1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepak  bola  merupakan  olahraga  paling  digemari  di  Indonesia, sebagian  besar  masyarakatnya  menggemari  olahraga  ini.  Meskipun  sepakbola
Indonesia  belum  memperoleh  prestasi  yang  membanggakan  di  tingkat  dunia, tetapi  olahraga  ini  selalu  menjadi  tontonan  yang  menghibur  dan  menyita
perhatian jutaan pasang mata dipelosok negeri. Terlihat dari setiap penayangan siaran  langsung  petandingan  sepak  bola  baik  internasional  maupun
pertandingan  liga  nasional  Indonesia  selalu  memperoleh  rating  televisi  yang tinggi.  Pertandingan  Final  Piala  AFF  2010  antara  Indonesia  vs  Malaysia
menjadi bukti betapa olahraga ini digemari oleh masyarakat  Indonesia. Siaran pertandingan  tersebut  menjadi  tayangan  yang  paling  banyak  ditonton.  Hasil
riset
The  Nielsen  Company
menerangkan  bahwa  presentase  orang  menonton atau audiens
share
siaran pertandingan laga leg kedua tersebut mencapai angka 69,9 dengan rating 26,0 atau ditonton kurang lebih 12,9 juta orang di 10 kota
besar di Indonesia.
1
Pengelolaan  sepak  bola  di  Indonesia  memang  belum  modern  seperti Inggris tetapi Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang olahraga ini, dari
mulai bakat usia muda yang sangat banyak, stadion bertaraf Internasional yang jumlahnya  puluhan  tersebar  di  penjuru  negeri  hingga  penonton  atau  suporter
1
Nielsen  Newsletter,  Timnas  Wins  12  Million  TV  Vievwers  edition  12,  30  Desember  2010, http:www.agbnielsen.co.id
diunduh pada tanggal 30 Agustus 2015 pukul 13:00 WIB.
1
yang  dikenal  loyal,  total,  dan  cenderung  fanatik  dalam  mendukung  tim kebanggan  kota  masing-masing.  Banyak  pihak  yang  menilai  atmosfer
menonton  langsung  di  Indonesia  adalah  salah  satu  yang  terbaik  di  dunia  baik itu  untuk  level  tim  nasional  maupun  level  klub.  Terlihat  pada  laga-laga  besar
seperti  Persija  Jakarta  vs  Persib  Bandung  atau  laga  final  Indonesian  Super League  ISL  2014,  animo  masyarakat  sangat  besar  terhadap  partai-partai
tersebut. Setiap pertandingan kompetisi ISL 2014 rata-rata jumlah penonton di stadion  adalah  7212  penonton  perlaga.  Total  jumlah  penonton  yang  hadir  di
stadion  selama  satu  musim  berlangsungnya  kompetisi  tersebut  mencapai  1,8 juta penonton.
2
Kota Surakarta sebagai salah satu kotawilayah yang ikut serta dalam menyelenggarakan  kompetisi  sepak  bola  Nasional  dan  memiliki  klub  sepak
bola  yaitu  Persis  Solo  maka  sudah  menjadi  hal  yang  wajar  apabila  memiliki kelompok suporter  yang sekarang bernama  Laskar Pasoepati.  Hampir disetiap
pertandingan  kandang  Persis  Solo  di  Stadiom  Manahan  selalu  penuh  sesak dihadiri  para  Pasoepati
3
yang  datang  dari  berbagai  penjuru  Kota  Surakarta bahkan  ada  diantara  anggota  Pasoepati  datang  dari  beberapa  KotaKabupaten
disekitar  Surakarta  diantaranya:  Kabupaten  Boyolali,  Kabupaten  Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen.
2
Berapa-berapa.co  Statistik  Sepakbola  Indonesia,  Potensi  penonton  Sepakbola  Indonesia, http:berapaberapa.copotensi-penonton-stadion-isl
,  diunduh  pada  30  Agustus  2015,  pukul 13:00 WIB.
3
Pasoepati  adalah  nama  sebuah  kelompok  suporter  sepak  bola  yang  berasal  dari  kota  Solo. Terbentuknya Pasoepati tidak terlepas dengan kehadiran klub sepak bola Pelita Jaya yang pernah
berkandang di stadion Manahan tahun 2000 lalu, http:pasoepati.netpasoepatisejarah-pasoepati , diunduh pada tanggal 25 September 2015 pukul 10:00 WIB.
2
Bahwa kasus kerusuhan suporter  yang melibatkan kelompok suporter Persis  Solo  Laskar  Pasoepati  beberapa  kali  terjadi,  salah  satu  contoh  adalah
kerusuhan suporter pada pertandingan 8 besar Divisi Utama antara Persis Solo vs Martapura FC di Stadion Manahan pada hari, Rabu tanggal 22 Oktober 2014
yang  mengakibatkan  satu  orang  pendukung  Persis  Solo  meninggal  dunia, sejumlah  anggota  Polresta  Polisi  Resort  Kota  Solo  terluka,  satu  unit  motor
trail  milik  satuan  Sabhara  Satuan  Samapta  Bhayangkara  dibakar,  satu  unit truk  satuan  Sabhara  mengalami  rusak  dan  satu  unit  bus  pemain  rusak  parah
akibat lemparan batu oknum suporter.
4
Sebenarnya tindakan kerusuhan  suporter sepak  bola seperti  ini  bukan lagi  urusan  Komdis  Komisi  Disiplin  komisi  bentukan  PSSI  untuk  menindak
segala  bentuk  pelanggaran  peraturan  organisasi,  PSSI  Persatuan  Sepak  bola Seluruh  Indonesia  sebagai  induk  organisasi  yang  mengatur  persepakbolaan
Indonesia,  ataupun  klub,  namun  sudah  menjadi  wilayah  yuridiksi  penegak hukum  yakni  Kepolisian,  sesuai  dengan  kewenangan  yang  diberikan
berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian. Karena hal  yang  dilakukan  oleh  suporter  saat  kerusuhan  dapat  dikatagorikan  sebagai
perbuatan tindak pidana. Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, pada prinsipnya
perbuatan  tindak  pidana  oleh  oknum  suporter  yang  terlibat  kerusuhan  dapat diberikan sanksi pidana sebagaimana tercantum dalam KUHP Asas Legalitas.
Tetapi  pada  kenyatannya  tindak  pidana  yang  muncul  bermula  dari  kerusuhan
4
Pasoepati  rusuh,  motor  polisi  dibakar  di  luar  Stadion  Manahan,  Rabu,  22  Oktober  2014, http:www.merdeka.comperistiwapasoepati-rusuh-motor-polisi-dibakar-di-luar-stadion-
manahan.html , diunduh pada tanggal 30 Agustus 2015 pukul 13:00 WIB.
3
oleh suporter berdasarkan pengamatan Penulis sejauh ini tidak ditindak secara tegas  dan  tidak  dijatuhi  sanksi  pidana.  Sanksi  yang  diberikan  hanya  sebatas
sanksi  administratif  atau  internal  oleh  PSSI  secara  organisasi,  untuk  klub sanksi  diberikan  seperti  dilarang  menggelar  pertandingan  kandang  dengan
penonton,  sampai  dihukum  untuk  menggelar  pertandingan  di  luar  kota. Sedangkan  hukuman  untuk  kelompok  suporter
tersebut,  misalnya:  dilarang menggunakan  atribut  ketika  datang  ke  stadion,  dan  dilarang  melakukan  tur
tandang. Padahal sangat banyak hal-hal yang terkait dengan kerusuhan suporter
ini  adalah  pelanggaran  norma  hukum,  terutama  hukum  pidana.  Ada  beberapa hal yang memenuhi unsur delik pidana menurut Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana KUHP yang dilakukan oleh oknum suporter sepak bola di Indonesia. Kondisi  tersebut  berbanding  terbalik  dengan  penindakan  terhadap  kerusuhan
suporter  di  kompetisi  Inggris  EPL
English  Premier  League
dan  kompetisi Spanyol LA LIGA yang memberikan sanksi pidana yang tegas kepada suporter
bahkan  penonton  yang  melakukan  tindakan  kriminal.  Berdasarkan  uraian tersebut  diatas  penulis  hendak  mengkaji  lebih  lanjut  dalam  penelitian  hukum
dengan  judul  “PENEGAKAN  HUKUM  TERHADAP  TINDAK  PIDANA YANG BERKAITAN DENGAN KERUSUHAN SUPORTER SEPAK BOLA
DI SURAKARTA”.
4
B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah