PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Motor Skill Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif Pada Anak Kelas 1 SD Alfirdaus Surakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan anak adalah istilah yang berlaku untuk mengamati
perubahan mental dan fisik yang dialami seorang anak untuk tumbuh
dewasa (Patilima, 2015). Perkembangan gerak dasar dan penyempurnaan
merupakan hal yang penting selama masa anak-anak. Semua anak-anak
kecuali yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya, mampu
mengembangkan dan mempelajari berbagai macam gerak, gerakan
demikian merupakan pengulangan terus menerus dari kebiasaan dan
menjadikannya dasar dari pengalaman lingkungan mereka.
Perkembangan anak didasari dari pembelajaran ilmiah melalu sebuah
proses. Dari proses konsepsi sampai terbentuk menjadi manusia juga
melalui sebuah proses. Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh
Allah dalam Al-Qur’an sesuai firmannya pada surat Al-Mu’min ayat 67
yang artinya adalah sebagai berikut “Dia-lah yang menciptakan kamu dari
tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah,
kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang
diwafatkan sebelum itu (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai
kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya.”
1
2
Anak usia 6 - 11 tahun biasa disebut dengan middle childhood atau
pertengahan masa anak-anak dimana mengalami peningkatan pertumbuhan,
kekuatan dan kemampuan fisik. Selain itu lebih baik dalam koordinasi
gerakan, lebih kuat dan lebih cepat. Perkembangan kemampuan motorik
anak usia 7 tahun diantaranya mampu berdiri seimbang satu kaki dengan
mata tertutup, dapat berjalan pada balance beam dengan lebar 2 inchi. Dapat
melompat dan meloncat dengan tetap pada kotak kecil. Perkembangan
kognitif anak usia 6 – 11 tahun cenderung egonya mulai berkurang, anak
mulai berpikir dengan logika serta kemampuan memori dan bahasa
meningkat (Papalia et al., 2002).
Latihan motor skill merupakan salah satu bentuk latihan berupa
kombinasi dari kecepatan, kekuatan, orientasi ruang, memori dari rangkaian
aksi dan keseimbangan. Latihan motor skill adalah latihan fisik dengan
waktu yang relatif singkat dan mudah, diantaranya ada obstacle course dan
berjalan pada balance beam. Latihan obstacle course mampu melatih
kelincahan dan balance beam mampu melatih keseimbangan. Penelitian
yang telah dilakukan pada anak dengan usia rata-rata 5,2 tahun dengan lama
waktu 9 bulan bahwa latihan aerobik fitness dan motor skill mempengaruhi
perbaikan spatial working memory dan atau attention (Niederer et al.,
2011).
Sekolah mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak
dengan mengidentifikasi anak dengan kemampuan fisik yang kurang dan
dengan mempromosikan kebiasaan hidup sehat agar anak lebih aktif. Selain
3
dari kebugaran, kelebihan dari aktifitas fisik adalah meningkatkan fungsi
kognitif. Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar
seperti berpikir, mengingat, belajar dan menggunakan bahasa. Fenomena
saat ini pada anak-anak mengalami penurunan kebugaran fisik bersamaan
dengan tekanan sekolah untuk meningkatkan performa kognitif. Pada anakanak usia dini hanya fokus pada kemajuan paramater kognitif seperti
kemampuan mengingat dan atensi karena kedua hal tersbut penting untuk
akademis. Perkembangan kognitif menjadi sangat penting manakala anak
akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan
berfikir (Telles et al., 2013).
Proses kognitif berguna untuk merubah
pemikiran seseorang, intelegensi, dan bahasa (Santrock, 2016).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di
sekolah dasar Al-Firdaus Surakarta kelas 1 berjumlah 78 siswa yang terdiri
dari siswa laki-laki sejumlah 44 dan siswa perempuan 34 dengan rata-rata
usia 6,4 tahun. Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan fungsi kognitif
dengan jumlah responden yaitu 10 siswa menggunakan stroop color and
word test adalah 6 siswa dengan score kurang dari acuan normal yang
ditetapkan yakni lebih dari 45 detik setiap blangko pemeriksaan. Sekolah ini
belum pernah ada yang mengadakan penelitian tentang “Latihan motor skill
untuk meningkatkan fungsi kognitif pada anak kelas 1”, maka dari itu
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
4
B.
Rumusan Masalah
Adakah pengaruh latihan motor skill terhadap peningkatan fungsi
kognitif pada anak kelas 1?
C.
Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh latihan motor skill terhadap peningkatan fungsi
kognitif pada anak kelas 1.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
maupun praktis terhadap peningkatan fungsi kognitif anak kelas 1.
1.
Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengembangan
keilmuan tentang latihan motor skill untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak kelas 1.
2.
Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat mempunyai manfaat
sebagai berikut :
a.
Bagi orang tua anak
Dapat menambah pengetahuan tentang cara meningkatkan
kemampuan kognitif.
5
b.
Bagi fisioterapi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbanyak
referensi sehingga dapat meningkatkan wawasan dan kualitas
pembelajaran ilmu fisioterapi terutama dalam penatalaksanaan
pelayanan khususnya pada bidang pediatri.
c.
Bagi peneliti
Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti
selanjutnya mengenai aspek yang sama secara mendalam.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan anak adalah istilah yang berlaku untuk mengamati
perubahan mental dan fisik yang dialami seorang anak untuk tumbuh
dewasa (Patilima, 2015). Perkembangan gerak dasar dan penyempurnaan
merupakan hal yang penting selama masa anak-anak. Semua anak-anak
kecuali yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya, mampu
mengembangkan dan mempelajari berbagai macam gerak, gerakan
demikian merupakan pengulangan terus menerus dari kebiasaan dan
menjadikannya dasar dari pengalaman lingkungan mereka.
Perkembangan anak didasari dari pembelajaran ilmiah melalu sebuah
proses. Dari proses konsepsi sampai terbentuk menjadi manusia juga
melalui sebuah proses. Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh
Allah dalam Al-Qur’an sesuai firmannya pada surat Al-Mu’min ayat 67
yang artinya adalah sebagai berikut “Dia-lah yang menciptakan kamu dari
tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah,
kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang
diwafatkan sebelum itu (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai
kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya.”
1
2
Anak usia 6 - 11 tahun biasa disebut dengan middle childhood atau
pertengahan masa anak-anak dimana mengalami peningkatan pertumbuhan,
kekuatan dan kemampuan fisik. Selain itu lebih baik dalam koordinasi
gerakan, lebih kuat dan lebih cepat. Perkembangan kemampuan motorik
anak usia 7 tahun diantaranya mampu berdiri seimbang satu kaki dengan
mata tertutup, dapat berjalan pada balance beam dengan lebar 2 inchi. Dapat
melompat dan meloncat dengan tetap pada kotak kecil. Perkembangan
kognitif anak usia 6 – 11 tahun cenderung egonya mulai berkurang, anak
mulai berpikir dengan logika serta kemampuan memori dan bahasa
meningkat (Papalia et al., 2002).
Latihan motor skill merupakan salah satu bentuk latihan berupa
kombinasi dari kecepatan, kekuatan, orientasi ruang, memori dari rangkaian
aksi dan keseimbangan. Latihan motor skill adalah latihan fisik dengan
waktu yang relatif singkat dan mudah, diantaranya ada obstacle course dan
berjalan pada balance beam. Latihan obstacle course mampu melatih
kelincahan dan balance beam mampu melatih keseimbangan. Penelitian
yang telah dilakukan pada anak dengan usia rata-rata 5,2 tahun dengan lama
waktu 9 bulan bahwa latihan aerobik fitness dan motor skill mempengaruhi
perbaikan spatial working memory dan atau attention (Niederer et al.,
2011).
Sekolah mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak
dengan mengidentifikasi anak dengan kemampuan fisik yang kurang dan
dengan mempromosikan kebiasaan hidup sehat agar anak lebih aktif. Selain
3
dari kebugaran, kelebihan dari aktifitas fisik adalah meningkatkan fungsi
kognitif. Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar
seperti berpikir, mengingat, belajar dan menggunakan bahasa. Fenomena
saat ini pada anak-anak mengalami penurunan kebugaran fisik bersamaan
dengan tekanan sekolah untuk meningkatkan performa kognitif. Pada anakanak usia dini hanya fokus pada kemajuan paramater kognitif seperti
kemampuan mengingat dan atensi karena kedua hal tersbut penting untuk
akademis. Perkembangan kognitif menjadi sangat penting manakala anak
akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan
berfikir (Telles et al., 2013).
Proses kognitif berguna untuk merubah
pemikiran seseorang, intelegensi, dan bahasa (Santrock, 2016).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di
sekolah dasar Al-Firdaus Surakarta kelas 1 berjumlah 78 siswa yang terdiri
dari siswa laki-laki sejumlah 44 dan siswa perempuan 34 dengan rata-rata
usia 6,4 tahun. Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan fungsi kognitif
dengan jumlah responden yaitu 10 siswa menggunakan stroop color and
word test adalah 6 siswa dengan score kurang dari acuan normal yang
ditetapkan yakni lebih dari 45 detik setiap blangko pemeriksaan. Sekolah ini
belum pernah ada yang mengadakan penelitian tentang “Latihan motor skill
untuk meningkatkan fungsi kognitif pada anak kelas 1”, maka dari itu
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
4
B.
Rumusan Masalah
Adakah pengaruh latihan motor skill terhadap peningkatan fungsi
kognitif pada anak kelas 1?
C.
Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh latihan motor skill terhadap peningkatan fungsi
kognitif pada anak kelas 1.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
maupun praktis terhadap peningkatan fungsi kognitif anak kelas 1.
1.
Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengembangan
keilmuan tentang latihan motor skill untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak kelas 1.
2.
Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat mempunyai manfaat
sebagai berikut :
a.
Bagi orang tua anak
Dapat menambah pengetahuan tentang cara meningkatkan
kemampuan kognitif.
5
b.
Bagi fisioterapi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbanyak
referensi sehingga dapat meningkatkan wawasan dan kualitas
pembelajaran ilmu fisioterapi terutama dalam penatalaksanaan
pelayanan khususnya pada bidang pediatri.
c.
Bagi peneliti
Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti
selanjutnya mengenai aspek yang sama secara mendalam.