Analisis Semiotika Rasa Kasih Sayang Dalam Film Grave Torture Karya Sutradara Joko Anwar

(1)

Karya Sutradara Joko Anwar

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I.)

Oleh

MOHAMAD IQBAL ZULFAHMI NIM 109051000036

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1436H/2014M


(2)

Karya Sutradara Joko Anwar

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I.)

Oleh

Mohamad Iqbal Zulfahmi NIM: 109051000036

Di Bawah Bimbingan Dosen,

Ade Rina Farida, M.Si.

NIP: 19770513 200701 2 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1436H/2014M


(3)

(4)

i Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2014


(5)

ii Mohamad Iqbal Zulfahmi

Analisis Semiotik Rasa Kasih Sayang dalam Film Grave Torture Karya

Sutradara Joko Anwar

Film Grave Torture merupaka film pendek yang menceritakan tentang seorang anak yang terkubur dan menyaksikan penyiksaan ayahnya. Joko Anwar sebagai sutradara membuat film ini berdasarkan permintaan langsung dari produser terkemuka di Hollywod yaitu Justin Lee, dimana film tersebut diperuntukan untuk menyemarakan acara hari Hallowen pada bulan Oktober 2012 lalu yang diadakan oleh situs website YOMYOMF betemakan silent terror. Dalam festival ini Justin Lee tidak hanya meminta Joko Anwar untuk membuat sebuah film, akan tetapi meminta sutradara-sutradara di Asia ikut serta dalam acara tersebut. terdapat 4 sutradara ikut serta dalam menyemarakan acara ini. Dan film Joko Anwar mendapat kesempatan pertama untuk di upload di jejaring sosial Youtube

Peneliti mengangkat film ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanda-tanda rasa kasih sayang orang yang ditinggalkan dan orang yang meninggalkan melalui sebuah konsep film horror, lalu pesan yang terkandung di dalam film Grave Torture karya sutradara Joko Anwar.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan struktur plotline biasa digunakan dalam penulis cerita film/sekenario sebagai metode untuk memisahkan semiotik rasa kasih sayang sebagai pisau analisis mengenai tanda-tanda yang digunakan Roland Barthes untuk menjelaskan makna denotasi dan konotasi, dan juga mengambil kesimpulan inti cerita untuk mendapatkan pesan dalam film ini.

Semiotika sebagai salah satu metode yang digunakan untuk pedang analisis mengenai makna dari tanda-tanda, sangat cocok dalam mengkaji berbagai pesan dalam film ini. Barthes menjadi salah satu tokoh penting yang memperkenalkan metode semiotika film. Semiotika film melihat bagaimana tanda dan makan di dalam film ini dapat memvisualisasikan berbagai gambaran berbeda bagi para penonton dan peneliti.

Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa Tanda-tanda rasa kasih sayang dalam film grave torture ini dapat dilihat dari beberapa scene film, yang ditunjukan melalui simbol-simbol nonverbal para tokoh. Sang anak, ayah dan pelayat. Lalu pesan yang terkandung dalam film ini memiliki arti yang sangat dalam kita harus selalu mengingat dengan kematian dan pemberian apa yang bisa tinggalkan kepada orang-orang terdekat ketika kita telah mati, sebagai tanda kasih sayang yang nantinya akan berefek kepada penilaian orang-orang yang masih hidup.


(6)

iii

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah serta inayah Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam peneliti sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa Al-Qur’an dan Hadist Nya.

Dalam penelitian skripsi, peneliti menyadari bahwa hasil yang diperoleh jauh dari kesempurnaan, diharapkan kritik dan saran yang membangun kepada semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Dan dalam proses penyusunan, peneliti mendapatkan banyak bantuan, petunjuk, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Suparto, M.Ed, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Jumroni, M.Si, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. H. Sunandar, M.A.

2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Fita Fathurokhmah M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Terimakasih atas bimbingan dan motivasinya.

3. Ibu Dr. Armawati Armi, M. Si selaku Penasehat Akademik yang telah memberi saran mengenai judul skripsi.


(7)

iv masukan dalam penelitian skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mewariskan ilmu kepada peneliti selam masa perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat serta menjadi amal sholeh yang akan terus mengalir.

6. Abang Joko Anwar selaku Sutradara dengan baik hati menerima & memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Keluarga tercinta Ayahanda Achmad Royani yang memberikan pelajaran berharga bahwa dari manapun asal kita setiap orang berhak mendapatkan hidup yang lebih baik dan Ibuku Hartini yang mengajari sebuah makna cinta kasih, yang membuatku bertahan dari hidup yang terkadang memihak, terimakaih atas doa yang sudah diberikan. Kepada adik tercinta Ryan Maulana & Wahab Baihaqi secara tidak langsung kalian memberikan motivasi tersendiri untuk peneliti, sebagai anak pertama peneliti ingin menjadi contoh yang baik untuk kalian.

8. Keluarga besar H. Tohir, A Riza Herdiansyah, Zulmi Rahmat irfansyah, sepupu Laras, warda, lia, fitri, deni, ilham & faiz. Terimaksih telah memotivasi dengan begitu banyak cara, yang akhirnya peneliti ingin cepat cepat menyelesaikan penelitian ini. Dan juga kepada Om Adik & Bibi lelah, peneliti akan selalu ingat perkataan kalian “umur yang selalu bertambah setiap hari, tentukan target untuk mencapai kesuksesan.”


(8)

v

kenangan yang kalian berikan, sedih untuk berpisah dengan kalian. Semoga jalinan pertemanan kita akan terus berlanjut. Semua yang terjadi 4 tahun belakangan ini adalah sebuah lembaran yang mengajari sisi indah dari toleransi dan persahabatan yang pada akhirnya kita berjalan sendiri sendiri. Semoga silahturahmi kita selalu berjalan, peneliti Insyallah akan selalu mendoakan kalian.

10.Teman-teman angkatan 2009, Aldi Haryo Sidik, Yusli Anggriawan Kelana, Arga Sumantri, Tri Amirullah, Manggala, Rully, Kamaludin dan teman teman yang lain. Terima kasih atas segala dukungan dan perhatian yang luar biasa kepada peneliti.

11.Senior-senior KPI & Fidkom, Sirajudin Aridho, Ega Maulana, Aaminah, Fahdi, Irfan Faqih, Tanpa kalian peniliti tidak bisa mengetahui potensi dalam diri. Trimakasih untuk segala pengetahuan dalam dunia kampus.

12.Kepada keluarga besar AIR Film, Arga sumantri, Yusli Anggriawan kelana, Dang Krisandi, Nina Nurlina, Zopi Dwi Raka, Aya, meli, Iryanti, Trima kasih telah membantu membangun sebuah komunitas ini, tetap berkarya, kita bantu kembangkan perfilman Indonesia.”Kita Buat Semua

Jadi Nyata”

13.Kawan Kawan KPI D 2009, Eko Wahyudi, Mahdi, Ryan, Yusuf T dan Badak Geng yang selalu bersama menemani dalam menyelesaikan skripsi ini, makanan hangat santapan wajib setelah mengerjakan skripsi seharian.


(9)

vi

hormat, peneliti hanya bisa mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya. Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan kepada peneliti, Amin.

Jakarta, November 2014


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batas dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian... 6

F. Tinjauan Pustaka ... 9

G. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Umum Film ... 12

1. Sejarah dan Perkemangan Film ... 12

2. Jenis-jenis Film ... 15

3. Film Pendek ... 16

4. Membuat Film ... 18

a. Pra-Produksi ... 18

b. Produksi ... 19


(11)

viii

b. Unsur Sinematik ... 26

6. Film Sebagai Media Komunikasi Massa... 27

B. Semiotika ... 28

1. Konsep Semiotika ... 28

2. Konsep Semiotika Roland Barthes... 30

C. Sekilas Tentang Siksa Kubur ... 32

D. Sekilas Tentang Kasih Kasayang ... 34

BAB III GAMBARAN UMUM FILM Grave Torture A. Gambaran Umum Film ... 39

B. Profil Sutradara ... 43

C. Gambaran Umum Festival Silent Terror ... 46

D. Seputar YOMYOMF Network ... 48

BAB IV TEMUAN dan ANALISIS PENLITIAN A. Analisis Visual Film Grave Torture ... 52

a. Babak 1 - Awal,Pengenalan Tokoh ... 53

b. Babak 2 – Tengah, Kompilasi Masalah & Konflik ... 60

c. Babak 3 – Akhir, Resolusi Masalah ... 66

B. Tanda Kasih Sayang dalam Film Grave Torture ... 69

1. Adegan 1, (Rasa Kehilangan) ... 69

2. Adegan 2, (Pemberian Orang Tua) ... 71


(12)

ix

BAB V KESIMPULAN SARAN

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(13)

x

Tabel 4.1 (Visualisasi Babak 1) ... 54

Tabel 4.2 (Visualisasi Babak 2) ... 60

Tabel 4.3 (Visualisasi Babak 3) ... 66

Tabel 4.4 (Visualisasi Rasa Kehilangan) ... 70

Tabel 4.5 (Visualisasi Pemberian) ... 72

Tabel 4.6 (Visualisasi Pendapat) ... 74


(14)

xi

Gambar 3.1 (Joko Anwar) ... 45

Gambar 3.2 (Play List Film) ... 48

Gambar 3.3 (Tampilan website YOMYOMF) ... 49


(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak akan pernah dapat dipisahkan dari kegiatan komunikasi. Karena komunikasi merupakan hal yang sangat terpenting bagi kehidupan manusia, baik komunikasi secara verbal ataupun nonverbal. Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, di dalam buku Wiryanto yang berjudul

“Pengantar Ilmu Komunikasi” mengemukakan bahwa komunikasi adalah

transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itu yang biasanya disebut komunikasi.1 Sebuah kegiatan interaksi yang memerlukan dua orang atau lebih untuk mengirim dan menerima pesan.

Pada saat ini, kehidupan manusia diberikan peluang kemudahan untuk menyampaikan pesan atau berkomunikasi. Tidak lagi menunggu lama untuk bisa menerima atau mengirim pesan, dalam hitungan detik pesan bisa sampai kepada orang yang berada jauh di ujung dunia dengan menggunakan media sebagai pengantar pesan.

Penyampaian pesan ini disebut komunikasi massa, seperti yang di simpulkan oleh Malezke (1963) “Komunikasi massa diartikan sebagai bentuk komunikasi yang dibersifat secara terbuka melalui media penyebaran, baik secara tidak langsung dan satu arah kepada publik.2 Media massa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai macam hal, seperti berdakwah, memberikan informasi ataupun hiburan. Adapun alat pengirim pesan komunikasi bisa berupa surat kabar, radio, televisi, internet, dan film. Memberikan kemudahan bagi

1 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Grasindo, 2004) h.7

2 Jalaludin Rakhman, Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008) h.


(16)

manusia untuk menyampaikan pesan, karena dengan menggunakan media massa maka jangkauan mengirim dan menerima pesan tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.

Salah satu media massa yang semakin diminati adalah film, film bisa disebut dengan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga dapat mendidik.3 Karena semua film memiliki pesan dan maksud tujuan

tertentu, untuk bisa dinikmati oleh penonton. Pesan yang dikirim oleh film bisa dilihat dari karakter tokoh, dialog dan sekenario ataupun film secara keseluruhan.

Dunia film mengenal dua konsep film berdasarkan waktu atau durasi, film panjang dan pendek, Akhlis Suryapatih ketua SNAKKI (Sekretariat Kine Klub Indonesia) dalam seminarnya tentang film. “Film dikatakan film pendek tidak lebih dari durasi 30 menit, apabila melebihi dari durasi tersebut bisa dinamakan film cerita panjang dan gaya film pendek dalam mengemas cerita tidak lama seperti film panjang dan alur dibuat sependek mungkin, sehingga sutradara dan tim harus memaknakan sesuatu dalam visual agar bisa mempersingkat waktu”.

Film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuatnya, yang terpenting ide dan pemanfaatan media komunikasi dapat berlangsung dengan efektif. Menjadi menarik justru ketika pemanfaatan media tersebut menciptakan cara pandang baru tentang bentuk film secara umum dan kemudian berhasil memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan film. Seperti halnya sosial media youtube, para sineas muda tidak perlu kebingungan untuk mempublikasikan hasil karya mereka. Cukup upload dan share di internet, film sudah bisa dinikmati diseluruh Dunia.

3

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi ( Bandung: Cipta Aditya


(17)

Hasil dari pemanfaatan media tersebut membuat kesuksesan bagi sutradara ataupun tim produksi. Tidak sedikit sutradara yang berhasil membuat film panjang berawal dari garapan film pendek, selain biaya produksi yang murah, banyaknya berbagai festival yang diadakan dan kemudahan pemanfaatan media, membuat sineas muda menunjukan karya-karya mereka yang nantinya bisa menjadi sebuah showreel (Portofolio untuk orang-orang yang bergelut di dunia perfilman) untuk berkontribusi dalam pembuatan film professional.

Namun, dalam memproduksi sebuah film pendek tidaklah mudah, proses penyampaian pesan melalui film sangatlah kompleks, tidak sama dengan format media-media lain. Ada banyak tahapan dan keahlian dalam sebuah film, orang yang mempunyai ide cerita ataupun ahli dalam bidang film, belum tentu mudah membuat film, dikarnakan dalam memproduksi sebuah film memerlukan berbagai macam bidang, tidak bisa secara individu. Bidang-bidang dalam film meliputi penata cahaya, penyunting gambar, aktor ataupun aktris dan orang yang bisa memimpin produksi. Setiap bidang satu sama lain harus saling melengkapi, untuk bisa menyelesaikan produksi film dengan baik dan benar.

Pentingnya film dalam menyampaikan pesan kepada penonton dapat memberikan penilaian dari cerita yang disajikan, baik atau buruk film tersebut. Seperti dalam film grave torture karya sutradara Joko Anwar. Film pendek bergenre horror berdurasi kurang dari 10 menit, mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara. Judul cerita yang disajikan terlihat kontradiksi dengan tema acara yang diberikan, film ini menceritakan tentang rasa sayang seorang anak terhadap ayahnya yang baru saja meninggal, dipadukan dengan konsep cerita tentang penyiksaan di dalam kuburan


(18)

Hal ini membuat peneliti melakukan penelitian, pesan apa yang ingin di sampaikan dalam film ini. Dikarnakan kasih sayang merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam al-Qur`an dalam bentuk kata yang berbeda yaitu Ar-Rahman yang biasanya dirangkaikan dengan kata Ar-Rahim yang berarti pengasih dan penyayang yang menunjukkan sifat-sifat Allah. Kata rahman dan rahim merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 114 kali.4Rasullulah bersabda,”Barang siapa yang tidak berkasih sayang, maka ia tidak mendapatkan kasih sayang.5

Dalam film ini sebuah makna rasa kasih sayang seseorang terselip di setiap scene, mengharuskan peneliti menggali lebih dalam film ini. karena film grave torture dibuat untuk mengikuti acara web series horror di situs Youtube yang diminta langsung oleh Justin Lin (Sutradara Fast Five) bertajuk Silent Terror, acara yang dilaksanakan untuk menyemarakan hari Halloween yang jatuh pada setiap bulan Oktober. Menampilkan film-film pendek dari empat sutradara Asia yang sudah memiliki nama dimasing-masing negaranya. Empat sutradara yang ada adalah Erik Matti dari Phillipina, Noboru Oguchi dari Jepang, Woo Ming-Jin dari Malaysia. dan Joko Anwar dari Indonesia.

Karya dari masing-masing sutradara dirilis setiap minggu pada hari jumat dibulan Oktober, film Grave Torture dari Joko Anwar mendapatkan kesempatan pertama untuk diupload di situs jejaring video youtube, lalu di ikuti dengan film-film yang lain. Menjadi keunikan sendiri, karena cerita yang dibawakan oleh Joko Anwar berkaitan dengan latar belakang Islam yaitu siksa kubur, yang dimana tidak ada sangkut pautnya dengan pemeriahan Hallowen.

4 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 2000), cet 21, h.25

5 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam,(Jakarta: Pustaka Amani,


(19)

Sejarah perayaan Hallowen sendiri dirayakan oleh anak-anak dengan memakai kostum seram dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga untuk meminta permen atau coklat sambil berkata “Trick or Treat” ucapan tersebut

adalah semacam yang berarti “Beri kami permen atau kami jahili. Hellowen identik dengan setan, penyihir hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan barat.6 Dalam islam tidak mengenal dengan perayaan tersebut

dan bukan pula termasuk dalam kebudayaan Indonesia. Masyarakat muslim Indonesia pada umumya hanya mengetahui tentang siksa kubur,. Sebuah ajaran agama yang dipercayai apabila ada seseorang yang meninggal maka di dalam kubur akan dipertanyakan amal ibadah selama di dunia.

Berdasarkan latar belakang diatas, perlu adanya penelitian mendalam tentang film ini, guna memahmi makna dari tanda-tanda yang disampaikan melalui pendekatan semiotika Roland Barthes dan pesan yang terkandung dalam film Grave torture. Berangkat dari penjalasan di atas, maka peneliti mencoba memberikan judul berupa “Analisis Semiotik Rasa Kasih Sayang dalam Film Grave Torture karya Sutradara Joko Anwar”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat dalam pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasannya, Penelitian ini dibatasi dengan mengambil adegan-adegan film Grave Torture yang mengandung tanda-tanda rasa kasih sayang.

6Wikipedia, Hallowen,” artikel diakses pada 25 Februari 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Halloween


(20)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah: 1. Bagaimana makna denotasi, konotasi & mitos dalam film Grave Torture? 2. Pesan apa yang terkandung dalam film Grave torture?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan secara khusus untuk mengetahui tanda-tanda rasa kasih sayang antara anak dan ayah, secara umum peneliti ingin mengetahui pesan yang terkandung dalam film Grave torture.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis,

Penelitian ini dapat memperkaya ilmu komunikasi khususnya dibidang semiotika dan menjadi sebuah kajian yang menarik dalam film sebagai salah satu media dakwah.

2. Manfaat Praktis,

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah wawasan bagi para teoritis, praktisi film, dan pemikir dakwah melalui film dalam mengemas nila-nilai Islam menjadi kajian yang menarik dan memberikan motivasi bagi pelaksana dakwah melalui audio visual salah satunya dengan film – film pendek.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, pada tahapan teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif


(21)

kualitatif, analisis data ini merupakan upaya yang dilakukan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, kemudian memilah-milahnya menjadi satuan yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.7

2. Teknik Analisis Data

Peneliti membagi film Grave torture berdasarkan plotline sebagai metode pemecah scene-scene dalam film, yang nantinya peneliti menggambarkan fakta-fakta visualisasi tentang bagaimana adegan-adegan dalam film Garve torture dapat merepresentasikan rasa kasih sayang melalui tanda-tanda denotasi, konotasi, dan mitos melalui model semiotik Roland Barthes, lalu mencari pesan yang terkandung dalam film ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian ini adalah tempat memperoleh data, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian film Grave torture adalah sutradara Joko Anwar. Dan sebagai objek penelitiannya adalah pesan-pesan visual rasa kasih sayang yang terdapat dalam film tersebut baik secara tersirat (kontekstual), maupun tersurat (tekstual).

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk meperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya.


(22)

i. Observasi/pengamatan

Observasi/pengamatan dilakukan dengan mengamati setiap scene dalam film Grave Toture. Mengambil simbol-simbol yang ada di film serta menganalisis sesuai d0engan model penelitian yang digunakan.

ii. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, bisa dengan telepon ataupun melalui email dengan narasumber Joko Anwar sebagai sutradara dan YOMYOMF sebagai pihak penyelenggara acara. iii. Dokumentasi

Berupa dokumen pendukung yang tertulis, seperti literatur-literatur resensi film Grave Toture dari internet maupun media lain, serta buku-buku yang relevan dengan penelitian.

iv. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Analisis Data

Setelah data primer dan sekunder sudah terkumpul, kemudian dikaitkan dengan rumusan masalah, lalu dilakukan analisis dengan menggunakan model teknik analisis semiotika dari Roland Barthes yaitu dengan cara mencari penggambaran tanda-tanda rasa kasih sayang dalam simbol-simbol yang terdapat pada film Grave Torture dan mencari makna denotasi dan kontasi dalam film tersebut.


(23)

F. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian belum menemukan skripsi mahasiswa yang membahas tentang judul ini, hanya saja ada beberapa skripsi yang hampir serupa, diantaranya adalah seperti :

1. “Analisis semiotika Film 3 Doa 3 Cinta” oleh M. Fikri Ghazali, Tahun 2010. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam skripsi ini yang lebih di ungkapkan menunjukan potret kehidupan santri dan dunia Islam

2. “Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan ‘Jeruji Besi’” Oleh Uray Noviandi Taslim, Tahun 2010. Jurusan Komunikasi dan Penyiran Islam. Dalam skripsi ini menjelaskan tentang perjuangan dari Said Nursi dalam berdakwah melalui tulisan dan jihad yang dilakukan dengan kasih sayang.

Walaupun dalam penlitian ini peneliti merujuk pada skripsi diatas, tetap penlitian yang dilakukan peneliti berbeda. Objek penelitian peneliti adalah film pendek garapan sinieas muda Indonesia yang diikut sertakan dalam perayaan Halloween bertaraf Internasional.

Film ini sangat menarik untuk diangkat kedalam skripsi, masih sedikit mahasiswa/i meneliti tentang film pendek. Sehingga, diharapkan dapat menambah referensi penelitian film terutama film pendek yang sekarang banyak dibuat/digandrungi oleh sineas muda Indonesia. sebagai bahan showreel dan bisa menjadi bahan ajar untuk mendidik bagi civitas akademik.


(24)

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, peneliti menyusun penulisan skripsi ini dengan lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Penulis akan menjabarkan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Penulis akan menjelaskan tentang pengertian umum semiotika, tanda dalam semiotika, dan juga tinjauan umum film, film sebagai media komunikasi massa, film pendek, jenis-jenis film, unsur pembentukan film, sinematografi. Lalu pengertian kasih sayang dan siksa kubur.

BAB III GAMBARAN UMUM

Menggambarkan secara umum film Grave Torture, Biografi Joko Anwar selaku Sutradara, filmografi atau karya-karya film yang telah dibuat olehnya. Gambaran umum konsep acara Silent Terror.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dikhususkan pada hasil peneliti analisis semiotika terhadap film Grave Torture. Berupa identifikasi umum temuan data, makna konotasi, denotasi dan mitos. Pesan yang terkandung dalam film Grave Torture.


(25)

BAB V PENUTUP

Merupakan BAB terakhir dalam rangkaian dalam penulisan penelitian ini. Penulis akan menguraikan dalam bentuk kesimpulan dan juga saran penulis atas permasalahan yang telah diteliti.


(26)

12 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Film

1. Sejarah dan Perkembangan Film

Sebagai seni yang lahir terakhir, film tumbuh dan menyerap penemuan- penemuan yang telah maupun tengah terjadi, baik sains, teknologi dan estetika. Misalnya fotografi, kinetograf, fonograaf. Hasil dari beberapa penemuan itu terwujud dalam satu kesatuan yang disebut sinematograf, sebuah mesin yang sekaligus bisa di fungsikan sebagai kamera dan proyektor, sehingga memungkinkan sebuah film bisa ditonton oleh banyak orang dalam satu waktu. 1

Dalam sejarahnya, film pertama kali terjadi di Perancis, tepatnya pada 28 Desember 1895, ketika itu Lumiere bersaudara telah membuat dunia terkejut. Mereka telah melakukan pemutaran film pertama kali ke hadapan publik Prancis, film buatan Lumiere itu berjudul Workers Leaving the Lumiere’s Factory yang berkisah tenang laki-laki dan wanita pekerja di pabrik Lumiere. Karya Lumiere ini kemudian dengan cepat mendunia karena juga didukung oleh teknologi proyektor berfilm 2 ¾ inc.2 Peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya film dan biskop di dunia. Meskipun usaha untuk membuat gambar bergerak sendiri sudah dimulai sebelum tahun 1895.

Gagasan membuat foto atau gambar bergerak diplopori oleh Edward Muybridge yang mencoba membuat foto kuda yang sedang berlari. Dari 16 foto kuda yang sedang berlari Muybridge mencoba merangkai dan menggerakan secara

1 Missbach Yusran Biran, Sejarah film 1900-1950: Bikin Film di Jawa, (Jakarta:

Komunitas Bambu, 2009), h. Xv.


(27)

berurutan, hasilnya foto tersebut terlihat hidup dan berhasil menjadi foto bergerak pertama di dunia. Muybridge menggunakan kamera foto biasa untuk bisa menghasilkan gerakan lari kuda. Sejarah mencatat peristiwa ini pada tahun 1878.3

Sejak saat itu banyak orang berbondong-bondong mulai membuat foto bergerak. Salah satunya adalah “sang raja penemu” Thomas Alfa Edison, penemuan Edison kali ini berbeda dengan penemuannya yang lain, yaitu sebuah alat berbentuk kotak dinamakan kinetoscope (alat untuk memproyksikan gerak), dan orang dapat mengintip melalui jendela kecilnya. Di dalam kinetoscope terdapat pita film endores sepanjang 17 m, sehingga film yang sama dapat dilihat berulang kali.4 Namun pada masa itu tidak bisa dikatakan sebagai film, karena hanya bisa dilihat oleh penonton secara individual, tidak secara bersama-sama. Diiringi dengan pengembangan kamera citra bergerak pertama oleh Thomas Edison pada tahun 1888, ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah satu asistennya.5

Dari peristiwa di Paris pada tahun 1895 tersebut awal mula menonton film dengan menggunakan proyektor atau bisa kita sebut bioskop, karena ditonton secara bersama-sama dalam satu waktu. Lalu diikuti masyarakat Amerika membuat film bisu berdurasi 25 menit, di antaranya film A Trip to the Moon (1902), Life of an America Firemen (1903) dan The Great Train Robbery (1903), kemudian Warner Brothers bekerjasama dengan Amerika telephon dan telegraf berusaha mempelajari bagaimana caranya memindahkan suara yang ada ditelepon kedalam sebuah film.

3 Missbach , Sejarah film., h. 23.

4 Seiichi Konishi & Keiji Nakamura, Penemuan Film, (Jakarta: Elex media

Komputindo,2002), cet-1, h.21.

5 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra,


(28)

Usaha ini berhasil pada tahun 1928 melalui film The Jazz Singer. Masa keemasan film berlangsung cukup lama.6 Sampai sekarang perfilaman dunia terus mengembangkan teknologi yang bisa membuat nyata suatu film.

Di dalam negeri kita sendiri perkembangan perfilman tak lepas dari perjalanan waktu yang cukup panjang. Masyarakat indonesia mengenal film sejak awal abad ke-20, hal ini dilihat dari iklan disurat kabar Pada masa itu.7 Namun pada

tahun 1920-an film dibioskop tidak pernah menjadi hiburan populer, karena pada masa itu film belum bisa mengalahkan popularitas pertunjukan komedi Stamboel yang sedang digandrungi oleh semua kalangan baik pribumi maupun orang-orang eropa dan indis8.

Seiring berjalanya waktu perfilman Indonesia terus maju dan berkembang, Walau sempat mati suri di penghujung tahun 1990, film Indonesia terus bersaing dengan film dari negara lain. Setidaknya, film-film buatan anak Indonesia merajai pasar di negeri sendiri. Terbukti dengan film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), Jalangkung, Petualangan Serina dan Janji Joni, menjadi tolak ukur kebangkitan perfilman Indonesia.

Bertepatan dengan 64 tahun kelahiran perfilman Indonesia jumlah produksi meningkat derastis, setidaknya ada 100 film pertahun yang muncul di bisokop, jumlah yang sangat bagus di sekitar Asia Tenggara. Tidak hanya itu sineas-sineas muda di Indonesia telah banyak mengharumkan negara ini dengan memenangkan penghargaan festival bergengsi9. Salah satunya adalah Joko Anwar, sineas muda

6 Hafield Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta:

2008) hal. 137-138

7 Missbach, Sejarah film, xvi

8 Missbach Y, Sejarah film, 2009, h.3

9Daniel Irawan, “64 Tahun Perfilman Indonesia: Sebuah Evaluasi”, Kinescope, (Maret


(29)

ini, telah banyak mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional. Namanya sampai di panggil oleh produser Justin Lie untuk mengikuti festival yang di adakan oleh portal youtube YOMYOMF, dan akhirnya film Joko Anwar mendapatkan kesempatan pertama untuk diputar pada perayaan hari Halloween.

2. Jenis-jenis Film

Ada banyak film-film di dunia yang diproduksi setiap tahunnya, berbagai macam genre yang disajikan dari berbagai macam negara ataupun sutradara. akan tetapi film hanya dibagi menjadi tiga jenis yakni dokumenter, fiksi dan eksperimental. pembagian ini didasarkan atas cara bertuturnya dari film tersebut, ada dua pembagiannya yaitu naratif dan non-naratif.

Film fiksi mempunyai struktur naratif yang jelas, sedangkan film dokumenter dan film eksperimental tidak memiliki struktur naratif yang jelas. Adapun definisi dari jenis-jenis film yang dijelaskan oleh Himawan Pratista secara singkat, sebagai berikut: 10

a. Film Dokumenter

Film ini biasanya berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa atau kejadian. Film dokumenter ini tidak menciptakan suatu peristiwa tetapi merekamnya. Struktur bertutur dari film dokumenter umumnya sederhana dengan tujuan agar penonton dapat memahami dan percaya fakta-fakta yang disajikan.

b. Film Fiksi

Film fiksi terikat oleh plot, dari sisi cerita, film fiksi menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata serta memiliki konsep pengadeganan


(30)

yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film fiksi juga terikat dengan hukum kausalitas atau sebab-akibat.

c. Film Eksperimental

Film ini merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan dua jenis film lainnya. Film ini tidak memiliki atau terikat oleh plot tetapi tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film ini umumnya tidak bercerita tentang apapun, dan juga bentuk dari film ini abstrak dan tidak mudah dipahami, karena mereka menggunakan simbol-simbol personal yang mereka ciptakan sendiri.

Dari perbedaan jenis film tersebut bisa menciptakan banyak macam genre-genre yang bisa di klasifikasikan, tentunya dapat membedakan film-film berdasarkan Genre sesuai dengan spesifikasinya. Berdasarkan setting, isi dan latar cerita, seperti film aksi, petualangan, drama, komedi, horor, film noir, roman dan sebagainya.

Genre film yang diproduksi bisa dikombinasikan, kombinasi genre ini sering diistilahkan sebagai genre hibrida (campuran), tetapi walaupun begitu biasanya film tersebut tetap memiliki satu atau dua genre yang dominan.11

3. Film Pendek

Film pendek pada hakekatnya bukanlah reduksi dari cerita film panjang, atau wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih sempit dalam pemaknaan ataupun


(31)

lebih mudah. Seperti halnya dalam dunia sastra, penulis novel belum tentu dapat menulis cerpen dengan baik, begitu juga sebaliknya.12

Film pendek berhubungan dengan cerita pendek, tetapi bermakna besar. Sebagaimana terjadi dalam dunia visual art, banyak mewujudkan nilai simbolik atau kode dari makna yang terkandung didalamnya, sebagaimana terjadi pada refleksi diri.

Pada saat ini film pendek dikalangan anak muda menjadi primadona bagi para pembuat film independen. Selain dapat diraih dengan biaya yang relatif murah, film pendek juga memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih luas. Meski tidak sedikit yang beranggapan pembuatan film pendek menjadi batu loncatan menuju pembuatan film panjang.

Dalam sejarah, istilah film pendek mulai populer sejak dekade 50-an. Alur perkembangan terbesar film pendek memang dimulai dari Jerman dan Perancis, digagas oleh Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di Perancis.kemudian muncul festival Oberhausen Kurzfilmtage yang saat ini menjadi festival film pendek tertua di dunia. Sejak gerkan gerakan ini muncul, film pendek mendapat tempatnya di Eropa. Dan banyak bermunculan cinema house untuk dapat menonton karya-karya film pendek di hampir setiap sudut kota Eropa. 13

Film pendek memiliki sejarah sendiri yang sering terlupkan, film pendek Indonesia secara peraktis mulai muncul dikalangan pembuat film sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para sineas Indonesia pada era tahun 70-an dapat dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi

12 Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Film_pendek pada tanggal 20 juni 2014 pukul

19.50 wib


(32)

perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahun mulai 1974, dimana format film yang diterima hanya seleloid 8mm. Akan tetapi sangat disayangkan Festival Film Mini ini berhenti pada tahun 1981 karena kekurangan dana. Namun pada tahun 1975, muncul kelompok Sinema Delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny, kelompok ini terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seleloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi.14

4. Membuat Film

Dalam membuat film tim produksi adalah sebuah system, artinya antara komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Kegagalan pada salah satu proses akan menyebabkan lambatnya proses produksi. Apapun jenis film yang dibuat, tahap tahap membuat film pada umumnya sama. Pra-Produksi, Produksi dan Pasca Produksi.

a. Pra-produksi

Pada tahap ini perkembangan dari ide gagasan yang akan dijadikan sebuah film. Pembuatan premis cerita, cerita dan plotline harus semenarik mungkin agar produser atau pekerja pofesional lain mau membantu pembuatan film yang akan dibuat. Lalu mencari talent, lokasi, peralatan, menghitung bugetin. Sebuah tahapan persiapan sebelum kegiatan syuting yang sangat rentan dengan argumentasi dari kepentingan-kepentingan


(33)

individual. Proses ini sangat menentukan kelancaran kegitan syuting nantinya. Ide kreatif dari semua aspek bidang sangat menentukan.

Gambar 2.115

Struktur Tim dalam Film

EXECUTIVE PRODUCER PRODUCER MANAGEMENT PRODUCTION DIRECTOR

ASS DIR SCRIPT

DOP ART DIRECTOR SOUND MAN EDITOR

SET DEKORATOR PROPERTYMAN SOUND MIXER ILLUSTRATOR

MAKE UP LIGHTINGMAN COSTUME VISUAL EFFECT

Ket: ---- Jalur Kordinasi

b. Produksi

Tahapan ini hampir semua crew mulai bekerja sesuai dengan pekerjaan masing-masing. Kekompakan dan kreatifitas crew sangat

15 Syamsul B Adnan, Blangko Isian Managemen Produksi. (Jakarta: Workshop


(34)

menentukan waktu produksi dan hasil dari produksi, namun tak lepas dari keahlian dan kemampuan beberapa taknik pengambilan gambar dan keahlian dibidang-bidangnya yang mampu membuat penonton kagum akan sebuah film.

Membuat film harus mempunyai struktur yang perlu diperhatikan, sama seperti kita membuat atau membaca novel. Tersusun atas huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, bab-bab dan menjadi sebuah buku. Struktur dalam film digunakan untuk mempermudah sutradara, DOP, Editor, Talent dan crew untuk mempermudah saat syuting. Adapun struktur film dipecah menjadi:

a. Take

Take merupakan bagian awal dalam sebuah pengmbilan gambar di sebuah adegan, objek sangat menentukan keberhasilan dari keinginan sutradara.

b. Shot

Bagian ini kumpulan dari beberapa take, biasanya angle kamera yang berbeda menentukan itu adalah sebuah shot. Keinginan mengambil shot dari angle yang berbeda membuat gambar lebih berfariasi supaya film tidak monoton.

c. Scene

Kumpulan dari shot-shot yang membentuk bagian pendek dari keseluruhan cerita yang menunjukkan suatu kegiatan yang berhubungan dengan ruang, waktu, isi cerita, tema, karakter atau motif.


(35)

d. Sequance (Sekuen)

Dalam satu sekuen terdiri dari beberapa scene-scene yang membentuk rangkaian peristiwa cerita yang berkitan satu dengan yang lain. Dari kumpulan sekuen-sekuen ini yang akan menjadi cerita film secara utuh. Selain itu pada saat produksi D.O.P harus memahami sinematografi sebagai sebuah perkembangan seni dari fotografi. Bentuk dari pergerakan kamera serta kaitan aktivitas kamera dengan objek yang akan diambil. Dalam sinematografi juga terdapat beberapa teknis sudut pengambilan gambar dan gerakan dalam membangun imaji.

1. Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)16 a. Bird Eye View

Pengambilan gambar dari atas ketinggian tertentu, sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah.

b. High Angle

Sudut pengambilan gambar tepat dari atas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik kecil atau kerdil. c. Low Angle

Pengambilan gambar dari bawah objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini keagungan atau kejayaan.

16Rizky Akmalsyah, “Analisis Semiotik Film A Mighty Heart”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu


(36)

2. Ukuran Gambar (Frame Size) 17

a. Extreme long shot

Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini umumnya untuk menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau panorama yang luas.

b. Long shot

Pada Long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar belakang masih domninan. Long shot sering digunakan sebagai estabilising shot, yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat.

c. Medium long shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh visik manusia dan lingkungan sekitar relative seimbang. d. Medium shot

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam frame.

e. Medium close up

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusaia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya menggunakan jarak medium close-up


(37)

f. Close up

Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail. Close-up biasanya digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim. Close-up juga memperlihatkan lebih mendetail sebuah benda atau obyek.

g. Extreme close up

Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetail bagian dari wajah, seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau bagian dari sebuah objek.

3. Gerakan Kamera (Moving Camera)18

a. Zoom in/out

Kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.

b. Panning

Gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan. c. Tilting

Gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt up jika kamera mendongak keatas dan tilt down jika kamera melihat kebawah. d. Dolly

Kedudukan di tripod dan di atas landasan roda. Dolly in jika kamera bergerak maju dan dolly out jika kamera mundur atau menjauh.


(38)

e. Follow

Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

c. Post-Produksi

Tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan syuting yang sudah dilaksanakan. Kesalahan pada waktu syuting sebagian di selesaikan pada tahap ini.19 Pengelolaan visual dan audio atau biasa dibilang mengedit

membuat kesalah akan menjadi tidak ada, mungkin saja kesalahan tersebut bisa menjadi suatu hal yang indah.

Editor sangat berpatokan dari gambar dan suara yang di hasilkan oleh D.O.P dan Soundman, Agar mempermudah proses editing. Alat yang biasanya digunakan untuk menjadi patokan adalah klepper, ditugaskan ke Asisten D.O.P untuk dipergunakan dan shot report dikerjakan oleh asisten sutradara.

5. Unsur-unsur Pembentuk Film

Film secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat membentuk film jika hanya berdiri sendiri.


(39)

a. Unsur Naratif 20

Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah, unsur ini meliputi pelaku cerita/tokoh, permasalahan dan konflik, tujuan, ruang/lokasi dan waktu.

i. Pelaku Cerita/Tokoh

Setiap film cerita umumnya memiliki karakter utama dan pendukung. Karakter utama adalah tokoh yang menjalankan alur cerita dari awal hingga akhir, atau biasa disebut sebagai protagonis, sedangkan karakter pendukung bisa berada pada pihak protagonis maupun antagonis (musuh/rival). Karakter pendukung sering bertindak sebagai pemicu konflik (masalah) atau kadang sebaliknya dapat membantu karakter utama dalam menyelasaikan masalahnya.

ii. Permasalahan dan Konflik

Permasalahan dapat diartikan sebagai penghalang yang dihadapi tokoh protagonis untuk mencapai tujuannya yang disebabkan oleh tokoh antagonis. Permasalahan ini pula yang memicu konflik (konfrontasi) fisik antara pihak protagonis dan antagonis. Permasalahan juga bisa muncul tanpa disebabkan pihak antagonis. Masalah dapat muncul dari dalam diri tokoh utama sendiri yang akhirnya memicu konflik batin. iii. Tujuan

Setiap pelaku utama dalam semua film cerita pasti memiliki tujuan, harapan atau cita-cita. Tujuan tersebut dapat berupa fisik (materi) ataupun abstrak (non-materi).


(40)

iv. Ruang/Lokasi

Dalam sebuah film cerita, ruang/lokasi menjadi suatu hal yangsangat penting untuk mendukung penghayatan dalam film tersebut.

v. Waktu

Dalam film cerita, waktu juga tidak kalah pentingnya dengan unsur-unsur narasi yang lain. Dengan waktu, sebuah film cerita menjadi lebih hidup dan berkesinambungan.

b. Unsur Sinematik

Unsur Sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolah bahan (materi) sebuah film cerita atau bisa dikatakan, unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentukan film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok yakni :

i. Mise-en-scene

scene adalah segala hal yang berada di depan kamera. Mise-en-scene memiliki empat elemen pokok yakni, setting atau latar, tata cahaya, kostum dan make-up, serta akting dan pergerakan pemain. ii. Sinematografi

Perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan obyek yang diambil.

iii. Editing


(41)

iv. Suara

Segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera pendengaran. 21

6. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Film merupakan alat komunikasi massa yang muncul pada akhir abad ke-19. Film merupakan alat komunikasi yang tidak terbatas ruang lingkupnya di mana di dalamnya menjadi ruang ekspresi bebas dalam sebuah proses pembelajaran massa. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial, yang membuat para ahli film memiliki potensi untuk mempengaruhi membentuk suatu pandangan dimasyarakat dengan muatan pesan di dalamnya. Hal ini didasarkan atas argumen bahwa film adalah potret dari realitas di masyarakat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat dan kemudian memproyeksikanya ke dalam layar. 22

Komunikasi massa hampir selalu dilakukan melalui media yang mampu menjangkau khalayak luas seperti, koran, televisi, radio, film dan juga internet. Dalam penyampaikan pesan-pesan komunikasi massa selalu menggunakan media dan sarana yang dapat menjangkau banyak khalayak sekaligus. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris mass communication sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa) artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated.23

Film pada dasarnya merupakan salah satu hasil produk teknologi modern yang bisa dijadikan sebagai salah satu saluran dalam proses komunikasi massa.

21 Himawan Pratista, Memahami Film, h. 3

22 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h. 15.


(42)

Dalam film, biasanya terdapat pesan-pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada para penontonnya.

B. Semiotika

1. Konsep Semiotika

Semiotika, yang biasa didefenisikan sebagai pengkajian tanda- tanda (the study of sign), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode- kode, yaitu sebuah sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas sebagai sesuatu yang bermakna.24 Baik verbal ataupun non verbal.

Tanda berada dimana mana, Tanda bisa berupa warna, lampu lalulintas, bendera, bahkan kedipan mata sekalipun. Hal ini bisa mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan lain sebagainya. Struktur bangunan, film, musik, karya sastra, suara hewan dapat dianggap sebagai tanda. Ahli filsafat dari Amerika Charles Senders Peirce, menegaskan bahwa kita manusia hanya dapat berpikir dengan sarana tanda. Sudah pasti tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi.

Dalam semiotika modern memiliki dua orang bapak sebagai pencetus kajian ini, Charles Senders Peirce dan Ferdinand De Saussure. Peirce maupun saussure mendasarkan teori masing masing pada landasan teori yang berbeda. Peirce sebagai ahli filsafat dan ahli logika, dia merancang semiotika sebagai sebuah teori yang baru dan tipologi yang sangat rinci. dan Ferdinand De Saussure adalah seorang ahli linguistik, bahkan di anggap sebagai bapak linguistik modern. Saussure


(43)

mengatakan sistem tanda yang disebut bahasa, hanya satu dari sekian banyak sistem tanda yang ada. Teori ini ia menyebutnya dengan semiologi.25

Istilah Semiotika maupun semiologi dapat digunakan untuk merujuk kepada ilmu tentang tanda-tanda, tanpa adanya perbedaan pengertian yang terlalu tajam. Namun kajian atau bidang studi semiotika sangatlah beragam dan luas. Charles Morris mebedakan semiotika kedalam tiga cabang penyelidikan.

a. Sintaktik

Suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji “hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda-tanda yang lain”

b. Semantik

Suatu cabang penyelidikan semiotik yang mempelajari hubungan di antara makna tanda tanda sebelum digunakan di dalam tuturan tertentu atau objek yang di acunya.

c. Pragmatik

Mempelajari hubungan diantara tanda tanda dengan interpreter-interpreter atau para pemakainya. Secara khusus brurusan dengan aspek aspek komunikasi, khususnya fungsi situasional yang melatari turunan. 26

Kata semiotika sendiri berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti tanda atau seme yang brarti penafsiran tanda. Membuka cabang ilmu yang berurusan

25 Panuti Sudjiman, Serba-serbi Semiotika, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.viii


(44)

dengan kajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi pengguna tanda.27

2. Konsep Semiotika Ronland Barthes

Peneliti membedah film ini menggunakan metode semiotika Roland Barthes. Roland Barthes merupakan salah satu tokoh yang cukup berkontribusi dalam kajian semiotika. Teorinya tentang semiologi dan mitologi merupakan pendalaman dari teori linguistik dan semiologi milik Saussure. Secara historis, Barthes merupakan salah satu tokoh pemikir strukturalis. Intelektual dan kritikus sastra Prancis, yang satu ini dianggap sebagai eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra.28.

Barthes menjelaskan bahwa kunci dari analisis makna ada pada denotasi dan konotasi, atau yang biasa di sebut two order of signification (signifikasi dua tahap atau dua tatanan pertandaan). Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified (isi) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itulah yang kemudian disebut oleh Barthes sebagai denotasi, yang mana merupakan makna paling nyata dari tanda (sign).29

Sedangkan konotasi, Barthes menunjukkan konotasi merupakan tahap yang kedua, yaitu tahap yang menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan dari pembaca. Dengan kata lain denotasi merupakan apa

27 Zoest, Aart van. Semiotika: Tentang tanda, Cara kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan

Dengannya. (Jakarta: Yayasan Sumber Agung. 1993) hal. 1.

28 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15.

29 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media,


(45)

yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya.30

Tabel 2.1

Peta tanda Roland Barthes 1 Signifier (Penanda) 2. Signified (petanda)

3. Denotative sign (tanda denotatif) 4. Conotative signifier

(penanda konotatif)

5. Connotative signified (penanda konotatif) 6. Connotative sign

(tanda konotatif)

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4).Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal tanda “sign”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.31

Secara ringkas, denotasi dan konotasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 32

1. Denotasi adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan antara sign dengan referent (object) dalam realitas eksternal.

2. Konotasi adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca/pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Makna menjadi subjektif atau intersubjektif. Tanda lebih terbuka dalam penafsirannya pada konotasi daripada denotasi.

30Indiawan Seto, Semiotika Komunikasi, h. 17.

31 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69.

32 M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta


(46)

Denotasi dan konotasi tidak bisa dilihat secara terpisah atau berdiri sendiri. Sebuah tanda yang kita lihat pasti suatu denotasi. Makna denotasi adalah apa yang kelihatan pada gambar, dengan kata lain gambar dengan sendirinya memunculkan denotasi. Denotasi dengan sendirinya akan menjadi konotasi dan untuk selanjutnya konotasi justru menjadi denotasi ketika konotasi tersebut sudah umum digunakan dan dipahami bersama sebagai makna yang kaku.

C. Sekilas Tentang Siksa Kubur

Banyak yang bertanya tentang apakah ada siksa kubur stelah manusia mati? kemana manusia akan pergi setelah mati? dimanakah tempatnya setelah mati? dan segala macam pertanyaan tentang siksa kubur.

Hampir setiap harinya kita mendengar berita kematian dengan segala macam penyebab. Suatu hal yang mejadi pertanyaan “kemanakah manusia akan

pergi setelah mati?” Abdul Hasan al-Qabisi mengatakan, “menurut para ulama ahli sunnah, roh yang keluar dari jasad itu di bawa naik oleh para malaikat dan berhenti di hadapan Allah SWT untuk di tanyakan serta di periksa. Jika ia termasuk kedalam

orang orang yang bahagia, Allah berfirman kepada malaikat, ‘bawalah dia dan

perlihatkan tempatnya di surga. Malaikat pun membawanya ke surga ketika ia sedang dimandikan. Selesai dimandikan dan dikafani, ia dikembalikan lalu dimasukan kedalam kafan dan jasadnya. Ketika diusang kekubur, ia mendengar semua perkataan orang-orang yang mengantarkannya. Setibanya dikubur, ia di


(47)

keluarkan oleh jasad,kemudian didatangi oleh dua malaikat yang akan

mengujinya.”33

Fase setelah mati masuknya manusia ke dunia yang baru yaitu alam kubur atau alam barzakh, dimana alam ini membatasi antara dunia dan akhirat. Alam barzakh menjadi tempat persinggahan sementara, sampai dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Secara harfiah barzakh berarti jarak waktu atau penghalang anatara 2 hal dan tidak yang sanggup melewatinya. Menurut sayariat islam barzakh berarti tempat yang berada dia antara maut dan kebangkitan. Menurut firman Allah Swt dalam Al-Quran Surah Al Mu,minuun: 100













































Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” Alan Ia sedang bermenjawab, itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan

kembali.(Al Mu'minuun, 100 Alam yang merupakan tempat arwah manusia sementara menanti hari kebangkitan, dan apa yang akan terjadi ketika arwah manusia di dalam kubur sampai menunggu datangnya hari kiamat. Dalam buku Prof. Dr. M. Mutawalli Asy

Sya’rawi “Esensi Hidup dan Mati” menjelaskan di alam kubur Allah Swt hanya

memperlihatkan kepada manusia tentang rencana tempat tinggalnya nanti di surga atau neraka.34

33 Imam al-Qurthubi, Rahasia Kematian, Alam Akhir & Kiamat,(Jakarta; Akbar Media,

2010),h 88

34Prof.Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi, Esensi Hidup dan Mati, (Jakarta, Gama Insai


(48)

Ada dua kemungkinan yang terjadi di dalam kubur atau barzakh apabila manusia meninggal, Allah meneguhkan orang orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dan menyesatkan orang-orang yang dzalim. Maksud dari meneguhkan perkataan orang orang yang beriman adalah memberikan yakinan dengan apa yang akan dikataan ketika di tanya oleh dua malaikat. Seperti sabda Rasulullah “Dua

malaikat mendatangi mayit tersebut ddan bertanya kepadanya,”Siapa tuhanmu?

Mayit menjawab “tuhan ku Allah, dua malaikat bertanya lagi “apa agama mu?

’agama ku Islam. Malaikat bertanya lagi, ‘Siapa orang ini yang di utus kepada mu? Mayit (mukmin) menjawab, dia adalah Rasullulah shallalahu alaihi wa sallam. Dua

malaikat tersebut bertanya lagi. ‘apa saja yang engkau ketahui? Mayit mukmin

menjawab, ‘aku membaca Kitabullah (Al-Quran), lalu beriman kepadanya dan

mempercayainya”.35

D. Sekilas Tentang Kasih sayang

1. Pengertian

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kasih sayang terbagi menjadi dua penggal suku kata, pertama kasih yang artinya memberi atau mengashi dan kata sayang adalah amat suka, mengasihi, mencintai.36 Bisa dikatakan kasih sayang adalah rasa yang timbul dalam diri hati yang tulus untuk mencintai, menyayangi, serta memberikan kebahagian kepada orang lain. Kasih sayang diungkapkan bukan hanya kepada kekasih tetapi kasih kepada Allah, orang tua, keluarga, teman, serta makhluk lain yang hidup dibumi ini.

35 Ibnu Rajab Al-Hanbali, Kedahsyatan Alam Kubur Menguak Rahasia Kehidupan di Alam

Kubur Sejak Detik Pertama Hingga Hari Kebngkitan. Penerjemah Fadhli Bahri, Lc (Jakarta: An-Nadwah, 2010), h. 34.

36 Deny Sugono, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: pusat bahasa, 2008), h.646 &


(49)

Dalam Al-Qur`an, kasih sayang dipresentasikan dalam kata Ar- Rahmah (kasih sayang). Kasih sayang merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam al-Qur`an dalam bentuk kata yang berbeda yaitu Ar-Rahman yang biasanya dirangkaikan dengan kata Ar-Rahim yang berarti pengasih dan penyayang yang menunjukkan sifat-sifat Allah. Kata rahman dan rahim merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 114 kali.37 Rasullulah bersabda,”Barang siapa yang tidak berkasih sayang, maka ia tidak mendapatkan kasih sayang.38

Sangat mengherankan bahwa psikologi hanya sedikit membahas tentang cinta dan kasih sayang. ”selayaknya berharap bahwa para penulis serius mengenai keluarga, perkawinan dan seks juga mengupas soal cinta lebih dalam”. Dalam teori kebutuhan dasar manusia yang dicetuskan Abraham Maslow menjelaskan kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang timbul jika kebutuhan fisiologi (kebutuhan makan, air, tidur, seks) dan rasa aman telah terpenuhi terlebih dahulu. Seperti seorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri dan cinta, pertama tama akan memburu makanan lebih dahulu lalu mencari kebutuhan lain.

Setiap individu akan mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya kebutuhan rasa memiliki tempat di tengah kelompok (keluarga). Maslow menemukan bahwa tanpa cinta pertumbuhan dan perkembangan kemampuan orang akan terhambat. Bagi Maslow cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih sayang antara dua orang, temasuk sikap saling percaya. Maslow mengataka, “kebutuhan akan cinta/kasih sayang meliputi

37 M. Quraish Shihab,Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 2000), cet 21, h.25

38 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam,(Jakarta: Pustaka Amani,


(50)

cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami, mengajarkan, menciptakan dan meramalkannya. Jika tidak, dunia ini akan hanyut kedalam gelombang permusuhan dan kebencian.”39

Filosofis dasar bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan atas dasar kasih sayang, dengan membawa potensi kasih sayang, dan membutuhkan kasih sayang. Potensi dan kebutuhan tersebut menjadikan manusia berusaha memberi dan memperoleh kasih sayang dengan berbagai cara. Di samping itu sebagai makhluk sosial, dan dalam berinteraksi sosial, kasih sayang merupakan dasar utama yang harus dipegang dalam pergaulan sehari-hari baik antara individu dengan individu, ataupun individu dengan masyarakat.

Manusia secara aktif berusaha untuk memenuhi kebutuhan. Kita tidak dapat berdiam diri dan mengharapkan orang lain berusaha untuk kita. Oleh karena itu, bila kebutuhan akan cinta kasih belum terpenuhi, seseorang harus berusaha memberikan cinta kasih kepada orang lain. Memberikan cinta kasih sama pentingnya dengan menerima, dalam arti memenuhi kebutuhan akan cinta kasih. Pada hakikatnya, sering kali bila seseorang memberikan cinta kasih, ia akan memperoleh balasan40

2. Peran Orangtua dalam Memberikan Kasih sayang kepada Anak.

Kebutuhan manusia pada umumnya meliputi kebutuhan untuk dapat melangsungkan hidup (sehat cukup makan-minum, kebutuhan untuk bebas dari bahaya dan ancaman, kebutuhan akan kasih sayang, rasa kebersamaan rasa saling memiliki, merasa diri sebagai bagian dari keluarga, kebutuhan akan penghargaan

39 Frank G. Goble, Mazhab ketiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow (Yogyakarta:

KANISIUS, 2006) , cet.11, h.69-74

40 May jo Meadow, Memahami Orang Lain. Penerjemah Cicilia G. Samekto


(51)

dan prestasi, serta perwujudan diri). Kebutahan tersebut ada pada manusia, baik anak maupun dewasa. Dengan demikian, perlu dipikirkan pengenalan kebutuhan tingkat mana yang ada pada anggota keluarga, agar anggota keluarga lain dapat membantu pemenuhanya.41

Melihat relasi orangtua dengan anak selalu di kaitkan dengan sosok ibu yang selalu mengasuh anaknya, namun tak di pungkiri peran budaya dewasa ini kaum wanita sudah menunjukan prestasinya, tersedianya banyak pekerjaan guna aktualisasi kemampuan kaum wanita. Apalagi sekarang sudah banyak wanita yang memperoleh pendidikan tinggi42. Ketika para ibu sudah mulai keluar rumah, maka sosok ayahlah yang ikut terlibat dalam memperhatikan perkembangan fisik maupun pesikis anaknya. Walaupun ada peran pembantu diluar kluarga untuk mengurusi anak, akan tetapi secara psikologis tidak mempunyai ikatan emosional dengan anak. Tidak dipungkiri peran ayah sangatlah penting dalam perkembangan anaknya. Ayah dapat membelai mengadakan kontak bahasa, berbicara atau bercanda dengan anaknya. begitupun sebaliknya seorang ayah dapat pula belajar dari anak-anaknya. ayah yang ideal merupakan teman yanga aktif dalam melaksanakan perannya sebagai orang tua dan mumpunyai pengaruh langsung terhadap perkembangan anak-anaknya. 43

Anak dalam perkembangan kepribadiannya selalu membutuhkan seorang tokoh identifikasi, berarti dorongan untuk menjadi identik sama dengan orang lain. Pada anak, biasanya tokoh yang ingin disamai adalah ayah ataupun ibu. Dalam

41 Kusdwirarti Setiono, Psikologi Keluarga (Bandung: PT.Alumni,2011), h. 27

42 Setiono, Psikologi Keluarga, h.99


(52)

prosesnya anak mengambil alih sikap-sikap norma, nilai dan sebagainya dari tokoh identiikasi .44

Bimbingan yang diajarkan orang tua atas dasar rasa kasih sayang kepada anak, anak pada tahap berikutnya secara konsisten akan mengaplikasikanya dalam kehidupanya. Bimbingan yang diberikan tidak akan berhenti dimasa kanak-kanak saja, tetapi berlangsung terus, terkadang sampai seumur hidup. Sedangkan sebaliknya, jika sejak dini anak tidak diajarkan bagaimana berinteraksi dengan dan atas dasar kasih sayang, maka sudah dapat diduga apa yang akan terjadi selanjutnya. Dalam menumbuhkan sikap kasih sayang anak-anak, Rasullulh Saw telah memberikan teladan yang baik kepada generasi muslim disetiap saat dan tempat, agar mereka mengambil contoh dalam hal menyebarkan dakwah menuju agama Allah, khususnya bagi para bapak dan pendidik.45

Figur ayah menjadi alternatif untuk terlibat dalam mengasuh anak, seperti

kutipan Prof. Dr. Ross de Parke dalam bukunya “Fathering”:

“Ayah kurang dibutuhkan dalam hidup ini, jika mereka pernah ada semata mata karena kebutuhan biologis dan mala petaka sosial. Akan tetapi, mereka sangat penting dalam kehidupan anaknya. Mereka mempengaruhi anak dalam perkembanganya, dan keintiman hubungan ayah dengan anak membawa manfaat bagi sang ayah, seperti halnya si anak. Anak membutuhkan ayah, ayah membutuhkan anak.”46

44 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang,2000),

cet.8, h.29.

45 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam,(Jakarta: Pustaka Amani,

1995),cet.2, h. 33.


(53)

39

GAMBARAN UMUM FILM GRAVE TORTURE

A. Gambaran Umum Film

Film ini merupakan film horror karya sutradara muda Indonesia Joko Anwar, yang diangkat dari Urban Legend Indonesia. Dibuat untuk menyambut hari Halloween pada oktober tahun 2012, yang diadakan oleh YOMYOMF (You Offend Me You Offend My Family) Network. Menampilkan film-film pendek dari empat sutradara asia yang sudah memiliki nama di negaranya masing masing. Mereka adalah Joko anwar dari Indonesia, Woo Ming-Jin dari Malaysia, Erik Matti Phillipin dan Noboru Oguchi dari Jepang. Antologi film tersebut dibuat dalam sebuah web series khusus Youtube bertemakan “Silent Terror” dan di produseri oleh Justin Lin produser Fast Five.

Dalam acara ini setiap sutradara membuat film berdasarkan dari kebuadayaan mereka masing-masing. Sutradara dari Indonesia Joko Anwar mengangkat sebuah cerita tentng siksa kubur, sebuah mitos dari urban legend Indonesia yang dipercayai apabila manusia meninggal akan berhadapan dengan sebuah pengadilan alam kubur untuk mempertanggung jawabkan perlakuannya di dunia.

Joko Anwar memberi judul filmnya Grave Torture (siksa kubur), seperti dari mitos tersebut, mayoritas masyarakat indonesia mengenal dengan penyiksaan di alam kubur setelah manusia meninggal. Mitos tersebut timbul karena mayoritas masyarakat Indonesia penganut Islam, dalam ajaran agama islam menjelaskan tentang adanya siksaan kubur.


(54)

Film berdurasi 9:21 menit ini, berhasil membuat penonton atau viewers di youtube merasakan ketakutan, walau dengan durasi yang sangat singkat. Terlihat dari komentar-komentar viewers film ini. Dalam menyambut Halloween YOMYOMF tidak merilis film-film tersebut secara bersamaan, melainkan disetiap minggu pada hari jumat di bulan Oktober 2012 film pendek tersebut di rillis dan film joko anwar dari Indonesia mendapat kesempatan pertama untuk rilis di youtube, lalu minggu berikutnya film dari sutradara yang lain menyusul.

spesifikasi film Grave Torture:

Format : HD 720p/Colour/ 16:9

Durasi : 08:20 Minutes

Genre : Horror

Talent : - Andro Trinanda

- Ismail Basbeth

Production : A LO-FI FLICK Production

Tahun Produksi : 2012

Menceritakan tentang seorang anak yang sedih dengan meninggalnya sang ayah, dikarnakan tertembak oleh pihak polisi dalam sebuah pengejaran. Ayahnya adalah seorang pembunuh berantai dan menjadi target operasi pihak kepolisian selama 6 tahun lamanya. Tidak ada yang mengetahui ayah dari anak tersebut adalah seorang pembunuh yang sangat keji. Kesedihan yang dirasakan oleh sang anak membuat dia memeluk mayat ayahnya hingga tertidur didalam peti mati yang akan dikuburkkan.

Ketika mayat sang ayah di kebumikan, pelayat ataupun keluarga tidak ada yang mengetahui dalam peti mati tersebut ada seorang anak yang sedang tertidur. Hingga akhirnya sang anak tersadar bahwa dia sudah terkubur bersama ayah


(55)

tercinta. Di dalam peti mati anak tersebut menyaksikan sesautu yang aneh dari mayat ayahnya, penyiksaan yang luar biasa, terdengar suara-suara jeritan mengerikan, Mayat yang gosong dll. Sampai ketika kuburan itu di gali kembali sang anak sudah terlihat tua.

1. Tim Produksi

A LO-FI FLICK PRODUCTION

Writer Title & Director by : Joko Anwar

Starring : Andro Trinanda

Ismail Basbeth

Produced by : Uwie Balfas

Tia Hasibuan Baron Davis Gary king

Executive Pro : Anderson le

Justin lin

Executive in Change of Production : Philip W. Chung Salador Gatdula Abdul Khan

Director of Photograp : Vera Lestafa

Art. Director : Windu Arif

Make up by : Dindin Samsudin

Sound Designer : Muhammad Ikhsan Sungkar


(56)

Music by : Aghi Marottama First Assistant Director : Deasy Buwana

Production Manager : Musa Tambunan

Location Manager : Nanda Utama

Gaffer : Paps Billy

Lighting Man : Raymond

Prop Master : Ahmad Imamdin

Ferryanto

Boomer : Risky Martino

Music Recorded at : Rooftop Sound

Sound Engineer : Aba Cobra

Music Producer : Tony Dwi Setiaji

Sound Post Facilities : Cross fade

Supervising Sound Editor : Khikmawan Santosa

Dialog Editor : Mohammd Ikhsan Sungkar

Sound FX Editor : Mohammad Ikhsan Sungkar

Jonet Sri Untoro Adithya S.P. Indra

ADR Mixer : Jonet Sri Utomo

Foley Mixer : Moch. Zaki

Foley Artist : Joko Prawoto

Re-recording Mixer : Khikmawan Santoso


(57)

B. Profil Sutradara1

Sutradara dalam film pendek ini adalah Joko Anwar. Terlahir pada 3 Januari 1976 Medan Sumatra Utara. Sejak duduk di Sekolah Joko Anwar out of the box dengan teman-teman yang lain. Ketika di tanya oleh guru ketika besar

nanti ingin menjadi apa? Beliau menjawab “Saya ingin menjadi artis”, Dan

seketika teman teman yang lainpun menertawakanya.

Ketika duduk di bangku SMA beliau telah menulis dan menyutradarai pertunjukan-pertunjukan drama. Tamat SMA Joko berkeinginan melanjutkan kesekolah film, akan tetapi orang tuanya tidak sanggup mensekolahkan disekolah film, karna terlalu mahal biayanya. Akhirnya kuliah di Institut Teknologi Bandung untuk belajar Aerospace Engineering, setelah lulus kuliah pada tahun 1999, dan bekerja menjadi wartawan di Jakarta Post.

Pekerjaan menjadi wartawan baliau pilih karna bisa mendekatkan dirinya kepada sutradara-sutradara terkenal pada waktu itu. Pada suatu kesempatan Joko Anwar mewawancarai Nia Dinata untuk The Jakarta Post, Nia Dinata produser dan sutradara film itu sangat terkesan dengan Joko Anwar yang mengerti dan paham tentang film, terutama dalam sekenario. Pada saat itu Joko Anwar telah menulis cerita tentang pengantar roll film yang dia tulis saat dia masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1998, lalu diberi judul Janji Joni (2005) dan Nia Dinata pun tertarik dengan cerita janji joni tersebut. Nia Dinata berjanji akan menjadikan cerita Joko Anwar sebuah film setelah Joko Anwar membantunya untuk menulis proyek filmnya yang kemudian dikenal dengan judul Arisan! (2003). Film

1Di akses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Anwar (Rabu,30 April 2014), pukul


(58)

tersebut mendapat sukses yang luar biasa baik secara komersial maupun pujian dari para kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri.

Dari janji Nia Daniati, Joko Anwar dapat menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul Janji Joni, Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata. Film layar lebar pertama Joko Anwar berhasil mendapatkan salah satu peraih box office terbesar pada tahun itu dan memenangkan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005. Garin Nugroho memberikannya penghargaan khusus untuk cara bercerita yang inovatif' dalam film itu. “Janji Joni” juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional bergengsi. Film ini juga menghidupkan kembali karier Barry Prima, yang dikenal dunia internasional sebagai seorang bintang laga yang merupakan bintang film favorit Joko sewaktu kecil.

Tidak sampai di situ Joko Anwar berkreasi dengan film, dua tahun setelah Janji Joni Realist tahun 2007, Joko Anwar menulis dan menyutradarai “Kala”, yang disebut-sebut sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para kritikus internasional. Film Noir adalah sebuah istilah sinematik yang digunakan untuk menggambarkan gaya film Hollywood yang menampilkan drama-drama kriminal, khususnya yang menekankan keambiguan.2

Dalam artikel di wikipedia film “Kala” masuk majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound. Memilih film ini sebagai salah satu film terbaik pada tahun itu dan juga menamakan Joko Anwar sebagai salah satu sutradara tercerdas di Asia. Film ini terpilih dalam seleksi lebih dari 30 film festival internasional dan

2 Di ambi dari www.wikipedia.comuntuk pencarian film noir pada tanggal 23 mei 2014


(59)

memenangkan beberapa penghargaan, termasuk di antaranya sebuah Jury Prize di New York Asian Film Festival.The Hollywood Reporter menyebut ”Kala” sebagai sebuah film noir cerdas. Film ini juga telah disandingkan dengan karya-karya Alex Proyas dan Kiyoshi Kurosawa.3

Selain menulis skenario untuk disutradarainya sendiri, Joko Anwar juga menulis skenario untuk sutradara lain. Mengakibatkan mendapat pujian dari para kritikus Internasional dan memenangkan banyak penghargaan. Film Quickie Express dan Jakarta Undercover dua film tersebut juga mendapat sukses secara komersial.

Selain membuat film layar lebar, Joko Awar juga aktif membuat film pendek. Banyak keuntungan dari beliau membuat film pendek, selain digunakan untuk sebuah Showreel pribadinya.

Gambar 3.1 Joko Anwar

1. Karya karya Joko Anwar

Selama berkarir di dunia perfilman, Joko Awar telah memproduksi segudang film sejak tahun 2003 hingga sekarang. Karyanya antara lain adalah:

3


(60)

 Biola Tak Berdawai (2003) (asisten sutradara 2)  Arisan! (2003) (penulis)

 Janji Joni "Joni's Promise (2005) (penulis/sutradara)  Jakarta Undercover (2007) (penulis)

 Kala (2007) (penulis/sutradara)  Quickie Express (2007) (penulis)  fiksi. (2008) (penulis)

 Tarzan ke Kota (2008) (pengisi suara)

 Babi Buta yang Ingin Terbang (2008) (pemeran)

 Pintu Terlarang (The Forbidden Door) (2009) (penulis/sutradara)  Rumah Dara (2009) (bintang tamu)

 Meraih Mimpi (2009) (pengisi suara)  Madame X (2010) (pemeran)

The Interisting Thing To Night (2011) (Sutradara)  Modus Anomali (2012) (penulis/sutradara)  Closed Up Fresh to Move on (2011) (Sutradara) Durable Love (2012) (Sutradara)

Grave Torture (2012) (Sutradara)

 Demi Ucok (2013) (pemeran) sebagai produser film  3Sum (2013) (pemeran) - segmen Impromptu

C. Gambaran Umum Festival Silent Terror

Festival Silent Terror merupakan seri khusus film Youtube yang di buat oleh YOMYOMF Network Untuk menyambut Halloween di bulan Oktober. Acara yang dikemas dalam antologi film horor pendek dari bebrapa sutradara Asia


(1)

Wawancara dengan Joko Anwar 9-8-2014

1. Sebenarnya ceritanya tentang siksa kubur atau silnt terror?

Jawaban:

waktu aku kecil pelajaran agama itu menakutkan, karena isinya banyak ancaman. Ancamanya kalo berbuat jahat masuk neraka, Yang di tekankan lebih konsekwensinya, salah satunya siksa kubur yang paling menakutkan. Bayangkan anak kecil pada umur 7-10 tahun sangat mengerikan diceritakan tentang siksa kubur. Ceritia itu yang membekas dan di aku keluarkan difilm. Kebetulan cerita ini udah ada lama, kebetulan ada yg minta bikinin film horror makanya aku keluarkan cerita grave torture ini.

2. Film grave torture ini mendapatkan kesempatan pertama di web series YOMYOMF,apakah itu termasuk pemenang?

Jawaban:

Tidak, ini bukan kompetisi! Hanya perayaan halloween. Dan yang diminta untuk bikin memang pilihan, sutradara horror yang papan atas di negaranya.

3. Kenapa justin lin memilih joko anwar dan apa reward yang di berikan?

Jwaban:

Karena mungkin melihat film ku yang lain. Sayangnya tidak ada reward yang diberikan.

4. Kenapa bisa kepikiran anak kecil ini masuk ke dalam peti mati?

Jawaban:

Aku berfikir bagaimana cara membuat film tentang siksa kubur tapi nyambung. Kalo aku bikin Cuma orang yang meninggal, tidak ada ada yang menceritakan di film ini. Soalnya tidak ada yang tahu. Makanya aku bikin anak almarhum terkubur, biar ada yang menceritakan gimana di alam kubur.


(2)

5. Maksud dari korek api itu apa mas?

Jawaban:

Aku butuh devince untuk bisa secara realistis pocong tsb kelihatan,soalnya di dalam kubur itu gelap. Dan korek api tsb memang selalu di bawa karena pemberian dari bapaknya.

6. Di dalam film ini terdapat koran yang memberitakan kematiannya karena telah membunuh beberapa orang (serial killers),akan tetapi disisi lain bapaknya ini sangat sayang terhadap anaknya. Bagaimana dengan itu mas?

Jawaban;

Setau aku semua serial killers memang sayang terhadap keluarga dan anaknya, justru kenapa serial killers bisa membunuh banyak orang karena banyak yang tidak engeh kalu dia pembunuh. Kenapa orang tidak engeh dia pembunuh karena dilingkungan dia baik baik saja.

7. Di dalam film ini,setelah mayatnya disiksa ada sesosok makhluk yang muncul. Bisa dijelaskan ini siapa?

Jawaban:

Itu menggambarkan malaikat kubur.

8. Setelah di ketahui anaknya terkubur, pihak keluarga kembali menggali kuburan itu lagi dan menemukan sosok mkhluk yang teerlihat sudah tua. Siapa makhluk itu?

Jawaban:

Itu anaknya yang terkubur, katanya malaikat itu tidak menampakkan wujudnya karena manusia tidak bisa sanggup melihatnya,akibatnya apabila melihat efeknya bisa menambah tua. ada cerita nabi (sulaiman)


(3)

yang melihat malaikat,lalu rambutnya memutih. Berangkat dari situ saya menyeting anak tersebut menjadi tua. Bisa juga diartikan bahwa waktu yang singkat di alam kubur, itu kenyataanya bisa panjang sekali. Perbedaan waktu antara alam barzah dengan alam fanah.

9. Anak kecil itu sempat melihat kesisi lain petimati, apakah itu melihat neraka?

Jawaban:

Bukan.. anak kecil itu melihat tempat penyiksaannya, bukan neraka.

10.Ada tiga orang di depan pintu sedang mengobrol, bang joko menggambarkanya sebagai siapa?

Jawaban:

Itu pelayat sedang melayat lagi membicarakan almarhum. Alamarhum di ketahui serial killers setelah korannya ada disitu.

11.Ada arti kusus tidak bang tentang anak kecil yang menyalakan lilin?

Jawaban:

Arti khusus siih tidak ada, Cuma mengibartakan aja dia dengan bapaknya aja..

12.Sedikit mengganjal, didalam film ini.almarhum ditaruh dipetimati. Kenapa peti mati bang?

Jawaban;

Ada beberapa hal yang membolehakan umat islam pake kafan pake peti mati. salah satunya tanah kuburan terlalu becek yang kedua keadaan jasad tidak memungkinkan dikubur hanya pakai kafan. Didalam cerita ini dia ditembak, kondisi jasadnya tidak memungkinkan cuma pakai kafan. Ada hadisnya kok...

13.Pendapa bang joko anwar tentang film pendek sekarang di indonesia?


(4)

Jaman sekarang lebih banyak yang buat, karena lebih mudah, teknologi juga makin canggih didukung banyaknya fstival.

14.Menurut bang joko di dalam film pendek harus ada sesuatu hal gak bang?

Jawaban:

Film pendek itu periode/waktunya harus singkat, seperti film inikan cuma semalem, kalo film panjang bisa diceritain mulai dari dia lahir sampai dia membesar dewasa dan mati.

15.Kalau Bang Joko biasanya kapan bikin film pendek?

Jawaban:

Kalau ada yang bayar sih... heheh...

Soalnya buat aku selain dapet bayaran aku bisa membayar orang yang membantu di film pendek. Jadi pemain dan crewnya itu bukan karena kerja bakti yang kerjanya sukarela. Salah satu cara aku membagi rizki kepada orang lain.

16.Ada trik khusus gak bang buat mengajak orang/temen untuk membantu film pendek yang ingin di garap, dengan kondisi kekurangan keuangan?

Jawaban:

Kalau aku sih tidak menggunakan istilah bantuin, karena kalau pakai istilah bantuin bisanya kerjanya suka suka. biasanya aku mengajak... “ayo kita bikin film pendek, filmnya seperti ini.. kalian suka tidak? Kalau suka

kita bikin film bareng bareng yukk...” begitu..

Ceritanya memang harus menarik lain dari yang lain, biar pada suka untuk menggarap film bareng bareng...

17.Justin lin meminta Joko Anwar untuk membuat film ini itu kapan?

Jawaban:


(5)

(6)