder dalam organisasi. 2. Kebijakan dan praktek managemen SDM harus konsisten dengan etika dan nilai-nilai dan pencapaian tujuan. 3. Wewenang, tanggungjawab dan tanggungjelasan harus secara jelas didefinisikan dan konsisten dengan tujuan oerganiasi sehingga keputusan-keputusan dan pelaku-pelaku diperagakan dengan benar oleh pegawai. 4. Atmosfir kepercayaan yang tinggi harus dipelihara dan didukung oleh informasi yang mengalir antara pegawai dan kinerja mereka dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan 1. Pegawai harus memiliki pengetahuan, keahlian dan peralatan yang cukup untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. 2. Proses komunikasikan harus mendukung nilai dan pencapaian organisasi atas tujuan yang telah ditetapkan. 19 3. Informasi yang cukup dan relevan harus diidentifikasi dan dikomunikasikan pada saat yang tepat sehingga pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik. 4. Tujuan dan aktivitas dari bagian yang berbeda dalam suatu organisasi harus dikoordinasikan. 5. Aktivitas pengendalian harus didesain sebagai kesatuan yang menyeluruh dari suatu organisasi dengan mempertimbangkan tujuan, risiko dan hubungan terkait antar komponen pengendalian. Pengawasan dan Pembelajaran 1. Lingkungan internal dan eksternal harus diminitor untuk memperoleh informasi sehingga tujuan dan pengendalian organisasi tetap mutakhir. 2. Kinerja harus dimonitor dibandingkan dengan target dan indikator yang telah ditetapkan. 3. Asumsi yang digunakan dalam penentuan tujuan dan sistem harus secara periodik dikaji ulang. 4. Informasi yang dibutuhkan harus dikaji terus menerus sesuai dengan adanya perubahan tujuan atau adanya pelaporan yang menunjukan penyimpangan. 5. Prosedur tindaklanjut harus disusun dan dilakukan untuk menjamin bahwa perubahan dan kegiatan yang tepat dilakukan. 6. Manajemen secara periodik menilai efektivitas pengendalian dan kemudian mengkomunikasikan yang tepat dilakukan. 20

8. Metode penelitian