Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

jalan naik- turun yang sangat rusak. Rumah I Ketut Alaman berada di samping ladang warga. Tidak jauh dari rumahnya tersebut terdapat rumah adiknya yaitu Bapak Darmayu dan Bapak Ketut Alaman, I Ketut Alaman serang penderita penyakit Katarak dan matanya udah buta total. I Wayan Ajut juga memiliki riwayat penyakit Asem Urat di kaki sebelah kiri. I Wayan Ajut menikahi seorang wanita berasa dari dusun Alengkong Bernama Ni Wayan Tunas. Sehari hari istri dari Bapak I Ketut Alaman hanya sebgai ibu rumah tangga. No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 IKetut Alaman Menikah 50 tahun Tidak Sekolah Petani Kepala Keluarga 2 Ni Wayan Tunas Menikah 56 tahun Tidak Sekolah Ibu Rumah Tangga Istri 3 Ni Wayan Reni Belum Menikah 14 tahun Tamat SD Anak Pertama 4 Ni Nengah Ranis Belum Menikah 10 tahun Sekolah Anak kedua 5 INyoman Nangun Belum Menikah 5 tahun Belum Sekolah Anak ketiga

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga a.

Sumber Penghasilan Sumber penghasilan dari keluarga ini Bapak I Ketut Alaman tidak menentu Buta Total sehingga sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Namun pendapatan yang diperoleh tidak menetap setiap harinya. Apabila dalam satu hari ada ladang yang bisa dipanen, I Ketut alaman mendapatkan 70.000 per harinya. Pengahasilan yang diperoleh tidak menentu tergantung dari ada atau tidaknya ladang yang bisa di kerjakan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga ini mendapatkan beras miskin dari pemerintah setiap bulannya tetapi harus membayar sebesar 33 ribu. Untuk pengeluaran diluar beras, keluarga ini membeli di warung atau terkadang harus mencari di ladang miliknya sendiri. Akan tetapi Pak alaman sering barter dengan tetangga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

b. Pendidikan

Bapak, I Ketut Alaman ingin sekali anak-anaknya bersekolah tinggi tetapi biaya tidak memungkinkan untuk mewujudkan hal tersebut. Anak pertama Pak alaman hanya sampai tamat SD, anak keduanya masih bersekolah kelas 4 SD, sedangkan anak ketiganya masih belum sekolah. Untuk memenuhi keperluan sekolah Pak alaman hanya mengandalkan beasiswa miskin dari sekolah dan pihak darmawan

c. Kesehatan

Untuk kesehatan, keluarga Pak alaman hanya mengandalkan obat yang dibeli dari warung dan tidak mengenal namaya kartu kesehatan. Penulis pun mendapatkan inisiatif untuk membuatkan surat JKBM atas saran dari puskesmas sehingga lebih memudahkan keluarga untuk berobat.

d. Sosial

Untuk pengeluaran sosial, Pak Alaman hanya mengandalkan tabungannya untuk iuran Pura Keluarga. Terkadang iuran suka duka di masyarakat pun beliau tidak sanggup untuk menalanginya.