Pesan-Pesan Bermuatan Etis dalam Film (Analasis Hermeneutika Terhadap Film Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami)

ABSTRAK
Pesan-Pesan Bermuatan Etis dalam Film
(Analasis Hermeneutika Terhadap Film Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas,
dan Cerita Kami)
Oleh
Ninik Tri Ambarwati

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan pesan-pesan etika
individual, pesan-pesan etika struktural, pesan-pesan etika sosial yang terkandung
dalam Film Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami. Penelitian ini
menggunakan Teori Hermeneutika. Ketiga Film ini diproduksi oleh Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) April 2013. Film ini bertujuan mengedukasi
masyarakat agar memahami ada peraturan berkaitan penyelenggaran Ibadah Haji,
mengedukasi agar tidak menggunakan budaya jalan pintas untuk mencapai tujuan,
dan mengedukasi bahwa masyarakat bisa menjadi pengawas penggunaan dana BOS.
Hasil penelitian menunjukan adanya pesan-pesan etika individual diantaranya patuh
kepada orang tua, pekerja keras, kegigihan dan keultean, optimis, iklhas, berserah diri
kepada Tuhan, penyesalan, tidak mengulangi kesalahan, kritis, mandiri, dan percaya
diri. Pesan-pesan etika sosial diantarnya kesabaran, peduli terhadap orang tua,
kepedulian terhadap sesama, kebersamaan, dan tolong-menolong. Pesan-pesan etika
struktural diantaranya patuh terhadap aturan, tanggung jawab, dan kejujuran


Kata kunci : Film, Pesan, Etis

ABSTRACT

Ethical Messages in the Cinema
(An Analysis Of Hermeneutics In The Cinema Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas,
and Cerita Kami

By
Ninik Tri Ambarwati

The Purpose of this research is knowing and explaining the message of individual
ethics, messages structural ethics, and messages of social ethics contained in the
Money Rujak Emak, Paper Si Omas, and Our Story Film. This study uses
Hermeneutics theory. The third film was produced by Republic Indonesian Supreme
Audit Agency (BPK – RI). This film purpose to educate the public to understand that
there are rules relating to the delivery of Hajj, educate in order not to use the culture
of shortcuts to achieve the goal, and educate the public that the public may be the
regulatory use the funds. The results of this research indicate the existence of

messages individual ethics are obedient to parents, hardworking, persistence,
optimistic, sincere, surrender to God, regret, do not repeat the mistake, critical,
independent, and confident. Message social ethics are patience, care to parents,
caring for one another, unity, and helping others. Messages structural ethics are
adherence to the rules, responsibility, and honesty
Keywords : Film, Messages, Ethical

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Mengandung Sari, Lampung Timur pada
tanggal 28 Maret 1993 sebagai bungsu dari tiga bersaudara.
Pendidikan yang pernah di tempuh oleh penulis adalah Taman
Kanan-Kanak pada TK Aisiyah Mengandung Sari, Lampung
Timur. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikannya, penulis
terdaftar sebagai siswi pada Sekolah Dasar Negeri 1 Mengandung Sari. Penulis
menamatkan pendidikan Sekolah Dasar Pada Tahun 2005. Pada tahun yang sama
penulis terdaftar sebagai siswi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sekampung
Udik, Pugung Raharjo. Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama
pada 2008. Kemudian penulis melanjutkan Sekolah Menengah Akhir di SMA
Kartikatama 16 C Metro. Pada waktu SMA penulis aktif di organisasi English Club

dan Rohis. Beberapa kali penulis mengikuti lomba debate di SMA Kartikatama dan
STAIN Metro. Penulis juga beberpa kali mengikuti lomba kreatifitas madding di
SMA N 3 metro. Penulis menamatkan Sekolah Menegah Akhir pada tahun 2011.
Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univeritas lampungg melalui jalur Seleksi
Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Penulis pernah aktif menjadi anggota dalam
organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi bidang Research and
Development. Penulis melaksanakan KKN di Pekon Kamilin Kecamatan Fajar Mulya
Kabupaten Pringsewu. Kemudian Penulis bersama dua sahabatnya melaksanakan

Praktek Kuliah Lapangan pada September 2014 di kantor Dinas Sosial Provinsi
Lampung dan ditempatkan di bidang Pelayanan dan rehabilitasi Sosial.

PERSEMBAHAN

Dengan segenap hati kupersembahkan karyaku ini kepada orang-orang
yang kukasihi serta mengasihiku :

Allah SWT,
Atas ridho-Nya semua ini ada

Atas kehendak-Nya semua ini aku dapatkan
Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.
Bapak Sanyoto dan Ibu M. Harini
Karya ini sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya.
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang
yang tidak pernah berakhir.
Jafrina Ika Santika dan Meike Dwi Prihatini
Terima kasih kakak-kakakku tersayang atas doa, dukungan, canda, tawa
yang telah kita lewati bersama
Sahabat dan teman-teman tersayang yang aku banggakan
Serta tak lupa kupersembahkan kepada Almamaterku tercinta,
semoga kelak berguna dikemudian hari.

SANWACANA

Puji Syukur yang tiada terkira penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat, rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pesan-Pesan Bermuatan Etis Dalam Film (Analisis Hermeneutika

Terhadap Film Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami”.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
atas cahaya kebenaran yang dibawa oleh beliau.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan studi dan
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi
ini tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan, namun dapat terselesaikan
dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Atas segala kebesaran, kuasa, ridho dan petunjuk serta kesehatan
yang selalu Engkau berikan. Nabi Muhammad SAW, atas cahaya kebenaran
yang disampaikan kepada kami.
2. Kepada Ibuku tercinta Ibu M. Harini, Sosok wanita terhebat yang saya miliki
yang senantiasa berdoa bagi kesuksesan disetiap langkah anak-anaknya, yang
tiada henti mencurahkan kasih dan sayangnya kepada keluarga. Terima Kasih
banyakIbuku tersayang buat support selama ini. Serta kepada Bapakku tercinta

yang selalu aku banggakan Bapak Sanyoto yang selalu menjadi sumangat
untuk menjalani hidup. Terima kasih ya Allah karena telah memberikan kedua
orang tua yang sangat hebat dan sangat luar biasa dalam hidupku, yang selalu

berkorban segala sesuatunya kepada keluarga terlebih kepadaku, dan selalu
mendukung harapan serta keinginan anak-anaknya. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan kesehatan dan limpahan rahmat bagi kedua orang tua
yang sangat aku cintai. Amin
3. Kepada Kedua kakakuJafrina Ika Santika dan Meike Dwi Prihatini. Terima
kasih telah membantu dan mensupport adikmu untuk menyelesaikan kuliah.
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan berkah dalam hidup
kalian. Terima kasih atas doa dan dukunganya kakakku tercinta.
4. Drs. Agus Hadiawan, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
6. Ibu Anna Agustina, S.Sos., M,Siselaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Dr. Abdul Firman Ashaf, S.Ip., M.Si selaku Dosen Pembimbing saya
yang telah meluangkan banyak waktunya, tenaga serta pikiran dan juga
memberikan banyak sekali masukan, saran serta bimbingan yang sangat
berharga, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima
kasih banyak ya Bapak.
8. Ibu Dra. Ida Nurhaida, M.Si selaku Dosen Pembahas saya yang telah
meluangkan waktunya, pikiran serta saran-saran sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Seluruh jajaran dosen FISIP Universitas Lampung terutama pada Jurusan Ilmu
Komunikasi antara lain, Pak Sarwoko, Pak Firman, Pak Agung, Pak Andy
Chorry, Pak Rudi, Pak Cahyono, Pak Riza, Ibu Ida, Ibu Nina, Ibu Dhanik, Ibu
Nanda, Ibu Ana, Ibu Andi Windah, Ibu Wulan, Ibu Bangun, Ibu Hestin yang
telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis kelak dalam
menghadapi dunia kerja.
10. Buat sahabatku tercinta, tersayang terkasih Issa Juliana Pratiwi si Ibu Tiri,
Wahyu Eka Safitri si Ibu Peri dan Yessy Tathyana. Aku sayang sama kalian
semua, semoga kita selalu menjadi sahabat yang saling mengerti, saling
mendukung dan saling mendoakan demi kebaikan kita semua. Terima kasih
Saju yang selalu mau membantu aku untuk nyiapin persyaratan kompre dan
lain-lain.Terima kasih Wahyu Eka yang selalu menenangkan hati disaat
dilanda emosi. Untuk Yessy terima kasih banyak untuk bantuan selama ini
yang kamu berikan. Terima kasih kalian selalu mau menemaniku Saju, Wahyu
dan Yessy.
11. Buat sahabat baruku Prita, Mifta, dan Rizka terimakasih banyak atas
bantuannya. Walaupun kita baru dekat di akhir masa perkuliahan semoga
kedepannya kita bisa menjadi lebih baik lagi. Terimakasih Prita yang selalu

baik, bercanda dan sering buat kita ketawa karena tingkahnya. Terima kasih
mifta yang sering ngomel-ngomel ke aku kalau aku lagi bandel. Terimakasih
Rizka yang sering marah-marah gak jelas sama orang. Semoga cepet sembuh
ya Rizka galaknya sama orang. Semoga kita semua sukses kedepannya. Amin.
12. Theresia Windy dan Bang Jay selaku Ibu dan Bapak untuk anak-anak
komunikasi 2011. Terimakasih banyak yang sudah sering kasih informasi

tentang kedatangan dosen pembahasku serta dukungan selama ini. Semoga
semua kebaikan kalian digantikan oleh berkah yang melimpah nantinya.
Amin.
13. Anak KomsebelasRizal, Arya Reza, Diki, Adi Guna, Nanang, Bobi, Novian,
Sade, Dimas, Ade, Yazid, Fahri, Imam, Aji Bagus, Manda, Calvien, Fajri, Aji
Cahya, Ricky, Riksa,Metal, Satya, Sahid, Memeng, Fikri, Reza, Peppy, Ridho,
Arif, Arief, Teddy, Prayoga, Sakti, Gusti, Gigih, Hestu, Arta, Duta, Dede,
Akbar, Irwin, Ilman, Bowo, Riski, Bayu, Fajar, Gunawan, Eko, Ida
Putri,Hamham, Alif, Amoy, Imel, Hana, Aprika, Meta, Shaela, Inka, Hilda,
Ivona, Zee, Widya, Ani, Risky, Venta, Anggi, Okta, Dian Ertha, Marlia,Fitri,
Herdiani, Arum, Cita, Fadhila, Sartika, Adel, Uwi, Vio, Uti, Ageta, Amel,
Hesti, Dian Ayu, Ayu Tia, Pipit, Mayang, Fajriati, Linda, Devi, Wiwin, Nita
pesek, Hafifah, Nita,Mizani, Pije, Ami, Lidya, Malani, Khairunisa,

Noviatusa’adiah.
14. Teman KKN Pradila, Nurdiana, Wayan, Nori, Bela, Syamsu Rizal, Desta,
Amir, Nicho, dan Muslim
15. Teman kosan Annisa yang rumpi Glycine, Yeni, Grace, Muthia, dan Ida Putri.
Terima kasih banyak sudah menjadi teman kosan yang baik sekali yang sering
mengganggu saat ngerjain skripsi ini.
16. Kakak tingkat yang sudah memberikan saran dan masukan serta bantuan
selama perkuliahan dan penyusunan skripsi, terima kasih.
17. Seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya Ilmu
Komunikasi terimakasih atas arahan dan bantuannya selama ini.

18. Semua pihak yang telah mendoakan saya dan memberikan arahan, pelajaran
berharga baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan untuk semua
apresiasinya terhadap saya, untuk simpatinya kepada saya siapapun itu saya
ucapkan terima kasih banyak.
Seluruh pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas
seluruh ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dan
semoga skripsi saya ini bermanfaat.


Bandar Lampung, 18 Mei 2015
Penulis,

Ninik Tri Ambarwati

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR BAGAN ......................................................................................

i
iv
v
vii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
D. Manfaat Penelitian ............................................................................

1
6
7
7

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu .........................................................
B. Tinjauan Teoritik .............................................................................
a. Pesan Etika dalam Film .............................................................
b. Hermeneutika Film .....................................................................
C. Kerangka Pikir .................................................................................

8
14
14
26
29

III. METODELOGI PENELITIAN
A. Tipe Penelitian .................................................................................
B. Paradigma Penelitian ........................................................................
C. Metode Penelitian ............................................................................
D. Objek Penelitian ................................................................................
E. Fokus Pengamatan ............................................................................
F. Sumber Data .....................................................................................
G. Metode Pengumpulan Data ..............................................................
H. Prosedur Pengolahan Data ...............................................................

32
33
33
35
35
35
36
36

IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil Film Badan Pemeriksa Keuangan ..........................................
B. Sinopsis Film BPK ...........................................................................
a. Film Uang Rujak Emak .............................................................
b. Film Kertas Si Omas ..................................................................
c. Film Cerita Kami .......................................................................
C. Tokoh dalam Film BPK ...................................................................
a. Film Uang Rujak ........................................................................
b. Film Kertas Si Omas ..................................................................
c. Film Cerita Kami .......................................................................
D. Data Produksi Film BPK .................................................................

38
39
39
40
42
44
44
47
50
55

V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................
a.Film Uang Rujak Emak ..................................................................
a.1 Pemahaman Keseluruhan .......................................................
Identifikasi Karakter Penokohan, Latar Tempat dan Waktu ..
Penelusuran Alur ....................................................................
a.2 Pemahaman Bagian ................................................................
b. Film Kertas Si Omas ....................................................................
b.1 Pemahaman Keseluruhan .......................................................
Identifikasi Karakter Penokohan, Latar Tempat dan Waktu...
Penelusuran Alur ....................................................................
b.2 Pemahaman Bagian ................................................................
c. Film Cerita Kami ..........................................................................
c.1 Pemahaman Keseluruhan .......................................................
Identifikasi Karakter Penokohan, Latar Tempat dan Waktu...
Penelusuran Alur .....................................................................
c.2 Pemahaman Bagian ................................................................
B. Pembahasan .......................................................................................
1. Pesan-Pesan Etika Individual dalam Film ......................................
a. Pesan-Pesan Etika Individual dalam Film Uang Rujak Emak ...
1. Patuh Kepada Orang Tua .......................................................
2. Pekerja Kera ............................................................................
3. Kesabaran ................................................................................
4. Kegigihan dan keuletan ..........................................................
5. Optimis ...................................................................................
6. Sikap Iklhas ............................................................................
7. Berserah Diri Kepada Tuhan...................................................
b. Pesan-Pesan Etika Individual dalam Film Kertas Si Omas ........
1. Penyesalan ..............................................................................
2. Tidak Mengulangi Kesalahan Yang Sama .............................
c. Pesan-Pesan Etika Individual dalam Film Cerita Kami ..............
1. Bersikap Kritis .......................................................................
2. Kemandirian ...........................................................................
3. Percaya Diri ...........................................................................
2. Pesan-Pesan Etika Sosial dalam Film ............................................
a. Pesan-Pesan Etika Sosial dalam Film Uang Rujak Emak ........
1. Peduli Terhadap Orang Tua ...................................................
b. Pesan-Pesan Etika Sosial dalam Film Cerita Kami ...................
1. Kepedulian .............................................................................
2. Kebersamaan .........................................................................
3. Perilaku Tolong Menolong ....................................................
3. Pesan-Pesan Etika Struktural dalam Film .......................................
a. Pesan-Pesan Etika Struktural dalam Film Kertas Si Omas ........
1. Kepatuhan ..............................................................................
b. Pesan-Pesan Etika Struktural dalam Film Cerita Kami ...............
1. Tanggung Jawab .......................................................................
2. Kejujuran ..................................................................................

59
59
59
59
62
67
67
73
73
76
82
87
87
87
91
98
104
106
106
106
108
109
111
113
115
116
117
118
119
121
121
123
124
127
127
127
129
129
131
132
134
134
135
137
137
139

C. Bentuk Pola dan Model Pesan-Pesan Bermuatan Etis dalam Film .

145

VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................

147
151

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu .......................................................................
Tabel 2 Deskripsi adegan pesan etika Film Uang Rujak Emak ...................
Tabel 3 Deskripsi adegan pesan etika Film Kertas Si Omas ......................
Tabel 4 Deskripsi adegan pesan etika Film Cerita Kami ............................

12
68
83
99

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan kerangka pikir ...................................................................
Gambar 2 Profil BPK ...................................................................................
Gambar 3 Mario Irwinsyah sebagai Doni ....................................................
Gambar 4 Ida Leman sebagai Hartati ...........................................................
Gambar 5 Happy Salma ................................................................................
Gambar 6 Julian Kunto sebagai Kahar ........................................................
Gambar 7 Lukman Sardi sebagai Pak Ridwan .............................................
Gambar 8 Astri Nurdin sebagai Bu Intan .....................................................
Gambar 9 Asrul Dahlan sebagai Pak Sani ...................................................
Gambar 10 Iman Brotoseno sebagai Pak Sani .............................................

31
39
44
45
47
49
50
52
53
54

GAMBAR FILM UANG RUJAK EMAK
Gambar 11 Hartati berjualan Rujak .............................................................
Gambar 12 Hartati dan Doni ........................................................................
Gambar 13 Hartati menyishkan uang ..........................................................
Gambar 14 Doni mengantarkan pesanan rujak ............................................
Gambar 15 Doni memberikan uang kepada Ibunya .....................................
Gambar 16 Hartati bertemu calo ..................................................................
Gambar 17 Calo meminta tambahan uang ....................................................
Gambar 18 Hartati berjualan rujak ...............................................................
Gambar 19 Hartati dan Doni kepasar ...........................................................
Gambar 20 Hartati mendatangi Departemen Agama ....................................
Gambar 21 Doni mengetahui Hartati ingin Ibadah Haji ...............................
Gambar 22 Doni mengantar Ibu kepasar ......................................................
Gambar 23 Hartati mendaftar Haji................................................................
Gambar 24 Hartati dan Doni menghitung uang ...........................................
Gambar 25 Calo memperngaruhi Hartati ......................................................
Gambar 26 Doni menerima telepon dari Calo ..............................................
Gambar 27 Pengajian di rumah Hartati.........................................................
Gambar 28 Calo mendatangi rumah Doni ....................................................
Gambar 29 Doni menenangkan Hartati ........................................................
Gambar 30 Hartati menenmukan uang dari tas Doni ....................................
Gambar 31 Doni terkejut uangnya hilang ....................................................
Gambar 32 Hartati member tahu Doni tentang surat panggilan Haji ..........
Gambar 33 Doni memasang foto Hartati saat Ibadah Haji ...........................
Gambar 34 Hartati dan Doni memandang foto ............................................

60
60
60
61
61
62
62
62
62
63
63
63
63
64
64
65
65
65
66
66
67
67
67
67

GAMBAR FILM KERTAS SI OMAS
Gambar 35 Jamilah memeriksa kesehatan ...................................................
Gambar 36 Jamilah mendaftar TKI .............................................................
Gambar 37 Jamilah mendatangi Kahar di kantin .........................................

74
74
74

Gambar 38 Kahar di Kanto ..........................................................................
Gambar 39 Kahar menolak permintaan Jamilah ..........................................
Gambar 40 Witri memberitahukan pentinya peraturan ...............................
Gambar 41 Witri melihat foto Omas ............................................................
Gambar 42 adegan Jamilah melalukan test kesehatan .................................
Gambar 43 Jamilah menerima hasil test .......................................................
Gambar 44 Jamilah mendatangi Kantor Kahar ............................................
Gambar 45 Kahar menolak permintaan Jamilah ...........................................
Gambar 46 Jamilah mendatangi Kahar ........................................................
Gambar 47 Jamilah memasukan uang .........................................................
Gambar 48 Kahar merobek surat izin TKI....................................................
Gambar 49 Witri menemukan uang di berkash Jamilah ...............................
Gambar 50 Saat seminar ...............................................................................
Gambar 51 Witri dan Kahar berbeda pendapat .............................................
Gambar 52 Witri menceritakan kisah Omas .................................................
Gambar 53 Sofyan menceritakan masalah ...................................................
Gambar 54 Kahar memikirkan resikoa ........................................................
Gambar 55 Kahar menolak permintaan Jamilah ..........................................
Gambar 56 Jamilah mengambil uangnya dan berkas ...................................
Gambar 57 Witri melihat Kahar dan Jamilah ..............................................
Gambar 58 Witri melihat foto Omas dan dirinya ........................................

75
75
76
76
76
76
77
77
78
78
78
79
79
80
80
80
81
81
81
82
82

GAMBAR FILM CERITA KAMI
Gambar 59 Dini Belajar ...............................................................................
Gambar 60 Pak Sani mendenga keluh kesah Dini .......................................
Gambar 61 Bu Intan di kelas ........................................................................
Gambar 62 Pak Ridwan di ruang kepala sekolah ........................................
Gambar 63 Pak Ridwan memalsukan nota ..................................................
Gambar 64 Pak Imam mengunjungi sekolah ................................................
Gambar 65 Pak Imam menemui Pak Ridwan ..............................................
Gambar 66 anak kelas 9 kesulitan membaca buku ......................................
Gambar 67 Ayah Dini menanyakan dana BOS ...........................................
Gambar 68 Dini dan temanya menjahili kepala sekolah ..............................
Gambar 69 Bu Intan mengumumkan UN ....................................................
Gambar 70 Dini dan temannya pesimis mengikuti UN ...............................
Gambar 71 Belajar di rumah Dini ................................................................
Gambar 72 Ayah Dini kasihan melihat Dini dan temannya ........................
Gambar 73 Siswa-Siswi kesal melihat TV baru ...........................................
Gambar 74 Pak Imam berkeliling sekolah ...................................................
Gambar 75 Pak Imam dan Pak Ridwan mebahasa laporan dana BOS .........
Gambar 76 Dini dan Tito membahas lagu untuk pensi ................................
Gambar 77 Dini menyeritakan tetang kedatang TV ....................................
Gambar 78 Ayah Dini menyampaikan keluh kesah .....................................
Gambar 79 membahas dana BOS ................................................................
Gambar 80 Pak Ridwan membaut notaplasu ...............................................
Gambar 81 Beberapa nota palsu yang di buang ...........................................

88
88
89
89
89
90
90
91
91
91
91
92
92
93
93
93
94
94
95
95
95
96
96

Gambar 82 Pak Imam melihat laporan dana BOS .......................................
Gambar 83 pengumuman kelulusan .............................................................
Gambar 84 Dini dan Tito menyanyika lagu .................................................
Gambar 85 Kepala sekolah mengambil alih pensi .......................................
Gambar 86 Pak Imam membongkar kebohonga pak Ridwan .....................

96
98
98
98
98

DAFTAR BAGAN

Bagan Pola Pesan Etika Individual dalam Film ...........................................
Bagan Pola Pesan Etika Sosial dalam Film .................................................
Bagan Pola Pesan Etika Struktural dalam Film ...........................................
Bagan Model Pesan-Pesan Bermuatan Etis dalam Film .............................

126
134
141
145

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film adalah hasil proses kreatif para sineas yang memadukan berbagai unsur
seperti gagasan, sistem nilai, pandangan hidup, keindahan, norma, tingkah laku
manusia, dan kecanggihan teknologi (Trianton, 2013). Dengan demikian film
tidak bebas nilai karena di dalamnya terdapat pesan yang dikembangkan sebagai
karya kolektif. Film mempunyai kemampuan untuk menyampaikan berbagai
pesan, baik itu pesan-pesan moral, kemanusiaan, sosial, politik, ekonomi, maupun
budaya. Menurut UU No. 23 Tahun 2009 tentang perfilman, Pasal 1 menyebutkan
bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media
komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau
tanpa suara dan dapat dipertunjukan.
Menurut Onong Uchana Effendy dalam buku Trianton Film Sebagai Media
Belajar 2013:2 film adalah media yang bersifat visual atau audio visual untuk
menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat.
Maka dari itu film merupakan media komunikasi yang efektif dan kuat dengan
penyampaian pesan secara audiovisual. Film mempunyai fungsi dan peran sebagai
sarana sosialisasi dan pewarisan nilai, norma, dan kebudayaan. Artinya selain

2

sebagai hiburan, secara latin film juga berpotensi menularkan nilai-nilai tertentu
pada penontonnya. Film tidak hanya menonjolkan hiburan semata tetapi lebih
kepada tanggungjawab moral untuk mengangkat nilai dan jati diri bangsa yang
berbudaya.
Film yang mengandung pesan-pesan etis adalah film yang ceritanya menyangkut
aspek-aspek perilaku di kehidupan sosial yang mengandung tentang bagaimana
tingkah laku yang baik. Sebagai media komunikasi yang di dalamnya terdapat
proses komunikasi banyak mengandung pesan-pesan bermuatan etis, film
memang perlu mengandung pesan etis karena film tidak hanya hadir dengan
tujuan sebagai hiburan saja melainkan pengajaran moral dan pendidikan, yang
mengkritik tentang kepincangan moral bangsa.
Salah satu dari sekian banyak film yang telah diproduksi yang mendapatkan
perhatian lebih dari peneliti yang mengandung pesan-pesan etis adalah film
dengan konsep omnibus (kumpulan beberapa film pendek yang tergabung
menjadi satu film panjang) yang berjudul Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan
Cerita Kami. Ketiga Film Pendek tersebut diproduksi oleh BPK (Badan
Pemeriksa Keuangan) dengan dukungan USAID, melalui proyek yang dikelola
oleh Management System Internasional (MSI), production house PUPUK.
BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Menurut UUD
1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Merujuk Pasal 23 ayat
(5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab

3

tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang
peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang. BPK bertugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau
badan lain yang mengelola keuangan negara.
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) sebagai lembaga negara yang bertugas
memeriksa

pengelolaan

dan

tanggungjawab

keuangan

negara

kali

ini

menggunakan media film untuk meningkatkan pemahaman kepada maasyakat
supaya lebih memahami bahwa penyelewengan, mengambil jalan pintas, dan
korupsi itu jangan dilakukan (www.bpk.go.id 16/02/2015 12:43). Ketiga film
pendek tersebut dibuat berdasarkan laporan hasil pemeriksaan oleh BPK. Tema
yang diangkat dalam film ini terinspirasi dari hasil pemeriksaan BPK terkait
Pelayanan Ibadah Haji, Pengelolaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS).
Film yang bersifat non-commercial tersebut digunakan oleh BPK sebagai media
untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk bertindak jujur dan
amanah dalam setiap pekerjaannya. Sehingga kepentingan masyarakat umum bisa
terealisasi dengan baik dan tepat sasaran. Ketua BPK RI Hadi (dalam
Antarabali.com, 2014) mengungkapkan bahwa :
“Pemuataran Film tersebut bertujuan untuk memberikan pembelajaraan kepada
masyarakat mengenai nilai-nilai kepatuhan terhadap ketentuan dalam pengelolaan
keuangan negara”

4

Film ‘Uang Rujak Emak’ bercerita tentang penjual rujak yang mengumpul uang
sejak anaknya masih kecil untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Setelah
anaknya dewasa, barulah keinginannya itu bisa terpenuhi. Namun seperti cerita
banyak orang, untuk berangkat harus menunggu lama sampai tahunan.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh ‘calo’ yang katanya bisa diurus berangkat haji
tahun ini asalkan ada dana pelicin. Akhirnya si anak mengurus ibunya dengan
menjual kendaraan untuk tambahan dana tersebut. Namun Departemen Agama
menyurati si emak bahwa tahun ini gilirannya berangkat, jadi tak perlu harus ke
calo. Pasalnya, giliran berangkat sudah ada melalui sistem koordinasi haji terpadu
(Siskohat). Film ini mencoba mengedukasi masyarakat agar memahami bahwa
ada peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji.
Sedangkan cerita ‘Kertas Si Omas”, menceritakan seorang tenaga kerja Indonesia
(TKI) yang sebetulnya tidak kompeten untuk pergi ke luar negeri karena memiliki
masalah dengan kondisi kesehatannya. Namun, calon TKI tersebut justru
memberikan sejumlah uang sogokan kepada petugas Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi untuk memanipulasi data kesehatan agar ia bisa bekerja ke luar
negeri. Film ini terinspirasi oleh temuan BPK pada periode 2010-2012, yang inti
pesannya ialah agar masyarakat tidak menggunakan budaya jalan pintas untuk
mencapai keinginan.
Untuk ‘Cerita Kami’, bercerita tentang kepala sekolah SMP yang korupsi dana
BOS (Bantuan Operasional Sekolah ) sehingga merugikan murid-muridnya
dengan kondisi sekolah cukup memprihatinkan, sementara kepala sekolah tersebut
memperkaya diri dengan berbagai fasiitas ruangannya di sekolah seperti tv dan

5

sebagainya. Dana BOS itu diberikan pemerintah ke sekolah-sekolah untuk
membantu operasional sekolah seperti penyediaan buku-buku pelajaran dan
rehabilitasi sekolah. Film ini mengedukasi kepada masyarakat bahwa masyarakat
juga bisa menjadi pengawas kegiatan penggunaan dana BOS.

Peneliti tertarik dengan ketiga film pendek tersebut selain karenannya sarat akan
pesan-pesan film tersebut yang menggambarkan realitas sosial yang terjadi di
masyarakat dan ketiga film tersebut dikemas sedemikian rupa mewakili kasuskasus sosial yang mencuat di negeri ini. Contohnya, dalam film Uang Rujak Emak
menggambarkan sulitnya masyarakat mendapatkan informasi keberangkatan haji,
dan akhirnya memunculkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab berdalih
membantu kemudahaan masuk daftar tunggu haji. Kemudian dalam film Kertas Si
Omas menggambarkan maraknya praktek sogok-menyogok atau menggunakan
segala cara untuk mendapatkan pekerjaan tanpa melihat resiko yang akan terjadi.
Sedangkan dalam film Cerita Kami menggambarkan bagaimana suatu praktek
korupsi bisa terjadi di institusi manapun, bukan hanya dikantor-kantor
pemerintahan bahkan di institusi akademis seperti sekolah korupsi dapat terjadi.
Film-film tersebut mencoba menyuguhkan kasus-kasus yang terjadi disekitar kita
agar masyarakat peduli dan sadar kalau ini dibiarkan terus akan membuat rakyat
sengsara. Nilai-nilai yang diangkat dalam tiga film ini adalah nilai transparansi,
nilai akuntabilitas, termasuk bagaimana masyarakat bisa berperan dalam
pengawasan dan kesadaran tentang adanya ketentuan dan prosedur yang harus
ditaati masyarakat.

6

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian yang lebih mendalam lagi tentang film Uang Rujak Emak, Kertas Si
Omas, Cerita Kita, dalam rangka untuk mengetahui dan memahami pesan-pesan
bermuatan dalam ketiga film pendek tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti
merumuskan rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana pesan-pesan etika individual yang terkandung dalam film pendek
Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami yang ditandai dengan
pesan lisan dan gambar?
2. Bagaimana pesan-pesan etika sosial yang terkandung dalam film pendek Uang
Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami yang ditandai dengan pesan
lisan dan gambar?
3. Bagaimana pesan-pesan etika struktural yang terkandung dalam film pendek
Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami yang ditandai dengan
pesan lisan dan gambar ?

7

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pesan-pesan etika individual yang terkandung dalam film
pendek Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami yang ditandai
dengan pesan lisan dan gambar.
2. Untuk mengetahui pesan-pesan etika sosial yang terkandung dalam film
pendek Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami yang ditandai
dengan pesan lisan dan gambar.
3. Untuk mengetahui pesan-pesan etika struktural yang terkandung dalam film
pendek Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami yang ditandai
dengan pesan lisan dan gambar ?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat:

a. Secara Teoritis

Hasil

penelitian

diharapkan

dapat

menambah

kajian

pemikiran

bagi

pengembangan ilmu komunikasi terutama berkaitan dengan pengembangan studi
analisis hermeneutika.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan tentang analisis pada film bagi
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut ini tiga penelitian telah dilakukan menunjukan bahwa film bukan hanya
sekedar karya seni tetapi juga sebagai media komunikasi penyampai pesanpesan kepada masyarakat.
Yang pertama, skripsi yang berjudul Potret Etika Komunikasi dalam Keluarga
(Analisis Hermeneutika terhadap Film “I Not Stupid Too) Oleh Elsa Puji
Rahmawati Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Lampung 2014.
Penelitian ini menggunakan analisis hermeneutika dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Fokus dari penelitian ini adalah bentuk etika
komunikasi dalam keluarga yang tertuang dalam film dan menggambarkannya
dalam teks. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan film I Not Stupid Too 2
yang menggambarkan bentuk etika komuniksi dalam keluarga tersebut, maka
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Sebagian adegan yang terlihat dalam adegan
di film ini menunjukkan cara mendidik anak secara otoriter (keras) sehingga saat
berkomunikasi anak hanya dipaksa mendengarkan tanpa bisa menjawab atau

9

memberi alasan, dan anak hanya dipaksa melakukan sesuatu sesuai dengan kriteria
orang tua tanpa bisa menjalani bakat miliknya dengan baik.
Anak yang tidak terbiasa menyuarakan pendapat serta mengungkapkan apa yang
diinginkannya, apa yang menjadi kendalanya, ataupun bagaimana perasaan
mereka. Anak tumbuh menjadi pribadi yang demikian murni karena didikan orang
tua. Karena lingkungan pertama yang anak kenal adalah keluarga, dan kasih
sayang yang seharusnya ia terima pertama kali tentunya adalah dari orang tua. Hal
tersebut yang akan mempengaruhi sikap dan sifat anak ketika mereka berkembang
menuju kedewasaan. Namun apabila di rumahnya orang tua tidak memberikan
kesempatan anak berbicara atau berpendapat, memuji bakatnya, mendukungnya
bahkan mengungkapkan perasaan sayang terhadap dirinya, bagaimana anak bisa
melakukan hal yang berbeda. Apa yang mereka dapat dalam keluarga tentulah
yang menjadi cerminan kepribadian mereka.

Adapun relevansi penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yakni umumnya hampir sama dengan teori peneliti karena sama-sama
menggunakan analisis hermeneutika. Hanya saja fokus penelitian skripsi ini
adalah mengenai representasi bentuk etika komunikasi dalam keluarga, sementara
penelitian peneliti adalah mengenai pesan-pesan moral.
Yang kedua, jurnal yang berjudul Analisis Isi Kualitatif Pesan Moral dalam Film
Berjudul “Kita Versus Korupsi” oleh Elita Sartika Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung 2014. Penelitian ini
menggunakan analisis isi kualitatif dengan metode penelitian kulaitatif deskriptif.
Fokus penelitian ini pana film omnibus berjudul “Kita Versus Korupsi, dengan

10

unit analisis penelitian adalah keseluruhan scene yang terdapat dalam film yang
diteliti, yang mana berkaitan dengan bentuk-bentuk penyampaian pesan moral.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan film “Kita Versus Korupsi” yang
menggambarkan bentuk-bentuk pesan, maka disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Pesan Moral dalam Film Kita Versus Kosupsi berupa pesan yang tampak
(manifest message) dan pesan moral yang tersembunyi (latent message)
diantaranya moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan, moral hubungan
manusia dengan alam, moral hubungan manusia dengan manusia lain, dan moral
dalam hubungan manusia dengan diri sendiri.
Yang terakhir, Skripsi yang berjudul Pesan Moral dalam Film To Kill A
Mockingbird (Analisis Semiotika pada Film To Kill A Mockingbird)

Oleh

Jaquiline Melissa Renyoet Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Hasanuddin 2014. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif dengan teori Analisis Semiotika Roland Barthes.
Hasil dari penelitian ini adalah menemukan pesan moral yang ada dalam film To
Kill A Mockingbird. Hasil penelitian ini pesan moral yang terdapat pada film Film
To Kill A Mockingbird yang menunjukan bentuk-bentuk pesan moral yang kuat
kepada penontonnya dengan menggunakan sejarah, instruksi moral dan
perkembangan karakter film. Pesan moral pada film ini berusaha mendidik tentang
tanggung-jawab moral yaitu bagaimana kita memperlakukan orang lain.
Bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat dan baik tanpa memikirkan
perbedaan yang ada. Selain itu pesan moral lainnya seperti moral sopan santun,
bersyukur, menghormati, kejujuran, pendidikan dan keberanian.

11

Adapun

relevansi penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah penelitian pertama sama-sama menggunakan analisis herneneutika dan
penelitian kedua dan ketiga sama memfokuskan pesan-pesan moral yang erat
hubunganya dengan pesan-pesan bermuatan etis yang terkandung dalam film
tersebut.

12

Tabel 1. Kajian Penelitian Terdahulu
No

Tinjauan

Judul

Fokus

Teori

Metode

Simpulan
Sebagian adegan yang terlihat
dalam adegan di film ini
menunjukkan cara mendidik anak
secara otoriter (keras) sehingga saat
berkomunikasi anak hanya dipaksa
mendengarkan tanpa bisa
menjawab atau memberi alasan,
dan anak hanya dipaksa melakukan
sesuatu sesuai dengan kriteria orang
tua tanpa bisa menjalani bakat
miliknya dengan baik.
Anak yang tidak terbiasa
menyuarakan pendapat serta
mengungkapkan apa yang
diinginkannya, apa yang menjadi
kendalanya, ataupun bagaimana
perasaan mereka.

1.

Elsa Puji Rahmawati
Jurusan Ilmu
Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas
Lampung 2014

Potret etika
Komunikasi dalam
Keluarga (
Analisis
Hermeneutika
terhadap Film “I
Not Stupid Too)

Fokus dari
penelitian ini
adalah bentuk
etika komunikasi
dalam keluarga
yang tertuang
dalam film dan
menggambarkann
ya dalam teks

Analisis
Hermeneutika

KualitatifDeskriptif

2

Elita Sartika
Jurusan Ilmu
Komunikas
Fakultas Ilmu Sosial
danIlmu Politik
Universitas

Analisis Isi
Kualitatif Pesan
Moral dalam Film
Berjudul “Kita
Versus korupsi”

Fokus penelitian
ini pada film
omnibus berjudul
“Kita Versus
Korupsi, dengan
unit analisis

Stimulus
Organism
Respons (SO-R) Melvin
De Fleur dan
Analisis Isi

KualitatifDeskriptif

Pesan Moral dalam Film Kita
Versus Kosupsi berupa pesan yang
tampak (manifest message) dan
pesan moral yang tersembunyi
(latent message) diantaranya
moral dalam hubungan manusia

13

Mulawarman 2014

3.

Jaquiline Melissa
Renyoet
Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas
Hasanuddin 2014

penelitian adalah
keseluruhan scene
yang terdapat
dalam film yang
diteliti, yang
mana berkaitan
dengan bentukbentuk
penyampaian
pesan moral.
Pesan Moral dalam Fokus penelitian
Film To Kill A
ini pada film To
Mockingbird
Kill A
(Analisis
Mockingbird
Semiotika pada
Keseluruhan
Film To Kill A
scene yang
Mockingbird
terdapat dalam
film yang diteliti,
yang mana
berkaitan dengan
bentuk-bentuk
penyampaian
pesan moral

Kualitatif
(Qualitative
Content
Analysis)

Analisis
Semiotika

dengan Tuhan, moral hubungan
manusia dengan alam, moral
hubungan manusia dengan manusia
lain, dan moral dalam hubungan
manusia dengan diri sendiri.

KualitatifDeskriptif

Pesan moral pada film iniberusaha
mendidik tentang tanggung-jawab
moral yaitu bagaimana kita
memperlakukan orang lain.
Bagaimana memperlakukan orang
lain dengan hormat dan baik tanpa
memikirkan perbedaan yang ada.
Selain itu pesan moral lainnya
seperti moral sopan santun,
bersyukur, menghormati, kejujuran,
pendidikan dan keberanian.

14

B. Tinjauan Teoritik

a. Pesan-Pesan Etika dalam Film

Sebagai ilmu pengetahuan istilah etika berasal kata ethos bahasa Yunani Kuno
yang mempunyai arti kebiasaan, akhlak, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir (Sujarwa, 204: 2011). Adapun makna kata “etika” yang lebih dekat
maknanya dengan aktivitas sosial adalah berkaitan dengan moral. Kata moral
berasal dari bahasa Latin mos yang berarti kebiasaan, adat. Jadi secara
etimologis makna kata etika ada kesamaan makna dengan kata moral yaitu adat
kebiasan. (Sujarwa, 2011: 204).
Pengertian kata etika pada Kamus Umum Bahasa Indonesia yang lama dan yang
baru terdapat perbedaan pengertian yang mencolok. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarmnta, 1953 dalam Sujarwa, 204: 2011),
Kata etika dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral). Jadi, hanya mengenal satu arti, yaitu sebagai ilmu. Sementara itu, dalam
Kamus Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan Kebudayaan, 1988
dalam Sujarwa, 205: 2011), kata etika dijelaskan dengan membedakan menjadi
tiga arti: 1). Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak
dan kewajiban moral (akhlak), 2). Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, 3). Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat.
Isitlah etika dan etiket sering kali dicampur adukkan, padahal keduanya
memiliki perbedaan yang sangat hakiki. Etika di sini berarti moral dan etikat

15

berarti sopan santun. Kedua istilah tersebut berdasarkan artinya sebenarnya
memiliki kedekatan makna meskipun terdapat perbedaan. Dengan kata lain,
keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan-persamaan yang ada
diantaranya:
1. Istilah etika dan etiket sama-sama berhubungan dengan perilaku manusia.
2. Istilah etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya
memberi norma bagi perilaku manusia, sehingga menyatakan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Adapun perbedaan makna antara istilah etika dan etiket menurut K. Bertens
(2007: 911) dalam Sujarwa (2011) disebutkan sebagai berikut :
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia dan
menunjukan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan
dalam suatu kalangan tertentu. Misalnya, jika seseorang menyerahkan
sesuatu kepada atasan, ia harus meneyerahkannya dengan menggunakan
tangan kanan. Dianggap melanggar etiket, bila orang menyerahkan sesuatu
dengan tangan kiri. Akan tetapi, etika tidak terbatas dilakukannya suatu
perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika
menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
Mengambil barang milik orang lain tanpa izin, tidak pernah diperbolehkan.
“jangan mencuri” merupakan norma etika. Apakah orang mencuri dengan
tangan kanan atau kiri di sini sangat tidak relevan. Norma etis tidak terbatas
pada cara perbuatan dilakukan, melainkan menyangkut perbuatan itu sendiri.

16

2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain hadir atau
tidak ada saksi mata, etiket tidak berlaku. Misalnya, ada banyak peraturan
etiket yang mengatur cara kita makan. Dianggap melanggar etiket, bila kita
makan sambil berbunyi atau dengan meletakkan kaki di atas meja, dan
sebagainya. Tapi kalau makannya hanya sendiri, tidak dianggap melanggar
etiket. Sebaliknya, etika berlaku meskipun tidak asa saksi mata. Etika tidak
tergantung pada hadir tidaknya orang lain. Larangan untuk mencuri selalu
berlaku, entah ada orang lain hadir atau tidak. Barang yang dipinjam selalu
harus dikembalikan, juga jika pemiliknya sudah lupa.
3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan,
bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. contoh yang jelas adalah
makan menggunakan tangan atau bersendawa saat makan. Lain halnya
dengan etika, etika jauh lebih absolut. Jangan mencuri, jangan berbohong,
jangan membunuh, merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawartawar atau mudah diberi dispensasi. Memang benar, ada kesulitan cukup
besar mengenai keabsolutan prinsip-prinsip etis yang akan dibicarakan lagi
dalam etiket. Tapi tidak bisa diragukan, relativitas etiket jauh lebih jelas dan
jauh lebih mudah terjadi.
4. Jika kita berbicara tentang etiket, kita hanya memandang manusia dari segi
lahiriah, sedang etika menyangkut manusia dari segi batiniah. Bisa saja
orang tampil sebagai “musang berbulu ayam”: dari luar sangat sopan dan
halus, tapi di dalam penuh kebusukan. Banyak penipu berhasil denga
maksud jahat mereka, justru karena penampilan begitu halus dan menawan
hati, sehingga mudah meyakinkan orang lain. Tidak merupakan kontradiksi,

17

jika seseorang selalu berpegang pada etiket dan sekaligus bersikap munafik.
Tapi orang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab seandainya dia
munafik dengan sendirinya berarti ia tidak bersikap etis. Di sini memang ada
kontradiksi. Orang-Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguhsungguh baik.
Setelah mempelajari berbagai penjelasan tentang arti kata etika yang terdapat
didalam kamus maupun perbedaannya dengan istilah etiket, maka dalam
pembahasan berikut kata etika dapat ditempatkan ke dalam tiga pengertian,
yaitu: 1). Kata etika dalam penge