Berdiri perjalanan menuju allah

Email : assholatyahoo.com 71 As Sholah – Perjalanan Menuju Allah

1. Berdiri

Allah SWT telah berfirman : KN. L 0 2, 2, = . IJ [. “Peliharalah semua shalat dan shalat wustha dan berdirilah dengan tenang karena Allah. Al Baqarah : 238 Hal pertama yang kita lakukan adalah berdiri, dengan posisi tegak, lurus dan kokoh laksana kokohnya sebuah pohon. Biarkan kaki kita sampai merasakan sentuhan yang nyata dengan bumi, tangan kita kendurkan, lepaskan anggota badan kita dari segala kekakuan rileks . Kemudian bernafaslah secara alami tanpa keterpaksaan apapun. Kemudian tundukanlah kepala kita menghadap ke tempat sujud dengan melepaskan segala fikiran – fikiran duniawi kita. Kemudian sadarkanlah dalam diri ini, sadarkan Email : assholatyahoo.com 72 As Sholah – Perjalanan Menuju Allah lagi….bahwa kita sebenarnya bukanlah tubuh ini…, kita bukan kepala ini…, kita bukan mulut ini, dan bukan pula fikiran dan perasaan ini. Kita sebenarnya adalah diatas semua itu, kita yang mengendalikan instrumen ragawi ini… kita lepaskan, laksana melepas baju dari tubuh kita. Lepaskan… kemudian hayati, sadarilah, bahwa kita akan menghadap Allah Azza wa Jalla, Sang Penguasa Alam Semesta, dimana tidak ada setetes air yang jatuh di pepohonan tanpa kuasa-Nya dan tiada lintasan fikiran sekecil apapun tanpa pengetahuanNya. Sadarilah bahwa, begitu banyak anugerah telah tercurah kepada kita berupa badan ini, jari ini, tangan ini, wajah ini…. namun kita sering lalai kepadaNya, bagaimana kita sanggup menghadapi persidangan di Padang Mahsar ? Sadarilah bahwa tubuh kita berasal dari sesuatu yang hina….. menunduklah pandanglah bumi tempat sujud, hilangkan kesombongan, karena kesombongan milik Allah semata. Saat ruh kita menghayati itu semua, bangkitkan kepada “harapan ampunan” dari Allah sangat luas tiada terkira. Berdirilah selurus-lurusnya “diantara keputus-asaan dan harapan, diantara kegelisahan dan kesabaran”. Email : assholatyahoo.com 73 As Sholah – Perjalanan Menuju Allah 2. Niat Niat secara umum berarti ketetapan hati untuk melaksanakan ketaatan, baik karena pengharapan ataupun karena ketakutan. Dalam niat berarti kesengajaan untuk mengerjakan , menghambakan diri kepada Allah serta menguatkannya di dalam hati. Tempat niat berada di dalam hati bukan terdapat di ucapan. Tanpa niat maka nya dianggap tidak sah. Sabda Rasulullah SAW : Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya. HR. Bukhari, Muslim Ketetapan hati dalam melaksanakan ketaatan selain karena pengharapan dan rasa takut, juga karena peng-agungan akan kekuasaan Allah, “Sembahlah Allah seakan engkau melihat- Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, Dia sungguh melihatmu”. Ketetapan hati dalam melaksanakan niat, juga harus dilakukan dengan ikhlas. Ikhlas dalam niat merupakan hal yang amat penting. Bentuk keikhlasan tersebut yakni terbebasnya niat dari berbagai bentuk syirik, baik yang tampak maupun yang tersembunyi seperti riya, ujub, sombong. Oleh karena itu, ketika tubuh kita telah berdiri dan ruh kitapun telah berdiri, tekadkan hati untuk melaksanakan perintah Allah berupa hanya karena mencari ridha Allah, takut akan siksa-Nya dan berharap terhadap ampunan dan pahala-Nya. Email : assholatyahoo.com 74 As Sholah – Perjalanan Menuju Allah

3. Takbiratul Ihram Mengangkat Kedua Tangan