2
mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dalam KKN ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra- sejahtera atau keluarga yang tergolong kurang mampu. Kegiatan KK dampingan
dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Pada KKN-RM periode XIII ini, penulis
mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Peteluan, Desa Temesi, yaitu keluarga Pande Wayan Suparta. Berikut adalah profil
keluarga Pade wayan Suparta:
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Tabel 1. Profil KK Dampingan
NO NAMA
UMUR PENDIDIKAN
PEKERJAAN KETERANGAN
1 Pande Wayan
Suparta 42
SD Buruh
Kepala Keluarga
2 Wayan Lasmini
40 SD
Penjual Canang
Istri
3 Pande Putu
Juliawati 19
Tidak Sekolah Tidak
Bekerja Anak
4 Pande Kadek
Sugiawan 17
SD Tidak
Bekerja Anak
5
Pande Komang Apri Agus
Prayoga 14
SMP Tidak
Bekerja Anak
6
Pande Ketut Aprilia Andini
11 SD
Tidak Bekerja
Anak
7
Pande Putu Yuda Hari Buana
9 SD
Tidak Bekerja
Anak
8
Pande Kadek 7
SD Tidak
Anak
3
Mahayana pramana
Bekerja
Pande Wayan Suparta dan Wayan Lasmini merupakan pasangan suami istri dari banjar Peteluan Gianyar dengan dikaruniai 6 anak. Bapak Pande Wayan Suparta
ini tinggal bersama istri dan anak-anaknya dalam sebuah rumah yang cukup Memprihatinkan. Dimana rumah Beliau beratapkan genteng dan tidak berisi plafon
serta berlantai semen dan berdinding tanpa cat. Rumah Pande Wayan Suparta cukup rapi tetapi memang masih terlihat kurang, ditambah lagi dengan ruangan dalam rumah
yang masih bercampur aduk antara kamar dan tempat untuk menaruh barang dikarenakan tempatnya yang begitu sempit. Dalam lingkungan rumahnya, Beliau
tinggal dengan istri dan anak-anaknya dalam satu bangunan. Untuk keperluan air dan air minum, keluarga Pande Wayan Suparta
menggunakan sumber air yang dicari dari sungai yang memang terdapat mata air alami disana. Untuk kamar mandi Pande Wayan Suparta ini memiliki satu kamar
mandi. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya untuk makan, Pak Pande Wayan Suparta beserta istrinya hanya memasak seadanya dan secukupnya. Pak Pande
Wayan Suparta berprofesi sebagai Buruh, untuk makan tergantung dari pendapatan dari hasil kerja buruh serabutan yang dibantu oleh istrinya yang bekerja sebai penjual
canang.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga Pande Wayan Suparta dapat dikatakan tidak menentu, tergantung kondisi, apabila sedang mendapat kerja baru beliau menghasilkan uang
mengingat beliau kerja sebagai buruh serabutan. Sebagai buruh Pande Wayan Suparta memperoleh penghasilan Rp 800.000,- per bulannya sedangkan Istrinya
berpenghasilan Rp 500.000,- Dengan penghasilannya yang dapat dikatakan minim ia
berusaha untuk menghidupi keluarganya. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun pengeluaran dari keluarga bapak Pande Wayan Suparta berasal dari beberapa komponen seperti berikut :
4
a. Kebutuhan sehari-hari