Future Business Analysis and Mapping Dalam Perancangan IS/IT Strategic Planning Pada PTRH

(1)

DALAM PERANCANGAN IS/IT

STRATEGIC PLANNING

PADA PTRH

TESIS

ESSON SIHOMBING 57.101.11.049

PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM INFORMASI

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

FUTURE BUSINESS ANALYSIS AND MAPPING

IN IS/IT STRATEGIC PLANNING AT PTRH

THESIS

ESSON SIHOMBING 57.101.11.049

MASTER OF INFORMATION SYSTEM PROGRAM

FACULTY OF POSTGRADUATE

INDONESIA COMPUTER UNIVERSITY

BANDUNG


(3)

DALAM PERANCANGAN IS/IT

STRATEGIC PLANNING

PADA PTRH

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Komputer pada FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ESSON SIHOMBING 57.101.11.049

PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2014


(4)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTRA GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar ... 8

2.1.1. Sistem Informasi ... 8

2.1.2. Teknologi Informasi ... 8

2.1.3. Strategi ... 9

2.2. IS/IT Strategic Planning ... 9

2.2.1. Portofolio Aplikasi ... 10

2.2.2. IS/IT Strategic Model ... 11

2.3. Future Business Model Concept ... 12

2.3.1. Long Tail Strategy ... 12

2.3.2. Business Model Canvas ... 13


(5)

vi

2.4.2. Porter’s Five Forces Model ... 17

2.4.3. Analisis CSF (Critical Success Factor) dan KPI ... 19

2.5. Cloud Computing ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2. Profil Perusahaan ... 22

3.2.1. Sejarah PTRH ... 23

3.2.2. Visi dan Misi ... 23

3.2.2.1. Visi dan Misi Perusahaan ... 23

3.2.2.2. Visi dan Misi Divisi MIS ... 24

3.2.3. Struktur Organisasi ... 24

3.2.4. Deskripsi Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab ... 25

3.3. Metodologi Penelitian ... 27

3.3.1. Kerangka Berpikir ... 27

3.3.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 31

3.3.2.1. Sumber Data Primer ... 31

3.3.2.2. Sumber Data Sekunder ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Perusahaan ... 33

4.1.1. Keragaman SDM ... 33

4.1.2. Bisnis PTRH ... 33

4.1.2.1. Proses Bisnis PTRH ... 33

4.1.2.2. Sistem Informasi PTRH ... 36

4.1.2.3. Business Value ... 36

4.1.3. Kondisi Finansial PTRH ... 37

4.2. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis ... 38

4.2.1. Analisis Porter ... 38


(6)

vii

4.3. Analisis Lingkungan Internal Bisnis ... 41

4.3.1. Analisis SWOT ... 41

4.3.1.1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal SWOT ... 41

4.3.1.2. Diagram Posisi SWOT ... 42

4.3.1.3. Matriks SWOT ... 45

4.3.2. Analisis Critical Success Factor (CSF) dan KPI ... 46

4.3.3. Analisis Peta Strategi ... 46

4.4. Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT ... 48

4.5. Analisis Lingkungan Internal IS/IT ... 48

4.5.1. Analisis Portofolio Aplikasi Saat ini ... 49

4.5.2. Analisis Sarana dan Prasarana ... 54

4.6. IS/IT Strategic Future Business Process ... 57

4.7. Strategi IS ... 62

4.8. Strategi Manajemen IS/IT ... 63

4.9. Strategi IT ... 65

4.10. Rekomendasi Portofolio Aplikasi ... 69

4.11. Rencana Implementasi ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN


(7)

viii

Nomor Nama Gambar Halaman

Gambar 2.1 Portofolio Aplikasi McFarlan ... 10

Gambar 2.2 IS/IT Strategic Model ... 11

Gambar 2.3 Long Tail Strategy Model ... 13

Gambar 2.4 Business Model Canvas ... 14

Gambar 2.5 Lima Daya Persaingan Porter ... 18

Gambar 2.6 Cloud Computing... 21

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Utama PTRH ... 24

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Divisi MIS PTRH ... 25

Gambar 3.3 Metodologi Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Grafik Keragaman SDM per Divisi ... 33

Gambar 4.2 CONOPS Inbound Processing ... 34

Gambar 4.3 CONOPS Planning and Production ... 34

Gambar 4.4 CONOPS Outbound Processing ... 35

Gambar 4.5 CONOPS Aliran Aktifitas Utama Bisnis PTRH ... 35

Gambar 4.6 Grafik Pertumbuhan Finansial PTRH ... 37

Gambar 4.7 Diagram Analisis Porter’s Five Forces Model ... 38

Gambar 4.8 Diagram Posisi Analisis SWOT ... 45

Gambar 4.9 PTRH Corporate Strategic Map and KPI ... 47

Gambar 4.10 MIS Division Strategic Map and KPI ... 47


(8)

ix

Gambar 4.12 IT Operation Department Strategic Map and KPI ... 48

Gambar 4.13 Jaringan PTRH saat ini ... 56

Gambar 4.14 Long Tail Strategy dari PTRH ... 58

Gambar 4.15 Business Model Canvas Long Tail Strategy PTRH ... 60

Gambar 4.16 Usulan Struktur Organisasi PTRH ... 64

Gambar 4.17 Usulan Struktur Organisasi Divisi MIS ... 65

Gambar 4.18 Usulan Struktur Jaringan PTRH ... 67

Gambar 4.19 Network Connectivity Diagram Jaringan ... 67

Gambar 4.20 Network Connectivity Aplikasi ... 68


(9)

iii

Shalom Aleichem.

Segala Puji dan Syukur, senantiasa Penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa di Surga, karena atas kasih, berkat dan penyertaan-Nya penulis telah melaksanakan penelitian di PTRH, serta dapat menyelesaikan laporan Tesis ini tepat pada waktunya. Penulisan karya tulis ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan pada jenjang pendidikan Strata 2 (S2) Program Studi Magister Sistem Informasi, Fakultas Pascasarjana di Universitas Komputer Indonesia Bandung dan dimaksudkan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan, dan mengaplikasikannya ke dalam sebuah laporan dan perangkat lunak yang diberi judul: ”Future Business Analysis And Mapping

Dalam Perancangan IS/IT Strategic Planning Pada PTRH”.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, guna penyempurnaan penyusunan karya tulis ilmiah kedepan. Besar harapan penulis, bahwa laporan ini akan mampu membantu dan memberikan gambaran kepada yang membutuhkan termasuk Penulis sendiri. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 3. Ketua Program Studi MSI UNIKOM Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T.


(10)

iv

4. Dosen Pembimbing Dr. Eng. Ana Hadiana dan Riani Lubis, S.T., M.T., yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulisan tesis.

5. Seluruh Staff Dosen & Karyawan Program Studi MSI UNIKOM.

6. Pimpinan PTRH beserta segenap jajarannya yang telah memberikan pengarahan selama melakukan penelitian.

7. Orang tua dan keluarga penulis yang secara langsung memberikan dukungan moral dan material selama kuliah dan dalam penyusunan tesis.

8. Seluruh rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah mendukung dan memberikan semangat, saran, kritik, dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Akhir kata “Tiada Gading Yang Tak Retak”, besar harapan Penulis semoga laporan Tesis ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, khususnya bagi dunia pendidikan dan ilmu komputer di Indonesia.

Bandung, Maret 2014


(11)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan Information System/Information Technology (yang selanjutnya disingkat sebagai IS/IT) dewasa ini berkembang sangat pesat dan hal ini berpengaruh terhadap berbagai aspek pekerjaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga saat ini sebagian besar perusahaan memilih untuk mengadopsi IS/IT sebagai pendukung kegiatan bisnis. IS/IT tidak lagi dipandang sebagai pelengkap, tetapi telah menjadi penentu terlaksananya sasaran/strategi bisnis perusahaan. Strategi dan Investasi IS/IT adalah kunci agar perusahaan mampu bertahan di lingkungan bisnis yang kompetitif, dan dapat meningkatkan efisiensi serta keefektifan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. IS/IT kemudian mulai diterapkan dan dilibatkan dalam setiap proses bisnis yang ada, namun semuanya harus direncanakan secara matang, hal ini dikarenakan penerapan IS/IT membutuhkan perencanaan dan peninjauan kesiapan dari berbagai aspek serta penyususan strategi yang terpadu.

PTRH adalah perusahaan Manufaktur dan Distributor yang memproduksi cat dan bahan kimia. Proses bisnis utama PTRH adalah kegiatan produksi, distribusi, pemasaran dan penjualan. Divisi MIS (Management Information System) merupakan divisi yang bertanggung jawab atas pengembangan atau pun maintenance IS/IT. Divisi MIS telah memfasilitasi pengembangan kebutuhan IS/IT perusahaan, mulai dari menciptakan perangkat lunak yang digunakan untuk


(12)

2

membantu kegiatan operasional perusahaan serta melakukan penyusunan strategi IS/IT terpadu guna tercapainya efektifitas dan efisiensi aktivitas bisnis.

Saat ini permasalahan yang ditemui antara lain, tersebarnya data dan informasi dihampir semua divisi atau aspek bisnis, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi dikelola dengan baik. Sementara pencatatan informasi juga masih mengandalkan aplikasi Ms. Word, Ms. Excel dan Ms. Visio, sehingga sistem harus bekerja dengan cara membaca satu per satu data masukan, untuk dilakukan proses rekap dan konfigurasi, sehingga hal ini menyebabkan waktu dan tenaga yang terpakai cukup banyak. Sementara itu dalam proses pengumpulan data untuk migrasi data/informasi masih memakan waktu yang lama, karena belum adanya sistem yang secara otomatis dapat melakukan pengecekan apakah data-data yang dimasukkan, diproses dan dikeluarkan telah valid. Saat ini pun sistem support hanya berfungsi untuk mencatat masalah-masalah yang muncul pasca implementasi sistem, intensitas, waktu dan solusi kemudian hanya untuk keperluan dokumentasi saja, tidak dikembangkan dengan maksimal untuk kepentingan pengembangan kebutuhan di masa depan. Sementara itu pada sistem marketing dan distribusi terdapat beberapa permasalahan, antara lain pencatatan data calon customer dan pendistribusian barang jadi masih menyulitkan untuk dilakukannya data mining dengan berbagai aspek kondisi. Selain itu proses distribusi barang sering mengalami kendala, karena data dan informasi yang dibutuhkan tersebar pada area-area yang terpisah dan datanya masih belum terverifikasi dengan valid. Begitu pula dengan media branding, saat ini PTRH telah menggunakan website, namun masih dinilai kurang efektif, dikarenakan


(13)

website yang ada fokus pada informasi umum mengenai perusahaan, bukan fokus untuk menjual dan memperkenalkan produk. Saat ini PTRH melakukan pemeliharaan relasi yang bersifat bilateral (PTRH - customer, PTRH - partner, dan PTRH - calon customer), hal ini kurang maksimal mengingat relasi adalah nilai tambah yang dapat dimanfaatkan PTRH untuk meraih business value.

Strategi IS/IT PTRH yang berlangsung saat ini, pada praktiknya masih memberikan indikasi adanya ketidaksesuaian terhadap strategi bisnis. Indikasi tersebut dapat dilihat dari kinerja IT perusahaan, yakni dengan menilai kinerja IS/IT dari empat (4) domain, kondisi keuangan, pelanggan, aktivitas proses bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan organisasi. Ketidaksesuaian strategi IS/IT terhadap strategi bisnis berpotensi menimbulkan celah sehingga Divisi MIS PTRH hanya sebatas sebagai penyedia layanan. Sifat ini mengindikasikan bahwa IS/IT hanya untuk efisiensi, anggaran dikendalikan benchmark eksternal, IS/IT terpisah dari bisnis, IS/IT terlihat sebagai biaya untuk kontrol, dan manajer IT bukan seorang pemecah terhadap masalah bisnis.

Dalam hubungannya dengan future business, setelah mengetahui permasalahan apa saja yang ada, maka kita harus mengetahui pengembangan dan gambaran bisnis masa depan seperti apa yang diharapkan PTRH untuk merancang suatu strategic planning yang baik dan optimal. Salah satu strategi bisnis yang berkaitan dan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Business Model Canvas (BMC) dengan IS/IT adalah Long Tail Strategy. Dengan menerapkan strategi ini diharapkan budaya organisasi dan bisnis akan mengalir dengan cara yang berbeda, sementara pendapatan dari penjualan beragam produk berjumlah banyak akan


(14)

4

lebih tinggi dibandingkan pada fokus produk-produk tertentu yang berdaya saing tinggi tetapi secara kuantitas hanya terjual sedikit. Sementara itu dari sisi produk IS/IT yang disediakan oleh Divisi MIS, Long tail strategy akan membantu PTRH untuk menghasilkan aplikasi dan produk yang memiliki fungsionalitas tinggi sesuai kebutuhan, sehingga dapat mengakomodasi hampir semua kebutuhan pasar, serta dapat membantu PTRH mencapai target untuk menerapkan sistem enterprise.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, penulis menuangkannya ke dalam penelitian berjudul, “Future Business Analysis And Mapping Dalam Perancangan IS/IT Strategic Planning Pada PTRH”.

1.2Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka teridentifikasi permasalahan yang seringkali muncul dan terjadi, diantaranya sebagai berikut:

1. Belum adanya strategi IS/IT yang disusun secara lengkap, dalam pengertian sebagai berikut:

a. Belum ada praktek-praktek perencanaan IS/IT yang dikaitkan dengan tujuan strategis perusahaan.

b. Tidak ada pengukuran keselarasan strategi IS/IT dengan strategi bisnis. 2. Belum adanya IS/IT portfolio yang digunakan untuk praktek prioritasisasi dan

alignment dari proyek-proyek dan aset-aset IT yang ada saat ini.

3. Strategi IS/IT PTRH saat ini, pada praktiknya masih tidak sesuai dengan strategi bisnis. Indikasinya dapat dilihat dari kinerja IT perusahaan, yakni


(15)

dengan menilai kinerja IS/IT dari kondisi keuangan, pelanggan, aktivitas proses bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan organisasi.

4. Divisi MIS PTRH hanya sebatas sebagai penyedia layanan. Sifat ini mengindikasikan bahwa IS/IT hanya untuk efisiensi.

5. Anggaran dikendalikan benchmark eksternal dan IS/IT terpisah dari bisnis, IS/IT terlihat sebagai biaya untuk kontrol, dan manajer IT bukan seorang pemecah terhadap masalah bisnis.

6. Saat ini aplikasi desktop yang ada tidak terhubung dengan internet, sehingga belum mendukung kearah services dan Enterprise System.

a. Belum ada rencana terpadu untuk mendukung konsep future business. b. Sistem support saat ini hanya mencatat permasalahan, intensitas, waktu

dan solusi untuk kepentingan dokumentasi saja, tidak dimanfaatkan untuk menjawab masalah yang sama dikemudian hari.

c. Sementara pencatatan informasi masih mengandalkan aplikasi Ms. Word atau Ms. Excel, sehingga sistem harus membaca satu per satu data, baru kemudian direkap, hal ini menyita waktu dan tenaga yang cukup banyak. d. Saat migrasi masih membutuhkan waktu yang lama karena belum adanya

sistem untuk memeriksa apakah data sudah diisi dengan format yang benar. 7. Sistem Pemasaran dan Distribusi

a. Divisi Marketing kesulitan menerapkan data mining dalam melakukan penjualan untuk targeted customer.


(16)

6

c. Saat ini hubungan PTRH dengan relasi masih bersifat bilateral (PTRH - Customer, PTRH - Partner, PTRH - calon customer).

d. Belum ada komunitas website yang menggabungkan PTRH dengan para relasinya untuk memudahkan komunikasi bisnis.

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah Business Model Canvas (BMC) dan IS/IT Strategic Planning. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal (Bisnis dan IS/IT)

PTRH untuk mendapatkan gambaran mengenai kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman, serta memetakan faktor-faktor kritis untuk mencapai visi dan misi perusahaan kedalam suatu perencanaan strategis IS/IT.

2. Merancang IS/IT Strategic Planning dengan menggunakan Metode Peppard & Ward serta penerapan Long Tail Strategy pada analisis dan pemetaan Business Model Canvas Future Business untuk mencapai visi dan misi perusahaan. 3. Menghasilkan portfolio dan menyusun skala prioritas investasi IS/IT serta

mengembangkan perancangan solusi dengan mengidentifikasi tindakan perbaikan yang diperlukan.

4. Menjadikan organisasi IT (Divisi MIS) sebagai unit bisnis yang bisa melakukan perencanaan dan aktivitasnya selaras dengan tujuan strategis. 5. Merekomendasikan dan menyusun aplikasi usulan yang mengarah kepada


(17)

1.4Pembatasan Masalah dan Asumsi

Dalam penelitian ini diberikan batasan masalah dan asumsi agar penjelasannya tidak keluar dan menyimpang, lebih terarah dan dapat dipahami sesuai dengan yang diharapkan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini: 1. Objek penelitian yang dimaksud adalah PTRH dengan lingkup penelitian

Perancangan IS/IT Strategic Planning pada : Divisi MIS Sales dan Distribusi, Divisi Layanan Konsumen, serta Divisi Marketing.

2. Menyusun IS/IT Strategic Planning PTRH dengan Long Tail Strategy dalam penentuan Business Model Canvas Future Business.

3. Strategi bisnis hanya diperoleh dari dokumen kinerja bisnis PTRH.

4. Bisnis organisasi diasumsikan tidak berubah atau bersifat tetap. Bisnis PTRH bergerak pada bidang Manufaktur dan Distribusi cat serta bahan kimia.

5. Pembahasan tesis ini hanya sampai dengan perancangan IS/IT Strategic Planning serta pemetaan Business Model Canvas Future Business, dan bukan merupakan evaluasi atau pengukuran atas pelaksanaan/kesuksesan dari IS/IT Strategic Planning tersebut.


(18)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

Dalam sebuah penyusunan dan pengerjaan penelitian, akan ada landasan teori yang perlu dikaji dan dijabarkan untuk mendukung kebutuhan akan analisis dan pengembangan solusi yang diharapkan, dimana harapannya adalah untuk mencapai tujuan dalam merancang rencana strategi yang optimal.

2.1.1 Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra (2005), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia, dimana dapat terdiri atas elemen-elemen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi dengan baik (efektif dan efisien). Selain itu diungkapkan pula bahwa sistem informasi itu sebagai sekumpulan prosedur yang ada pada organisasi yang mana pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagai pengambil keputusan dan/atau

untuk mengendalikan organisasi.

Sementara itu menurut Ward & Peppard (2002), Sistem Informasi merupakan kegiatan memanfaatkan teknologi, mengumpulkan, memproses, menyimpan, menggunakan dan menyebarkan informasi.

2.1.2 Teknologi Informasi

Menurut Ward & Peppard (2002), Teknologi Informasi digunakan khusus untuk menunjuk paa spesifikasi mengenai teknologi, khususnya hardware, software, dan jaringan telekomunikasi.


(19)

2.1.3 Strategi

Menurut Fred Nickols (2006), Strategi didefinisikan sebagai: “Strategy is the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or concrete actions on the others.”

Secara umum strategi mengacu pada cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Karakteristik utama dari strategi adalah sebagai berikut:

1. Harus sesuai dengan situasi/kondisi terkini perusahaan.

2. Harus dapat membantu mencapai keunggulan kompetitif berkesinambungan. 3. Harus dapat meningkatkan performansi perusahaan.

2.2 IS/IT Strategic Planning

Menurut Ward dan Peppard (2002), IS/IT Strategic planning terdiri atas IS dan IT Strategy. Strategi TI adalah strategi yang fokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem. Sementara Strategi SI adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.

Tabel 2.1 Perbandingan IS Strategy dengan IT Strategy (Ward, 2002)

IS Strategy IT Strategy

Business Based Activity Based Demand Oriented Supply Oriented Application Focused Technology Focused

Strategi Bisnis sendiri dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, dapat berupa dokumen resmi perusahaan, dokumen strategi dari suatu unit bisnis atau


(20)

10

dapat berupa pandangan strategi yang tersimpan dalam pikiran seseorang. Lingkup dari strategi bisnis adalah: Visi, Misi, Bussiness Driver, Objectives, Strategi, Critical Success Factors (CSF), dan Bussiness Area Plans.

2.2.1 Portofolio Aplikasi

Menurut McFarlan (2007), Portofolio Aplikasi adalah metode dalam menggabungkan sistem informasi yang berjalan, terencana/direncanakan, dan berpotensi, dimana akan mengevaluasi kontribusi bisnis masing-masing menjadi kategori seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Portofolio Aplikasi McFarlan (McFarlan, 2007)

1. High Potential: Aplikasi inovatif yang dapat menciptakan peluang

keunggulan kompetitif bagi perusahaaan di masa depan tetapi belum terbukti.

2. Strategic: Aplikasi yang memiliki pengaruh sangat penting terhadap

keberhasilan bisnis perusahan saat ini dan di masa mendatang.

3. Key Operational: Aplikasi yang menunjang operasional bisnis sehari-hari

agar berjalan dengan lancar, efisien dan efektif. Apabila terhenti akan mengakibatkan menurunnya keunggulan kompetitif perusahaan.

4. Support: Aplikasi yang mendukung dalam meningkatkan efesiensi bisnis dan


(21)

2.2.2 IS/IT Strategic Model

Menurut Ward & Peppard (2002), IS/IT Strategic Model digambarkan dalam bentuk kumpulan formula dan framework strategic planning yang terdiri atas: input, output, dan aktivitas. Proses formulasi strategi untuk pemanfaatan IS/IT yang efektif memiliki sifat kompleks. Strategi IS/IT bertujuan mencapai efisiensi, efektifitas, tujuan kompetitif, atau objektif yang menghasilkan value.

Gambar 2.2 IS/IT Strategic Model (Ward, 2002) 1. Masukan

a. Lingkungan Internal Bisnis: merupakan strategi bisnis yang sedang berjalan, tujuan, sumber daya, proses, budaya dan nilai bisnis.

b. Lingkungan Eksternal Bisnis: kondisi ekonomi, industri, dan persaingan. c. Lingkungan Internal SI/TI: sudut pandang IS/IT terhadap bisnis, tingkat

maturity sistem, jangkauan dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya, dan infrastruktur teknologi, portofolio aplikasi sistem berjalan, aplikasi yang sedang dikembangkan dan aplikasi yang baru direncanakan. d. Lingkungan Eksternal SI/TI: trend teknologi dan peluang serta manfaat


(22)

12

2. Keluaran

a. Strategi Manajemen SI/TI: elemen umum dari strategi yang diterapkan dalam organisasi dengan menyeluruh.

b. Strategi SI/Bisnis: bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan menerapkan SI/TI dalam mencapai tujuan bisnisnya.

c. Strategi TI: kebijakan dan strategi manajemen teknologi dan tenaga ahli.

2.3Future Business Model Concept

Persaingan usaha yang makin ketat dan tuntutan pengguna yang makin tinggi menyebabkan perusahaan perlu selalu memperbaharui Business Model. Sebuah Business Model yang baik menjelaskan darimana dan bagaimana sebuah oragnisasi memperoleh uang, apa keunikan yang ditawarkan kepada customer serta bagaimana organisasi tersebut memenuhi janji kepada customer. Mendesain Business Model merupakan keharusan bagi organisasi yang ingin unggul dan menuju Blue Ocean, suatu arena yang teduh, jauh meninggalkan pesaing yang bersaing ditepian Red Ocean.

2.3.1 Long Tail Strategy

Menurut Anderson (2008), munculnya media internet sebagai media pemasaran dan penjualan telah mengubah konsep bisnis saat ini kearah e-commerce. Budaya dan ekonomi saat ini, bergerak dari barang best seller yang menjadi kepala pada kurva permintaan, menuju barang yang sebelumnya tidak diperhatikan, dengan jumlah besar membentuk ekor yang tidak ada habisnya, membentuk market place baru. Prinsipnya adalah sebagai berikut:


(23)

:

Gambar 2.3 Long Tail Strategy Model (Anderson. C, 2004)

1. Lebih ke arah segala sesuatu yang dapat dipublikasikan, disebarluaskan dan diperjualbelikan melalui internet. Jika Long Tail hanya dimanfaatkan sebagai alat pemasaran, sementara produknya masih berupa fisik yang jelas. Sementara distribusinya masih menggunakan cara seperti biasanya.

2. Memberikan banyak alternatif tidak terbatas kepada customer. Misalnya memberikan katalog produk yang ditawarkan pada customer. Semakin banyak variasi produk, semakin panjang tail-nya.

3. Menawarkan sesuatu yang selama ini dianggap tidak begitu menguntungkan, tidak begitu popular tapi jumlah variasinya sangat banyak dan untuk masing-masing variasi tersebut memiliki customer.

2.3.2 Business Model Canvas

Pendekatan yang digunakan menitikberatkan pada pendekatan Business Model Canvas yang menggunakan metode visual. Model bisnis dibuat untuk memudahkan pemilik perusahaan dalam memetakan bisnis ditingkat abstrak dan kemudian mengujinya ditingkat nyata. Setelah itu, strategi bisnis disusun untuk membuat perusahaan berbeda secara strategis terhadap para pesaingnya. Menurut Osterwalder (2010) Business Model Canvas memiliki fungsi sebagai berikut:


(24)

14

1. Salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani.

2. Melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail untuk melihat elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis.

3. Mengevaluasi masing-masing elemen kunci memudahkan menganalisis apa yang kurang tepat, dan menentukan langkah untuk mencapai tujuan bisnis.

Gambar 2.4 Business Model Canvas (Osterwalder. A, 2010)

1. Customer Segments

Segmentasi pelanggan Long Tail Strategy yaitu mereka yang merupakan pihak yang menggunakan barang/jasa dari perusahaan atau pihak yang berkontribusi dalam memberikan income kepada perusahaan. Customer disini tidak terbatas pada pelanggan yang mendatangkan keuntungan secara langsung, tapi dapat juga yang merupakan pihak pendukung peningkatan pemasukan.

2. Value Propositions (Offer)


(25)

ditawarkan oleh produk. Tidak cukup hanya berbeda, unik atau murah tapi benar-benar yang harus dibutuhkan oleh customer. Mengutamakan Match Making dan menyediakan Platform untuk produk yang tidak begitu popular terjual tapi jenisnya banyak.

3. Distribution Channels

Channel Long Tail adalah Online Information dan Rich Channel. Bagaimana cara perusahaan menyampaikan produk kepada pelanggan. Channels ini meningkatkan kedekatan perusahaan dengan pelanggan. Memudahkan pembelian, purnajual, kedekatan emosi, dan lain sebagainya.

4. Customer Relationship

Usaha yang dilakukan perusahaan untuk membina hubungan baik dengan pelanggan. Long Tail Strategy menjaga hubungan baik dengan customer melalui online interaction dan communications, misalnya forum dengan interest yang sesuai dengan produk yang ditawarkan. Diharapkan loyalitas, perluasan market, dan promosi akan lebih singkat dan tepat sasaran.

5. Revenue Streams

Menggambarkan dari mana saja pemasukan perusahaan datang. Pendapatan bisa datang, tidak hanya dari main activities saja.

6. Key Resources

Menggambarkan aset terpenting perusahaan untuk menghasilkan produk. Business dengan strategi Long Tail, mengandalkan Breadth of Platform.

7. Key Activities


(26)

16

Strategy adalah dengan cara menawarkan banyak alternatif yang dapat dipilih.

8. Key Partnership (Partner Network)

Mitra dalam pengoperasian perusahaan. Strategi Long Tail mempunyai jaringan partner yang disebut content producers dan communities of intereset.

9. Cost Structure

Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan model bisnis. Jika menerapkan Long Tail strategy, biaya tertuju untuk maintenance dan develop platform.

2.4Strategic Planning Analysis Method

2.4.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT diperlukan agar upaya pembuatan strategi sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki perusahaan, analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat adalah identifikasi dari faktor strategi internal (SW) dan eksternal (OT) perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Menurut Thompson dan Strickland (2005) SWOT:

1. Strength (Kekuatan): adalah hal-hal yang dapat dilakukan dengan baik

oleh perusahaan atau karakteristik yang dapat meningkatkan kompetisi.

2. Weakness (Kelemahan): adalah kekurangan dari perusahaan dibandingkan

dengan perusahaan lain atau kondisi yang menempatkan pada suatu kerugian.

3. Opportunities (Peluang): faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam

menyusun strategi perusahaan.


(27)

jika tidak ancaman dapat membuat perusahaan kalah bersaing.

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns mengenal dua (2) domain utama yaitu External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) dan Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS). Masing-masing perpotongan EFAS dengan IFAS akan memunculkan asimilasi domain, dimana setiap strategi akan menentukan langkah-langkah seperti apa yang harus diambil dan diimplementasikan. Pada Tabel 2.2 berikut ini akan digambarkan perbandingan strategi asimilasi EFAS dan IFAS tersebut.

Tabel 2.2 Perbandingan EFAS dengan IFAS (Ferdinand, 2011)

IFAS EFAS

Strength (S)

Tentukan faktor-faktor kekuatan internal

Weakness (W)

Tentukan faktor-faktor kelemahan internal

Opportunity(O)

Tentukan faktor peluang eksternal.

Strategi SO:

Strategi ini disebut Comparative Advantages, memberikan kemungkinan bagi suatu perusahaan untuk bisa berkembang lebih cepat.

Strategi WO:

Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk

merealisasikannya. Pilihan keputusan yang diambil adalah melepas peluang atau memaksakan menjalankan peluang (investasi).

Threats(T)

Tentukan faktor ancaman eksternal.

Strategi ST:

Strategi ini disebut Mobilization: mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan perusahaan untuk untuk memperlunak ancaman dari luar, bahkan merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

Strategi WT:

Strategi Damage Control

(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2.4.2 Porter’s Five Forces Model

Lima (5) Daya Persaingan Porter adalah alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Industri dapat didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang sama atau barang


(28)

18

pengganti yang dekat. Persaingan akan menentukan kegiatan apa yang diperlukan, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.

Gambar 2.5 Lima Daya Persaingan Porter (Porter, 2003)

1. Pendatang Baru: tergantung besar kecilnya hambatan untuk masuk ke industri. Semakin tinggi hambatan, semakin rendah ancaman pendatang baru. 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok: semakin sedikit pemasok, semakin

penting produk, semakin kuat daya tawar.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli: semakin besar kuantitas pembelian, semakin banyak pilihan pembeli dan membuat posisi pembeli semakin kuat. 4. Produk Pengganti: jumlah produk substitusi yang beredar di pasar.

5. Persaingan di dalam Industri: persaingan antarperusahaan sejenis merupakan kekuatan terbesar dalam 5 kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapat serangan balasan, seperti


(29)

menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan.

2.4.3 Analisis CSF (Critical Success Factor) dan KPI

Menurut Ward (2002), analisis Critical Success Factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin suatu kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan. Tujuan penting dari penyusunan CSF adalah sebagai yaitu:

1. Mengidentifikasi area-area kunci yang perlu diperhatikan 2. Membantu dalam pengembangan strategic planning

3. Mengidentifikasi key focus area dari masing-masing stage pada project life cycle dan penyebab utama dari kegagalan proyek.

4. Mengevaluasi realibility dari sebuah Information System 5. Mengukur tingkat kinerja/produktivitas pekerja (SDM)

Manfaat dari proses analisis CSF menurut Ward & Peppard (2002) adalah sebagai berikut:

1. Analisis CSF adalah teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

2. Analisis CSF menghubungkan proyek Sistem Informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuan akhirnya. Dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan sesuai dengan


(30)

20

strategi bisnis perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik untuk mengetahui informasi apa saja yang diperlukan oleh masing-masing individu.

4. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, CSF memegang peran penting dalam memprioritaskan investasi modal potensial. 5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat

strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan CSF dapat menfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

6. Analisis CSF sangat berguna apabila dipergunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta fokus pada pencapaian tujuan melalui aktifitas yang paling tepat untuk dilaksanakan. Key Performance Indicator (KPI) merupakan hal-hal yang mungkin dipilih untuk menilai, memberitahukan bagaimana kinerja seseorang/divisi dalam mencapai sebuah tujuan maupun mengatur CSF (Ward & Peppard, 2002).

2.5 Cloud Computing

Menurut Mell & Grance (2011) Cloud Computing merupakan sebuah model bayar-sesuai-penggunaan (pay-per-use) dalam menggunakan sumber daya komputasi (jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, layanan) yang selalu tersedia, mudah diakses, dan bergantung pada jaringan (on demand) yang dapat diakses oleh banyak pengguna; yang dapat secara cepat dipakai dan dilepaskan dengan usaha manajemen atau interaksi penyedia (provider) layanan yang minimal.


(31)

Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi computer dan pengembangan berbasis Internet. Cloud computing terdiri dari layer:

1. Client, computer dengan software & hardware tergantung service provider 2. Application (Software as Service/SaaS) sebagai penyedia software di internet. 3. Platform (Platform as Services/PaaS) yang menyediakan cloud infrastructure

pendukung cloud application.

4. Infrastructure (Infrastructure as Services/ IaaS) virtualisasi platform service, disinilah user tidak perlu membeli hardware, melainkan menggunakan layer ini pada cloud computing.

5. Server, computer yang menjalankan segala kebutuhan client.


(32)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu IS/IT Strategic Planning bagi PTRH. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses analisis, pemetaan, dan perancangan Future Business Analysis And Mapping serta IS/IT Strategic Planning, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penentuan strategi didapatkan setelah melalui proses analisis, baik lingkungan internal-eksternal bisnis maupun IS/IT yaitu dengan metode SWOT, CSF, PORTER, dan lain-lain. Hasilnya berupa kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang kemudian dipetakan kedalam sebuah Strategi WO dan CSF. 2. Penerapan Business Model Canvas dengan Long Tail Strategy pada IS/IT

Strategic Planning PTRH terlihat pada Future Business baru yang akan diarahkan pada enterprise services.

3. Telah dihasilkan IS/IT Strategic Planning PTRH yang menganut Business Model Canvas Future Business, mencakup: Strategi IS, Strategi IT, dan Strategi Manajemen IS/IT.

4. Baik Strategi IS, Strategi IT dan Strategi Manajemen IS/IT telah mampu menghasilkan portofolio IT yang mencakup usulan aplikasi dan usulan teknologi, yang disusun berdasarkan pada skala prioritas investasi IS/IT serta menghasilkan rekomendasi solusi perbaikan yang disesuaikan dengan Business Model Canvas.


(33)

5. Penyusunan strategi telah menghasilkan usulan struktur organisasi yang baru, dimana Divisi MIS dijadikan sebagai sentral organisasi IT yang berperan utama dalam pelaksanaan strategic planning.

6. Telah dihasilkan usulan portfolio aplikasi (Cloud System) yang diarahkan pada pemenuhan services dan enterprise system untuk mengakomodasi kebutuhan akan data dan informasi yang berkualitas.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga ada beberapa hal yang penulis sarankan untuk ditelaah lebih lanjut agar seluruh IS/IT Strategic Planning yang telah disusun dapat berjalan sesuai dengan rencana dan lebih sempurna. Beberapa hal tersebut adalah:

1. IS/IT Strategic Planning akan berhasil berjalan dengan baik, jika semua organisasi didalam perusahaan berkomitmen dan mengikuti aturan, untuk mencegah terjadinya kesenjangan antar strategi maka PTRH dapat melakukan IS/IT Alignment.

2. Sangat disarankan PTRH dapat melakukan Analisis Level Maturity dan IS/IT Audit secara berkala untuk menemukan dan mencegah keusangan dalam sistem yang dimiliki.

3. Cloud Computing System akan berhasil dijalankan jika PTRH mampu memilih vendor yang tepat sebagai mitra kerjanya. Dan sangat diharapkan PTRH melakukan analisis lebih lanjut untuk mengimplementasikan sistem cloud seperti apa yang akan dibangun.


(34)

76

4. Business Model Canvas dengan menerapkan Long Tail Strategy dalam penentuan Future Business PTRH dalam penelitian masih fokus pada bagian Marketing dan Distribusi. Untuk kedepannya dapat dilakukan analisis lebih lanjut pada bagian-bagian lainnya.

5. Untuk dapat menjalankan Business Model Canvas pada Future Business yang baru, maka PTRH sebaiknya menyusun strategi terpisah untuk proses Branding, Marketing, dan Partnership. Karena yang menjadi kunci sukses dari BMC ini adalah naik dan terbukanya revenue stream.

6. Pada tahapan penyusunana Timeline atau Rencana Implementasi Usulan penulis hanya merancang dengan menggunakan target aplikasi, alangkah baiknya dilakukan analisis critical path yang lengkap dengan menyertakan komponen target teknologi dan target organisasi serta bisnis.


(35)

1

DALAM PERANCANGAN IS/IT

STRATEGIC PLANNING

PADA PTRH

FUTURE BUSINESS ANALYSIS AND MAPPING

IN IS/IT STRATEGIC PLANNING AT PTRH

Esson Sihombing

Master of Information System, Faculty of Postgraduate Indonesia Computer University (Universitas Komputer Indonesia)

Jl. Dipati Ukur No. 112-116 Bandung 40132 esson_sihombing@yahoo.com

ABSTRACT

Strategy is the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or concrete actions on the others. Each company has certain strategies that are used to carry out its activities, both business and IT strategy. A good business model describes where and how an organization earn money, what is unique is offered to the consumer. The business model designed to enable companies to map abstract business level and then test the real level. This study aims to create a Business Model Canvas (BMC) Long Tail Strategy in the Strategic Planning of IS/IT to achieve the vision and mission of the company. By applying this strategy is expected to organizational culture and business will flow in a different way. Meanwhile, in terms of products of IS/IT is provided, Strategic Planning of IS/IT will be able to recommend apps and products that have high functionality as needed.

Key Words: IS/IT Strategic Planning, Future Business, Business Model Canvas, Long Tail Strategy.

ABSTRAK

Strategi merupakan sebuah jembatan antara kebijakan atau tujuan dan taktik/aksi nyata. Setiap perusahaan memiliki strategi tertentu yang digunakan untuk melangsungkan aktifitasnya, baik itu strategi bisnis maupun strategi IT. Sebuah model bisnis yang baik menjelaskan darimana dan bagaimana sebuah organisasi memperoleh uang, apa keunikan yang ditawarkan kepada konsumen. Model bisnis dibuat untuk memudahkan perusahaan dalam memetakan bisnis ditingkat abstrak dan kemudian mengujinya ditingkat nyata. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah Business Model Canvas (BMC) Long Tail Strategy

dalam Perencanaan Strategis IS/IT untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan menerapkan strategi ini diharapkan budaya organisasi dan bisnis akan mengalir dengan cara yang berbeda. Sementara itu dari sisi produk IS/IT yang disediakan, Perencanaan Strategis IS/IT akan mampu merekomendasikan aplikasi dan produk yang memiliki fungsionalitas tinggi sesuai kebutuhan.

Kata kunci: IS/IT Strategic Planning, Future Business, Business Model Canvas, Long Tail Strategy.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan Information System/Information Technology

dewasa ini berkembang sangat pesat dan hal ini berpengaruh terhadap berbagai aspek pekerjaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. IS/IT tidak lagi dipandang sebagai pelengkap, tetapi telah menjadi penentu terlaksananya sasaran/strategi bisnis perusahaan. Strategi dan Investasi IS/IT adalah kunci agar perusahaan mampu bertahan di lingkungan bisnis yang kompetitif, meningkatkan efisiensi serta keefektifan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. IS/IT kemudian mulai diterapkan dan dilibatkan dalam setiap proses bisnis yang ada, namun semuanya harus direncanakan secara matang, dikarenakan penerapan IS/IT membutuhkan perencanaan dan peninjauan kesiapan berbagai aspek serta penyususan strategi yang terpadu.

Saat ini permasalahan yang ditemui antara lain, tersebarnya data dan informasi dihampir semua divisi atau aspek bisnis, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi dikelola dengan baik. Strategi IS/IT yang berlangsung saat ini, pada praktiknya masih memberikan indikasi adanya ketidaksesuaian terhadap strategi bisnis. Indikasi tersebut dapat dilihat dari kinerja IT perusahaan, yakni dengan menilai kinerja IS/IT dari empat domain, kondisi keuangan, pelanggan, aktivitas proses bisnis, serta pembelajaran dan

pertumbuhan organisasi. Ketidaksesuaian strategi IS/IT terhadap strategi bisnis berpotensi menimbulkan celah sehingga Divisi MIS hanya sebatas sebagai penyedia layanan korporasi saja. Sifat ini mengindikasikan bahwa IS/IT hanya untuk efisiensi, anggaran dikendalikan

benchmark eksternal, IS/IT terpisah dari bisnis, IS/IT terlihat sebagai biaya untuk kontrol, dan manajer IT bukan pemecah terhadap masalah bisnis.

Dalam hubungannya dengan future business perusahaan, setelah mengetahui permasalahan apa saja yang ada, maka diharapkan perusahaan terkait merancang suatu strategic planning yang baik dan optimal. Salah satu strategi bisnis yang berkaitan dan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan

Business Model Canvas (BMC) adalah dengan IS/IT adalah

Long Tail Strategy. Dengan menerapkan strategi ini diharapkan budaya organisasi dan bisnis akan mengalir dengan cara yang berbeda daripada kebanyakan, sementara pendapatan dari penjualan beragam produk berjumlah banyak akan lebih tinggi dibandingkan pada fokus produk-produk tertentu yang berdaya saing tinggi tetapi secara kuantitas hanya terjual sedikit. Sementara itu dari sisi produk IS/IT yang disediakan oleh Divisi MIS, Long tail strategy akan membantu untuk menghasilkan aplikasi dan produk yang memiliki fungsionalitas tinggi sesuai


(36)

2 kebutuhan, sehingga dapat mengakomodasi hampir semua kebutuhan, serta dapat membantu mencapai target untuk menerapkan sistem enterprise.

2. LANDASAN TEORI 2.1 IS/IT Strategic Planning

IS/IT Strategic planning terdiri atas IS Strategy dan IT

Strategy. Strategi TI adalah strategi yang fokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem. Sementara Strategi SI adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut [1]. Lingkup dari strategi bisnis adalah: Visi, Misi, Bussiness Driver, Objectives, Strategi,

Critical Success Factors (CSF), dan Bussiness Area Plans. Portofolio Aplikasi adalah metode dalam menggabungkan sistem informasi yang berjalan, terencana/direncanakan, dan berpotensi, dimana akan mengevaluasi kontribusi bisnis masing-masing menjadi kategori tertentu [5].

Gambar 2.1 Portofolio Aplikasi McFarlan [5]

2.2 IS/IT Strategic Model

IS/IT Strategic Model digambarkan dalam bentuk kumpulan formula dan frameworkstrategic planning yang terdiri atas:

input, output, dan aktivitas. Strategi IS/IT bertujuan mencapai efisiensi, efektifitas, tujuan kompetitif, atau objektif yang menghasilkan value[1].

Gambar 2.2 IS/IT Strategic Model [1]

1. Masukan:

a. Lingkungan Internal Bisnis: merupakan strategi bisnis yang sedang berjalan, tujuan, sumber daya, proses, budaya dan nilai bisnis.

b. Lingkungan Eksternal Bisnis: kondisi ekonomi, industri, dan persaingan.

c. Lingkungan Internal SI/TI: sudut pandang IS/IT terhadap bisnis, tingkat maturity sistem, jangkauan dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya, dan infrastruktur teknologi, portofolio aplikasi sistem berjalan, aplikasi yang sedang dikembangkan/direncanakan.

d. Lingkungan Eksternal SI/TI: trend teknologi dan peluang serta manfaat IT untuk customer, pesaing, dan pemasok.

2. Keluaran:

a. Strategi Manajemen SI/TI: elemen umum dari strategi yang diterapkan dalam organisasi dengan menyeluruh.

b. Strategi SI/Bisnis: bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan menerapkan SI/TI dalam mencapai tujuan bisnisnya.

c. Strategi TI: kebijakan dan strategi manajemen teknologi dan tenaga ahli.

2.3 Future Business Model Concept

Persaingan usaha yang makin ketat dan tuntutan pengguna yang makin tinggi menyebabkan perusahaan perlu selalu memperbaharui Business Model. Sebuah Business Model

yang baik menjelaskan darimana dan bagaimana sebuah oragnisasi memperoleh uang, apa keunikan yang ditawarkan kepada customer serta bagaimana organisasi tersebut memenuhi janji kepada customer. Pendekatan yang digunakan menitikberatkan pada pendekatan Business Model Canvas yang menggunakan metode visual. Model bisnis dibuat untuk memudahkan pemilik perusahaan dalam memetakan bisnis ditingkat abstrak dan kemudian mengujinya ditingkat nyata.

Gambar 2.3 Long Tail Strategy Model[3]

Business Model Canvas memiliki fungsi sebagai berikut [2]: 1. Salah satu alat untuk membantu melihat lebih akurat

bagaimana usaha yang sedang atau kita akan jalani. 2. Melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap

lengkap dan mendetail untuk melihat elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis.

3. Mengevaluasi elemen kunci memudahkan menganalisis apa yang kurang tepat, dan menentukan langkah untuk mencapai tujuan bisnis.


(37)

3 Gambar 2.4 Business Model Canvas [2]

2.4 Strategic Planning Analysis Method

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT diperlukan agar upaya pembuatan strategi sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Analisis Strength, Weakness,

Opportunity, Threat adalah identifikasi dari faktor strategi internal (SW) dan eksternal (OT) perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman [4].

2. Porter’s Five Forces Model

Lima (5) Daya Persaingan Porter adalah alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Industri dapat didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Persaingan akan menentukan kegiatan apa yang diperlukan, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik.

3. Critical Success Factor (CSF)

Analisis Critical Success Factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin suatu kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan [1].

3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan IS/IT Strategic Planning ini, diperlukan sebuah acuan untuk menjadi pedoman selama penelitian. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan pengembangan Strategic Planning Model dari John Ward & Peppard (2002).

Identifikasi Perusahaan (Visi, Misi, Value dan Business Process)

Analisis Lingkungan

Eksternal Bisnis Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT Strategi Manajemen IS/IT Strategi IT Rekomendasi Portofolio Aplikasi Pemilihan & Prioritas

Portofolio Penjadwalan Analisis Lingkungan Internal IS/IT Inisialisasi Pengumpulan Data Strategi IS

IS/IT Strategy Process: Business Model Canvas Studi Pustaka

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

permasalahan; Pembatasan masalah; dan menentukan maksud dan tujuan penelitian.

2. Studi Pustaka dan Pengumpulan Data

Kajian deduktif konseptual yang berisi fenomena atau parameter relevan yang disistematika, diklasifikasikan, dan dihubungkan sehingga bersifat umum.

3. Identifikasi Perusahaan

a. Latar Belakang Perusahaan

b. Struktur Organisasi, Deskripsi tugas dan tanggung jawab serta keragaman SDM per-bagian.

c. Proses bisnis dan Business Value perusahaan, dan sebagainya.

4. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis a. Analisis Porter, dan

b. Analisis Perkembangan dan kebutuhan Bisnis 5. Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Terdiri atas Analisis SWOT; CSF; dan Peta Strategi. 6. Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT

Analisis terhadap aspek eksternal IS/IT yang mempengaruhi perancangan Strategic Planning. 7. Analisis Lingkungan Internal IS/IT

Analisis aplikasi yang digunakan dan menyusun portofolio aplikasi sesuai dengan kategorinya masing-masing, serta analisis sarana dan prasarana IT. 8. IS/IT Strategy Process: Business Model Canvas

Tahapan analisis dan pemetaan Business Model Canvas

(BMC) untuk menciptakan Future Business yang terbaru dan teraktual.

9. Strategi IS

Pada tahapan ini disusun strategi IS berupa daftar aplikasi atau solusi untuk masing-masing permasalahan. 10. Strategi IT

Tahap ini akan menyusun strategi IT berdasarkan masukan dari integrasi BMC dan menghasilkan rekomendasi spesifikasi kebutuhan IT.

11. Strategi Manajemen IS/IT a. Analisis SDM

b. Perubahan Struktur Organisasi 12. Rekomendasi Portofolio Aplikasi

Menyusun daftar usulan aplikasi-aplikasi lengkap dengan deskripsi masing-masing aplikasi, kemudian dikategorikan sesuai dengan CSF.

13. Rencana Implementasi

Menyusun rencana berupa skala prioritas aplikasi yang akan diimplementasikan, dan penjadwalan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Perusahaan

Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi perusahaan secara mendetail, sehingga diperoleh data dan informasi yang relevan dengan penelitian. Terdiri atas identifikasi: 1. Latar Belakang Perusahaan, terdiri atas identifikasi dan

analisis Visi, Misi dan Tujuan perusahaan, yang mana berfungsi untuk menentukan strategi seperti apa yang akan diadopsi dan disusun.

2. Struktur Organisasi beserta dengan deskripsi tugas dan tanggung jawab, digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara keragaman SDM per-divisi dan kebutuhan akan tenaga kerja.


(38)

4 3. Bisnis Perusahaan (Proses Bisnis, Sistem Informasi,

dan Business Value), identifikasi proses bisnis utama dan pendukung, sistem informasi yang berjalan dan kondisi keuangan perusahaan. Hal ini wajib dilakukan karena akan menentukan apakah akan dilakukan penyusunan BPR (Business Process Re-engineering) dan BMC (Business Model Canvas) baru dalam Future Business dari perusahaan.

4.2 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi strategi bisnis perusahaan. Terbagi menjadi dua tahapan analisis: 1. Analisis Porter

Analisis Porter digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis persaingan yang terjadi dalam industri bersangkutan. Berikut ini adalah penggambaran diagram analisis Porter yang didapatkan.

2. Analisis Perkembangan dan Kebutuhan Bisnis

Analisis perkembangan dan kebutuhan bisnis dilakukan untuk mengetahui trend bisnis yang sedang berkembang saat ini. Dari hasil analisis Customer

cenderung lebih memilih untuk membeli produk beserta dengan kualitas serta layanan yang diberikan. Oleh karena itu Divisi MIS sebagai pengelola IT harus mampu mengakomodasi sistem kearah Enterprise Business Service, yaitu sebagai penyedia Services

bukan hanya sebagai pengelola saja. Sementara itu untuk bisnis strategi yang dapat dipakai adalah dengan analisis dan pemetaan Business Model Canvas (BMC) untuk Future Business.

Gambar 4.1 Diagram Porter’s Five Forces Model

4.3 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Analisis faktor internal, berupa kekuatan internal dan peluang perusahaan, atau kelemahan yang harus diminimalisir.

1. Analisis SWOT:

a. Analisis Faktor Internal (SW) dan Eksternal (OT) Sehingga didapatkan daftar dari masing-masing kategori.

b. Tentukan Diagram Posisi SWOT (IFAS - EFAS) Digunakan untuk mengidentifikasi posisi dan situasi yang dihadapi perusahaan dalam persaingan bisnis. Diawali dengan pembuatan Skoring,

pembobotan dan perhitungan nilai total dari masing-masing kategori. Setelah itu baru ditentukan perusahaan berada dikuadran berapa.

Gambar 4.2 Diagram Posisi Analisis SWOT c. Matriks SWOT, dari Diagram Posisi SWOT

kemudian ditentukan Strategi yang akan diambil. 2. Analisis Critical Success Factor (CSF) dan KPI

a. Mengidentifikasi area-area kunci yang perlu diperhatikan

b. Mengidentifikasi key focus area dari masing-masing stage pada project life cycle dan penyebab utama dari kegagalan proyek.

c. Mengevaluasi dan mengukur realibility dari sebuah

Information System

d. Mengukur tingkat kinerja/produktivitas SDM

Gambar 4.3 Corporate Strategic Map and KPI

Gambar 4.4 MIS Division Strategic Mapand KPI

3. Analisis Peta Strategi

Analisis Peta strategi disusun atas dasar hasil analisis lingkungan eksternal bisnis. Setiap strategi tercantum dalam peta strategi, dilengkapi dengan indikator kunci

Total Kekuatan 2.35 Total Peluang 3.12 Total Kelemahan 2.65 Total Ancaman 0.7 Letak Titik X -0.3 Letak Titik Y 2.42

O

Turn Around

W S

T

Koordinat Titik X (IFAS) Koordinat Titik Y (EFAS)

Strategi Strategi Agresif


(39)

5

4.4 Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT

Analisis berikutnya terhadap lingkungan eksternal IS/IT yang merupakan analisis terhadap aspek-aspek eksternal dari IS/IT yang mempengaruhi Strategic Planning.

Misalnya trend perkembangan teknologi yang sedang banyak digunakan dan dibutuhkan. Trend penggunaan teknologi penting karena untuk unggul perusahaan harus mengikuti trend terbaru. Cloud Computing merupakan

Trend Teknologi paling Strategis dan bermanfaat.

4.5 Analisis Lingkungan Internal IS/IT

Bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pemanfaatan IT berjalan pada perusahaan.

1. Analisis Portofolio Aplikasi Saat ini

Analisis portofolio adalah langkah menganalisis aplikasi-aplikasi yang telah digunakan perusahaan saat ini untuk membantu operasional bisnisnya.

a. Langkah pertama melakukan assessment dengan menggunakan Kuesioner untuk menentukan tingkat kepentingan dari suatu aplikasi.

b. Setelah itu direkap dan dilakukan perhitungan skor, dan dihitung total skornya masing-masing sesuai dengan kategori Matriks McFarlan.

c. Pembuatan Matriks McFarlan Portofolio Aplikasi Tabel 4.1 Matriks McFarlan Portofolio Aplikasi Berjalan

HIGH POTENTIAL STRATEGIC

KEY OPERATIONAL SUPPORT

^ File Server

+ SI Utama PTRH + HIRDS

^ Payroll

^ Ms. Office

+ Website PTRH

(^) Aplikasi berjalan; (+) Aplikasi yang harus ditingkatkan. 2. Analisis Sarana dan Prasarana dilakukan untuk

mendokumentasikan inventaris IT. Berfungsi untuk melihat sejauh mana infrastruktur telah tersedia untuk pengembangan kedepannya. Terdiri atas identifikasi dan analisis hardware, software dan jaringan.

4.6 IS/IT Strategic Future Business Process

Analisis dan pemetaan Business Model Canvas (BMC) untuk menciptakan Future Business yang terbaru dan teraktual serta solusi permasalahan atas Business Model Canvas yang baru. Terdiri atas beberapa strategi yang mencakup strategi bisnis untuk pemecahan masalah terhadap produk, pemasaran, distribusi barang, aliran pemasukan, layanan yang harus disediakan oleh perusahaan (sistem, software, hardware, dan model bisnis). Selain itu Divisi MIS sebagai penyedia layanan internal harus mampu melakukan perbaikan dan menyediakan layanan internal yang maksimal.

Gambar 4.5 Long Tail Strategy

Untuk menerapkan Long Tail Strategy sebagai Future Business PTRH, maka ada hal-hal lain yang harus diperhatikan, hal ini telah dipetakan kedalam sebuah

Business Model Canvas baru dari PTRH.

Gambar 4.6 Business Model Canvas Long Tail Strategy

Dalam rangka mencapai Business Model yang baru, maka harus disiapkan organisasi dan infrastruktur sistem yang maksimal dalam internal perusahaan. Sehingga perusahaan harus terlebih dahulu membenahi permasalahan yang ada saat ini dengan mengacu kembali pada Business Model Canvas.

4.7 Strategi IS

Tahap Strategi IS bertujuan untuk melakukan analisis pemilihan aplikasi atau solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan. Strategi IS disusun berdasarkan pada data usulan solusi masalah dengan menggunakan konsep Business Model Canvas Long Tail

dan Solusi Strategi yang didapatkan pada tahap Matriks SWOT pada tahapan sebelumnya.

4.8 Strategi Manajemen IS/IT

Tahapan penentuan Strategi Manajemen IS/IT, terdiri atas: 1. Usulan perubahan atau penambahan SDM

Berapa jumlah yang dibutuhkan, apa dan dimana akan ditempatkan serta bagaimana kualifikasinya.

2. Usulan Struktur Organisasi Perusahaan baru 3. Usulan Struktur Organisasi Divisi MIS baru

Untuk usulan struktur organisasi dilakukan dengan cara merubah struktur lama, menggeser atau memindahkan atau bahkan merubah nama divisi/departemen. Selain itu pada struktur organisasi usulan harus sudah ditentukan dimana letak SDM rekrutan baru berada.


(40)

6

4.9 Strategi IT

Tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan rekomendasi dari spesifikasi kebutuhan IT untuk mendukung usulan aplikasi pada Strategi IS. Terdiri atas usulan teknologi sebagai berikut:

1. Spesifikasi hardware (server, computer, laptop). 2. Software (untuk keperluan server, OS, development dan

lain sebagainya). 3. Internet dan Hosting

Pada tahapan ini juga diusulkan arsitektur teknologi yang menekankan pada kemampuannya untuk mendukung aplikasi yang diusulkan, yaitu arsitektur jaringan.

router switch switch Server Converter Converter switch Converter Converter switch Converter Converter LOGISTIK WAREHOUSE QC PURCHASING switch Converter PPDS Converter switch Converter PRODUKSI Converter switch Converter Converter R&D switch ACCOUNTING Converter Converter WiFI Tablet Server Server Area produksi

Gambar 4.7 Usulan Struktur Jaringan

4.10 Rekomendasi Portofolio Aplikasi

Pada tahapan ini akan disusun portofolio aplikasi yang merupakan rekomendasi hasil penelitian. Penyusunan rekomendasi portofolio aplikasi merupakan penjabaran dari aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan oleh perusahaan di masa depan setelah melakukan analisis terhadap semua lingkungan internal maupun eksternal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan tabel Rekomendasi Aplikasi dari tahapan Strategi IS

2. Lakukan perhitungan yang sama untuk menentukan Kategori Portofolio Aplikasi berdasarkan Matriks McFarlan (lihat tahapan sebelumnya)

Tabel 4.2 Matriks McFarlan Rekomendasi Aplikasi

HIGH POTENTIAL STRATEGIC

* Cloud Computing * Community Website

* Marketing Management

KEY OPERATIONAL SUPPORT

* KMS

* Migration Tracking Module

^ File Server + SI Utama PTRH + HIRDS

^ Payroll ^ Ms. Office + Website PTRH

(^) Aplikasi yang berjalan;

(+) Aplikasi berjalan yang harus ditingkatkan; (*) Aplikasi baru.

4.11 Rencana Implementasi

Rekomendasi Portofolio Aplikasi yang telah diurutkan dan dikelompokkan menjadi roadmap implementasi, serta data depedency antar aplikasi usulan bukan merupakan satu-satunya penentu urutan aplikasi mana yang harus dibangun terlebih dahulu, karena ada faktor lain yang dapat dipertimbangkan, antara lain: ketersedian infrastruktur dasar, kebutuhan, manfaat, resiko dan dampak terhadap organisasi dapat dijadikan acuan berikutnya dalam implementasi modul aplikasi, selain itu juga perlu diperhatikan mengenai kebutuhan akan SDM tambahan, baik untuk melaksanakan atau yang akan membangun sistem tersebut.

Gambar 4.8 Gantt Chart Fase Implementasi Usulan Aplikasi

5. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu IS/IT

Strategic Planning. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses analisis, pemetaan, dan perancangan Future Business Analysis And Mapping serta IS/IT Strategic Planning, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penentuan strategi didapatkan setelah melalui proses analisis, baik lingkungan internal-eksternal bisnis maupun IS/IT.

2. Penerapan Business Model Canvas dengan Long Tail Strategy pada IS/IT Strategic Planning terlihat pada

Future Business baru yang akan diarahkan pada

enterprise services.

3. Telah dihasilkan IS/IT Strategic Planning PTRH yang menganut Business Model Canvas Future Business, mencakup: Strategi IS, Strategi IT, dan Strategi Manajemen IS/IT.

4. Baik Strategi IS, Strategi IT dan Strategi Manajemen IS/IT telah mampu menghasilkan portofolio IT yang mencakup usulan aplikasi dan usulan teknologi, yang disusun berdasarkan pada skala prioritas investasi IS/IT serta menghasilkan rekomendasi solusi perbaikan yang disesuaikan dengan Business Model Canvas.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Ward, John, dan Peppard, Joe. 2002.

Strategic Planning for Information System, 3rd Edition. England: John Wiley & Sons, Ltd. [2] Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves. 2010.

Business Model Generation. New York: John Wiley & Sons, Inc.

[3] Anderson, C. 2008. Long Tail – The Revised and Updated Edition : Why the Future of Business is Selling Less of More. New York: Hyperion Press.


(41)

7

for Competitive Advantage, 14th edition. New York: McGraw Hill.

[5] F. Warren McFarlan, Applegate, Lynda M., Robert D. Austin,. 2007. Corporaate Information Strategy and Management: Text and Cases. Toronto: McGraw-Hill.

National Institute of Standards and Technology (NIST).


(1)

Gambar 2.4 Business Model Canvas [2]

2.4 Strategic Planning Analysis Method

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT diperlukan agar upaya pembuatan strategi sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat adalah identifikasi dari faktor strategi internal (SW) dan eksternal (OT) perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman [4].

2. Porter’s Five Forces Model

Lima (5) Daya Persaingan Porter adalah alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Industri dapat didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Persaingan akan menentukan kegiatan apa yang diperlukan, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik.

3. Critical Success Factor (CSF)

Analisis Critical Success Factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin suatu kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan [1].

3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan IS/IT Strategic Planning ini, diperlukan sebuah acuan untuk menjadi pedoman selama penelitian. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan pengembangan Strategic Planning Model dari John Ward & Peppard (2002).

Identifikasi Perusahaan (Visi, Misi, Value dan Business Process)

Analisis Lingkungan

Eksternal Bisnis Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT Strategi Manajemen IS/IT Strategi IT Rekomendasi Portofolio Aplikasi Pemilihan & Prioritas

Portofolio Penjadwalan Analisis Lingkungan Internal IS/IT Inisialisasi Pengumpulan Data Strategi IS

IS/IT Strategy Process: Business Model Canvas Studi Pustaka

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

1. Inisialisasi Awal

Pemilihan tema, dan judul penelitian; mengidentifikasi permasalahan; Pembatasan masalah; dan menentukan maksud dan tujuan penelitian.

2. Studi Pustaka dan Pengumpulan Data

Kajian deduktif konseptual yang berisi fenomena atau parameter relevan yang disistematika, diklasifikasikan, dan dihubungkan sehingga bersifat umum.

3. Identifikasi Perusahaan

a. Latar Belakang Perusahaan

b. Struktur Organisasi, Deskripsi tugas dan tanggung jawab serta keragaman SDM per-bagian.

c. Proses bisnis dan Business Value perusahaan, dan sebagainya.

4. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis a. Analisis Porter, dan

b. Analisis Perkembangan dan kebutuhan Bisnis 5. Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Terdiri atas Analisis SWOT; CSF; dan Peta Strategi. 6. Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT

Analisis terhadap aspek eksternal IS/IT yang mempengaruhi perancangan Strategic Planning. 7. Analisis Lingkungan Internal IS/IT

Analisis aplikasi yang digunakan dan menyusun portofolio aplikasi sesuai dengan kategorinya masing-masing, serta analisis sarana dan prasarana IT. 8. IS/IT Strategy Process: Business Model Canvas

Tahapan analisis dan pemetaan Business Model Canvas (BMC) untuk menciptakan Future Business yang terbaru dan teraktual.

9. Strategi IS

Pada tahapan ini disusun strategi IS berupa daftar aplikasi atau solusi untuk masing-masing permasalahan. 10. Strategi IT

Tahap ini akan menyusun strategi IT berdasarkan masukan dari integrasi BMC dan menghasilkan rekomendasi spesifikasi kebutuhan IT.

11. Strategi Manajemen IS/IT a. Analisis SDM

b. Perubahan Struktur Organisasi 12. Rekomendasi Portofolio Aplikasi

Menyusun daftar usulan aplikasi-aplikasi lengkap dengan deskripsi masing-masing aplikasi, kemudian dikategorikan sesuai dengan CSF.

13. Rencana Implementasi

Menyusun rencana berupa skala prioritas aplikasi yang akan diimplementasikan, dan penjadwalan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Perusahaan

Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi perusahaan secara mendetail, sehingga diperoleh data dan informasi yang relevan dengan penelitian. Terdiri atas identifikasi: 1. Latar Belakang Perusahaan, terdiri atas identifikasi dan

analisis Visi, Misi dan Tujuan perusahaan, yang mana berfungsi untuk menentukan strategi seperti apa yang akan diadopsi dan disusun.

2. Struktur Organisasi beserta dengan deskripsi tugas dan tanggung jawab, digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara keragaman SDM per-divisi dan kebutuhan akan tenaga kerja.


(2)

3. Bisnis Perusahaan (Proses Bisnis, Sistem Informasi, dan Business Value), identifikasi proses bisnis utama dan pendukung, sistem informasi yang berjalan dan kondisi keuangan perusahaan. Hal ini wajib dilakukan karena akan menentukan apakah akan dilakukan penyusunan BPR (Business Process Re-engineering) dan BMC (Business Model Canvas) baru dalam Future Business dari perusahaan.

4.2 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi strategi bisnis perusahaan. Terbagi menjadi dua tahapan analisis: 1. Analisis Porter

Analisis Porter digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis persaingan yang terjadi dalam industri bersangkutan. Berikut ini adalah penggambaran diagram analisis Porter yang didapatkan.

2. Analisis Perkembangan dan Kebutuhan Bisnis

Analisis perkembangan dan kebutuhan bisnis dilakukan untuk mengetahui trend bisnis yang sedang berkembang saat ini. Dari hasil analisis Customer cenderung lebih memilih untuk membeli produk beserta dengan kualitas serta layanan yang diberikan. Oleh karena itu Divisi MIS sebagai pengelola IT harus mampu mengakomodasi sistem kearah Enterprise Business Service, yaitu sebagai penyedia Services bukan hanya sebagai pengelola saja. Sementara itu untuk bisnis strategi yang dapat dipakai adalah dengan analisis dan pemetaan Business Model Canvas (BMC) untuk Future Business.

Gambar 4.1 Diagram Porter’s Five Forces Model 4.3 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Analisis faktor internal, berupa kekuatan internal dan peluang perusahaan, atau kelemahan yang harus diminimalisir.

1. Analisis SWOT:

a. Analisis Faktor Internal (SW) dan Eksternal (OT) Sehingga didapatkan daftar dari masing-masing kategori.

b. Tentukan Diagram Posisi SWOT (IFAS - EFAS) Digunakan untuk mengidentifikasi posisi dan situasi yang dihadapi perusahaan dalam persaingan

pembobotan dan perhitungan nilai total dari masing-masing kategori. Setelah itu baru ditentukan perusahaan berada dikuadran berapa.

Gambar 4.2 Diagram Posisi Analisis SWOT c. Matriks SWOT, dari Diagram Posisi SWOT

kemudian ditentukan Strategi yang akan diambil. 2. Analisis Critical Success Factor (CSF) dan KPI

a. Mengidentifikasi area-area kunci yang perlu diperhatikan

b. Mengidentifikasi key focus area dari masing-masing stage pada project life cycle dan penyebab utama dari kegagalan proyek.

c. Mengevaluasi dan mengukur realibility dari sebuah Information System

d. Mengukur tingkat kinerja/produktivitas SDM

Gambar 4.3 Corporate Strategic Map and KPI

Gambar 4.4 MIS Division Strategic Map and KPI 3. Analisis Peta Strategi

Analisis Peta strategi disusun atas dasar hasil analisis lingkungan eksternal bisnis. Setiap strategi tercantum dalam peta strategi, dilengkapi dengan indikator kunci

Total Kekuatan 2.35 Total Peluang 3.12 Total Kelemahan 2.65 Total Ancaman 0.7 Letak Titik X -0.3 Letak Titik Y 2.42

O

Turn Around

W S

T

Koordinat Titik X (IFAS) Koordinat Titik Y (EFAS)

Strategi Strategi Agresif


(3)

yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja setiap strategi, serta CSF.

4.4 Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT

Analisis berikutnya terhadap lingkungan eksternal IS/IT yang merupakan analisis terhadap aspek-aspek eksternal dari IS/IT yang mempengaruhi Strategic Planning.

Misalnya trend perkembangan teknologi yang sedang banyak digunakan dan dibutuhkan. Trend penggunaan teknologi penting karena untuk unggul perusahaan harus mengikuti trend terbaru. Cloud Computing merupakan Trend Teknologi paling Strategis dan bermanfaat.

4.5 Analisis Lingkungan Internal IS/IT

Bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pemanfaatan IT berjalan pada perusahaan.

1. Analisis Portofolio Aplikasi Saat ini

Analisis portofolio adalah langkah menganalisis aplikasi-aplikasi yang telah digunakan perusahaan saat ini untuk membantu operasional bisnisnya.

a. Langkah pertama melakukan assessment dengan menggunakan Kuesioner untuk menentukan tingkat kepentingan dari suatu aplikasi.

b. Setelah itu direkap dan dilakukan perhitungan skor, dan dihitung total skornya masing-masing sesuai dengan kategori Matriks McFarlan.

c. Pembuatan Matriks McFarlan Portofolio Aplikasi Tabel 4.1 Matriks McFarlan Portofolio Aplikasi Berjalan

HIGH POTENTIAL STRATEGIC

KEY OPERATIONAL SUPPORT

^ File Server

+ SI Utama PTRH + HIRDS

^ Payroll

^ Ms. Office

+ Website PTRH

(^) Aplikasi berjalan; (+) Aplikasi yang harus ditingkatkan. 2. Analisis Sarana dan Prasarana dilakukan untuk

mendokumentasikan inventaris IT. Berfungsi untuk melihat sejauh mana infrastruktur telah tersedia untuk pengembangan kedepannya. Terdiri atas identifikasi dan analisis hardware, software dan jaringan.

4.6 IS/IT Strategic Future Business Process

Analisis dan pemetaan Business Model Canvas (BMC) untuk menciptakan Future Business yang terbaru dan teraktual serta solusi permasalahan atas Business Model Canvas yang baru. Terdiri atas beberapa strategi yang mencakup strategi bisnis untuk pemecahan masalah terhadap produk, pemasaran, distribusi barang, aliran pemasukan, layanan yang harus disediakan oleh perusahaan (sistem, software, hardware, dan model bisnis). Selain itu Divisi MIS sebagai penyedia layanan internal harus mampu melakukan perbaikan dan menyediakan layanan internal yang maksimal.

Gambar 4.5 Long Tail Strategy

Untuk menerapkan Long Tail Strategy sebagai Future Business PTRH, maka ada hal-hal lain yang harus diperhatikan, hal ini telah dipetakan kedalam sebuah Business Model Canvas baru dari PTRH.

Gambar 4.6 Business Model Canvas Long Tail Strategy Dalam rangka mencapai Business Model yang baru, maka harus disiapkan organisasi dan infrastruktur sistem yang maksimal dalam internal perusahaan. Sehingga perusahaan harus terlebih dahulu membenahi permasalahan yang ada saat ini dengan mengacu kembali pada Business Model Canvas.

4.7 Strategi IS

Tahap Strategi IS bertujuan untuk melakukan analisis pemilihan aplikasi atau solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan. Strategi IS disusun berdasarkan pada data usulan solusi masalah dengan menggunakan konsep Business Model Canvas Long Tail dan Solusi Strategi yang didapatkan pada tahap Matriks SWOT pada tahapan sebelumnya.

4.8 Strategi Manajemen IS/IT

Tahapan penentuan Strategi Manajemen IS/IT, terdiri atas: 1. Usulan perubahan atau penambahan SDM

Berapa jumlah yang dibutuhkan, apa dan dimana akan ditempatkan serta bagaimana kualifikasinya.

2. Usulan Struktur Organisasi Perusahaan baru 3. Usulan Struktur Organisasi Divisi MIS baru

Untuk usulan struktur organisasi dilakukan dengan cara merubah struktur lama, menggeser atau memindahkan atau bahkan merubah nama divisi/departemen. Selain itu pada struktur organisasi usulan harus sudah ditentukan dimana letak SDM rekrutan baru berada.


(4)

4.9 Strategi IT

Tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan rekomendasi dari spesifikasi kebutuhan IT untuk mendukung usulan aplikasi pada Strategi IS. Terdiri atas usulan teknologi sebagai berikut:

1. Spesifikasi hardware (server, computer, laptop). 2. Software (untuk keperluan server, OS, development dan

lain sebagainya). 3. Internet dan Hosting

Pada tahapan ini juga diusulkan arsitektur teknologi yang menekankan pada kemampuannya untuk mendukung aplikasi yang diusulkan, yaitu arsitektur jaringan.

router switch switch Server Converter Converter switch Converter Converter switch Converter Converter LOGISTIK WAREHOUSE QC PURCHASING switch Converter PPDS Converter switch Converter PRODUKSI Converter switch Converter Converter R&D switch ACCOUNTING Converter Converter WiFI Tablet Server Server Area produksi

Gambar 4.7 Usulan Struktur Jaringan 4.10 Rekomendasi Portofolio Aplikasi

Pada tahapan ini akan disusun portofolio aplikasi yang merupakan rekomendasi hasil penelitian. Penyusunan rekomendasi portofolio aplikasi merupakan penjabaran dari aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan oleh perusahaan di masa depan setelah melakukan analisis terhadap semua lingkungan internal maupun eksternal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan tabel Rekomendasi Aplikasi dari tahapan Strategi IS

2. Lakukan perhitungan yang sama untuk menentukan Kategori Portofolio Aplikasi berdasarkan Matriks McFarlan (lihat tahapan sebelumnya)

Tabel 4.2 Matriks McFarlan Rekomendasi Aplikasi

HIGH POTENTIAL STRATEGIC

* Cloud Computing * Community Website

* Marketing Management

KEY OPERATIONAL SUPPORT

* KMS

* Migration Tracking Module

^ File Server + SI Utama PTRH + HIRDS

^ Payroll ^ Ms. Office + Website PTRH

(^) Aplikasi yang berjalan;

(+) Aplikasi berjalan yang harus ditingkatkan; (*) Aplikasi baru.

4.11 Rencana Implementasi

Rekomendasi Portofolio Aplikasi yang telah diurutkan dan dikelompokkan menjadi roadmap implementasi, serta data depedency antar aplikasi usulan bukan merupakan satu-satunya penentu urutan aplikasi mana yang harus dibangun terlebih dahulu, karena ada faktor lain yang dapat dipertimbangkan, antara lain: ketersedian infrastruktur dasar, kebutuhan, manfaat, resiko dan dampak terhadap organisasi dapat dijadikan acuan berikutnya dalam implementasi modul aplikasi, selain itu juga perlu diperhatikan mengenai kebutuhan akan SDM tambahan, baik untuk melaksanakan atau yang akan membangun sistem tersebut.

Gambar 4.8 Gantt Chart Fase Implementasi Usulan Aplikasi 5. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu IS/IT Strategic Planning. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses analisis, pemetaan, dan perancangan Future Business Analysis And Mapping serta IS/IT Strategic Planning, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penentuan strategi didapatkan setelah melalui proses analisis, baik lingkungan internal-eksternal bisnis maupun IS/IT.

2. Penerapan Business Model Canvas dengan Long Tail Strategy pada IS/IT Strategic Planning terlihat pada Future Business baru yang akan diarahkan pada enterprise services.

3. Telah dihasilkan IS/IT Strategic Planning PTRH yang menganut Business Model Canvas Future Business, mencakup: Strategi IS, Strategi IT, dan Strategi Manajemen IS/IT.

4. Baik Strategi IS, Strategi IT dan Strategi Manajemen IS/IT telah mampu menghasilkan portofolio IT yang mencakup usulan aplikasi dan usulan teknologi, yang disusun berdasarkan pada skala prioritas investasi IS/IT serta menghasilkan rekomendasi solusi perbaikan yang disesuaikan dengan Business Model Canvas.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Ward, John, dan Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning for Information System, 3rd Edition. England: John Wiley & Sons, Ltd. [2] Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves. 2010.

Business Model Generation. New York: John Wiley & Sons, Inc.

[3] Anderson, C. 2008. Long Tail – The Revised and Updated Edition : Why the Future of Business is Selling Less of More. New York: Hyperion Press.


(5)

[4] Thompson, Arthur A., Strickland, A.J, Gamble, John E. 2005. Crafting and Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage, 14th edition. New York: McGraw Hill.

[5] F. Warren McFarlan, Applegate, Lynda M., Robert D. Austin,. 2007. Corporaate Information Strategy and Management: Text and Cases. Toronto: McGraw-Hill.

[6] Mell, P., & Grance, T. 2011. The NIST Definition of Cloud Computing. Gaithersburg, Amerika Serikat: National Institute of Standards and Technology (NIST).


(6)

A-1

C U R R I C U L U M V I T A E

Esson Sihombing

esson_sihombing@yahoo.com

3550ns@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal :

2012

2014 Magister Sistem Informasi - Universitas Komputer Indonesia

2007

2011 Sistem Informasi - Universitas Komputer Indonesia

2003

2006 SMA Negeri 4 Bandung

2000

2003 SLTP Negeri 36 Bandung