Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia

B. Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia

A Ruang lingkup, Landasan, Asas dan Tujuan Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 Ruang Lingkup Landasan Asas Tujuan Hardijan Rusli 2011 :1 menyimpulkan bahwa UU No.13 Tahun 2003 ini sebagai peraturan yang menyeluruh dan komprehensif, antara lain mencakup pengembangan sumber daya manusia, peningkatan produktivitas, dan daya saing tenaga kerja Indonesia, upaya perluasan kesempatan kerja, pelayanan penempatan tenaga kerja, dan pembinaan hubungan industrial. Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan : b. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; c. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan ddaerah; d. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; e. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. B Kesepakatan Kerja Kesepakatan kerja yang dimaksud adalah hubungan antara pengusaha dalam manajemen perusahaan dengan tenaga kerja sebagai karyawan melalui sebuah perjanjian. Hubungan ini berlangsung selama ada kesepakatan antara kedua belah pihak yang diperoleh melalui perjanjian yang memuat segala hak dan kewajiban kedua belah pihak.kesepakatan terjadi saat pihak pengusaha setuju untuk membuka kesempatan lerja, dan pihak pencari kerja sepakat dengan pekerjaan yang akan dikerjakan beserta jam kerja dan gaji yang akan dibayarkan. C Penempatan Tenaga Kerja Setiap pekerjaan yang sedang dijalani seseorang memiliki penempatannya sendiri, baik itu di dalam maupun di luar negeri. Untuk penempatan kerja di luar negeri, memiliki peraturan pelaksanaannya sendiri yaitu UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. D Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Undang – Undang No.13 Tahun 2003 merupakan bukti konkret bagaimana pemerintah melindungi kegiatan perekonomian melalui sistem ketenagakerjaan. Dalam sistem ini juga membuat tentang perlindungan bagi tenaga kerja dengan segala kondisi seperti penyandang cacat, anak, dan wanita serta jaminan sosial bagi tenaga kerja. E Waktu Kerja dan Sistem Upah Setiap pekerjaan yang dilakukan, memiliki batas waktu mengingat kekuatan fisik dan mental pekerja yang membutuhkan pula istirahat. Selama waktu bekerja tersebut, sistem upah berjalan sesuai kewajiban yang dilakukan oleh tenaga kerja di masing – masing perusahaan sesuai kebijakan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri, namun demikian waktu kerja dan sistem upah ini harus disesuaikan dengan peraturan pemerintah sebagai standar yaitu menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003. Sistem Upah di Indonesia - Upah menurut waktu adalah upah yang besarnya didasarkan pada lamanya bekerja per jam, per minggu, per bulan - Upah menurut satuan hasil adalah upah yang besarannya berdasarkan jumlah barang yang dihasilkan oleh pekerja per potong, per barang, per berat - Upah borongan adalah upah berdasarkan kesepakatan antara pemberi dan penerima pekerjaan F Peran Pemerintah dalam Ketenagakerjaan Pemerintah memiliki andil besar sebagai pihak penentu kebijakan melalui Undang-Undang ketenagakerjaan. Namun, selain berperan dalam penentuan kebijakan, pemerintah juga turut terlibat dalam kegiatan ekonomi terutama di sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Berikut penjelasan mengenai tugas pemerintah dalam ketenagakerjaan menurut UU No.13 tahun 2003 pasal 102 ayat 1 dalam Hardijan Rusli 2011:11, yaitu: a. Menetapkan kebijakan b. Memberikan pelayanan c. Melaksanakan pengawasan d. Melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang- undangan ketenagakerjaan.

C. Pengangguran