I NAMA, I I DASAR PENGENAAN, TARI F, DAN CARA

28. Pembukuan adalah suatu proses pencatat an yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut. 29. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiat an menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan daerah. 30. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB I I NAMA,

OBYEK, SUBYEK DAN WAJI B PAJAK Pasal 2 Atas setiap pengambilan mineral bukan logam dan batuan dipungut pajak dengan nama Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Pasal 3 … Pasal 3 1 Ob y ek p a j ak ad al ah p en g a m b i l an m i n er al b u k an l o g a m d an b at u an . 2 Obyek Paj ak sebagaim ana dim aksud pada ayat 1, sebagai berikut : a. Mineral Bukan Logam , t erdiri dari : 1. Asbes; 2. bent onit; 3. clay; 4. dolomit 5. feldspar; 6. garam batu; 7. grafit ; 8. kalsit; 9. kaolin; 10. magnesit; 11. mika; 12. nit rat; 13. oker; 14. pasir kuarsa; 15. perlit; 16. talk; 17. tawas; 18. yarosit; dan 19. zeolite. b. bat uan : 1. batu apung; 2. batu set engah permat a; 3. batu … 3. batu permata; 4. granit andesit; 5. kerikil; 6. leusit; 7. marmer; 8. obsidian; 9. pasir; 10. perlit; 11. tanah diatome; 12. tanah liat; 13. tanah serap fuler earth; 14. trakkit; dan 15. trass. 3 Dikecualikan dari obyek pajak sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 adalah : a. kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang nyata-nyata tidak dimanfaatkan secara komersial, sepert i kegiatan pengambilan tanah untuk keperluan rumah tangga, pemancangan tiang listrik telepon, penanaman kabel listrik telepon, penanaman pipa air gas; b. kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang merupakan ikutan dari kegiatan pertambangan lainnya, yang tidak dimanfaatkan secara komersial; dan c. kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan untuk keperluan pem erint ah dan pem erint ah daerah. Pasal … Pasal 4 1 Subyek paj ak adalah orang pribadi at au badan yang dapat mengambil Mineral Bukan Logam dan Batuan. 2 Wajib Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah orang pribadi atau Badan yang mengambil Mineral Bukan Logam dan Batuan.

BAB I I I DASAR PENGENAAN, TARI F, DAN CARA

PERHI TUNGAN PAJAK Pasal 5 1 Dasa r p en g en a an p aj ak ad al ah Ni l a i Ju al Hasi l Pen g am b i l an Mi n e r a l Bu k a n Lo g am d an Bat u an . 2 Ni l a i Ju a l seb ag a i m an a d i m ak su d p ad a ay at 1 d i h i t u n g d en g an m en g al i k a n v o l u m e t o n ase h asi l p en g am b i l a n d en g an n i l a i p asar at a u h ar g a st an d a r m asi n g - m a si n g j en i s Mi n er al Bu k a n Lo g am d an Bat u an . 3 Ni l a i p asar seb ag a i m an a d i m ak su d p ad a ay at 2 ad a l ah h a r g a r at a - r at a y an g b er l ak u d i l o k a si set em p at d i w i l ay ah D aer ah . 4 Dal a m h al n i l a i p asa r d ar i h asi l p r o d u k si M i n er al Bu k an Lo g am d a n Bat u an seb ag ai m an a d i m ak su d p ad a ay at 3 su l i t d i p er o l eh , d i g u n ak a n h ar g a st an d a r y an g d i t et ap k an o l e h i n st an si y an g b er w en an g d al am b i d an g p er t am b an g an Mi n er a l Bu k an Lo g a m d an Bat u an . Pasa l … Pasal 6 Tarif pajak ditetapkan sebesar 13 tiga belas persen. Pasal 7 Besaran pokok pajak terutang dihitung dengan car a m en g a l i k an t ar i f p aj ak seb ag a i m an a d i m ak su d d al am Pa sa l 6 d en g an d asa r pengenaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

BAB I V WI LAYAH PEMUNGUTAN, MASA PAJAK,