a. Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga ini mendapatkan beras miskin dari pemerintah setiap bulannya tetapi harus membayar sebesar 33 ribu. Untuk
pengeluaran diluar beras, keluarga ini membeli di warung atau terkadang harus mencari di ladang miliknya sendiri. Akan tetapi Pak alaman sering barter dengan
tetangga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
b. Pendidikan
Bapak, I Ketut Alaman ingin sekali anak-anaknya bersekolah tinggi tetapi biaya tidak memungkinkan untuk mewujudkan hal tersebut. Anak pertama Pak
alaman hanya sampai tamat SD, anak keduanya masih bersekolah kelas 4 SD, sedangkan anak ketiganya masih belum sekolah. Untuk memenuhi keperluan
sekolah Pak alaman hanya mengandalkan beasiswa miskin dari sekolah dan pihak darmawan
c. Kesehatan
Untuk kesehatan, keluarga Pak alaman hanya mengandalkan obat yang dibeli dari warung dan tidak mengenal namaya kartu kesehatan. Penulis pun
mendapatkan inisiatif untuk membuatkan surat JKBM atas saran dari puskesmas sehingga lebih memudahkan keluarga untuk berobat.
d. Sosial
Untuk pengeluaran sosial, Pak Alaman hanya mengandalkan tabungannya untuk iuran Pura Keluarga. Terkadang iuran suka duka di masyarakat pun beliau
tidak sanggup untuk menalanginya.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Keluarga ini memiliki masalah dalam prasejahtera, kesehatan, dan tingkat pendidikan yang rendah. Terutama dalam pendapatan yang dimiliki tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan untuk kesehatan mereka. I Ketut Alaman mengalami sakit pada bagian kaki dan juga penglihatan
yang sudah buta total katarak yang tidak kunjung diobati.
2.2 Masalah Prioritas
Masalah prioritas dari keluarga Pak alaman ini adalah keuangan. Dikarenakan keuangan yang tidak mencukupi, Bapak Alaman tidak mampu
memenuhi kebutuhan pendidikan anak anaknya. Keterbatasan dari keluarga Bapak Alaman dalam kehidupan sehari harinya menyulitkan keluarga ini untuk
menyekolahkan anak-anaknya.