VISI VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH

3.1. VISI

Berdasarkan kondisi dan analisis terhadap kondisi saat ini, modal pembangunan yang dimiliki, dan tantangan dalam 20 tahun ke depan serta mengacu pada visi RPJP Nasional 2005-2025, maka visi Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 2025 adalah: TERWUJUDNYA MASYARAKAT NUSA TENGGARA BARAT YANG BERIMAN, MAJU DAN SEJAHTERA Visi Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 2025 ini mengarah pada pencapaian tujuan nasional, yaitu masyarakat adil dan makmur seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan tujuan otonomi daerah, yaitu terwujudnya kesejahteraan masyarakat seperti tertuang dalam UU Nomor 32 Tahun 2004. Disamping kemandirian dan kemajuan sebagai prasyarat dalam memacu ketertinggalan daerah. BERIMAN adalah situasi dan kondisi spiritual masyarakat dalam penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang terwujud dalam masyarakat silaturrahmi yang memiliki sikap menjunjung tinggi kerukunan hidup antar internal umat satu agama dan antara umat agama yang satu dengan umat agama lainnya, saling menghargai, saling memaafkan, tolong menolong, peduli serta jujur. Beriman juga dimaksudkan bagi pencapaian rasa syukur untuk memperoleh limpahan rakhmat dan kasih sayang dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga masyarakat berhasil melaksanakan pembangunan yang tumbuh dan berkembang dinamis. MAJU adalah gambaran kondisi dan situasi masyarakat Nusa Tenggara Barat yang berkehendak dan mampu menerapkan IPTEK dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup guna bergerak menuju suatu kehidupan yang lebih baik. Di dalamnya juga terkandung makna MANDIRI yaitu kemampuan dan kapasitas yang dimiliki untuk mampu melaksanakan pembangunan secara sinergis pada semua aspek kehidupan bangsa. Daerah yang maju adalah daerah yang masyarakatnya terjamin hak-haknya, terjamin rasa keamanan dan ketentraman dalam hidupnya. Selain itu, daerah yang maju adalah daerah yang infrastrukturnya juga maju, berfungsinya secara baik dan benar kelembagaan politik, kelembagaan hukum, dan lembaga kemasyarakatan disertai meningkatnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Daerah yang mandiri adalah daerah yang mampu mengembangkan keunggulan daerahnya, tidak tergantung pada daerah lain atau pemerintah pusat, mampu mengatasi kerawanan, memiliki daya tahan yang tinggi terhadap perkembangan dan gejolak dari luar. Kemandirian adalah masalah sikap dan masalah budaya yang harus dicerminkan dalam aspek kehidupan ekonomi, politik, dan sosial budaya. SEJAHTERA mengandung makna bahwa masyarakat mampu memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, kesempatan bekerja, rekreasi, ibadah, pelayanan publik serta hubungan sosial secara wajar dalam suasana kelestarian lingkungan hidup. Terkandung juga makna di dalamnya adalah KEADILAN di mana segenap komponen masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya, mendapatkan pekerjaan yang layak, mendapatkan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan sosial. Disamping itu, keadilan tercermin dari adanya kesempatan yang sama dari semua kelompok masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan melaksanakan hak politiknya, adanya perlindungan dan kesamaan di depan hukum, di dalamnya tidak ada kesenjangan dan tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun baik antar individu, antar gender, dan antar kelompok masyarakat.

3.2. MISI