Tenggara Barat berada diurutan kedua terkebelakang dari 33 provinsi yang ada di Indonesia.
Kritis moneter dan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi menjadi momentum bagi
reformasi seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi tersebut memberikan semangat dan cara pandang baru dalam melihat persoalan
pembangunan yang dihadapi bangsa dan merumuskan model yang tepat untuk melaksanakan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan yang didasarkan pada
perencanaan pembangunan jangka panjang yang sangat sentralistis selama ini terbukti gagal menciptakan kemakmuran rakyat secara merata. Hal ini disebabkan
oleh proses pembangunan yang sangat berorientasi pada output dan hasil akhir sehingga melupakan proses dan peningkatan kualitas institusi. Oleh karena itu,
kebutuhan akan sebuah model pembangunan yang berorientasi pada proses dan penguatan kelembagaan mulai dipikirkan.
Pada kurun waktu 1998 2001, seluruh potensi pembangunan diarahkan
pada upaya mengatasi krisis multidimensi dan memikirkan kembali model perencanaan pembangunan jangka panjang nasional dan daerah yang lebih sesuai
dengan karakteristik wilayah dan dinamika masyarakat. Hasilnya, pemerintah menerbitkan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
kemudian diganti dengan UU Nomor 32 Tahun 2004; dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang
kemudian diubah menjadi UU Nomor 33 Tahun 2004. Terkait dengan perencanaan pembangunan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU SPPN yang meliputi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan.
Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintahan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 dua puluh tahun. RPJP Daerah merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi,
dan pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP Nasional. RPJP Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peranserta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, dan keadilan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
RPJP Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025, adalah dokumen perencanaan daerah yang disusun dengan memperhatikan karakteristik dan
potensi wilayah, dinamika dan aspirasi masyarakat. Penyusunan RPJP Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 dilakukan melalui pendekatan partisipatif,
teknokratik, politik, atas-bawah top down, dan bawah atas bottom up. Dengan demikian, perencanaan yang disusun merupakan kesepakatan bersama dan
komitmen seluruh pemangku kepentingan di daerah Nusa Tenggara Barat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama melalui kegiatan pembangunan yang
terencana, terukur, sinergis, koordinatif dan terintegrasi. Selain itu, RPJP Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 mengacu pada RPJP Nasional Tahun 2005
2025 dengan Visi Pembangunan yaitu INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR .
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 ditetapkan dengan maksud memberikan arahan dan
sekaligus menjadi acuan bagi pemerintah daerah, masyarakat Nusa Tenggara Barat, dan dunia usaha untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai
dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama.
Adapun tujuan dari ditetapkannya RPJP Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 adalah menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
sinergitas antar daerah, antar pusat dan daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi, dan antar rencana pembangunan jangka menengah daerah RPJMD.
Selain itu, penetapan RPJP Daerah Nusa Tenggara Barat adalah untuk menjamin menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
1.3. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan RPJP Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan 6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah 9.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan angka Panjang Nasional 2005-2025
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupatenKota
16. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah
17. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sekretariat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat
19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat 20. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2000
tentang pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi Nusa Tenggara Barat 21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2001
tentang pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2003-2008
23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029.
1.4. HUBUNGAN RPJP DAERAH DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA