bimbingan seorang guru ataupun pelatih yang mempunyai kemampuan di bidang tersebut.
Renstra keenam, dibentuk Tim Evaluasi program sekolah. Meskipun program sudah berjalan tetapi sekolah perlu membentuk tim evaluasi
program yang tugasnya secara periodik mengevaluasi program sekolah untuk mengetahui prosentase ketercapaian program, apa target yang
diharapkan, sejauh mana hasil yang sudah dicapai, kesenjangannya apa, dan pemecahannya bagaimana. Hasil dari evaluasi program tersebut bisa
dijadikan dasar penyusunan program yang akan datang agar menjadi lebih baik.
4.3.6 Rencana Strategis Aspek Proses
Berdasarkan hasil
analisis SWOT
untuk IFAS
dan EFAS
menghasilkan strategi di kuadran SO strength – opportunities, yaitu
strategi agresif yang mendukung pertumbuhan. Strategi ini menggunakan kekuatan internal sekolah untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
sekolah Robbin Coulter, 2009. Berikut ini adalah rencana strategis yang dibuat sebagai upaya peningkatan mutu untuk input di SDN 1 Ngadirejo.
Renstra pertama, memberdayakan guru untuk menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Dengan bantuan media
informasi guru dapat melakukan pembelajaran yang kreatif dan menarik sehingga tidak hanya meningkatkan minat belajar siswa tetapi juga
meningkatkan kualitas guru dalam tugas mengajar. Selain itu melalui media internet guru dapat mencari materi-materi sebagai tambahan dalam
menyiapkan bahan ajar bagi siswa. Renstra
kedua, mengintensifkan
kegiatan keagamaan
untuk membentuk siswa yang iman dan taqwa. Sesuai dengan visi misi sekolah
untuk membentuk kepribadian siswa yang iman dan taqwa maka guru harus memantapkan penghayatan dan pengamalan hidup beragama siswa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Selain itu guru juga harus menanamkam nilai-nilai Aqidah dan budi pekerti luhur dengan
maksimal. Kegiatan keagamaan tersebut secara rinci sudah dijabarkan dalam kurikulum, sehingga kalau semuanya dilaksanakan sesuai yang
tertuang dalam kurikulum maka hasilnya akan maksimal. Renstra ketiga, meningkatkan kerjasama dengan pengajar atau
pelatih dari luar sekolah untuk mendukung kegiatan ekstra kurikuler . meningkatkan kerjasama dengan pengajar atau pelatih dari luar sekolah
untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah perlu mengalokasikan
dana untuk kegiatan ekstrakurikuler termasuk untuk honor pelatih dari luar sekolah. Hal tersebut sangat penting untuk memaksimalkan potensi
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Renstra keempat, mengintensifkan kegiatan supervisi dan monitoring
oleh kepala sekolah. Dengan melaksanakan supervisi dan monitoring secara intensif maka kepala sekolah dapat memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personal tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan
melaksanakan proses belajar mengajar Renstra kelima, mengefektifkan kegiatan KKG untuk memecahkan
masalah-masalah yang ditemui guru dalam PBM. Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas beragam bentuk
dan modelnya. Penanganan terhadap setiap persoalan untuk mencari jalan keluar antara guru yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Guru senior
kadang memiliki lebih banyak teknik dan cara-cara dalam mengatasi persoalan terlebih lagi persoalan belajar mengajar. Untuk itulah guru-guru
baru atau guru lain yang memiliki persoalan yang menurutnya sulit bisa dipecahkan melalui KKG dengan cara berdiskusi dan berbagi pengalaman
dengan guru lainnya.
4.3.7 Rencana Strategis Aspek Output