MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUMUR BATU BANDAR LAMPUNG

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN
MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUMUR BATU
BANDAR LAMPUNG

Oleh

RENI ANTIKA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014


ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN
MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUMUR BATU
BANDAR LAMPUNG

Oleh

RENI ANTIKA
Pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas V SD Negeri 1 Sumur Batu belum
berlangsung seperti yang diharapkan. Berdasarkan observasi awal diperoleh data
masih rendahnya tingkat aktivitas belajar, kemampuan membaca pemahaman dan
ketuntasan belajar dari 30 orang siswa terdapat 12 orang siswa (40%) belum
mencapai nilai KKM 65 dan Kriteria ketuntasan yang ditentukan 75%. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa, kinerja guru, dan kemampuam
membaca pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Alur dalam
penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Alat
pengumpulan data berupa lembar observas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan
aktivitas dan kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini dilihat dari
peningkatan persentase aktivitas belajar siswa, pada siklus 1 mendapat nilai rerata
61,66% dalam kategori cukup aktif dan pada siklus II menjadi 76,33% dengan
kategori aktif. Kemampuan membaca pemahaman siswa yang mencapai
ketuntasan pada siklus 1 yaitu sebesar 60% meningkat menjadi 83,33% pada akhir
siklus II. Peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 ke siklus II yaitu
sebesar 23,33%.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Kemampuan membaca pemahaman, CIRC

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .....................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Identifikasi Masalah ............................................................
C. Perumusan Masalah ............................................................
D. Tujuan Penelitian ................................................................
E. Manfaat Penelitian ..............................................................

1

1
5
5
6
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................
A. Hakikat Belajar....................................................................
B. Aktivitas Belajar..................................................................
C. Kinerja Guru........................................................................
D. Hasil Belajar ........................................................................
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia ..........................................
F. Membaca .............................................................................
G. Membaca Pemahaman ........................................................
H. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC .......................
I. Hipotesis ..............................................................................

8
8
9

10
12
13
16
17
19
23

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................
A. Jenis Penelitian ....................................................................
B. Setting Penelitian .................................................................
C. Subjek Penelitian .................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
E. Alat Pengumpulan Data ......................................................
F. Teknik Analisis Data ...........................................................
G. Prosedur Penelitian..............................................................
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ......................................

24
24

26
26
26
26
28
30
34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................
A. Profil SD Negeri 1 Sumur Batu ..........................................
B. Hasil Penelitian ...................................................................

35
35
36
v

1. Siklus 1 ..........................................................................
a. Perencanaan ............................................................
b. Pelaksanaan ............................................................

c. Hasil Observasi Siklus 1 .........................................
a) Aktivitas Belajar Siswa .....................................
b) Kineja Guru .......................................................
c) Kemampuan Membaca Pemahaman .................
d) Ketuntasan Belajar Siswa ..................................
d. Refleksi Siklus 1 .....................................................
2. Siklus II .........................................................................
a. Perencanaan.............................................................
b. Pelaksanaan ............................................................
c. Hasil Observasi Siklus II.........................................
a) Aktivitas Belajar Siswa .....................................
b) Kineja Guru .......................................................
c) Kemampuan Membaca Pemahaman .................
d) Ketuntasan Belajar Siswa ..................................
d. Refleksi Siklus II .....................................................
C. Pembahasan ........................................................................
1. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran.................
2. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran ....................
3. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa ..................
4. Ketuntasan Belajar Siswa..............................................


36
36
36
38
38
40
42
43
44
46
46
47
49
49
51
53
54
55
56

56
58
59
61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................
A. Kesimpulan .........................................................................
B. Saran ...................................................................................

63
64
65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

66

LAMPIRAN ...............................................................................................

68


vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor terpenting dan utama bagi kelangsungan suatu
bangsa. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan
dana dan usaha yang tidak sedikit. Lembaga pendidikan memegang penting
dan memikul tanggung jawab yang besar guna selalu meningkatkan mutu
pendidikan.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
(ayat 1) menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan prose pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk mengembangkan potensi

seseorang secara optimal. Kemajuan bangsa dihasilkan dari Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan pada Sekolah Dasar (SD) sangat
menentukan langkah ke depan seseorang dalam melanjutkan jenjang
pendidikan, sehingga pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di
dalamnya untuk bekerjasama secara maksimal, penuh tanggung jawab, dan
loyalitas yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Fungsi bahasa
yang utama adalah sebagai alat komunikasi. Seseorang belajar bahasa karena

2

didorong oleh kebutuhan untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, sejak dini anak diajarkan dan diarahkan agar mampu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk dapat
berkomunikasi dalam berbagai situasi melalui bahasa, baik secara lisan
maupun tulis. Pembelajaran bahasa dapat dikembangkan dan mencapai hasil
yang maksimal, yaitu guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Penggunaan model
pembelajaran yang tepat akan meningkatkan efektifitas dan kualitas dalam
pembelajaran.
Membaca merupakan salah satu keterampilan yang memerlukan pemahaman
dari pembaca. Membaca adalah salah satu komunikasi tulis yang tidak hanya
sekedar melafalkan huruf atau lambang bunyi, tetapi juga memahami dan
memberikan tanggapan terhadap apa yang telah dibacanya. Membaca
bertujuan untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi dan
memahami makna bacaan.
Menurut Abdurrahman (2003: 201) tujuan akhir dari membaca adalah
memahami isi bacaan, tujuan tersebut ternyata tidak semua siswa dapat
mencapainya. Banyak siswa yang dapat membaca dengan lancar tetapi belum
memahami isi bacaan tersebut.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti tanggal 01 Oktober 2012,
diketahui hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sumur Batu pada semester
genap tahun pelajaran 2011/2012 kurang maksimal. Nilai yang dihasilkan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

3

Tabel 1.1 : Nilai Formatif Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas V SD 1
Sumur Batu.
Nilai
75
70
65
60
55
50
Jumlah

Frekuensi
3
4
5
9
4
5
30


225
280
325
540
220
250
1.840

%
10%
13,3%
16,7%
30%
13,3%
16,7%
100%

Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
= 12 siswa
Tidak Tuntas = 18 siswa

Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui bahwa dengan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh SD Negeri 1 Sumur Batu yaitu 65,
sebanyak 12 orang siswa (40%) telah tuntas sedangkan 18 orang siswa (60%)
belum tuntas. Nilai tertinggi 75, Nilai terendah 50, dan rata – rata nilai adalah
61,33.
Rendahnya nilai belajar siswa, pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD
Negeri 1 Sumur Batu, ditemukan beberapa kekurangan dalam proses
pembelajaran antara lain aktivitas belajar rendah dan kemampuan membaca
pemahaman siswa masih di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan karena guru
belum menyesuaikan model pembelajaran yang tepat pada materi yang diajarkan.
Selain itu, pembelajaran masih terpaku pada buku (texs book), jika siswa bertanya
kepada guru, guru langsung menjawab dan tidak memberikan kesempatan kepada
siswa lain untuk menjawabnya, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 1 Sumur Batu masih bersifat guru sentris.
Bertolak dari paparan di atas dapat diketahui bahwa pembalajaran Bahasa
Indonesia di kelas V SD Negeri 1 Sumur Batu belum berlangsung seperti apa

4

yang diharapkan. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan dan perubahan dalam
proses pembelajaran.
Menurut Rakhmat (2006: 213) guru harus dapat mengadakan perubahan, dari
yang membosankan menjadi kelas yang menyenangkan. Salah satunya yaitu
mengubah metode mengajar yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam
pembelajaran, mencapai aktivitas dan hasil belajar secara maksimal, dan dapat
mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
membaca pemahaman adalah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Model
pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk
pembelajaran membaca, menulis dan seni bahasa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rahim (2008: 35) “pendekatan pembelajaran kooperatif yang lebih cocok dengan
pembelajaran membaca ialah metode CIRC”. Model pembelajaran tipe CIRC ini
memadukan antara pembelajaran membaca dan menulis secara bersamaan,
sehingga tepat dengan karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu yang
lazim disajikan siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan
perbaikan pembelajaran dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Membaca
Pemahaman

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siswa Kelas V SD
Negeri 1 Sumur Batu Bandar Lampung’’.

5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
1. Guru belum menyesuaikan model pembelajaran yang tepat pada materi
yang diajarkan.
2. Guru dalam pembelajaran masih terpaku pada buku (teks book).
3. Siswa kurang diberi kesempatan untuk memperoleh sendiri pengetahuan
yang didapat.
4. Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
5. Metode yang digunakan masih kurang baik.
6. Siswa cepat bosan dan kurang memperhatikan penjelasan guru.
7. Rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas V SD Negeri 1
Sumur batu.
8. Rendahnya hasil belajar siswa dari 30 orang siswa hanya 12 orang (40%)
yang telah tuntas belajar dengan KKM 65.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan
di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1
Sumur Batu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC?
2. Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
V SD Negeri 1 Sumur Batu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC?

6

D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sumur Batu
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
2. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD
Negeri 1 Sumur Batu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai
perbaikan metode pembelajaran pada umumnya, dan penggunaan model
pembelajaran CIRC pada khususnya dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SD. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan refleksi
dan perbaikan bagi pengembangan dan peningkatan hasil pencapaian
tujuan pembelajaran.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan motivasi siswa dalam membaca pemahaman.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman.
3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman
melalui model pembelajaran CIRC.

7

b. Bagi Guru
1) Memperbaiki proses pembelajaran khususnya dalam membaca
pemahaman.
2) Memberikan pengalaman langsung bagi guru, khususnya dalam
penggunaan model pembelajaran tipe CIRC.
3) Meningkatkan kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi serta dapat
meningkatkan keaktifan siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran di sekolah,
khususnya pada mata pelajaran Bahassa Indonesia.
2) Meningkatkan

kualitas

pembelajaran

di

sekolah

dengan

menerapkan beberapa model pembelajaran yang bervariasi,
khususnya model pembelajaran CIRC.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar
Belajar tidak lepas dari kehidupan manusia, karena dengan belajar akan
diperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, walaupun dibutuhkan waktu
yang tidak sebentar. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai
berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar
dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain untuk mengubah
perilakunya. Belajar juga memiliki keuntungan baik untuk individu
pembelajaran itu sendiri maupun untuk masyarakat luas.
Menurut pandangan konstuktivistik, belajar merupakan suatu proses
pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh pengajar,
Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan
memberi makna tentang halhal yang sedang dipelajari. Trianto (2009: 20)
mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa
membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman
atau pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dalam pandangan konstruktivisme
belajar bukanlah semata–mata mentransfer pengetahuannya yang ada di luar
dirinya,

tetapi

belajar

lebih

pada

bagaimana

memproses

dan

menginterprestasikan pangalaman yang baru dengan pengalaman yang sudah
dimilikinya dalam format yang baru.

9

Sejalan dengan pendapat di atas Suparno dalam Sugito (2010: 75)
mengemukakan

bahwa

belajar

menurut

pandangan

konstruktivistik

merupakan hasil konstruksi kognitif melalui kegiatan sesorang. Pandangan ini
memberi penekanan bahwa pengetahuan kita sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalam membangun atau mengkonstuk suatu pengetahuan baru
melalui interaksi dengan lingkungannya baik melalui suatu kegiatan
eksperimen ataupun observasi yang menyebabkan adanya perubahan
pengetahuan, sikap tingkah laku dan cara berfikir orang tersebut.

B. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan faktor yang menentukan keberhasilan proses
belajar siswa, karena pada dasarnya belajar adalah berbuat. Setiap yang
belajar harus beraktivitas, tanpa ada aktivitas maka proses belajar tidak akan
terjadi secara maksimal. Budiningsih (2005: 59) mengemukakan pendekatan
konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar
adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
Menurut Kunandar (2010: 277) aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa
dalam bentuk sikap, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran
guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperolah
manfaat dari kegiatan tersebut. Selanjutnya Rohani (2004: 6) mengungkapkan
belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas

10

fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan
anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk
dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Aktivitas psikis adalah jika
daya kerjanya bekerja sebanyak–banyaknya atau banyak berfungsi dalam
rangka pengajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajara
seperti: minat, perhatian, partisipasi, dan presentasi yang dilakukan oleh
siswa secara fisik maupun psikis ketika proses pembelajaran berlangsung
yang terjadi secara sengaja yang di dalamnya terdapat perubahan tingkah laku
dalam seluruh aspek baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
C. Kinerja Guru
Pengembangan kinerja guru merupakan faktor yang amat menentukan pada
keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran dalam era perkembangan
pengetahuan yang sangat cepat dewasa ini. Pengembangan kinerja pada
dasarnya menggambarkan kemampuan suatu profesi termasuk profesi guru
untuk terus menerus melakukan upaya peningkatan kompetensi yang
berkaitan dengan peran dan tugas sebagai pendidik. Kemampuan untuk terus
menerus meningkatkan kualitas kinerja yang dilakukan oleh guru akan
memperkuat kemampuan profesional guru sehingga dengan peningkatan
tersebut kualitas proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran akan makin
bermutu, ini berarti bahwa kinerja guru merupakan faktor yang amat
menentukan bagi mutu pembelajaran yang akan berimplikasi pada kualiatas

11

output pendidikan setelah menyelesaikan sekolah. Seperti yang dikemukakan
oleh Sowiyah (2010: 157) bahwa kegiatan pembelajaran dan hasil belajar
siswa tidak saja ditentukan oleh manajemen sekolah, kurikulum, sarana dan
prasarana pembelajaran, tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru.
Keberhasilan seseorang guru dapat dilihat apabila kriteria–kriteria yang ada
telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berarti
pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki kualitas kerja yang baik.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pengertian kinerja bahwa kinerja
guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian kemampuan yang
dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru. Kategori tingkat keberhasilan
kinerja guru, digunakan pedoman yang diadaptasi dari Purwanto (2008: 102),
bila nilai kerja 86% ≤ nilai ≤ 100% maka kategori sangat baik, bila nilai 76%
≤ nilai < 86% maka dikategorikan baik, bila nilai 60%≤ nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) KELAS V SD NEGERI 104233 BANDAR LABUHAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 21

IMPLEMENTASI MODEL CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SD NEGERI SANDING 1.

1 2 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC).

0 4 38

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC).

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 BAJING

0 0 18

1 UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VB MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SD NEGERI 2 KALIBAGOR

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VB MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SD NEGERI 2 KALIBAGOR - repository perpustakaan

0 1 28