BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem bisa berupa abstraksi atau fisis Gordon B. Davis, 2002. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari
gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan
Tata Sutabri, 2004.
Dari definisi di atas maka dapat diketahui manfaat sistem yaitu untuk menyatukan atau mengintegrasikan semua unsur yang ada dalam suatu ruang lingkup,
dimana komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau sub sistem harus saling berintegrasi dan saling berhubungan untuk membentuk satu
kesatuan sehingga sasaran dan tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai. Pendekatan
Universitas Sumatera Utara
sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan dengan pendekatan sistem yang prosedural.
Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling
berelasi dan berinteraksi Hanif Al Fata, 2007.
Pada umumnya ciri-ciri sistem bertujuan, punya batas, terbuka, tersusun dari subsistem, dan saling berkaitan dan saling ketergantungan, merupakan suatu
kebulatan yang utuh, melakukan kegiatan transformasi, ada mekanisme kontrol, dan memiliki kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri sendiri.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses, transformasi data, sehingga berubah bentuk menjadi informasi. Informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah,
atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informative, argumentasi, ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi ini adalah hasil proses data yang
bentuknya kurang berguna menjadi data yang berguna.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Jogiyanto Hartono 1999, hal :696 kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
a. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. b.
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
c. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Kegunaan informasi itu sendiri adalah untuk memberitahukan kepada si penerima informasi mengenai suatu masalah agar si penerima informasi lebih dapat
menguasai masalah yang dihadapinya. Informasi juga ketidakpastian tentang suatu masalah yang dapat digunakan untuk memilih resiko yang paling kecil dan
keuntungan yang besar dalam pemilihan alternatif bagi suatu proses pengambilan keputusan.
2.3 Pengertian Sistem Informasi