31
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil
perancangan yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
perbagian maupun keseluruhan sistem.
4.1. Pengujian Catu Daya
Catu daya yang digunakan adalah adaptor 7,5 V. Pada pengujian dengan multimeter didapatkan tegangan 7,83 V. Selisih tersebut tidak menjadikan masalah
karena modul yang membutuhkan catu 5 V telah dihubungkan regulator LM 7805 dengan input 5-18 V. Sedangkan modem GSM membutuhkan input 5,5-32 V.
Gambar 4.1 Pengukuran Tegangan Keluaran Catu Daya
4.2. Pengujian Sensor SRF
Pengujian sensor ini adalah pengukuran jarak ukur sensor dengan obyek antara 6,1 cm – 8,0 cm sebagai sampel. Cara pengujiannya adalah dengan menggerakan sensor
tiap 0,1 cm dari obyek bidang datar. Sebagai acuan digunakan penggaris dengan pengukuran terkecil 0,1 cm. Berikut tabel uji coba sensor jarak.
32 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Jarak
Penggaris cm Hasil Pengukuran
oleh Sensor Jarak cm
Selisih cm
6,1 6
0,1 6,2
6 0,2
6,3 6
0,3 6,4
6 0,4
6,5 6
0,5 6,6
6 0,6
6,7 7
-0,3 6,8
7 -0.2
6,9 7
-0,1 7,0
7 7,1
7 0,1
7,2 7
0,2 7,3
7 0,3
7,4 7
0,4 7,5
7 0,5
7,6 7
0,6 7,7
8 -0,3
7,8 8
-0,2 7,9
8 -0,1
8,0 8
Dari 20 kali percobaan pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sensor memiliki selisih maksimum yaitu 0,6 cm.
4.3. Pengujian Sensor MLX 90614
Pada pengujian sensor suhu, alat yang dibuat dibandingkan dengan termometer infrared
pabrikan produksi Microlife buatan Swiss. Cara pengujian ini adalah mengukur suhur ruang dalam kurun 1 hari dengan waktu yang berbeda. Pengukuran
33 dilakukan menggunakan termometer pabrikan dan alat yang dibuat secara bersamaan,
sehingga dapat diketahui apakah alat yang dibuat mendekati termometer pabrikan sebagai acuan dalam pengukuran suhu ruang yang berbeda-beda.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Suhu Ruang Sensor MLX 90614
Waktu Termometer
Infrared ºC Pembacaan
pada Alat ºC Selisih
05.00 24,2
24,6 0,2
12.00 29,5
30,0 14.00
30,4 30,9
0,1 16.00
30,3 30,9
0,1 17.00
30,1 30,5
19.00 27,9
28,3 0,1
20.00 26,8
27,3
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat dari 7 kali percobaan didapatkan 1 hasil pengujian dengan selisih maksimum 0,2 ºC. Sedangkan pengujian yang nilainya tepat selisih = 0
dengan acuan terdapat 3 hasil pengujian. Untuk pengujian obyek manusia dilakukan dengan mengukur suhu sesaat 10
subyek orang dewasa. Hasil pembacaan alat dibandingkan dengan termometer pabrikan. Cara pengukurannya yaitu alat diletakan di depan dahi manusia dengan jarak 10 cm.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Suhu Manusia Dewasa
Obyek Ke-
Termometer Infrared ºC
Pembacaan pada Alat
ºC Selisih
1 36,8
36,9 0,1
2 36,6
36,6 3
36,5 36,8
0,3 4
36,4 36,7
0,3 5
36,4 36,4
34 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Suhu Manusia Dewasa Lanjutan Tabel 4.3
6 35,9
35,9 7
36,5 36,3
-0,2 8
35,9 36,0
0,1 9
36,6 36,5
-0,1 10
36,6 36,6
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat dari 10 kali percobaan terdapat 2 hasil pengujian dengan selisih maksimum yaitu 0,3 ºC. Sedangkan pengujian yang nilainya tepat
selisih = 0 dengan acuan terdapat 4 hasil pengujian.
4.4. Pengujian SMS