Hakikat dan Dasar Hukum

15

A. Sewa-Menyewa Menurut KUH Perdata

1. Hakikat dan Dasar Hukum

Perjanjian sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huur en verhuur . Sedangkan dalam bahasa Inggris sewa-menyewa disebut dengan rent atau hire . 1 Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa berarti pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa. Sedangkan menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa. 2 Dari pengertian leksikal kata sewa dan menyewa tersebut orang dapat mendekati hakikat sewa-menyewa sebagai suatu hubungan hukum yang termasuk dalam perjanjian timbal balik. Dimaksud dengan perjanjian timbal balik yaitu perjanjian yang pihaknya berkedudukan sebagai kreditur dan debitur. Selanjutnya ada pendapat bahwa pada hakitkatnya perjanjian sewa- menyewa adalah persetujuan antara pihak yang menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang yang hendak disewa kepada pihak penyewa untuk dinikmati sepenuhnya. 3 Rumusan pengertian tersebut mengandung unsur-unsur perjanjian sewa- menyewa yang terdiri dari 3 unsur. Pertama , sewa-menyewa mengandung suatu 1 Uraian lengkap yang ditulis dalam Bahasa Inggris Hukum mengenai institusi Hire Contract ini dapat dilihat dalam Jeferson Kameo LL.M., Ph.D., dalam thesis Ph.D., Faculty of Law and Financial Studies University of Glasgow, June 2005. 2 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008, hal., 833. 3 Harahap, M. Yahya S.H., Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1982, hal. 220. 16 persetujuan antara pihak yang menyewakan pada umumnya pihak pemilik barang dengan pihak penyewa, pihak yang menggunakan use barang. 4 Sedangkan unsur kedua dalam perjanjian sewa-menyewa yaitu pihak yang menyewakan menyerahkan sesuatu barang kepada si penyewa untuk sepenuhnya dinikmati volledige genot . 5 Selanjutnya unsur ketiga dalam perjanjian sewa-menyewa adalah penikmatan berlangsung untuk suatu jangka waktu tertentu dengan pembayaran sejumlah harga sewa yang tertentu pula. 6 Memperhatikan hakikat perjanjian sewa-menyewa sebagaimana dikemukakan di atas, berikut ini dikemukakan dasar hukum perjanjian sewa- menyewa konvensional. Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam Bab VII Buku III KUH Perdata dibawah judul “Tentang Sewa-Menyewa”. 7 Apabila hakikat sesuatu dapat diketahui dengan mencermati pengertian mengenai hal itu, maka dalam dasar hukum berikut ini dikemukakan definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata adalah: “Sewa -menyewa itu suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari suatu barang , selama waktu tertentu dan 4 Ibid. 5 Ibid. 6 Ibid. 7 Lihat Pasal 1548 sampai dengan Pasal 1600 KUH Perdata. 17 dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya. ” 8

2. Unsur dalam Hubungan Hukum Sewa-Menyewa

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Iktikad Baik dalam Sewa-Menyewa Telekomunikasi T1 312009024 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Iktikad Baik dalam Sewa-Menyewa Telekomunikasi T1 312009024 BAB II

0 0 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Iktikad Baik dalam Sewa-Menyewa Telekomunikasi

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Unjuk Kerja Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi pada Telerobot T1 622009001 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Unjuk Kerja Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi pada Telerobot T1 622009001 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Unjuk Kerja Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi pada Telerobot T1 622009001 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Unjuk Kerja Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi pada Telerobot T1 622009001 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Hukum Sewa-Menyewa Antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Hukum Sewa-Menyewa Antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi T1 312009029 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Hukum Sewa-Menyewa Antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi dan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi T1 312009029 BAB IV

0 0 3