Proses Desain Cover Buku

(1)

Kata Pengantar

Alhaamdulillahi robbil’aalamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek.

Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu mata kuliah kerja praktek, Fakultas Desain Dan Seni, jurusan Desain Komunukasi Visual, Universitas Komputer Indonesia Bandung. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini terdapat banyak kekurangan.

Namun penulis berharap agar laporan kerja praktek ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi mahasiswa/i jurusan Desain komunikasi Visual UNIKOM serta bagi pembaca umum.

Bandung, 2011


(2)

Daftar Pustaka

 Ching, Francis, 2002, Menggambar Suatu Proses Kreatif, Erlangga, Jakarta  Gollwirzer, Gerhard, 1996, Menggambar bagi pengembangan Bakat, Penerbit

ITB, Bandung

 Sachari, Agus, 2000, Pengantar Desain, Penerbit ITB :


(3)

BAB IV Kesimpulan

Dalam melaksanakan kerja praktek selama 40 hari (08 Desember - 08 Ferbruari 2011), penulis menghasilkan laporan kerja praktek, yang berjudul ”PROSES DESAIN COVER BUKU “ Tentunya selama kegiatan berlangsung banyak hal yang penulis dapat selain mengenal orang-orang dan lingkungan baru, penulis juga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus kedalam dunia kerja melalui kerja praktek.

 Manfaat Selama Praktikan

Manfaat yang didapat selama praktikan adalah sebuah pengalaman bagi penulis dalam dunia kerja yang sebenarnya, dan juga melatih mental penulis dalam bersosialisasi terhadap lingkungan kerja, dan yang paling penting penulis bisa menuangkan materi yang sudah di dapat selama kuliah dan di realisasikan secara langsung di tempat praktikan.

Penulis juga mendapatkan pengalaman yang berarti, Dimana penulis dibimbing menjadi seorang yang bisa bekerja dengan tim, dan juga dibina untuk meningkatkan kualitas diri, dan etika profesionalisme. Meskipun awalnya terasa sangat kaku dengan situasi dunia kerja, lama-lama penulis bisa beradaptasi dengan lingkungan. Tentu tidak terlepas dari arahan atau komando pembimbing pihak Penerbit ITB yang bertugas membimbing penulis dalam menjalankan kerja praktek.

Dalam hal ini, penulis sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual UNIKOM, yang dibekali dengan materi kuliah yang bersangkutan dengan kerja praktek, penulis berpendapat bahwa materi pada kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis, masih dalam kerangka kuliah Desain Komunikasi Visual.


(4)

BAB III

Laporan Kerja Praktek

3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

Didalam perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan buku hasil karya ilmiah dari para ilmuwan dan dosen ini terdapat beberapa pembagian kerja yang dilakukan oleh masing-masing karyawan. Salah satunya adalah sebagai designer, yang bekerja secara kelompok yang terbagi menjadi editor, layouter, tracer.

Dalam proses kerja praktek yang dilakukan pihak Penerbit ITB menempatkan penulis sebagai Desainer layout, yang bertugas untuk mendesain cover-cover buku dari hasil karya tulis para dosen dan ilmuwan.

3.2 Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek di Perusahaan

Tahapan pertama desainer bertugas untuk mendesain ulang sebuah cover buku yang telah diberikan oleh perusahaan yang kemudian dilanjutkan ke tahap kedua yaitu akan diberikan kepada penerbit, setelah selesai di layout kemudian dilanjutkan ke tahap ketiga yaitu akan dikembalikan lagi kepada desainer untuk dipecah warna. Dalam proses pecah warna untuk sebuah cover yang akan dijadikan buku, seorang desainer dibimbing terlebih dahulu oleh kepala divisi desain supaya mengerti proses pendesainan.

Mendesain ulang cover buku memerlukan aspek yang harus diperhatikan, seorang desainer wajib memahami isi buku tersebut sehingga desainer tahu objek, warna, jenis huruf apa saja harus dimasukan kedalam cover tersebut, untuk dari itu desainer dituntut untuk membaca dan memahami isi buku tersebut


(5)

3.3 Metode Kerja Praktikan

Dalam pelaksanaan proses kerja praktek ini, pihak perusahaan memberikan contoh desain yang telah didapat yang telah ada dari, kemudian didesain ulang oleh bagian desainer.

Pertama-tama seorang desainer diberikan contoh buku yang akan didesain ulang, kedua desainer terlebih dahulu memahami isi buku yang akan didesain ulang, ketiga desainer mencari objek yang tepat untuk mendesain buku itu,keempat desainer menentukan ukuran buku yang akan didesain, kelima desainer menentukan warnanya.

Membaca dan memahami isi buku Menentukan objek

Menentukan warna Membuat objek atau mentrace objek

Pengukuran

Dengan demikian alur kerja untuk mendesain buku mencapai lima tahapan yaitu, Menbaca dan memahami buku, menentukan objek, membuat objek atau mentrace objek, pengukuran.


(6)

3.4 Perancangan

Selama melaksanakan kegiatan kerja praktek, penulis memperoleh banyak pengalaman dalam dunia kerja, diantaranya penulis dituntut agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

Penulis melakukan observasi dan wawancara terhadap pengarang yang buku akan diterbitkan guna untuk mengetahui aspek apa saja yang dimasukan kedalam buku tersebut.

Aspek terpenting bagi penulis adalah komunikasi, dengan komunikasi penulis tahu isi-isi apa saja yang dimasukan dalam cover buku, penulis juga berinteraksi langsung dengan para pengarang buku tersebut guna untuk menggetahui masalah dan apa saja yang dibutuhkan dalam mendesain cover bku tersebut.

Untuk merancang sebuah karya Desain yang baik pertama-tama kita harus mengumpulkan semua data-data dari apa yang akan kita desain. Setelah data-data itu terkumpul baru di mulai masuk ke proses mendesain, dengan mengolah data menggunakan software yang sudah ditentukan.

Pertama-tama scan gambar yang akan di trace setelah itu jalankan aplikasi CorelDRAW, setelah aplikasi CorelDRAW sudah terbuka import gambar yang sudah di scan, kemudian trace gambar tersebut menggunakan Freehand tool atau Bezier tool.


(7)

3.4.1 Konsep dan Sketsa

Gambar 3.4.1.1

Dalam gambar ini menjelaskan tentang mendesain cover buku farmasi, cover ini berukukuran B5, desainer menggunakan warna biru didominasi dengan warna putih yang merupakan warna khas ITB yang menunjukan bahwa buku ini terbitan ITB. Judul buku menggunakan huruf jenis Bauhaus 93 yang cukup simpel dan mudah dibaca, desainer juga memasukan rumus-rumus farmasi untuk menarik para calon pembeli.

Gambar 3.4.1.2

Dalam gambar ini menjelaskan tentang mendesain cover yang berjudul ‘’ Belajar dari sejarah dan lingkungan “ , Dalam cover ini desainer menggunakan warna abu-abu sesuai permintaan pengarangnya, di sana desainer memasukan objek-objek hasil karya pengarangnya. Cover ini berukuran B5 dan menggunakan jenis huruf Arial Black.


(8)

3.4.2 Tahap Pendesainan cover

Dalam proses pembuatan cover sebuah buku, terdapat beberapa tahapan dalam konsep perancangan proses editing, contoh buku farmasi, yaitu:

a) Menyiapkan buku yang akan didesain ulang.

Pertama-tama desainer harus menyiapkan buku yang akan di desain ulang dan membaca untuk memahami isi buku tersebut sehingga desainer tahu apa saja yang akan dimasukan kedalam cover buku tersebut.

b) Menentukan objek

Setelah desainer menyiapkan gambar yang sudah ditentukan maka kita mentrace ulang atau memotret objek yang akan dimasukan kedalam cover. Gambar desesuaikan isi buku tersebut, desainer menggunakan objek mikroskop dan memasukkan rumus-rumus unsur kimia kedalam buku tersebut.

c) Trace gambar menggunakan CorelDRAW

Setelah gambar ditentukan, masukan gambar tesebut ke dalam aplikasi CorelDraw yang sudah terbuka dengan cara di import, setelah gambar sudah di import, trace gambar tersebut dengan menggunaka tool Freehand atau Bezier tool sampai selesai. Setelah itu desainer menentukan jenis huruf, desainer menggukan huruf jenis Bauhaus 93 karena huruf ini simpel dan mudah dibaca, untuk judul buku dan Arial Black untuk teks dan nama penerbit dan pengarangnya.


(9)

d) Memberi warna

Setelah proses trace gambar sudah selesai, langkah berikutnya adalah mewarnai warna, desainer menggukan warna biru dengan alasan karena warna biru merupakan warna khas ITB dan untuk menunjukan bahwa buku ini terbitan ITB dan warna biru ini juga cocok untuk farmasi yang memberkan kesan ketenangan dan membuat orang lebih berkonsentrasi.

e) Pengukuran

Jika cover sudah diberi warna. Maka setelah itu mengukur ukuran buku dan punggung buku dengan menggunakan ruler dan ukuran buku tersebut adalah B5 disesuaikan dengan permintaan pengarangnya


(10)

3.4.3 Teknis Perancangan

Selanjutnya adalah tahapan-tahapan perancangan untuk mencover buku sebagai berikut :

A. Menyiapkan ukuran

Pertama-tama ukurlah ukuran buku yang akan di desain dengan menggunakan ruler seperti gambar di bawah ini

Gambar 3.4.2.3

Fungsi mengukur ukuran cover adalah agar tahu ukuran buku yang kita buat


(11)

B. Membuat cover depan dan belakang

Kemudian membuat kotak buat cover depan dengan menggunakan Rectangle tool dengan ukuran yang sudah disesuaikan seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.4.2.4


(12)

C. Pemberian warna

Setelah itu diberikan warna cyan RGB dengan level warna yang sedikit turunkan seperti gambar di bawah ini

Gambar 3.4.2.5

D. Memasukan objek

Selanjutnya memasukan objek dan sedikit menggukan transparansi seperti gambar di bawah ini


(13)

Bab II

Tinjauan UPP Penerbit ITB 2.1 Sejarah Perusahaan

Penerbit Institut Teknologi Bandung, yang terbentuk melalui SK Rektor No.24/SK/REK/ITB/1971, pada mulanya bertujuan menunjang kegiatan belajar-mengajar di lingkungan ITB. Dengan bermodalkan satu buah mesin offset mini sumbangan dai negeri Belanda dan Jepang.

Saat itu , Penerbit ITB berusaha menerbitkan dan mencetak hasil karya tulis para dosen dan ilmuwan di lingkungan ITB. Saat itu pula ditunjuk Drs. Adjat Sakri, M.Sc., salah seorang dosen di Fakultas Seni Rupa dan desain, sebagai pengelolanya. Saat ini Penerbit ITB dipimpin oleh Dr. Ing. Ir Rudi Rubiandini, R.S menggantikan Prof. Ir. Amrinsyah Nasution MSCE, Ph.D. Sebelum Prof. Amrinsyah Penerbit ITB dipimpin oleh Prof. Dr. Emmy Suparka. Dengan demikian selama pendiriannya, Penerbit ITB telah mengalami empat kali pergantian kepemimpinan.

Pada tahun 1985, Penerbit ITB menambah peralatan berupa kamera reproduksi semiotomatis, satu set phototype setting, plate maker, mesin cetak ukuran A2, A0, mesin lipat, dan mesin potong otomatis. Tahun berikutnya, 1 unit local area network (LAN) IBM PC dengan 16 terminal, dan mesin susun otomatis, menambah perlengkapan penerbitnya.

Denang modal tersebut, Penerbit ITB mencoba melebarkan sayap, menerbitkan karya tulis dan karya ilmiah dosen-dosen perguruan tinggi lain di Indonesia. Sampai saat ini, Penerbit ITB telah menerbitkan lebih kurang 275 judul buku dalam bidang teknik dan sosial untuk pendidikan tinggi serta buku-buku umum pendidikan, bahasa, sastra, dan disiplin ilmu lainnya, baik karya asli maupun terjemahan.


(14)

Tidak sedikit buku terbitannya dijadikan buku wajib di sejumlah perguruan tinggi – buku seri Fisika Dasar (Sutrisno), Ilmu Peluang untuk Insinyur dan Ilmuwan ( Walpole/Myers ), Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan ( Apple ), dan Fisiologi Tumbuhan ( Ross/Salisbury ), untuk menyebut beberapa contoh.

Penerbit ITB menjalin hubungan dengan sejumlah lembaga penelitian dalam dan luar negeri, seperti Varian Instrumen Group dari Amerika Serikat, National Research Council dari Kanada, dan Centre Belgo-luxembourgeois d’information dari Belgia, untuk menerjemahkan terbitan lembaga tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Penerbit ITB juga menjalin kerja sama dengan WHO dalam rangka pendidikan ksehatan masyarakat. Dalam kurun waktu 1990-98, tidak kurang 12 judul sudah diterjemahkan dan diterbitkan dengan dana bantuan WHO. Hal ini merupakan hasil pendekatan yang baik dari pihak Penerbit ITB karena WHO jarang sekali memberikan bantuan dana untuk penerbitan buku kepada negara lain.

Dengan sejumlah negara sahabat pun Penerbit ITB menjalin kerja sama. Dinas Penerangan Kedutaan Besar Amerika Serika ( USIS ) telah membantu penerbitan empat buku terjemahan, sementara dengan Kedutaan besar Prancis tengah dirilis kegiatan penerjemahan buku ajar berbahasa Prancis dan saat ini sudah ada satu judul buku yang hampir rampung penerbitnya.

Sebagai penerbit anggota Ikapi Jawa Barat No. 043/JBA ( 1), Penerbit ITB selalu melaksanakan kewajibannya menyerahkan beberapa terbitan ke Ikapi Jabar, Ikapi Pusat, Kejaksaan Negeri, Perpustakaan Pusat ITB, dan Perpustakaan Nasional RI. Hal ini merupakan pelaksaan Undang-Undang No.4 tahun 1990. Dalam hal ini, bersama dua penerbit lainnya dari Jawa Barat, pada tahun1998 Penerbit Itb menerima penghargaan dar Perpustkaan Nasional.

Penerbit ITB juga selalu ikut dalam kegiatan Pameran Buku Ikapi di empat kota, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Toko buku yang menjual buku-buku terbitan Penerbit ITB tersebar di 17 kota: Bandung, Bogor, Jakarta, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Ujung Pandang, Ambon, Jambi Padang, Palembang, dan Tanjung Karang.


(15)

2.2 Profil Perusahaan

UPP Penerbit ITB bergerak di bidang penerbitan sebuah karya tulis para dosen dan ilmuwan di lingkungan ITB. Dan Penerbit ITB telah menerbitkan lebih kurang 275 judul buku dalam bidang teknik dan sosial untuk pendidikan tinggi serta buku-buku umum pendidikan, bahasa, sastra, dan disiplin ilmu lainnya, baik karya asli maupun terjemahan. Dan tidak sedikit terbitannya dijadikan buku wajib di sejumlah perguruan tinggi.

2.2.1 Status Badan Hukum PT

Mengenai kapan suatu PT mulai berstatus sebagai badan hukum masih terdapat ketidakseragaman. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa PT mulai berstatus sebagai badan hukum setelah akta pendirian PT disahkan oleh Menteri (dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM RI), sementara di sisi lain ada pula yang berpendapat bahwa PT berstatus sebagai badan hukum itu tidak cukup hanya dengan setelah akta pendirian PT disahkan oleh Menteri, tetapi harus ditambah dengan telah dilakukannya pendaftaran dan pengumuman terhadap PT.

PT lebih dipilih sebagai bentuk perusahaan dibandingkan dengan bentuk yang lain ini dikarenakan oleh dua hal, pertama, PT merupakan asosiasi modal, dan kedua, PT merupakan badan hukum yang mandiri. Sebagai asosiasi modal maka ada kemudahan bagi pemegang saham PT untuk mengalihkan sahamnya kepada orang lain, sedangkan sebagai badan hukum yang mandiri berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menentukan bahwa pertanggungjawaban pemegang saham PT hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki dalam PT.


(16)

Secara ekonomis, unsur pertanggungjawaban terbatas dari pemegang saham PT tersebut merupakan faktor yang penting sebagai umpan pendorong bagi kesediaan para calon penanam modal untuk menanamkan modalnya dalam PT. Pendapat itu disampaikan oleh Kenny Wiston.

Pengaturan dasar dari badan hukum itu sendiri terdapat di dalam Pasal 1654 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa:

Semua perkumpulan yang sah adalah seperti halnya dengan orang-orang preman, berkuasa melakukan tindakan-tindakan perdata, dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan umum, dalam mana kekuasaan itu telah diubah, dibatasi atau ditundukkan pada acara-acara tertentu.

Sementara itu, yang merupakan peraturan umum dari badan hukum adalah Pasal 1653 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa :

Selainnya perseroan yang sejati oleh undang-undang diakui pula perhimpunan-perhimpunan orang sebagai perkumpulan-perkumpulan, baik perkumpulan-perkumpulan itu diadakan atau diakui sebagai demikian oleh kekuasaan umum, maupun perkumpulan-perkumpulan itu diterima sebagai diperbolehkan, atau telah didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-undang atau kesusilaan baik.


(17)

Bab I

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Penulis memilih UPP PENERBIT ITB sebagai tempat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan harapan mendapatkan sejumlah pengalaman yang sebelumnya tidak didapatkan di perkuliahan.

Di UPP PENERBIT ITB penulis memdesain ulang cover buku yang sudah ada, penulis mendesain buku ini menurut pesanan para penulis dan sebagian besar buku-buku ini hasil karangan para ilmuwan dan dosen-dosen ITB dan diterbitkan secara menyeluruh. Ada juga buku yang wajib menjadi pedoman bagi para mahasiswa.

Cover adalah sebuah daya tarik utama sebuah buku, sebagai pelindung atau penutup sebuah buku. Maka dari itu sebuah buku wajib memiliki cover untuk menarik para calon pembeli, adapun aspek-aspek yang penting yang wajib diperhatikan dalam mendesain cover buku :

1. Menentukan ukuran buku yang akan didesain ulang

2. Menentukan objek yang akan di masukan kedalam buku tersebut,

sebelumnya desainer memahami isi buku itu terdahulu sehingga tahu objek apa yang cocok untuk dimasukan kedalam buku tersebut.

3. Memilih warna yang tepat sesuai dengan isi buku tersebut

4. Memperhatikan jarak dan ukuran tata penulisan judul buku, pengarang, nama penerbit.

Jadi ada beberapa aspek yang cukup penting dan wajib diperhatikan dalam mendesain cover buku dan aspek yang paling penting itu adalah komunikasi,

Komunikasi merupakan aspek yana sangat penting dalam kegiatan bisnis dan dunia usaha.

Tanpa komunikasi tidaklah mungkin untuk menyakinkan individu, kelompok atau publik untuk mengenal memahami dan membutuhkan perusahaan dalam produksi,


(18)

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

1.2.1 Waktu Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 08 Desember sampai dengan 08 Februari 2011. Pihak UPP Penerbit ITB menetapkan jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – selesai untuk mahasiswa yang melakukan kerja praktek, yaitu setiap senin - kamis. Namun, karena waktu pelaksaan kerja praktek ada yang bersamaan waktunya dengan jadwal kuliah penulis, maka waktu pelaksaan kerja praktek dilaksanakan dengan menyesuaikan jadwal kuliah penulis yaitu hari senin,selasa,rabu dan kamis.

1.2.2 Tempat Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek dilaksanakan oleh penulis di UPP Penerbit ITB yang terletak di Jalan Ganesa No.10 Bandung, perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan dan percetakan, berusaha menerbitkan dan mencetak hasil karya tulis ilmiah para dosen dan ilmuwan di lingkungan ITB.


(1)

Bab II

Tinjauan UPP Penerbit ITB 2.1 Sejarah Perusahaan

Penerbit Institut Teknologi Bandung, yang terbentuk melalui SK Rektor No.24/SK/REK/ITB/1971, pada mulanya bertujuan menunjang kegiatan belajar-mengajar di lingkungan ITB. Dengan bermodalkan satu buah mesin offset mini sumbangan dai negeri Belanda dan Jepang.

Saat itu , Penerbit ITB berusaha menerbitkan dan mencetak hasil karya tulis para dosen dan ilmuwan di lingkungan ITB. Saat itu pula ditunjuk Drs. Adjat Sakri, M.Sc., salah seorang dosen di Fakultas Seni Rupa dan desain, sebagai pengelolanya. Saat ini Penerbit ITB dipimpin oleh Dr. Ing. Ir Rudi Rubiandini, R.S menggantikan Prof. Ir. Amrinsyah Nasution MSCE, Ph.D. Sebelum Prof. Amrinsyah Penerbit ITB dipimpin oleh Prof. Dr. Emmy Suparka. Dengan demikian selama pendiriannya, Penerbit ITB telah mengalami empat kali pergantian kepemimpinan.

Pada tahun 1985, Penerbit ITB menambah peralatan berupa kamera reproduksi semiotomatis, satu set phototype setting, plate maker, mesin cetak ukuran A2, A0, mesin lipat, dan mesin potong otomatis. Tahun berikutnya, 1 unit local area network (LAN) IBM PC dengan 16 terminal, dan mesin susun otomatis, menambah perlengkapan penerbitnya.

Denang modal tersebut, Penerbit ITB mencoba melebarkan sayap, menerbitkan karya tulis dan karya ilmiah dosen-dosen perguruan tinggi lain di Indonesia. Sampai saat ini, Penerbit ITB telah menerbitkan lebih kurang 275 judul buku dalam bidang teknik dan sosial untuk pendidikan tinggi serta buku-buku umum pendidikan, bahasa, sastra, dan disiplin ilmu lainnya, baik karya asli maupun terjemahan.


(2)

Tidak sedikit buku terbitannya dijadikan buku wajib di sejumlah perguruan tinggi – buku seri Fisika Dasar (Sutrisno), Ilmu Peluang untuk Insinyur dan Ilmuwan ( Walpole/Myers ), Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan ( Apple ), dan Fisiologi Tumbuhan ( Ross/Salisbury ), untuk menyebut beberapa contoh.

Penerbit ITB menjalin hubungan dengan sejumlah lembaga penelitian dalam dan luar negeri, seperti Varian Instrumen Group dari Amerika Serikat, National Research Council dari Kanada, dan Centre Belgo-luxembourgeois d’information dari Belgia, untuk menerjemahkan terbitan lembaga tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Penerbit ITB juga menjalin kerja sama dengan WHO dalam rangka pendidikan ksehatan masyarakat. Dalam kurun waktu 1990-98, tidak kurang 12 judul sudah diterjemahkan dan diterbitkan dengan dana bantuan WHO. Hal ini merupakan hasil pendekatan yang baik dari pihak Penerbit ITB karena WHO jarang sekali memberikan bantuan dana untuk penerbitan buku kepada negara lain.

Dengan sejumlah negara sahabat pun Penerbit ITB menjalin kerja sama. Dinas Penerangan Kedutaan Besar Amerika Serika ( USIS ) telah membantu penerbitan empat buku terjemahan, sementara dengan Kedutaan besar Prancis tengah dirilis kegiatan penerjemahan buku ajar berbahasa Prancis dan saat ini sudah ada satu judul buku yang hampir rampung penerbitnya.

Sebagai penerbit anggota Ikapi Jawa Barat No. 043/JBA ( 1), Penerbit ITB selalu melaksanakan kewajibannya menyerahkan beberapa terbitan ke Ikapi Jabar, Ikapi Pusat, Kejaksaan Negeri, Perpustakaan Pusat ITB, dan Perpustakaan Nasional RI. Hal ini merupakan pelaksaan Undang-Undang No.4 tahun 1990. Dalam hal ini, bersama dua penerbit lainnya dari Jawa Barat, pada tahun1998 Penerbit Itb menerima penghargaan dar Perpustkaan Nasional.

Penerbit ITB juga selalu ikut dalam kegiatan Pameran Buku Ikapi di empat kota, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Toko buku yang menjual buku-buku terbitan Penerbit ITB tersebar di 17 kota: Bandung, Bogor, Jakarta, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Ujung Pandang, Ambon, Jambi Padang, Palembang, dan Tanjung Karang.


(3)

2.2 Profil Perusahaan

UPP Penerbit ITB bergerak di bidang penerbitan sebuah karya tulis para dosen dan ilmuwan di lingkungan ITB. Dan Penerbit ITB telah menerbitkan lebih kurang 275 judul buku dalam bidang teknik dan sosial untuk pendidikan tinggi serta buku-buku umum pendidikan, bahasa, sastra, dan disiplin ilmu lainnya, baik karya asli maupun terjemahan. Dan tidak sedikit terbitannya dijadikan buku wajib di sejumlah perguruan tinggi.

2.2.1 Status Badan Hukum PT

Mengenai kapan suatu PT mulai berstatus sebagai badan hukum masih terdapat ketidakseragaman. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa PT mulai berstatus sebagai badan hukum setelah akta pendirian PT disahkan oleh Menteri (dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM RI), sementara di sisi lain ada pula yang berpendapat bahwa PT berstatus sebagai badan hukum itu tidak cukup hanya dengan setelah akta pendirian PT disahkan oleh Menteri, tetapi harus ditambah dengan telah dilakukannya pendaftaran dan pengumuman terhadap PT.

PT lebih dipilih sebagai bentuk perusahaan dibandingkan dengan bentuk yang lain ini dikarenakan oleh dua hal, pertama, PT merupakan asosiasi modal, dan kedua, PT merupakan badan hukum yang mandiri. Sebagai asosiasi modal maka ada kemudahan bagi pemegang saham PT untuk mengalihkan sahamnya kepada orang lain, sedangkan sebagai badan hukum yang mandiri berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menentukan bahwa pertanggungjawaban pemegang saham PT hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki dalam PT.


(4)

Secara ekonomis, unsur pertanggungjawaban terbatas dari pemegang saham PT tersebut merupakan faktor yang penting sebagai umpan pendorong bagi kesediaan para calon penanam modal untuk menanamkan modalnya dalam PT. Pendapat itu disampaikan oleh Kenny Wiston.

Pengaturan dasar dari badan hukum itu sendiri terdapat di dalam Pasal 1654 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa:

Semua perkumpulan yang sah adalah seperti halnya dengan orang-orang preman, berkuasa melakukan tindakan-tindakan perdata, dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan umum, dalam mana kekuasaan itu telah diubah, dibatasi atau ditundukkan pada acara-acara tertentu.

Sementara itu, yang merupakan peraturan umum dari badan hukum adalah Pasal 1653 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa :

Selainnya perseroan yang sejati oleh undang-undang diakui pula perhimpunan-perhimpunan orang sebagai perkumpulan-perkumpulan, baik perkumpulan-perkumpulan itu diadakan atau diakui sebagai demikian oleh kekuasaan umum, maupun perkumpulan-perkumpulan itu diterima sebagai diperbolehkan, atau telah didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-undang atau kesusilaan baik.


(5)

Bab I

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Penulis memilih UPP PENERBIT ITB sebagai tempat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan harapan mendapatkan sejumlah pengalaman yang sebelumnya tidak didapatkan di perkuliahan.

Di UPP PENERBIT ITB penulis memdesain ulang cover buku yang sudah ada, penulis mendesain buku ini menurut pesanan para penulis dan sebagian besar buku-buku ini hasil karangan para ilmuwan dan dosen-dosen ITB dan diterbitkan secara menyeluruh. Ada juga buku yang wajib menjadi pedoman bagi para mahasiswa.

Cover adalah sebuah daya tarik utama sebuah buku, sebagai pelindung atau penutup sebuah buku. Maka dari itu sebuah buku wajib memiliki cover untuk menarik para calon pembeli, adapun aspek-aspek yang penting yang wajib diperhatikan dalam mendesain cover buku :

1. Menentukan ukuran buku yang akan didesain ulang

2. Menentukan objek yang akan di masukan kedalam buku tersebut,

sebelumnya desainer memahami isi buku itu terdahulu sehingga tahu objek apa yang cocok untuk dimasukan kedalam buku tersebut.

3. Memilih warna yang tepat sesuai dengan isi buku tersebut

4. Memperhatikan jarak dan ukuran tata penulisan judul buku, pengarang, nama penerbit.

Jadi ada beberapa aspek yang cukup penting dan wajib diperhatikan dalam mendesain cover buku dan aspek yang paling penting itu adalah komunikasi,

Komunikasi merupakan aspek yana sangat penting dalam kegiatan bisnis dan dunia usaha.

Tanpa komunikasi tidaklah mungkin untuk menyakinkan individu, kelompok atau publik untuk mengenal memahami dan membutuhkan perusahaan dalam produksi, komunikasi efektif merupakan paktor utama dalam menciptakan kegiatan bisnis yang kondusif.


(6)

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

1.2.1 Waktu Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 08 Desember sampai dengan 08 Februari 2011. Pihak UPP Penerbit ITB menetapkan jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – selesai untuk mahasiswa yang melakukan kerja praktek, yaitu setiap senin - kamis. Namun, karena waktu pelaksaan kerja praktek ada yang bersamaan waktunya dengan jadwal kuliah penulis, maka waktu pelaksaan kerja praktek dilaksanakan dengan menyesuaikan jadwal kuliah penulis yaitu hari senin,selasa,rabu dan kamis.

1.2.2 Tempat Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek dilaksanakan oleh penulis di UPP Penerbit ITB yang terletak di Jalan Ganesa No.10 Bandung, perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan dan percetakan, berusaha menerbitkan dan mencetak hasil karya tulis ilmiah para dosen dan ilmuwan di lingkungan ITB.