Potensi Sumberdaya Hutan Uraian Materi
24 Prinsip dasar pemanfaatan sumberdaya hutan adalah memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya secara berkesinambungan atau lestari. Pemanfaatan maksimal dari sumberdaya hutan perlu diusahakan melalui beberapa cara,
antara lain : penerapan teknik silvikultur, pembangunan industri pengolahan kayu untuk meningkatkan nilai hasil hutan dan peningkatan
intensifikasi dalam pemungutan dan pengolahan hasil hutan yang berkesinambungan, artinya mengupayakan agar produksi hutan dapat
diperoleh secara terus menerus lestari. Knucel, 1953 menerangkan bahwa pengelolaan suatu kawasan hutan
dapat dikatakan lestari bila dapat menyediakan suplai kayu selama bertahun-tahun dari tebangan yang dilakukan terhadap tegakan yang telah
mencapai kondisi masak tebang. Selain itu Knucel juga menekankan bahwa kelestarian hutan tidak hanya memperhatikan volume hasil yang tetap
jumlahnya, tetapi juga harus memasukan bentuk dan kualitas batang serta nilai uang yang dihasilkan.
Menurut Conservation Code 1938, kelestarian hutan dilukiskan sebagai suatu
pengelolaan hutan
untuk menghasilkan
kayu yang
berkesinambungan dengan selalu menyeimbangkan antara pertumbuhan dan pemanenan. Namun demikian perbandingan antara pertumbuhan dan
pemanenan itu tidak bersifat tahunan, tetapi dapat dilakukan untuk suatu periode tertentu.
Dalam perkembangannya kelestarian hutan menuntut tingkat produksi yang konstan untuk intensitas pengelolaan hutan tertentu, dimana antara
pertumbuhan dan pemanenan harus seimbang. Prinsip kelestarian hasil harus mencakup semua komoditas yang diperlukan untuk memenuhi
semua kebutuhan manusia yang terus berubah. Pengelolaan hutan dirancang secara terpadu untuk semua kebutuhan agar diperoleh
keuntungan maksimal baik ditinjau dari masing-masing jenis produk maupun secara keseluruhan.
25 Di dalam azas kelestarian hutan menurut Simon 1987 dikatakan bahwa
kelestarian hutan mengandung arti sebagai berikut : 1
Tidak terjadi penurunan atau kekosongan produksi dari kayu-kayu perdagangan pada rotasi tebang Cutting cycle yang berikut dan
seterusnya, 2
Penyelamatan tanah dan air Soil and water conservation dan 3
Perlindungan alam. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa didalam melestarikan hutan tidak
hanya berarti bagaimana menjaga hutan agar terus menerus dapat diambil kayunya, akan tetapi juga harus memperhatikan fungsi hutan sebagai
pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi, serta fungsi hutan untuk perlindungan alam.