Pedoman Teknis Pengembangan Kebun Benih TanamanTahunan

(1)

PRODUKTIVITAS DAN MUTU

TANAMAN TAHUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PEDOMAN TEKNIS

PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BAHAN TANAM

TANAMAN TAHUNAN


(2)

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pembangunan dan Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Tanaman Tahunan Perkebunan t ahun 2014 disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiat an di daerah yang dilaksanakan dengan dukungan dana APBN Tahun Anggaran 2014, dalam bent uk Dana Tugas Pembant uan di Provinsi dan Kabupat en/ Kot a.

Mat eri pedoman t eknis ini memuat berbagai inf ormasi t ent ang pelaksanaan kegiat an pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber benih t anaman t ahunan. Pedoman t eknis ini perlu dij abarkan lebih lanj ut dalam bent uk pet unj uk pelaksanaan dan pet unj uk t eknis yang bersif at operasional dilapangan.

Semoga pedoman t eknis ini dapat bermanf aat dalam mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiat an perbenihan t anaman t ahunan t ahun 2014.

J a k a r t a ,


(3)

KATA PENGANTAR. . . DAFTAR ISI. . . DAFTAR LAMPIRAN. . . I. PENDAHULUAN. . . A. Lat ar belakang. . . B. Sasaran Nasional. . . C. Tuj uan. . . II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekat an Pelaksanaan Kegiat an. . . B. Spesif ikasi Teknis. . . III. PELAKSANAAN KEGIATAN. . . A. Ruang Lingkup. . . B. Pelaksanaan Kegiat an. . . C. Lokasi, Jenis dan Volume. . . D. Simpul Krit is. . . IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN

BANTUAN. . . V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN. . . VI. MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN. . . VII. PEMBIAYAAN. . .

i ii iv 1 1 3 4 5 5 5 15 15 19 26 27 27 28 29 30


(4)

(5)

Halaman

1. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Karet . . . 2. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan/ Penilaian Kebun Sumber Bahan Tanam Kelapa. . . 3. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Jambu Met e. . . 4. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Kemiri Sunan………. . .

33

34

37


(6)

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Peningkat an produkt ivit as, mut u hasil dan pada gilirannya peningkat an daya saing produk perkebunan harus diawali dengan penggunaan benih unggul bermut u, didukung dengan penggunaan sarana produksi yang t epat sesuai rekomendasi, dan penerapan sist em dan manaj emen usaha t ani yang sesuai.

Penanganan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman perkebunan selama ini t erlaksana oleh suat u sist em pengelolaan, t erut ama dalam aspek kelembagaan, kebij akan dan t at a hubungan kerj a ant ar sub-sist em yang ada. Namun dengan adanya perubahan dan penyempurnaan dalam kebij akan kegiat an sert a orient asi pembangunan perkebunan, maka pengelolaan penanganan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman perkebunan perlu disesuaikan. Penyesuaian yang diperlukan t erut ama t erkait dengan upaya penyediaan benih unggul bermut u secara 6 (enam) t epat , yait u t epat variet as/ klon, j umlah, mut u, wakt u, t empat / lokasi dan harga di t ingkat pengguna dalam pembangunan/ pengembangan t anaman t ahunan.


(7)

Khusus unt uk pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman perkebunan, kondisi 6 (enam) t epat ini dapat diwuj udkan dengan dukungan sist em perbenihan yang semakin mant ap sert a iklim yang kondusif bagi t umbuh dan berkembangnya indust ri perbenihan. Oleh karena it u, sist em perbenihan t anaman t ahunan masih perlu penanganan yang disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan t unt ut an konsumen, t erut ama pada sub-sist em produksi dan dist ribusi, sert a sert if ikasi dan pengawasan mut u benih. Unt uk sub-sist em lainnya, secara simult an j uga perlu di upayakan dukungan pengembangannya agar ant ara semua sub-sist em yang ada dalam sist em perbenihan t ersebut dapat saling mendukung dan bersinergi.

Unt uk it u, maka pada t ahun anggaran 2014, melalui dukungan APBN, baik unt uk kegiat an di Pusat , maupun APBN Dekonsent rasi di Provinsi dan Tugas Pembant uan di Provinsi dan Kabupat en/ Kot a, t elah dialokasikan dukungan pendanaan dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman perkebunan yang t erkait dengan pengembangan perbenihan t anaman t ahunan. Program dan


(8)

kegiat an pada t ahun anggaran 2014 ini pada prinsipnya merupakan kelanj ut an dari kegiat an perbenihan t anaman t ahunan t ahun anggaran sebelumnya, dimaksudkan sebagai rangkaian kegiat an yang harus dilakukan secara berkelanj ut an dalam upaya mengembangkan sist em perbenihan t anaman t ahunan perkebunan yang mampu mewuj udkan percepat an pembangunan perbenihan t anaman t ahunan unt uk menghasilkan dan menyediakan benih unggul bermut u secara berkesinambungan dengan memanf aat kan secara maksimal pot ensi sumberdaya dalam negeri.

Agar pelaksanaan kegiat an dimaksud dapat t erlaksana sesuai dengan t uj uan dan sasaran yang harus dicapai, maka perlu disusun Pedoman Teknis Pembangunan Kebun Sumber Bahan Tanam Tanaman Tahunan Perkebunan Tahun 2014. Pedoman ini merupakan acuan umum bagi pelaksanaan kegiat an perbenihan t anaman t ahunan di Provinsi dan Kabupat en/ Kot a, yang perlu dij abarkan lebih lanj ut menj adi pet unj uk pelaksanaan dan pet unj uk t eknis yang lebih operasional sebagai panduan bagi para pelaksana kegiat an t ersebut .

B. Sasaran Nasional

Sasaran nasional pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan kebun


(9)

sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan t ahun 2014 secara umum adalah:

1. Semakin t erpenuhinya kebut uhan benih unggul bermut u t anaman t ahunan secara 6 (enam) t epat yait u variet as/ klon, mut u, j umlah, wakt u, lokasi dan harga unt uk mendukung Pembangunan Perkebunan.

2. Semakin t ersedianya sumber benih t anaman t ahunan perkebunan diset iap wilayah pengembangan perkebunan sesuai kebut uhan.

C.Tuj uan

Tuj uan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan t ahun 2014 secara umum adalah:

1. Tersedianya benih unggul bermut u t anaman t ahunan unt uk mendukung Peningkat an Produksi, Produkt ivit as dan Mut u Tanaman Tahunan Berkelanj ut an . 2. Dibangun dan dipeliharanya kebun

sumber benih t anaman t ahunan yang sudah dibangun diset iap wilayah pengembangan perkebunan sesuai kebut uhan.


(10)

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

Mengembangkan sumber benih unggul bermut u t anaman t ahunan melalui kegiat an pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan pada set iap wilayah pengembangan perkebunan secara proporsional dan berkelanj ut an dengan memanf aat kan secara maksimal pot ensi sumber daya dalam negeri.

B. Spesifikasi Teknis

1. Pembangunan Kebun Entres Tanaman Karet.

Pembangunan kebun ent res t anaman karet dilaksanakan pada daerah-daerah pengembangan t anaman karet yang mengalami kekurangan ent res karet . Penet apan pelaksanaan pembangunan kebun ent res t anaman karet diut amakan pengelolan kebun benih milik Dinas yang membidangi perkebunan at au penangkar benih/ calon penangkar benih yang mempunyai pengalaman dalam pembangunan kebun ent res karet sert a mempunyai kemampuan dalam permodalan.


(11)

Lahan yang digunakan st at usnya hak milik (bukan sewa), dapat digunakan selama kebun ent res karet t ersebut diperlukan, t opograf i dat ar, dekat dengan lokasi pengembangan t anaman karet dan dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat ).

Benih yang digunakan adalah benih karet okulasi siap t anam sesuai SNI/ RSNI dari Klon/ variet as benih bina (benih yang t elah dit et apkan dengan Keput usan Ment eri Pert anian) dan bersert if ikat .

Jumlah t anaman perhekt ar unt uk kebun ent res karet adalah 8. 000 bat ang dengan j arak t anam 1m x 1m. Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Ent res Karet yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

2. Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Karet.

Kebun ent res t anaman karet dapat diberikan biaya pemeliharaan j ika berdasarkan hasil penilaian oleh inst ansi Dinas yang membidangi perkebunan, meliput i kondisi t anaman dan kondisi kebun masih layak unt uk dilanj ut kan sebagai kebun ent res t anaman karet .


(12)

Kondisi t anaman yait u :

-

Populasi t anaman per hekt ar : 8. 000

bat ang.

-

Pert umbuhan t anaman baik

-

Dilaksanakannya pengendalian OPT

Kondisi kebun yait u :

-

Pemeliharaan kebun baik (sesuai

st andar t eknis yang t elah dit et apkan).

-

Pemupukan t anaman sesuai anj uran

-

Pembuat an drainase/ t eras

Tat acara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Ent res Karet yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

3. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Pembangunan kebun induk t anaman kelapa dalam dilaksanakan pada sent ra pengembangan t anaman kelapa yang mengalami kekurangan benih at au unt uk meningkat kan produksi benih bina.

Penet apan pelaksanaan pembangunan kebun induk t anaman kelapa dalam diut amakan pengelola kebun benih milik Dinas yang membidangi perkebunan at au penangkar benih/ calon penangkar benih yang


(13)

mempunyai pengalaman dalam pembangunan kebun induk t anaman kelapa sert a mempunyai kemampuan dalam permodalan.

Lahan yang digunakan st at usnya hak milik (bukan sewa), dapat digunakan selama kebun induk t ersebut diperlukan, t opograf i dat ar, dekat dengan lokasi pengembangan t anaman kelapa dan dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat ).

Benih yang digunakan adalah benih kelapa siap t anam sesuai SNI/ RSNI dari variet as benih bina (benih yang t elah dit et apkan melalui Keput usan Ment eri Pert anian) dan bersert if ikat .

Jumlah t anaman per hekt ar unt uk kebun induk t anaman kelapa adalah 143 bat ang dengan j arak t anam 9m x 9m x 9m segit iga sama sisi.

Tat acara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk dan Pembibit an Kelapa yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

4. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Kebun induk t anaman kelapa dapat diberikan biaya pemeliharaan j ika


(14)

berdasarkan hasil penilaian oleh inst ansi Dinas yang membidangi perkebunan yang meliput i kondisi t anaman dan kondisi kebun masih layak unt uk dilanj ut kan sebagai kebun induk t anaman kelapa.

Kondisi t anaman yait u :

-

Populasi t anaman per hekt ar : 143

bat ang

-

Pert umbuhan t anaman baik

-

Dilaksanakannya pengendalian OPT

Kondisi Lahan yait u :

-

Pemeliharaan kebun baik (sesuai

st andar t eknis yang t elah dit et apkan)

-

Pemupukan t anaman sesuai anj uran

-

Pembuat an drainase/ t eras

Tat acara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk dan Pembibit an Kelapa yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

5. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Pelaksanaannya dilakukan oleh t im yang t erdiri dari Tenaga Ahli dari Balai Penelit ian Tanaman Palma, Pet ugas dari Subdit Perbenihan Direkt orat


(15)

Tanaman Tahunan Dit j en Perkebunan, UPTD Perbenihan Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupat en.

Dari kegiat an ini diharapkan dapat dihasilkan sumber-sumber benih Kelapa Dalam berupa Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kelapa Dalam sesuai dengan st andar yang dit et apkan.

Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Penilaian dan Penet apan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kelapa Dalam yang dit erbit kan oleh Direkt ur Jenderal Perkebunan.

6. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.

Pembangunan kebun induk t anaman j ambu met e dilaksanakan pada sent ra pengembangan t anaman j ambu met e yang mengalami kekurangan benih at au unt uk meningkat kan produksi benih bina.

Penet apan pelaksanaan pembangunan kebun induk t anaman Jambu Met e diut amakan pengelola kebun benih milik Dinas yang membidangi perkebunan at au penangkar benih/ calon penangkar benih yang


(16)

mempunyai pengalaman dalam pembangunan kebun induk t anaman Jambu Met e sert a mempunyai kemampuan dalam permodalan.

Lahan yang digunakan st at usnya hak milik (bukan sewa), dapat digunakan selama kebun induk t anaman Jambu Met e t ersebut diperlukan, t opograf i dat ar, dekat dengan lokasi pengembangan t anaman j ambu met e dan dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat ).

Benih yang digunakan adalah benih j ambu met e sambung pucuk (gr af t i ng) siap t anam sesuai SNI 01-7154-2006 dari variet as benih bina (benih yang t elah dilepas oleh Ment eri Pert anian) dan bersert if ikat .

Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk Jambu Met e yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

7. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.

Kebun induk t anaman j ambu met e dapat diberikan biaya pemeliharaan j ika berdasarkan hasil penilaian oleh inst ansi Dinas yang membidangi


(17)

perkebunan yang meliput i kondisi t anaman dan kondisi kebun masih layak unt uk dilanj ut kan sebagai kebun induk t anaman j ambu met e.

Kondisi t anaman yait u :

-

Populasi t anaman per hekt ar : 100

bat ang

-

Pert umbuhan t anaman baik

-

Dilaksanakannya pengendalian OPT

Kondisi kebun yait u :

-

Pemeliharaan kebun baik (sesuai

st andar t eknis yang t elah dit et apkan)

-

Pemupukan t anaman sesuai anj uran

-

Pembuat an drainase/ t eras

Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk Tanaman Jambu Met e yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

8. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Tanaman Jambu Met e.

Pelaksanaannya dilakukan oleh t im yang t erdiri dari Tenaga Ahli dari Balai Penelit ian/ Pusat Penelit ian yang menangani komodit i j ambu met e, Pet ugas dari Subdit Perbenihan Direkt orat Tanaman Tahunan Dit j en


(18)

Perkebunan, UPTD Perbenihan Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupat en.

Dari kegiat an ini diharapkan dapat dihasilkan sumber-sumber benih j ambu met e berupa blok penghasil t inggi (BPT) Jambu Met e sesuai dengan st andar yang dit et apkan.

Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Penilaian dan Penet apan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Induk Tanaman Jambu Met e yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.

9. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kemiri Sunan.

Pembangunan kebun induk t anaman Kemiri Sunan dilaksanakan pada sent ra pengembangan t anaman kemiri sunan yang mengalami kekurangan benih at au unt uk meningkat kan produksi benih bina.

Penet apan pelaksanaan pembangunan kebun induk t anaman kemiri sunan adalah pengelola kebun benih milik Dinas yang membidangi perkebunan at au penangkar benih/ calon penangkar benih yang mempunyai pengalaman


(19)

dalam pembangunan kebun induk t anaman kemiri sunan sert a mempunyai kemampuan dalam permodalan.

Lahan yang digunakan st at usnya hak milik (bukan sewa), dapat digunakan selama kebun induk t anaman kemiri sunan t ersebut diperlukan, t opograf i dat ar, dekat dengan lokasi pengembangan t anaman kemiri sunan dan dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 (empat ).

Benih yang digunakan adalah benih kemiri sunan dari variet as benih bina (benih yang t elah dit et apkan melalui Keput usan Ment eri Pert anian) dan bersert if ikat .

Tat a cara pelaksanaannya berpedoman pada Pet unj uk Teknis Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kemiri Sunan yang dit erbit kan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan.


(20)

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan kegiat an pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan t ahun 2014 meliput i:

1. Pembangunan Kebun Entres Tanaman Karet.

Unt uk meningkat kan ket ersediaan benih karet maka perlu dilakukan pembangunan kebun ent res t anaman karet . Ruang lingkup kegiat an meliput i persiapan lahan, pengadaan benih karet okulasi siap t anam, pengadaan pupuk, obat -obat an dan alat pert anian kecil dan penanaman.

2. Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Karet.

Kegiat an ini dimaksudkan unt uk menj aga kesinambungan eksist ensi kebun ent res yang t elah dibangun at au dipelihara pada t ahun sebelumnya dari dana APBN agar t et ap berf ungsi sebagai kebun sumber benih t anaman karet . Ruang lingkup kegiat an ini menyangkut pemeliharaan, penyiangan, pemupukan, pengendalian OPT, pengadaan pupuk, obat -obat an dan alat pert anian kecil.


(21)

3. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Unt uk meningkat kan ket ersediaan benih t anaman kelapa maka perlu dilakukan pembangunan kebun induk t anaman kelapa. Ruang lingkup kegiat an pembangunan kebun induk t anaman kelapa menyangkut persiapan lahan, pengadaan aj ir, benih siap t anam variet as benih bina, pupuk, obat -obat an dan alat pert anian kecil sert a pelaksanaan penanaman.

4. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Kegiat an ini dimaksudkan unt uk menj aga kesinambungan eksist ensi kebun induk yang t elah dibangun at au dipelihara pada t ahun sebelumnya dari dana APBN agar t et ap berf ungsi sebagai kebun sumber benih t anaman kelapa. Ruang lingkup kegiat an ini menyangkut pengendalian OPT, penyulaman, pemupukan, penyiangan, pengadaan pupuk dan obat -obat an.

5. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Kegiat an ini bert uj uan unt uk menilai BPT dan Pohon Induk Kelapa yang


(22)

memenuhi st andar dan selanj ut nya dit et apkan sebagai pohon induk Kelapa. Ruang lingkup kegiat an ini mencakup pemilihan calon BPT Kelapa, penilaian BPT kelapa, Penilaian Pohon Induk Kelapa Terpilih dan Penet apan BPT dan Pohon Induk Kelapa sebagai kebun sumber benih kelapa oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.

6. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.

Unt uk meningkat kan ket ersediaan benih j ambu met e maka perlu dilakukan pembangunan kebun induk t anaman j ambu met e. Ruang lingkup kegiat an pembangunan kebun induk menyangkut persiapan lahan, pengadaan aj ir, benih j ambu met e siap t anam sambung pucuk (gr af t i ng), pengadaan pupuk, obat -obat an, alat pert anian kecil sert a pelaksanaan penanaman.

7. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.

Kegiat an ini dimaksudkan unt uk menj aga kesinambungan eksist ensi kebun induk yang t elah dibangun at au dipelihara pada t ahun sebelumnya dari


(23)

dana APBN agar t et ap berf ungsi sebagai kebun sumber benih. Ruang lingkup kegiat an ini menyangkut pengendalian OPT, pemot ongan wiwilan, pemupukan, penyiangan, pengadaan pupuk dan obat -obat an.

8. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Tanaman Jambu Met e.

Kegiat an ini bert uj uan unt uk menilai BPT dan Pohon Induk Jambu Met e yang memenuhi st andar dan selanj ut nya dit et apkan sebagai pohon induk Jambu Met e. Ruang lingkup kegiat an ini mencakup invent arisasi calon BPT, penilaian BPT Jambu Met e, Penilaian Pohon Induk Jambu Met e Terpilih dan Penet apan BPT dan Pohon Induk Jambu Met e sebagai kebun sumber benih Jambu Met e oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.

9. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kemiri Sunan.

Unt uk meningkat kan ket ersediaan benih kemiri sunan maka perlu dilakukan pembangunan kebun induk t anaman kemiri sunan. Ruang lingkup kegiat an pembangunan kebun induk menyangkut persiapan lahan,


(24)

pengadaan aj ir, benih kemiri sunan siap t anam sambung pucuk (gr af t i ng), pengadaan pupuk, obat -obat an, alat pert anian kecil sert a pelaksanaan penanaman.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

Melaksanakan penilaian dan penet apan sumber benih t anaman t ahunan perkebunan pada set iap wilayah pengembangan perkebunan t anaman t ahunan secara proporsional dan berkelanj ut an dengan memanf aat kan secara maksimal pot ensi sumber daya dalam negeri.

1. Pembangunan Kebun Entres Tanaman Karet

Pembangunan kebun ent res t anaman karet dilaksanakan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Penet apan calon lahan/ calon pet ani

pelaksana pembangunan kebun ent res karet oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en.

-

Melaksanakan persiapan penanaman

yait u persiapan lahan, mengaj ir, pembuat an lubang t anam dan pemupukan dasar.


(25)

-

Melaksanakan pengadaan Aj ir, Benih

karet okulasi siap t anam, pupuk, obat -obat an dan alat pert anian kecil.

-

Melaksanakan Penanaman dan

pengendalian hama penyakit .

Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan t eknis dapat berkonsult asi dengan UPTD Perbenihan Provinsi at au Balai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) at au t enaga ahli dari Puslit / Balit Karet .

Out put kegiat an ini adalah t erbangunnya kebun ent res t anaman karet yang sesuai dengan st andar t eknis.

2. Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Karet

Pemeliharaan kebun ent res t anaman karet dilaksanakan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Penet apan pet ani pelaksana

pemeliharaan kebun ent res karet oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en.

-

Melaksanakan pengadaan pupuk, obat

-obat an dan alat pert anian kecil.

-

Melaksanakan Pemeliharaan j alan dan

drainase, penyiangan, pemupukan, pengendalian OPT dan memot ong wiwilan.


(26)

Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan t eknis dapat berkonsult asi dengan UPTD Perbenihan Provinsi at au Balai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) at au t enaga ahli dari Pusat / Balai Penelit ian Karet .

Out put dari kegiat an ini t erpeliharanya kebun ent res t anaman karet yang sesuai dengan st andar t eknis.

3. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Out put kegiat an ini adalah dibangunnya

kebun induk kelapa dalam yang sesuai dengan st andar t eknis.

4. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam.

Pemeliharaan kebun induk t anaman kelapa dilaksanakan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Penet apan pet ani pelaksana

pemeliharaan kebun induk t anaman kelapa oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en.

-

Melaksanakan pengadaan pupuk dan


(27)

-

Melaksanakan pengendalian OPT,

penyulaman, pemupukan dan penyiangan.

Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan t eknis dapat berkonsult asi dengan UPTD Perbenihan Provinsi at au Balai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) at au t enaga ahli dari Balit Palma.

Out put dari kegiat an ini t erpeliharanya kebun induk t anaman kelapa yang sesuai dengan st andar t eknis.

5. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Kelapa Dalam.

Penilaian dan penet apan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan pohon induk t erpilih t anaman kelapa dalam dilaksanaan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Melaksanakan invent arisasi calon Blok

Penghasil Tinggi (BPT) kelapa dalam. Menet apkan t im penilai yang t erdiri dari Tenaga Ahli dari Balai Penelit ian/ Pusat Penelit ian yang menangani komodit i kelapa, Pet ugas dari Subdit Perbenihan Direkt orat Tanaman Tahunan Dit j en Perkebunan, UPTD Perbenihan Dinas yang membidangi


(28)

perkebunan Provinsi dan Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupat en.

-

Menyusun laporan hasil penilaian oleh

t im penilai dan membuat rekomendasi unt uk dit et apkan oleh Kepala UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi.

-

Menet apkan BPT dan Kebun Induk

Terpilih Kelapa Dalam oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.

Out put dari kegiat an ini dit et apkannya

BPT dan pohon induk kelapa t erpilih sebagai kebun sumber benih t anaman kelapa

6. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.

Pembangunan kebun induk t anaman j ambu met e dilaksanakan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Penet apan calon lahan/ calon pet ani

pelaksana pembangunan kebun induk t anaman j ambu met e oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en.

-

Melaksanakan persiapan penanaman

yait u persiapan lahan, mengaj ir, pembuat an lubang t anam dan pemupukan dasar.


(29)

-

Melaksanakan pengadaan Aj ir, Benih

j ambu met e siap t anam sambung pucuk (gr af t i ng) variet as benih bina, pupuk, obat -obat an dan alat pert anian kecil.

-

Melaksanakan Penanaman dan

pengendalian OPT.

Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan t eknis dapat berkonsult asi dengan UPTD Perbenihan Provinsi at au Balai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) at au t enaga ahli dari Balit ro.

Out put kegiat an ini adalah t erbangunnya kebun induk j ambu met e yang sesuai dengan st andar t eknis.

7. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.

Pemeliharaan kebun induk t anaman j ambu met e dilaksanakan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Penet apan pet ani pelaksana

pemeliharaan kebun induk t anaman j ambu met e oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en.

-

Melaksanakan pengadaan pupuk dan


(30)

-

Melaksanakan pengendalian OPT,

pemot ongan wiwilan, pemupukan dan penyiangan.

Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan t eknis dapat berkonsult asi dengan UPTD Perbenihan Provinsi at au Balai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) at au t enaga ahli dari Balit ro.

Out put dari kegiat an ini adalah

t erpeliharanya kebun induk t anaman j ambu met e yang sesuai dengan st andar t eknis.

8. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Tanaman Jambu Mete

Penilaian dan penet apan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan pohon induk t erpilih t anaman j ambu met e dilaksanaan dengan urut an kegiat an sebagai berikut :

-

Melaksanakan invent arisasi calon Blok

Penghasil Tinggi (BPT) j ambu met e.

-

Menet apkan t im penilai yang t erdiri

dari Tenaga Ahli dari Balai Penelit ian/ Pusat Penelit ian yang menangani komodit i j ambu met e, Pet ugas dari Subdit Perbenihan Direkt orat Tanaman Tahunan Dit j en Perkebunan, UPTD Perbenihan Dinas yang membidangi


(31)

perkebunan Provinsi dan Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupat en.

-

Menyusun laporan hasil penilaian oleh

t im penilai dan membuat rekomendasi unt uk dit et apkan oleh Kepala UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi.

-

Menet apkan BPT dan Kebun Induk

Terpilih j ambu met e sebagai kebun sumber benih j ambu met e oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.

Out put dari kegiat an ini dit et apkannya

BPT dan pohon induk t anaman j ambu met e t erpilih sebagai kebun sumber benih t anaman Jambu met e oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.

C. Lokasi, Jenis dan Volume

Lokasi, j enis, volume pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan sert a penilaian dan penet apan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk dapat dilihat pada lampiran.


(32)

D.Simpul Kritis

1. Penet apan calon lahan dan calon pet ani pelaksana pembangunan kebun induk/ kebun ent res oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en/ Kot a.

2. Ket ersediaan benih variet as bina yang akan dit anam.

3. Sert if ikasi benih variet as bina.

4. Ket epat an wakt u pengadaan barang/ saprodi.

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN.

Proses yang dilakukan unt uk pengadaan dan penyaluran bant uan pelaksanaan pembangunan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan yait u :

a) Proses pengadaannya mengikut i proses pengadaan barang dan j asa pemerint ah. b)Penyaluran bant uan diberikan kepada

pet ani yang t elah dit et apkan dengan Keput usan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/ Kabupat en.


(33)

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

Pembinaan pet ani/ penangkar benih yang melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan dilakukan secara berkelanj ut an oleh Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupat en/ Kot a sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan dengan baik sesuai st andar t eknis.

Unt uk meningkat kan akunt abilit as pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam

t anaman t ahunan perkebunan perlu dilakukan pengendalian. Pengendalian melalui j alur st rukt ural dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupat en/ Kot a, Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi dan Direkt orat Jenderal Perkebunan. Pengendalian kegiat an dilakukan j uga oleh Pej abat Pembuat Komit men dan Kuasa Pengguna Anggaran. Proses pengendalian diset iap wilayah direncanakan dan diat ur oleh masing-masing Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi, Kabupat en/ Kot a. Dalam rangka pemberdayaan pet ani/ penangkar yang melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan


(34)

perkebunan diperlukan pengawalan dan pendampingan yang dapat dilakukan oleh UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi/ Kabupat en, Balai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) sert a Puslit / Balit Tanaman Perkebunan.

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monit oring, evaluasi dan Pelaporan dilaksanakan berdasarkan Perat uran Ment eri Pert anian nomor 31/ Perment an/ OT. 140/ 3/ 2010 t anggal 19

Maret 2010 t ent ang Pedoman Sist em Pemant auan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pert anian sert a Pedoman Monev dan Pelaporan Dit j en. Perkebunan t ahun 2014 yang mengat ur :

1. Kemaj uan pelaksanaan kegiat an sesuai indikat or kinerj a;

2. Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiat an lapangan berikut realisasi f isik dan keuangan;

3. Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian dit ingkat Kabupat en dan Provinsi;

4. Format pelaporan menggunakan f ormat yang t elah dit ent ukan sesuai dengan lampiran 9 dan 10.


(35)

5. Mat eri pelaporan meliput i nama pet ani/ kelompok t ani, desa/ kecamat an/ kabupat en, luas areal (t arget / realisasi), wakt u pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan masalah.

Pelaporan dari Dinas yang Membidangi Perkebunan Kabupat en kepada Provinsi disampaikan paling lambat set iap t anggal 5 bulan berikut nya. Laporan dari Dinas yang Membidangi Perkebunan Provinsi kepada Direkt orat Jenderal Perkebunan disampaikan paling lambat set iap t anggal 10 bulan berikut nya.

VII. PEMBIAYAAN

Dana yang dialokasikan unt uk pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan t anam t anaman t ahunan perkebunan dapat dilihat pada lampiran.

VIII. PENUTUP

Pedoman Teknis Pelaksanaan Pembangunan dan Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Tanaman Tahunan Perkebunan ini merupakan acuan secara umum yang perlu dij abarkan lebih lanj ut dalam bent uk pet unj uk pelaksanaan dan pet unj uk t eknis yang lebih operasional.


(36)

Diharapkan dengan pedoman t eknis ini pelaksanaan kegiat an perbenihan t anaman t ahunan t ahun anggaran 2014 dapat t erlaksana sesuai dengan t uj uan dan sasaran yang direncanakan.


(37)

(38)

Lampiran 1:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharan Kebun Sumber Bahan Tanam Karet

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

KARET

Pembangunan Kebun Ent res Tanaman Karet

1. Jambi 2. Papua

1. Boven Digoel 3. Kalt eng

3. Barit o Selat an 4. Sumsel

1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha Jumlah pembangunan KE Karet 4 Ha 2. Pemeliharaan Kebun Ent res

Karet 1. Sumut

1. Bat ubara 2. Riau

2. Merant i 3. Sumbar

3. Agam 4. Jat eng

4. Cilacap 5. Kalbar

5. Kapuas Hulu

1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha Jumlah Pemeliharaan KE Karet 5 Ha


(39)

Lampiran 2:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan/ Penilaian Kebun Sumber Bahan Tanam Kelapa

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

KELAPA

Pembangunan Kebun Induk Kelapa 1. Kepri

1. Bint an 2. Karimun 2. NTT

3. Flores Timur 3. Sult ra

4. But on 4. Malut

5. Halmahera Tengah 6. Halmahera Selat an 5. Maluku

6. Sult eng 7. Jat eng 8. Papua

7. Merauke 8. Biak Numf or 9. Papua Barat 10. Goront alo 11. Sulut

2 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 4 Ha 5 Ha 3 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha Jumlah Pembangunan KI Kelapa 64 Ha


(40)

Lanj ut an Kel apa

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

2. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kelapa

1. Jat eng 1. Provinsi 2. Cilacap 2. Jat im

3.Tulung Agung 3. NTB

4. Provinsi 5. Sumbawa 4. NTT

6. Flores Timur 5. Kalt im

7. Berau 6. Sult ra

8. But on Ut ara 7. Sulbar

9. Provinsi 8. Malut

10. Halmahera Ut ara 11. Halmahera Barat 9. Papua

6 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 20 Ha 5 Ha 4 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha Jumlah Pemeliharaan KI Kelapa 75 Ha


(41)

Lanj ut an Kel apa

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

3. Penilaian dan Penet apan BPT dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Kelapa

1.Aceh 2.Riau

1. Merant i 3. Maluku

1 Keg 1 Keg 1 Keg Jumlah Penilaian dan

Penet apan BPT dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Kelapa


(42)

Lampiran 3:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Jambu Met e

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

Jambu Met e

Pembangunan Kebun Induk Jambu Met e

1. Sult ra

1. Muna 5 Ha Jumlah Pembangunan KI

Jambu Met e

5 Ha

2. Pemeliharaan Kebun Induk Jambu Met e

1.Jat im

1. Sampang 2.NTB

2. Dompu 3.NTT

3. Sumba Barat 4. Sumba Tengah 4.Sult ra

5. Muna

5 Ha 10 Ha

5 Ha 5 Ha 5 Ha Jumlah Pemeliharaan Kebun

Induk Jambu Met e


(43)

Lanj ut an Jambu Met e

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

3. Penilaian dan Penet apan BPT dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Jambu Met e 1. Jat im

1. Sumenep 2. NTT

2. Alor 3.TTS

4.Manggarai

1Keg 1Keg 1Keg 1Keg Jumlah 4 Keg


(44)

Lampiran 4:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Kemiri Sunan

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/ Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

Kemiri Sunan

Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan

1.Jawa Barat 5 Ha Jumlah 5 Ha


(1)

Lampiran 2:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan/ Penilaian Kebun Sumber Bahan Tanam Kelapa

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/

Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

KELAPA

Pembangunan Kebun Induk Kelapa 1. Kepri

1. Bint an 2. Karimun 2. NTT

3. Flores Timur 3. Sult ra

4. But on 4. Malut

5. Halmahera Tengah 6. Halmahera Selat an 5. Maluku

6. Sult eng 7. Jat eng 8. Papua

7. Merauke 8. Biak Numf or 9. Papua Barat 10. Goront alo 11. Sulut

2 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 4 Ha 5 Ha 3 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha


(2)

Lanj ut an Kel apa

No. Kegiat an Ut ama/

Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

2. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman

Kelapa 1. Jat eng

1. Provinsi 2. Cilacap 2. Jat im

3.Tulung Agung

3. NTB

4. Provinsi

5. Sumbawa

4. NTT

6. Flores Timur

5. Kalt im

7. Berau

6. Sult ra

8. But on Ut ara

7. Sulbar

9. Provinsi 8. Malut

10. Halmahera Ut ara

11. Halmahera Barat

9. Papua

6 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 20 Ha

5 Ha 4 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha 5 Ha

Jumlah Pemeliharaan KI Kelapa 75 Ha


(3)

Lanj ut an Kel apa

No. Kegiat an Ut ama/

Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

3. Penilaian dan Penet apan BPT

dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Kelapa

1.Aceh 2.Riau

1. Merant i

3. Maluku

1 Keg 1 Keg 1 Keg Jumlah Penilaian dan

Penet apan BPT dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Kelapa


(4)

Lampiran 3:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Jambu Met e

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/

Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

Jambu Met e

Pembangunan Kebun Induk Jambu Met e

1. Sult ra

1. Muna 5 Ha

Jumlah Pembangunan KI Jambu Met e

5 Ha

2. Pemeliharaan Kebun Induk

Jambu Met e 1.Jat im

1. Sampang

2.NTB

2. Dompu

3.NTT

3. Sumba Barat

4. Sumba Tengah

4.Sult ra

5. Muna

5 Ha 10 Ha

5 Ha 5 Ha 5 Ha Jumlah Pemeliharaan Kebun

Induk Jambu Met e

30 Ha


(5)

Lanj ut an Jambu Met e

No. Kegiat an Ut ama/

Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

3. Penilaian dan Penet apan BPT

dan Pohon Induk Terpilih Tanaman Jambu Met e 1. Jat im

1. Sumenep

2. NTT

2. Alor 3.TTS

4.Manggarai

1Keg 1Keg 1Keg 1Keg


(6)

Lampiran 4:

Lokasi, Jenis dan Volume Kegiat an

Pembangunan/ Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam Kemiri Sunan

Tahun 2014

No. Kegiat an Ut ama/

Provinsi/ Kabupat en

Volume

1 2 3

A. 1.

Kemiri Sunan

Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan

1.Jawa Barat 5 Ha

Jumlah 5 Ha