Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Sederhana-IV
49
BAB IV MEMASANG PONDASI DAN DINDING
A. Menyiapkan Adukan MortarSpesi
Mortar adalah suatu bagian pasangan batu yang setara dengan pasangan batu itu sendiri. Adukan berfungsi untuk membantali satuan
pasangan batunya, yang mendukungan penuh satu sama lain. Adukan memberi perapatan antara satuan-satuannya untuk mencegah masuknya
air dan angin. Adukan merekatkan satuan-satuan tersebut satu sama lain untuk mengikatnya menjadi satuan struktural monolitik dan juga penting
untuk penampilan dinding pasangan batu. Jenis adukan yang paling karakteristik terbuat dari semen portland, kapur hidrasi, agregat pasir,
dan air.
Pasir harus bersih dan diayak untuk menghilangkan partikel yang terlalu kasar atau terlalu halus. Semen portland merupakan bahan
perekat pada adukan, tetapi adukan yang terbuat hanya dari semen portland akan keras dan tidak mengalir secara baik pada cetok atau di
bawah bata, sehingga kapur ditambahkan untuk memberikan kelancaran dan daya kerjanya. Kapur diproduksi dengan cara membakar batu kapur
atau cangkang kerang kalsium karbonat dalam tungku untuk meng- hilangkan karbon dioksida dan menyisakan kapur tohor kalsium oksida.
Kapur tohor ini kemudian diberi air dengan membiarkannya menyerap air sebanyak yang dapat dilakukannya, yang menyebabkan
pembentukan kalsium hidroksida, yang disebut kapur padam atau kapur terhidrasi. Proses pengairan, yang melepaskan panas dalam jumlah yang
banyak, biasanya dilakukan di pabrik. Kapur hidrasi ini selanjutnya dikeringkan, digiling, dan dikemas untuk dikirim. Hingga akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20, adukan dibuat tanpa semen portland, dan kapur itu sendirilah yang menjadi bahan perekatnya; adukan ini mengeras dengan
cara menyerap karbon dioksida dari udara untuk menjadi kalsium karbonat, sebuah proses yang sangat lambat dan tidak merata.
Untuk mencapai suatu daya kerja yang ekivalen dengan adukan semen portland-kapur, adukan semen pasangan batu diformulasi dengan
campuran tambahan yang menaikkan udara yang menghasilkan kandungan udara tinggi pada adukan matangnya. Hal ini
akan mengurangi kekuatan rekat antara adukan dan satuan pasangan-batu
ingá kira-kira setengah dari kekuatan adulan konvensional, yang berarti bahwa kekuatan lentur dan geser dinding tersebut berkurang dan
dindingnya lebih dapat diresapi oleh air. Oleh karena itu hanya adukan semen-kapur konvensional yang harus ditentukan untuk pekerjaan
pasangan batu yang membutuhkan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah. Agar mudah, semen adukan yang terdiri atas semen portland
pracampur dan kapur dengan udara yang terbatas, dapat digunakan dalam membuat adukan semen-kapur.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Sederhana
50
Semen merah adalah hasil penghancuran bata, genting dan bahan bakaran lempung lainnya hingga menjadi tepung, semen merah
merupakan bahan tambah hidrolik, semen merah juga merupakan sisa- sisa berasal dari bata yang mengalami kerusakan, bata yang pecah-
pecah dihancurkan dan diayak untuk dijadikan semen merah.
Pasir merupakan bahan adukan, merupakan bahan batubatuan dengan ukuran kecil 0,15 mm - 5 mm, syarat-syarat untuk pasir adalah
sebagai berikut : 1. Butir-butir pasir harus berukuran antara 0,15 mm - 5 mm.
2. Harus keras, berbentuk tajam, dan tidak mudah hancur oleh pengaruh
perubahan iklim. 3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5:
4. Bila mengandung lumpur lebih dari 5 maka harus dicuci. 5. Tidak boleh mengandung bahan organik, garam, minyak dan
sebagainya. 6. Pasir laut tidak boleh dijadikan bahan bangunan kecuali bila telah
diadakan penelitian dan petunjuk dari ahli bangunan. Pasir untuk pembuatan adukan atau beton harus memenuhi
persyaratan di atas, selain pasir alam dari sungai atau galian dalam tanah terdapat pula pasir buatan yang dihasilkan dari batu yang
dihaluskan dengan mesin pemecah batu.
B. Memasang Pondasi Batu Belah Pondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital,