Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 59-3
terletak di daerah Batubini, Kecamatan Padang Batung,
sumber daya hipotetik sebesar 9.150,5 ton.Kanwil DPE Provinsi Kalsel,1976.
Sumber daya batubara pada wilayah KP Eksploitasi nomor 93 K2014DDJP1994 KUD
Karya Murni, adalah sumber daya terbukti Proven Reserves 4.891.142.1 ton dan sumber
daya terkira Probable reserves 6.482.341 ton Penyelidikan dan Pemercontohan, Direktorat
Pembinaan Pengusahaan Pertambangan,1995.
Sumber daya terukur batubara pada wilayah KP Eksplorasi no. 389.K23.01DJP2000 KUD
Bina Iya adalah sumber daya terukur sebesar 338.838,60 ton dan sumber daya terindikasi
1.483.514.78 ton Kanwil Departemen Pertambangan dan Energi propinsi Kalimantan
Selatan, 1999.
3.2. Bahan Galian yang ada di Luar Wilayah Kerja Pertambangan.
Bahan galian hasil pemercontoan yang ada di luar daerah penambangan terdiri dari
batubara, lempung, marmer, andesit, granodiorit, diorit, basalt, gamping, batupasir kuarsa dan biji
besi Tabel 1.
Bahan galian yang banyak diminati para investor saat pemantauan selain batubara adalah
biji besi. Bijih besi terdapat di beberapa daerah Kecamatan Loksado berupa urat dan
bongkah berukuran 1.00 – 3.00 meter Foto.1 Besarnya
sumber daya belum diketahui. Lempung terdapat di Muarapepe’E,,
Marmer terdapat di daerah Muara Hatip, granodiorit, diorit Foto.2 terdapat di daerah
Desa Malinau dan basalt terdapat di daerah Lumpangi, sumber daya bahan galian tersebut
belum diketahui nilainya Gambar.3. 3.3. Analisis Laboratorium
Analisis laboratorium 10 sepuluh conto batubara yang terdapat di daerah tambang PT
Antang Gunung Meratus dan sekitarnya yang terdiri dari HSS.01, HSS.02, HSS.03, HSS.04,
HSS.05, HSS.06, HSS.07, HSS.08, HSS.10 dan HSS.17. Hasil analisis conto nomor HSS.01
sampai dengan HSS.05 dan HSS.10, HSS.17 menunjukan nilai kalori dari 6270 sampai
dengan 7430 calgr, kadar abu 6.05 – 9.50 dan total sulfur 0.49 – 3.80 Tabel.3. Batubara
jenis tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi dapat digunakan untuk Power Station PLN,
dibuat kokas untuk tanur tinggi, pembakaran kapur dan pembakaran semen. Hasil analisis
conto HSS.06, HSS.07 dan HSS.08, mengandung nilai kalori 4265 sampai dengan
5635 calgr, conto nomor HSS.07 dan HSS.08 mengandung kadar abu 2.23, 3.39 dan
HSS.06 sebesar 42.34 . Total sulfur ketiga conto ini mengandung 0.19 –0.55 . Batubara
ini dapat digunakan untuk briket, bahan bakar pandai besi dan blending.
Hasil analisis menunjukkan batugamping mengandung kadar CaO 54.73 dan MgO 0.68
, syarat untuk bahan baku semen batugamping harus mengandung kadar CaO 45 – 55 dan
MgO maksimum 2 Iwan Z.G,1999. Maka batugamping di daerah Paringanan HSS.16
dapat digunakan untuk bahan baku utama pembuatan semen dan jika dipoles dapat
dijadikan batu hias dan marmer.
3.4. Kondisi Penambangan. 3.4.1 P.T Antang Gunung Meratus