Pengungkapan T1 232010028 Full text

11

4. Penyajian

Biaya yang timbul dalam pengelolaan lingkungan ini disajikan bersama-sama dengan biaya-biaya unit lain yang sejenis dalam sub-sub biaya administrasi dan umum. Penyajian biaya lingkungan ini didalam laporan keuangan dapat dilakukan dengan nama rekening yang berbeda-beda, sebab tidak ada ketentuan yang baku untuk nama rekening yang memuat alokasi pembiayaan lingkungan perusahaan tersebut.

5. Pengungkapan

Pada umumnya, akuntan akan mencatat biaya biaya tambahan ini dalam akuntansi konvensional sebagai biaya overhead yang berarti belum dilakukan spesialisasi rekening untuk pos biaya lingkungan. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Environmental Cost Berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh PT. Swastisiddhi Amagra terkait dengan kinerja akuntansi lingkungan, maka ada beberapa penjelasan yang perlu diungkapkan terkait dengan cost atau biaya yang terkait dengan penerapan akuntansi lingkungan. Cost yag dimaksud adalah: 1. Menyewa Eskafator senilai Rp150.000.000,00. Fungsi Eskafator untuk mengangkat limbah padat yang terdapat di dasar kolam penampungan limbah cair agar kolam mampu menampung limbah cair lebih banyak. 2. Untuk menjalankan Eskafator perusahaan membutuhkan tenaga ahli yang mampu menjalankan Eskafator . Tenaga ahli Eskafator yang disewa perusahaan digaji sebesar Rp24.000.000,00 , dimana terdiri dari 4 tenaga ahli. Biaya ini dialokasikan ke beban lain-lain. 3. Biaya untuk menguji pengukuran udara yang dihasilkan oleh pihak ke tiga yang dihasilkan oleh incenerator dan di bebankan pada beban lain-lain sebesar Rp6.000.000,00. 4. Biaya untuk menguji kelayakan pemeriksaan limbah cair yang dilakukan oleh pihak ke tiga yang di bebankan pada beban lain-lain sebesar Rp6.000.000,00. 12 5. Biaya ganti rugi kepada masyarakat akibat kerusakan yang disebabkan oleh kebocoran limbah sebesar Rp250.000.000,00. 6. Biaya Jamsostek sebesar Rp184.239.200,00. 7. Biaya keselamatan tenaga kerja seperti helm keselamatan dan sepatu sebesar Rp45.000.000,00. 8. Membeton lahan untuk mengolah jangkos sebesar Rp700.000.000,00. 9. Biaya perbaikan jalan sebesar Rp100.000.000,00 Biaya-biaya yang terkait dengan aktivitas lingkungan sudah diketahui, namun masing-masing aktivitas belum dikelompokkan sesuai dengan kategori biaya kualitas lingkungan yang ada. Dari data diatas, peneliti akan mengelompokkan biaya aktivitas lingkungan sesuai dengan kategori biaya kualitas lingkungan berdasarkan teori Hansen dan Mowen 2009 yaitu biaya pencegahan Prevention Cost, biaya pendeteksian Detection Cost, biaya kegagalan internal Internal Failure Cost, dan biaya kegagalan eksternal External Failure Cost. Berikut empat kategori biaya kualitas lingkungan yang terkait dengan aktivitas di PT. Swastisiddhi Amagra yaitu:

1. Biaya Pencegahan Lingkungan