Sumber data Metode pengumpulan data

H. Metode penelitian. 1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yaitu penelitian yang didasarkan atas dasar data primer dari masyarakat sebagai data utamanya, dan penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu dengan mengambarkan apa yang dinyatakan responden secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh 2 .

2. Sumber data

a. Data Primer yaitu data yang di peroleh secara langsung kepada responden dan narasumber yang merupakan data utamanya dan dilakukan terarah dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman . b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari: 1 Bahan Hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat meliputi peraturan perundang-undangan, adalah: a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria b Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 2 Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodelogi Penulisan Hukum, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, halaman 93. c PMNAKBPN Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. d SK MENDAGRI No.189 Tahun 1981 tentang Proyek Operasi Nasional Agraria. e SK MENDAGRI No.220 Tahun 1981 tentang Besarnya pungutan biaya dalam rangka pemberian sertipikat hak-hak atas tanah yang berasal dari pemberian hak atas tanah negara, Penegasan hak atas Tanah Adat dan Konvensi bekas tanah Adat yang menjadi obyek Prona dan masih banyak lagi peraturan- peraturan yang terkait. 2 Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang diteliti pada bahan hukum primer 3 . Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari buku-buku mengenai pendaftaran tanh khususnya mengenai Pensertipikatan tanah hak milik secara masal sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan tertib administrasi pertanahan diKota Sorong.

3. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk data primer di peroleh dengan cara : 3 Soejono Soekamto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, halaman 52 1 kuesioner yaitu : daftar pertanyaan secara tertulis yang dilakukan kepada responden guna memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti. 2 wawancara yaitu proses interaksi dan komunikasi untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada narasumber dan responden berdasarkan pedoman wawancara. b. Untuk data sekunder yang terdiri dari: studi kepustakaan yaitu dengan cara mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan yang terkait dengan obyek yang diteliti antara lain: 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 3 PMNAKBPN Nomor 3 Tahun 1997 tentang ketentuan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 4 SK MENDAGRI No.189 Tahun 1981,tentang Proyek Operasi Nasional Agraria. 5 SK MENDAGRI No.220 Tahun 1981.tentang Besarnya pungutan biaya dalam rangka pemberian sertipikat hak-hak atas tanah yang berasal dari pemberian Hak atas tanah Negara, Penegasan hak atas Tanah Adat dan Konvensi bekas tanah Adat yang menjadi obyek Prona dan masih banyak lagi peraturan-peraturan yang terkait.

4. Lokasi penelitian

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 5 15

SKRIPSI PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 4 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 17

PENUTUP PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 5 19

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

1 3 15

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 16

PENUTUP PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 5

PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT.

0 3 16

PEN PENSERTIPIKATAN TANAH ( HAK MILIK) SECARA MASAL SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SORONG PROPINSI PAPUA BARAT.

0 2 13

PENUTUP PENSERTIPIKATAN TANAH ( HAK MILIK) SECARA MASAL SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SORONG PROPINSI PAPUA BARAT.

0 2 17