4. Kuku
Rasa  sakit,  bengkak  kemerahan  dari  lipatan  kuku  dapat  mengakibatkan penebalan dan akhirnya kehilangan kuku.
5. Paru-paru dan organ-organ lain
Infeksi  Candida  dapat  merupakan  invasi  sekunder  paru-paru,  ginjal,  dan organ-organ  lain  di  mana  terdapat  penyakit  sebelumnya  misalnya  tuberkolusis
dan kanker Simatupang, 2009.
2.8 Escherichia coli
Escherichia  coli merupakan  spesies  dengan  habitat  alami  dalam  saluran
pencernaan  manusia  maupun  hewan.  E.  coli  pertama  kali  diisolasi  oleh  Theodor Escherich  dari  tinja  seorang  anak  kecil  pada  tahun  1885.  Bakteri  ini  berbentuk
batang, berukuran 0,4-0,7x1,0-3,0 µm, termasuk gram negatif, dapat hidup soliter maupun  berkelompok,  umumnya  motil,  tidak  membentuk  spora,  serta  fakultatif
anaerob Kamal, 2012. Klasifikasi  Escherichia  coli
adalah: Kingdom  : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria Ordo
: Enterbacteriales Family
: Enterobacteriaceae Genus
: Escherichia Spesies
: E. Coli Gambar 2.8 Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri yang cara hidupnya anaerob fakultatif.
Pada  keadaan  aerob  menggunakan  senyawa  organik  sebagai  sumber  energi sedangkan  pada  keadaan  anaerob  energi  diperoleh  dari  fermentasi  karbohidrat.
Koloni  Escherichia  coli  berderet  seperti  rantai,  bulat,  halus  dan  piringan  yang nyata  dan  disebut  koliformfeka.  Bakteri  ini  sering  digunakan  sebagai  indikator
kontaminasi  kotoran  Retyoadhi  et  al.,  2005.  Menurut  Pelezar    Chan,  E.  coli termasuk bakteri mesofil  yang hidup pada suhu 25
C- 40 C dan secara optimum
tumbuh  pada  suhu  30 C-  37
C.  Tumbuh  pada  medium  dengan  pH  4,3  -  9,5  dan secara optimum dengan pH 6-8 Shofyan, 2010.
Escherichia  coli dapat  membentuk  koloni  pada  saluran  pencernaan
manusia  maupun  hewan  dalam  beberapa  jam  setelah  kelahiran.  Faktor predisposisi pembentukan koloni ini adalah mikroflora dalam tubuh masih sedikit,
rendahnya  kekebalan  tubuh,  faktor  stres,  pakan,  dan  infeksi  agen  patogen  lain. Kebanyakan  E.  Coli  memiliki  virulensi  yang  rendah  dan  bersifat  oportunis
Songer, 2005. Menurut  Jawetz  et  al.  sebagaimana  dikutip  oleh  Kusuma  2010,
Escherichia  coli menjadi  patogen  jika  jumlah  bakteri  ini  dalam  saluran
pencernaan meningkat atau berada di luar usus karena menghasilkan enterotoksin yang  menyebabkan  beberapa  kasus  diare.  Escherichia  coli  berasosiasi  dengan
enteropatogenik  menghasilkan  enterotoksin  pada  sel  epitel  Manifestasi  klinik infeksi  oleh  E.  coli  bergantung  pada  tempat  infeksi  dan  tidak  dapat  dibedakan
dengan  gejala  infeksi  yang  disebabkan  oleh  bakteri  lain.  Penyakit  yang disebabkan oleh E. coli yaitu infeksi saluran kemih, diare, sepsis dan meningitis.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian