47 tidak tembus serta silabi proses mengebor bentuk dengan countersink dan
counterbor. Verifikasi yang telah dilakukan tersebut mendapatkan data juga
bahwa ada silabi yang belum dijabarkan kedalam sebuah job, yaitu proses mengulir dalam dengan tap. Job mengulir dalam dengan tap sangat mungkin
ditambahkan, karena untuk pekerjaan ini bisa menggunakan benda kerja hasil job sebelumnya yaitu mengebor dan countersink, sehingga tidak akan
memakan banyak waktu karena hanya tinggal mengulir saja.
3. Penyusunan POS Prosedur Operasional Standar
Penyusunan POS dilakukan dengan menyempurnakan langkah kerja yang sudah ada, sehingga langkah awal dalam penyusunan POS ini mengkaji
terlebih dahulu langkah kerja yang sudah ada dalam setiap job sheet. Langkah kerja dalam job sheet Proses Pemesinan 5 perlu disempurnakan. Dalam Proses
Pemesinan 5 ini mahasiswa dituntut kemandiriannya dalam mengerjakan job- jobnya. Sehingga POS untuk Proses Pemesinan 5 ini disusun dengan langkah
kerja yang tidak terlalu rinci namun hanya mencakup prinsip-prinsip pengerjaannya saja. Untuk job sheet Proses Pemesinan 3 dan Proses
Pemesinan 1 ada beberapa prosedur yang harus disempurnakan, karena prosedur atau langkah kerja yang ada belum bersifat aplikatif, sehingga masih
bersifat bias yang sangat dimungkinkan sulit dipahami oleh mahasiswa yang membacanya. Bahasa dalam tiap kalimat pada langkah kerja perlu diperbaiki
agar mudah dipahami oleh mahasiswa. Waktu yang diperlukan untuk sebuah job ditetapkan setelah POS yang disusun di-running diuji cobakan untuk
mengetahui seberapa waktu yang dibutuhkan untuk mengrjakan setiap job.
48 Indikator keberhasilan POS yang telah disempurnakan adalah waktu yang
dibutuhkan dalam penyelesaian tiap job praktik lebih cepat. Penerapan POS pada proses pembelajaran praktik pemesinan dapat mempercepat waktu
pengerjaan tiap job hingga 30, hal ini berarti bahwa dengan menerapkan POS dalam proses pembelajaran praktik maka mahasiswa akan mendapatkan
kemudahan mengenai prosedurlangkah kerjanya sehingga lebih cepat dalam mengerjakan tiap-tiap job praktiknya. Dengan demikian proses pembelajaran
praktik pemesinan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasar hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kesesuaian antara silabi dengan kompetensi untuk mata kuliah Proses Pemesinan 5 sebesar 75, sehingga silabi mata kuliah Proses
Pemesinan 5 termasuk dalam kategori cukup. 2. Tingkat kesesuaian antara silabi dengan kompetensi untuk mata kuliah
Proses Pemesinan 3 sebesar 66,6, sehingga silabi mata kuliah Proses Pemesinan 3 termasuk dalam kategori cukup.
3. Tingkat kesesuaian antara silabi dengan kompetensi untuk mata kuliah Proses Pemesinan 1Proses Kerja Bangku sebesar 100, sehingga silabi
mata kuliah Proses Pemesinan 1 termasuk dalam kategori baik. 4. Tingkat kesesuaian antara job sheet dengan silabi untuk mata kuliah Proses
Pemesinan 5 sebesar 80, sehingga job sheet mata kuliah Proses Pemesinan 5 termasuk dalam kategori baik.
5. Tingkat kesesuaian antara job sheet dengan silabi untuk mata kuliah Proses Pemesinan 3 sebesar 90, sehingga job sheet mata kuliah Proses
Pemesinan 3 termasuk dalam kategori baik. 6. Tingkat kesesuaian antara job sheet dengan silabi untuk mata kuliah Proses
Pemesinan 1 Proses Kerja Bangku sebesar 100, sehingga job sheet mata kuliah Proses Pemesinan 1 termasuk dalam kategori baik.