2.1 Baja steel
Secara umum, baja adalah logam yang terdiri dari campuran sebagian besar besi, dengan kandungan karbon antara 0.2 - 2.14 beratnya
tergantung ‘grade’nya. Karbon dan elemen lainnya berfungsi sebagai pengeras, sehingga menghasilkan logam yang lebih keras dan kuat
daripada besi. . Baja adalah suatu jenis bahan bangunan yang berdasarkan pertimbangan ekonomi, sifat, dan kekuatannya, cocok untuk pemikul
beban. Oleh karena itu baja banyak dipakai sebagai bahan struktur, misalnya untuk rangka utama bangunan bertingkat sebagai kolom dan
balok, sistem penyangga atap dengan bentangan panjang seperti gedung olahraga, hanggar, menara antena, jembatan, penahan tanah, fondasi tiang
pancang, bangunan pelabuhan, struktur lepas pantai, dinding perkuatan pada reklamasi pantai, tangki-tangki minyak, pipa penyaluran minyak, air,
atau gas.Menurut ASM handbook vol 1:139 1993, baja dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimianya seperti kadar karbon dan
paduan yang digunakan. Berikut merupakan klasifikasi baja berdasarkan komposisi kimianya :
2.1.2 Sifat fisik baja
Sifat fisik dan mekanik baja meliputi : berat, berat jenis, daya hantar panas dan konduktivitaslistrik
Sifat mekanis suatu bahan adalahkemampuan bahan tersebut memberikan perlawanan
apabiladiberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakan sifat mekanis adalah kekuatan bahandidalam memikul beban yang berasal dari
luar. Sifat mekanis pada baja meliputi:
1. Kekuatan Baja.
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi beban, maka baja akan cenderungmengalami deformasiperubahan bentuk.
Perubahan bentuk ini akan menimbulkanreganganstrain, yaitu sebesar terjadinya deformasi tiap satuan panjangnya. Akibat regangantersebut,
didalam baja terjadi teganganstress sebesar, dimana
3
P = beban yang membebani baja, A = luas penampang baja.
Pada waktu baja diberi beban, maka terjadi regangan. Pada waktu terjadi regangan awal, dimana baja belum sampai berubah bentuknya dan
bila beban yangmenyababkan regangan tadi dilepas, maka baja akan kembali ke bentuk semula. Regangan inidisebut dengan regangan elastis
karena sifat bahan masih elastis. Perbandingan antara tegangandengan regangan dalam keadaan elastis disebut dengan “ Modulus
ElastisitasModulus Young”. Ada 3 jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu :
Tegangan , dimana baja masih dalam keadaan elastic
Tegangan leleh, dimana baja mulai rusakleleh
Tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja mencapai
kekuatan maksimum.
2. Keuletan Baja ductility
Kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus.Keuletan ini berhubungan dengan besarnya reganganstrain yang permanen sebelum
baja putus.Keuletan ini juga berhubungandengan sifat dapat dikerjakan pada baja.Cara ujinya berupa uji tarik.
3. Kekerasan Baja
Kekerasan baja adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat menembus permukaan baja. Caraujinya dengan kekerasan Brinell,
Rockwell, ultrasonic, dll
4. Ketangguhan Baja toughness
Ketangguhan baja adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai baja tersebut putus.Semakin kecil energi yang
diserap oleh baja, maka baja tersebut makin rapuhdan makin kecil ketangguhannya. Cara ujinya dengan cara memeberi pukulan
mendadak impactpukul takik.
4
2.2 DASAR-DASAR MEKANIKA 2.2.1