Tugas UTS Baskomi keterkaitan Saya Denga

Ketertarikan saya mengambil judul “Meningkatkan Sikap Sosial Toleransi Siswa
Pada Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD
kelas IV SD”dikarenakan pada umunya, saya melihat masih banyak kekurangan pada saat
pembelajaran di kelas khususnya mengenai sikap sosial toleransi antar anak maupun antar
anak dan guru. Di dalam kurikulum 2013, pembelajaran seharusnya tidak hanya
memfokuskan siswa terhadap kecerdasan kognitifnya saja, melainkan penilaian psikomotor
anak, dan penilaian afektif anak. Tiga prinsip utama dalam pendekatan saintifik dalam
Kurikulum 2013 meliputi belajar siswa aktif, asesmen, dan keberagaman. Siswa mengamati
fenomena dalam bentuk video, gambar, kerangka berpikir, teks, bahkan fenomena sosial
maupun alam. Guru tidak cukup berbekal buku teks di dalam kelas. Guru perlu menyiapkan
bahan pelajaran yang mendorong siswa melakukan aktivitas ilmiah di antaranya mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Guru dituntut memperkuat
kemampuannya memfasilitasi siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah.
Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan saintifik akan menyentuh tiga
ranah: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).1
Saya melihat masih ada beberapa kasus dimana siswa yang cerdas kognitifnya, namun
masih minim afektifnya. Siswa yang cerdas secara kognitif, belum tentu dapat mengajarkan
teman sekelasnya yang tidak atau belum paham mengenai pelajaran di kelas. Pada
umumnya mereka memberi alasan bahwa siswa tersebut tidak begitu akrab atau jarang
bermain bersama saat di kelas, atau memang siswa tersebut tidak dapat mengajarkannya
kepada teman sekelas karena tidak mau teman yang lain berhasil sepertinya. Menurut saya,

terjadinya kasus seperti ini dikarenakan minimnya sikap sosial toleransi antar anak.
Di dalam pembelajaran, Guru mungkin jarang menggunakan model atau metode
pembelajaran yang bersifat collaboration learning dimana anak belajar bersama kelompok
yang memiliki perbedaan secara suku, agama, ras dan budaya. Belajar kooperatif secara
teoretik di pandang mampu mengembangkan bukan saja capaian akademik, tapi juga
capaian non‐akademik seperti hubungan interper‐sonal dan kerjasama kelompok.2 Selama
ini mungkin guru hanya menggunakan metode ceramah sekalipun guru mengadakan
collaboration learning guru membebaskan siswa untuk memilih sendiri kelompoknya.
Dengan siswa memilih kelompoknya sendiri, mereka akan memilih teman-teman yang
hanya mereka kenal saja atau teman-teman yang sering bersama mereka saja dan
sebagainya, sehingga mereka tidak mengenal secara detail teman-teman yang lain dan
tidak dapat belajar menghargai perbedaan orang lain, belajar mengenal lingkungan baru,
dan saling menghormati antar suku,agama,ras dan budaya.Selain itu akibatnya adalah
siswa yang tidak memiliki teman dekat, akan kebingungan mencari kelompok dan merasa
sedih atau terpojokkan. Munculnya masalah ini yang membuat saya semakin tertarik
mengambil judul seperti di atas.
Sikap merupakan salah satu bidang ilmu psikologi yang berhubungan dengan persepsi
dan tingkah laku. Menurut W.J.S Poerwodarminto di dalam kamus Bahasa Indonesia, sikap
adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma yang ada
dimasyarakat dan biasanya norma agama. Sedangkan Ellis mengemukakan bahwa sikap

1 Jati Widyo Leksono, “Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”, Proceedingftpk. Bagian 3. Hal. 374-579.
2 Amadi Alsa, “Pengaruh Metode Belajar Jigsaw Terhadap Keterampilan Hubungan
Interpersonal dan Kerjasama Kelompok pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi”,Psikologi.Vol.37.No.2. Desember 2010

melibatkan beberapa pengetahuan tentang sesuatu yaitu adanya perasaan atau emosi,
kecenderungan terhadap perbuatan yang berhubungan dengan pengetahuan.
Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan
beralasan dan berdampak sebagai berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap
umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2) Perilaku dipengaruhi tidak hanya
oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang
orang lain inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap suatu perilaku bersama normanorma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Sikap yang
spesifik yang dapat merubah perilaku adalah sikap sosial yang dinyatakan secara berulangulang pada kegiatan yang sama atau yang lebih lazimnya disebut kebiasaan, motif
merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari dalam diri, nilai-nilai
merupakan norma-norma subjektif sedangkan kekuatan pendorong dan kekuatan penahan
adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan informasi.3
Seperti yang telah saya sampaikan di atas, salah satu kesalahan yang sering terjadi di
kelas seperti minimnya sikap sosial toleran siswa dikarenakan kurang adanya variasi
metode atau model pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran. Dengan kondisi

demikian maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui alternatif penggunaan model
pembelajaran cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan sikap sosial toleransi
siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran yang menuju kedewaswaan dan
keberhasilan dalam kehidupan masyarakat. Kajian IPS lebih ditekankan pada masalahmasalah atau gejala sosial budaya yang terdapat di masyarakat dan lingkungannya, pada
masa lampau dan masa sekarang dalam rangka mengantisipasi perubahan sosial budaya
beserta dampaknya terhadap kelangsungan hidup manusia.4
Tujuan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat lebih membiasakan kepada siswa
untuk belajar berkelompok dalam rangka memecahkan masalah atau mengerjakan tugas.
Disamping itu pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep pelajaran yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir
kritis, dan mengembangkan sikap social siswa.5 Oleh karena itu melalui penelitian saya yang
berjudul “Meningkatkan Sikap Sosial Toleransi Siswa Pada Pembelajaran IPS Melalui Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD kelas IV SD” diharapkan dapat terjadi
perubahan di dalam pembelajaran menjadi lebih baik lagi khususnya di dalam memperbaiki
sikap sosial toleransi siswa sekolah dasar.

3 Yayat Suharyat, “Hubungan Antara Minat, Sikap dan Perilaku Manusia”, Region. Vol I.
No. 3. September 2009
4 Desy Angraeni, “Peningkatan kualitas pembelajaran ips melalui model pembelajaran

Kooperatif tipe Course Review Horay pada Siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 01
Semarang”, Kependidikan Dasar. Vol 1. No. 2. Februari 2011
5 Muldayanti, “Pembelajaran Biologi Model Stad dan TGT ditinjau dari keingintahuan dan
minat belajar siswa”, Pendidikan IPA Indonesia. Vol 2. No.1.2013

Daftar Pustaka

Jati Widyo Leksono. Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa. Proceedingftpk, Bagian 3. Hal. 374-579.
Amadi Alsa. (2010). Pengaruh Metode Belajar Jigsaw Terhadap Keterampilan Hubungan
Interpersonal dan Kerjasama Kelompok pada Mahasiswa Fakultas Psikologi. Psikologi, Vol.37.No.2.
Yayat Suharyat. (2009). Hubungan Antara Minat, Sikap dan Perilaku Manusia. Region, Vol I. No. 3.
Desy Angraeni. (2011). Peningkatan kualitas pembelajaran ips melalui model pembelajaran
Kooperatif tipe Course Review Horay pada Siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Semarang.
Kependidikan Dasar, Vol 1. No. 2.
Muldayanti. (2013). Pembelajaran Biologi Model Stad dan TGT ditinjau dari keingintahuan dan minat
belajar siswa. Pendidikan IPA Indonesia, Vol 2. No.1.