10 c. Mempersiapkan petunjuk oprasionalpelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan. d. Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan. Pihak yang terlibat
adalah konsultan pengawas Manajemen Konstruksi, pemakai, pemilik. 6. Menganalisa nilai akhir suatu aset
Pada tahap ini diperhitungkan nilai akhir dari suatu bangunan untuk memperhitungkan penggantian atau pembongkaran aset.
2.2 Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktekkan aspek-aspek manajerial dan teknologi konstruksi. Manajemen konstruksi juga
dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek
pembangunan. Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi
manajemen perencanaan, pelaksanaan dan penerapan secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan
manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan berperan hanya 20 dan sisanya manajemen
pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
11 Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan.
2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan.
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname laporan harian, mingguan dan bulanan.
4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa dilapangan
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan Spesification, sehingga untuk keperluan pencapaian tujuan ini perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya
yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Sebagai upaya pencapaian hasil, selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu Quality Control, pengawasan biaya
Cost Control, dan pengawasan waktu pelaksanaan Time Control. Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap
perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep Manajemen Konstruksi dapat diterapkan
pada tahap - tahap proyek sebagai berikut :
12 1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek.
Pengelolaan proyek dengan sistem Manajemen Konstruksi, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan -
masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari
persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
2. Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak
feasible mulai dari tahap disain. 3. Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau
keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain.
4. Manajemen Konstruksi berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan,
apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak-kontrak pelaksanaan untuk
kontraktor. Peranan Manajemen Konstruksi dalam industry konstruksi adalah sebagai
layanan yang sangat baik yang disediakan untuk mengkoordinir dab mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi.
13
2.3 Life cycle cost