Kajian Epigenetik Gen Growth Hormone (Gh) Melalui Penyuntikan Pmsg Dan Hcg Pada Ternak Babi Untuk Optimasi Produksi 

KAJIAN EPIGENETIK GEN GROWTH HORMONE (GH)
MELALUI PENYUNTIKAN PMSG DAN HCG
PADA TERNAK BABI UNTUK OPTIMASI PRODUKSI

NONNY MANAMPIRING

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul “Kajian Epigenetik
Gen Growth Hormone (GH) Melalui Penyuntikan PMSG dan hCG pada Ternak
Babi untuk Optimasi Produksi” adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Meret 2017
Nonny Manampiring
NIM B161120021

RINGKASAN
NONNY MANAMPIRING. Kajian Epigenetik Gen Growth Hormone (GH)
Melalui Penyuntikan PMSG dan hCG pada Ternak Babi untuk Optimasi Produksi.
Dibimbing oleh WASMEN MANALU, CECE SUMANTRI dan HERA
MAHESHWARI.
Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang mempunyai kontribusi
cukup tinggi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi sebagian penduduk
Indonesia. Ternak babi merupakan hewan politokus ialah hewan yang memiliki
banyak anak dalam tiap kelahiran. Ternak babi juga cepat dalam meningkatkan
populasinya, sehingga sangat potensial untuk dikembangbiakkan. Walaupun
demikian, produksi ternak babi belum optimal dilihat dari rendahnya efisiensi
produksi, yaitu tingginya kematian embrio selama masa kebuntingan dan
kematian anak pada minggu pertama dilahirkan, tingginya keragaman jumlah
anak, dan rendahnya bobot lahir anak.
Rendahnya efisiensi produksi ternak sangat ditentukan oleh keberhasilan

reproduksi. Anggapan utama karena ketidaksempurnaan lingkungan uterus dan
faktor yang terkait dengan sistem reproduksi betina yaitu rendahnya rasio antara
hormon-hormon kebuntingan (estrogen, progesteron dan laktogen plasenta).
Berbagai langkah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak babi, di
antaranya melalui perbaikan kemampuan uterus dan plasenta dalam memediasi
pertumbuhan dan perkembangan embrio dan fetus melalui peningkatan sekresi
endogen hormon-hormon kebuntingan terutama progesteron, estradiol dan faktor
pertumbuhan. Sekresi endogen hormon-hormon kebuntingan dapat ditingkatkan
melalui peningkatan jumlah kelenjar penghasilnya atau melalui peningkatan
aktivitas sintetik kelenjar yang ada dengan cara penyuntikan pregnant mare serum
gonadotrophin (PMSG) dan human chorionic gonadotrophin (hCG) pada induk
sebelum pengawinan. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan dalam satu
rangkaian penelitian untuk mengkaji epigenetik gen GH ternak babi untuk
optimasi produksi.
Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengetahui efek dari penyuntikan
PMSG dan hCG pada induk sebelum pengawinan terhadap performa induk dan
anak yang dilahirkan. Hewan percobaan yang digunakan adalah 32 ekor babi dara
keturunan Landrace sebagai calon induk dan seluruh anak yang dihasilkannya.
Hormon yang digunakan adalah PMSG dan hCG dengan dosis 600 IU per induk
pada 16 ekor calon induk dan sisanya disuntik NaCl fisiologis. Penyeragaman

berahi dilakukan dengan menyuntikkan prostaglandin (PGFβα). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyuntikan PMSG dan hCG pada induk sebelum
pengawinan dapat memperbaiki performa induk dan anak, dilihat dari rataan lama
kebuntingan yang lebih cepat 4 hari (P