berdasarkan hasil penilaian oleh inst ansi Dinas yang membidangi
perkebunan yang meliput i kondisi
t anaman dan kondisi kebun masih layak unt uk dilanj ut kan sebagai kebun induk
t anaman kelapa.
Kondisi t anaman yait u :
-
Populasi t anaman per hekt ar : 143 bat ang
-
Pert umbuhan t anaman baik
-
Dilaksanakannya pengendalian OPT Kondisi Lahan yait u :
-
Pemeliharaan kebun baik sesuai st andar t eknis yang t elah
dit et apkan
-
Pemupukan t anaman sesuai anj uran
-
Pembuat an drainase t eras Tat acara pelaksanaannya berpedoman
pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk dan Pembibit an Kelapa
yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.
5. Penilaian dan Penetapan Blok
Penghasil Tinggi BPT Pohon Induk Tanaman Kelapa Dalam.
Pelaksanaannya dilakukan oleh t im yang t erdiri dari Tenaga Ahli dari Balai
Penelit ian Tanaman Palma, Pet ugas dari
Subdit Perbenihan Direkt orat
9
Tanaman Tahunan Dit j en Perkebunan, UPTD Perbenihan Dinas yang
membidangi perkebunan Provinsi dan Dinas yang membidangi Perkebunan di
Kabupat en.
Dari kegiat an ini diharapkan dapat dihasilkan sumber-sumber benih Kelapa
Dalam berupa Blok Penghasil Tinggi BPT Kelapa Dalam sesuai dengan
st andar yang dit et apkan.
Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Penilaian dan
Penet apan Blok Penghasil Tinggi BPT Kelapa Dalam yang dit erbit kan oleh
Direkt ur Jenderal Perkebunan.
6. Pembangunan Kebun Induk Tanaman
Jambu Mete. Pembangunan kebun induk t anaman
j ambu met e dilaksanakan pada sent ra pengembangan t anaman j ambu met e
yang mengalami kekurangan benih at au unt uk meningkat kan produksi benih
bina.
Penet apan pelaksanaan pembangunan kebun induk t anaman Jambu Met e
diut amakan pengelola kebun benih milik Dinas yang membidangi
perkebunan
at au penangkar benih calon penangkar benih yang
10
mempunyai pengalaman dalam pembangunan kebun induk t anaman
Jambu Met e
sert a mempunyai
kemampuan dalam permodalan. Lahan yang digunakan st at usnya hak
milik bukan sewa, dapat digunakan selama kebun induk t anaman Jambu
Met e t ersebut diperlukan, t opograf i dat ar, dekat dengan lokasi
pengembangan t anaman j ambu met e dan dapat dilalui oleh kendaraan roda
4 empat .
Benih yang digunakan adalah benih j ambu met e sambung pucuk
gr af t i ng siap t anam sesuai SNI 01-7154-2006
dari variet as benih bina benih yang t elah dilepas oleh Ment eri Pert anian
dan bersert if ikat .
Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan
Kebun Induk Jambu Met e yang
dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.
7. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman
Jambu Mete. Kebun induk t anaman j ambu met e
dapat diberikan biaya pemeliharaan j ika berdasarkan hasil penilaian oleh
inst ansi
Dinas yang membidangi
11
perkebunan yang meliput i kondisi
t anaman dan kondisi kebun masih layak unt uk dilanj ut kan sebagai kebun induk
t anaman j ambu met e.
Kondisi t anaman yait u :
-
Populasi t anaman per hekt ar : 100 bat ang
-
Pert umbuhan t anaman baik
-
Dilaksanakannya pengendalian OPT Kondisi kebun yait u :
-
Pemeliharaan kebun baik sesuai st andar t eknis yang t elah
dit et apkan
-
Pemupukan t anaman sesuai anj uran
-
Pembuat an drainase t eras Tat a cara pelaksanaannya berpedoman
pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk Tanaman Jambu Met e
yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.
8. Penilaian